Anda di halaman 1dari 1

CONTACT DISCLAIMER PRIVACY SITEMAP  JOIN WITH US

Madjoe Mining Home Blog  Menu  Info Toba Jual Beli Batubara Iklan Gratis

Logistic
Informasi tentang pertambangan, perkebunan dan hasil bumi lainnya About

Contact

Home  Heavy Equipment  ALAT BERAT DAN KAPASITAS PRODUKSI


Cari artikel... 

ALAT BERAT DAN KAPASITAS PRODUKSI


KALDERA TOBA
Lintas Sumatera Penulis Lintas Sumatera Diterbitkan 06.11

 HEAVY EQUIPMENT

Info Wisata Kaldera Toba

PENJADWALAN PRODUKSI
Menentukan bagaimana produksi dicapai dalam kurun waktu yang telah
ditentukan, sehingga semua element yang terkait dengan produksi tersebut harus Popular Post
di detailkan. Penjadwalan biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi seperti contoh
ALAT BERAT DAN KAPASITAS
di bawah ini.
PRODUKSI
Tabulasi meliputi antara lain :
PENJADWALAN  PRODUKSI
a. Volume produksi : komoditi dan waste Menentukan bagaimana produksi dicapai...
b. Volume drilling & blasting
Alat Berat Lain
c. Jam Kerja alat
Clamshell Teleskopis  CLAMSHELL
d. Jarak angkut Teleskopis Ini memperlihatk...
Contoh Tabulasi Penjadwalan Produksi
Faktor Produksi
Kegiatan penambangan selalu berhubungan
dengan alat-alat meka...

Teknologi Pembakaran Pada PLTU Batubara


Pendahuluan Klasi kasi kualitas batubara secara
umum terbagi ...

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DAN PENUTUPAN TAMBANG
Dalam dunia yang sempurna, tambang
hanya akan tutup ketika...

Kategori
Contoh Tabulasi Produksi

Pilih Kategori

PENJADWALAN JAM KERJA (ROSTER)


a. Jam Kerja
Jam kerja sangat menentukan jumlah dan ukuran alat yang akan digunakan. Jam
kerja ini dipengaruhi oleh pola shift kerja, kondisi alam, metodologi pergantian shift
dan pola maintenance alat.
Dibawah contoh perhitungan jam kerja.
Perhitungan Hari Kerja

Jumlah hari setahun 365 hari


Dikurang hari libur 10 hari
Jadwal hari Kerja 355 hari
Dikurang Hari Hujan* 40 hari
Jumlah hari kerja (available) 315 hari
Jumlah shift per hari 3 shift
Jumlah Shfit pertahun 945 shift

Perhitungan Jam Kerja

Jam per shift 8.0 jam


Dikurang pergantian shift 0.2 jam
Dikurangi Istirahat makan 0.5 jam
Dikurangi traveling, blasting 0.5 jam
Jam available per shift 6.8 jam
Jadwal jam Kerja per tahun 6426 jam

Contoh Tabulasi Penjadualan Jam Kerja

Tabulasi Jadwal Kerja

b. Physical Availability (PA)


Ketersediaan alat yang dapat digunakan untuk bekerja, besarnya physical
availability untuk alat-alat baru biasanya diatas 90%. Nilai ini sangat tergantung
kepada perawatan dan penyediaan suku cadang..
Contoh untuk kasus di atas, apabila untuk perawatan diperlukan 1 jam dalam 1
shift maka Availability = (5.8+1.2)/(5.8+1.2+1) = 87.5%

c. Use of Availability. (UA)


Jam kerja alat yang digunakan pada saat alat itu kondisi tidak rusak.
Contoh untuk kasus di atas : alat efektif bekerja 5.8 jam, sedangkan waktu stand
by 1.2 jam
Use of availability = 5.8/(5.8 + 1.2) x 100% =83%

d. Produksi
Produksi = skedul jam kerja x UA x PA x produktivitas
Contoh : produktivitas alat = 150 m3/jam
Produksi pershift = 8jam x 87.5% x83% x 150 m3/jam = 870bcm/shift

FORMULA
PA = (W+S)/ (W+S+R)
UA = W/(W+S)
Skedule jam kerja (SK) = W + S + R
Produktivitas (P) = Vol / W
Produksi (Q) = SK x PA x UA x P
Q = (W+S+R) x (W+S)/(W+S+R) x W/(W+S) x Vol/W
dimana :
PA = Physical availability
UA = use of availability
W = working
R = break down
Contoh : Skedul jam kerja 8 jam/ shift, kehilangan waktu 1.2 jam, perawatan 1 jam,
produktivitas alat 150 bcm/jam
Jumlah produksi pershift :
=(5.8+1.2+1)x(5.8+1.2)/ (5.8+1.2+1)x5.8/(5.8+1.2)x 150 bcm/jam
= 8 x 87.5% x 83% x 150 = 870 bcm/shift

