Madjoe Mining Home Blog Menu Info Toba Jual Beli Batubara Iklan Gratis
Logistic
Informasi tentang pertambangan, perkebunan dan hasil bumi lainnya About
Contact
HEAVY EQUIPMENT
PENJADWALAN PRODUKSI
Menentukan bagaimana produksi dicapai dalam kurun waktu yang telah
ditentukan, sehingga semua element yang terkait dengan produksi tersebut harus Popular Post
di detailkan. Penjadwalan biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi seperti contoh
ALAT BERAT DAN KAPASITAS
di bawah ini.
PRODUKSI
Tabulasi meliputi antara lain :
PENJADWALAN PRODUKSI
a. Volume produksi : komoditi dan waste Menentukan bagaimana produksi dicapai...
b. Volume drilling & blasting
Alat Berat Lain
c. Jam Kerja alat
Clamshell Teleskopis CLAMSHELL
d. Jarak angkut Teleskopis Ini memperlihatk...
Contoh Tabulasi Penjadwalan Produksi
Faktor Produksi
Kegiatan penambangan selalu berhubungan
dengan alat-alat meka...
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DAN PENUTUPAN TAMBANG
Dalam dunia yang sempurna, tambang
hanya akan tutup ketika...
Kategori
Contoh Tabulasi Produksi
Pilih Kategori
d. Produksi
Produksi = skedul jam kerja x UA x PA x produktivitas
Contoh : produktivitas alat = 150 m3/jam
Produksi pershift = 8jam x 87.5% x83% x 150 m3/jam = 870bcm/shift
FORMULA
PA = (W+S)/ (W+S+R)
UA = W/(W+S)
Skedule jam kerja (SK) = W + S + R
Produktivitas (P) = Vol / W
Produksi (Q) = SK x PA x UA x P
Q = (W+S+R) x (W+S)/(W+S+R) x W/(W+S) x Vol/W
dimana :
PA = Physical availability
UA = use of availability
W = working
R = break down
Contoh : Skedul jam kerja 8 jam/ shift, kehilangan waktu 1.2 jam, perawatan 1 jam,
produktivitas alat 150 bcm/jam
Jumlah produksi pershift :
=(5.8+1.2+1)x(5.8+1.2)/ (5.8+1.2+1)x5.8/(5.8+1.2)x 150 bcm/jam
= 8 x 87.5% x 83% x 150 = 870 bcm/shift
b.Berat Jenis
Berat jenis batuan harus ditentukan dengan pasti, hal ini untuk memastikan agar
tidak terjadi kekurangan beban dan kelebihan beban karena keduanya dapat
menyebabkan kerugian. Kalau terjadi kekurangan beban produktivitas alat tidak
optimum, sedangakan kelebihan muatan alat akan cepat rusak.
c.Swell
Apabila tanah asli digali atau diberaikan, maka terjadi perubahan volume karena
adanya pengembangan, perubahan volume dari asli “bank” cubic metre (bcm)”
menjadi gembur “loose cubic metre (lcm)” disebut dengan swell. Swell sangat
penting diketahui dalam pemindahan tanah meknis karena material yang dimuat
dan diangkut adalah dalam bentuk terberai (loose) sedangkan kemajuan
penggalian dihitung dalam kondisi tanah asli (bcm). Misal kalau swell faktor tinggi
maka produktivitas alat dalam bcm akan menurun.
PEMILIHAN ALAT
Secara garis besar pemilihan alat ditentukan oleh :
a. Karakterisitik material (sifat fisik, kekerasan dll.)
b. Bentuk endapan, kemiringan, perlapisan
c. Tingkat produksi
d. Metoda penambangan
e. Jarak angkut, Kemiringan, dimensi jalan
f. dll
a. Ripping
Ripping digunakan untuk pemberaian material sebelum dimuat oleh shovel/
Backhoe/ Loader/ Dragline ke dalam Truck atau ke alat lain. Survey seismik
refraksi biasanya digunakan untuk mengindikasi kemudah galian material yang
akan digali. (grafik hubungan antara kecepatan seismik batuan dengan kemapuan
ripping utuk berbagai model bulldozerdapat dilihat di halaman berikut).
b. Pemboran Produksi
Prinsip dari Metoda Pemboran adalah “ROTARY-PERCUSSION and ROTARY”
1. ROTARY PERCUSSION DRILLING
a. Top Hammer Drilling
Hammer Piston yang ditempatkan di posisi paling atas (Top) diteruskan ke Drill Bit
melalui batang Bor ---> jenis ini digunakan untuk lubang diameter kecil dan
dangkal dibawah 20 meter
2. ROTARY DRILLING
Bantuan dihancurkan dengan menggunakan roller cone bit dengan menggunakan
tekanan tinggi dan putaran.