KARAKTERISTIK FISIK MATERIAL


Karakteristik fisik material yang akan digali baik tanah penutup maupun komoditi
harus diketahui secara pasti, hal ini untuk menentukan tipe alat yang cocok untuk
digunakan serta untuk memperkirakan produktivitasnya. Yang paling utama
diketahui dalam pekerjaan pemindahan tanah
mekanis adalah :
a.Kemudah galian (Excavability)
Dalam penggalian tanah mekanis kemudah galian biasanya dikatagorikan kedalam
: free dig, rippable dan un-rippable. ketiga kriteria ini sangat berdampak terhadap
penetuan jenis dan tingkat produktivitas alat gali-muat. Untuk menentukan kriteria
tersebut biasanya diketahuai dari analisa geotechnik, sehingga sebelum proses
penggalian perlu dilakukan penelitian :
- Analisa log bor, menegetahui batas atara batuan asli dan lapukan
- Survey seismik untuk mengetahui kecepatan seismik dari batuan yang akan
digali
- Analisa engineering meliputi : kondisi air tanah, tipe batuan, stregth, joint spacing.

b.Berat Jenis
Berat jenis batuan harus ditentukan dengan pasti, hal ini untuk memastikan agar
tidak terjadi kekurangan beban dan kelebihan beban karena keduanya dapat
menyebabkan kerugian. Kalau terjadi kekurangan beban produktivitas alat tidak
optimum, sedangakan kelebihan muatan alat akan cepat rusak.

c.Swell
Apabila tanah asli digali atau diberaikan, maka terjadi perubahan volume karena
adanya pengembangan, perubahan volume dari asli “bank” cubic metre (bcm)”
menjadi gembur “loose cubic metre (lcm)” disebut dengan swell. Swell sangat
penting diketahui dalam pemindahan tanah meknis karena material yang dimuat
dan diangkut adalah dalam bentuk terberai (loose) sedangkan kemajuan
penggalian dihitung dalam kondisi tanah asli (bcm). Misal kalau swell faktor tinggi
maka produktivitas alat dalam bcm akan menurun.

PEMILIHAN ALAT
Secara garis besar pemilihan alat ditentukan oleh :
a. Karakterisitik material (sifat fisik, kekerasan dll.)
b. Bentuk endapan, kemiringan, perlapisan
c. Tingkat produksi
d. Metoda penambangan
e. Jarak angkut, Kemiringan, dimensi jalan
f. dll

ALAT PEMBERAIAN BATUAN


Metoda yang umum digunakan untuk pemberaian material overburden, bijih (ore)
dan batubara adalah ripping enggunakan bulldozer-ripper dan drilling – blasting.

a. Ripping
Ripping digunakan untuk pemberaian material sebelum dimuat oleh shovel/
Backhoe/ Loader/ Dragline ke dalam Truck atau ke alat lain. Survey seismik
refraksi biasanya digunakan untuk mengindikasi kemudah galian material yang
akan digali. (grafik hubungan antara kecepatan seismik batuan dengan kemapuan
ripping utuk berbagai model bulldozerdapat dilihat di halaman berikut).

Faktor yang berpengaruh dalam produktivitas Ripping antara lain :


a. Dozer Power and Weight
b. Type batuan (karakteristik batuan)
c. Jumlah Ripper
d. Panjang Lintasan Ripping
e. Kedalaman Penetrasi
f. Struktur geologi (Spasi joint, sesar)

CONTOH PEKERJAAN RIPPING

Contoh kerja ripping

Grafik Hubungan Antara Kecepatan Seismik Batuan Dengan Kemapuan


Ripping

Contoh Type & Ukuran BULLDOZER Produk Komatsu

Model Kapasitas Blade (m3) FLYWHEEL HP


D65 5.6 190
D85 8.5 190
D155 12.8 302
D275 15.3 405
D375 22.0 525
D475 34.4 860
D575 45.0 1150

b. Pemboran Produksi
Prinsip dari Metoda Pemboran adalah “ROTARY-PERCUSSION and ROTARY”
1. ROTARY PERCUSSION DRILLING
a. Top Hammer Drilling
Hammer Piston yang ditempatkan di posisi paling atas (Top) diteruskan ke Drill Bit
melalui batang Bor ---> jenis ini digunakan untuk lubang diameter kecil dan
dangkal dibawah 20 meter

b. Down The Hole Drilling


Piston diposisikan di bawah batang bor dan langsung memukul Bit ---> ekonomis
digunakan untuk diameter lubang sekitar 85 s/d 200 mm dan kedalaman diatas 20
meter.