Umumnya digunakan untuk lubang yang lebih besar di atas 150 mm sampai
dengan 300 mm, ekonomis digunakan s/d kedalaman 50 meter.
c. Pemilihan Mesin Bor
1. Kekerasan Batuan
2. Kondisi/Lingkungan kerja
3. Kedalaman lubang
4. Tingkat Produksi
LOADING SHOVEL
a. Digunakan umumnya untuk material blasting
b. Diperlukan konndisi operasi terbatas (luas dan rata)
c. Dapat menangani ukuran material boulder
d. Mempunyai ukuran bucket lebih besar dibanding
backhoe untuk kelas yang sama.
e. Dalam operasinal memerlukan alat tambahan bul
dozer.
f. System operasional : Alat muat dan Truck diposisikan pada lantai kerja yang
sama
BACK HOE
a. Mampu menggali material pada berbagai kondisi
(Loading di floor, Channel, dan Roof)
b. Manuver lebih mudah
c. Dapat beroperasi dengan areal kerja lebih sempit
d. Pada Kelas yang sama, Backhoe mempunyai jangkauan
gali ke atas dan ke bawah lebih besar dari pada Shovel.
e. Ukuran Bucket lebih kecil dibanding Shovel untuk ukuran mesin yang sekelas
f. System operasi : Alat muat diposisikan lebih tinggi dari alat angkut.
ALAT TRANSPORT
TRAILER
a. Digunakan hanya untuk material lebih ringan misalnya
BatuBara
b. Tepat untuk jalan datar dengan kecepatan tinggi &
pengangkutan jarak jauh
c. Sesuai untuk Dumping langsung di Hopper
d. Kapasitas rangkaian : 40 – 160 ton
CONVEYOR
a. Volume tinggi, jarak jauh, unit cost rendah
b. Sulit untuk dipindah-pindahkan
c. Memerlukan ongkos investasi yang tinggi
d. Dapat menghandle material dengan grade sampai dengan
40%
e. Lebih aman dibanding dengan Truck
f. Dampak Polusi Lingkungan lebih rendah
g. Umur pakai minimum 5 tahun
HAUL ROAD MAINTENANCE
GRADER
a. Perbaikan jalan/meratakan jalan secara terus
menerus untuk mengurangi Rolling Resistance.
b. Frekuensi perataan/grading tergantung pada
standar konstruksi dan kepadatan lalu lintas
serta beban kendaraan.
Fungsi lain :
a. Pemeliharaan drainase
b. Scarifier
COMPACTOR
Penimbunan jalan kadang diperlukan untuk menambah
daya dukung tanah, bisa berupa tanah atau perkerasan.
Material Timbunan ini harus dipadatkan agar daya dukung
meningkat sesuai dengan desain. Tanpa pemadatan, usaha
tsb akan sia-sia.
Tipe Compactor berdasarkan cara kerja:
1. Static
2. Vibrating
Tipe Compactor berdasar media pemadatnya
1. Tyre
2. Steel drum, terdiri dari :
a. Padfoot/Sheepfoot (tipe material : Clay / Silt)
b. Smooth (tipe material : Granular atau Clay/silt)
WATER SPRAYING
Digunakan untuk menjaga permukaan jalan tetap lembab (tidak basah), sehingga
mengurangi adanya debu, mengurangi gangguan jarak pandang dan memelihara
permukaan jalan agar tetap padat.
Jumlah keperluan air tergantung pada :
a. Type material permukaan jalan
b. Kelembaban alami
c. Curah Hujan
d. Penguapan
e. Kepadatan lalu lintas
Jumlah Water Sprayer Truck dihitung berdasarkan cycle time truck, pengisian tank
dan pompa penyemprotan.
3. Cycle Time
Cycle time alat loading terdiri dari komponen :
a. Loading
b. Swing muatan
c. Dump
d. Swing kosongan
Note : cycle time tipe track loader utk kapasitas (2 – 22 m3) berkisar antar 24 s/d
32 detik per cycle
4. Rimpull
Adalah besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin
kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalur
jalan.
Cycle Time
Haul : 15,6 menit
Loading : 2,0 menit
Dumping : 0,5 menit
Spot : 0,5 menit
TOTAL : 19.6 menit
Truck Productivity
Q = C x 60/cm x E
= 113 x 60/19.6 x 0.83
= 337.9 ton/jam
= 337.9 ton/jam : 2.4 ton/bcm =140bcm/jam
Qa = Produktivitas (m2/jam)
V = Kecepatan (km/jam)
W = Lebar efektif. Kompaksi (m)
H = Tebal Lapisan yg Dipadatkan (m)
N = Jumlah Lintasan
E = Job Efisiensi
Google
Facebook
Twitter
Artikel Terkait
3 comments
Balas
��
Tambah dong artikelnya tentang payload metre dumptruck
Balas
Butuh DT HINO 500 untuk di kalimantan Tengah
Emoticon
Tambang, Transport, Teknologi. Contact Form Berlangganan artikel terbaru dari blog ini
Disclaimer langsung via email.
Privacy Policy
Sitemap Email address Submit
Terms of Service
Copyright © 2019 Madjoe Mining Logistic All Right Reserved Powered by Blogger