2. ROTARY DRILLING
Bantuan dihancurkan dengan menggunakan roller cone bit dengan menggunakan
tekanan tinggi dan putaran.
Umumnya digunakan untuk lubang yang lebih besar di atas 150 mm sampai
dengan 300 mm, ekonomis digunakan s/d kedalaman 50 meter.

          
c. Pemilihan Mesin Bor
1. Kekerasan Batuan
2. Kondisi/Lingkungan kerja
3. Kedalaman lubang
4. Tingkat Produksi

Contoh Type & Ukuran Mesin Bor Produk Tamrock

Model Mesin Drilling Tipe Rotary

Model Mesin Drilling DTH

ALAT GALI / MUAT (EXCAVATOR)

LOADING SHOVEL
a. Digunakan umumnya untuk material blasting
b. Diperlukan konndisi operasi terbatas (luas dan rata)
c. Dapat menangani ukuran material boulder
d. Mempunyai ukuran bucket lebih besar dibanding
backhoe untuk kelas yang sama.
e. Dalam operasinal memerlukan alat tambahan bul
dozer.
f. System operasional : Alat muat dan Truck diposisikan pada lantai kerja yang
sama

BACK HOE
a. Mampu menggali material pada berbagai kondisi
(Loading di floor, Channel, dan Roof)
b. Manuver lebih mudah
c. Dapat beroperasi dengan areal kerja lebih sempit
d. Pada Kelas yang sama, Backhoe mempunyai jangkauan
gali ke atas dan ke bawah lebih besar dari pada Shovel.
e. Ukuran Bucket lebih kecil dibanding Shovel untuk ukuran mesin yang sekelas
f. System operasi : Alat muat diposisikan lebih tinggi dari alat angkut.

YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SHOVEL & BACKHOE

a. Ukuran Bucket (m3)


b. Digging Reach (m)
c. Digging Depth (m)
d. Digging Force (Kg/Newton)
e. Kecepatan Swing

Contoh Type & Ukuran SHOVEL & BACHOE Produk Komatsu

Model Kapasitas Bucket (m3)


PC200 0.47 – 1.15
PC400 1.30 – 2.20
PC750 3.60 – 5.00
PC1100 5.50 - 6.50
PC3000 12.0 - 16.0
PC4000 19.0 - 24.0
PC5000 26.0 - 30.0

ALAT MUAT WHEEL LOADER


a. Digunakan umumnya di stocpile untuk muat ke truck, muat
ke hopper, pengaturan stockpile.
b. Mobilitas dan manuver-nya sangat tinggi
c. Memerlukan kondisi lantai kerja yang baik.
d. Kapasitas bucket tergantung density material

Contoh Type & Ukuran WHEEL LOADER Produk Komatsu

Model Kapasitas Bucket (m3)


WA320 2.7 – 3.2
WA380 3.2 – 4.0
WA450 4.2 – 5.2
WA500 4.5 – 5.5
WA600 6.2 – 8.0
WA700 8.7 – 11.4
WA800 11 – 16
WA900 13 - 17

ALAT ANGKUT DUMP TRUCK

a. Mampu beroperasi pada ukuran Fragment yang besar


b. Memerlukan kondisi jalan yang baik untuk
meningkatkan productivitas dan menurunkan operating
cost
c. Terbatas dalam operasi ekonomisnya ± 4 km
d. Mobilitasnya tinggi & fleksibel

Contoh Type & Ukuran RIGID DUMP TRUCK Produk Komatsu

Model Max. Load (ton) Haeaped Capacity (m3)


HD325 36 24
HD465 55 34.2
HD785 91 60
HD1500 150 78
630E 172 103
730 186 111
830E 220 147
930E 290 211

ALAT TRANSPORT

TRAILER
a. Digunakan hanya untuk material lebih ringan misalnya
BatuBara
b. Tepat untuk jalan datar dengan kecepatan tinggi &
pengangkutan jarak jauh
c. Sesuai untuk Dumping langsung di Hopper
d. Kapasitas rangkaian : 40 – 160 ton

CONVEYOR
a. Volume tinggi, jarak jauh, unit cost rendah
b. Sulit untuk dipindah-pindahkan
c. Memerlukan ongkos investasi yang tinggi
d. Dapat menghandle material dengan grade sampai dengan
40%
e. Lebih aman dibanding dengan Truck
f. Dampak Polusi Lingkungan lebih rendah
g. Umur pakai minimum 5 tahun
HAUL ROAD MAINTENANCE
GRADER
a. Perbaikan jalan/meratakan jalan secara terus
menerus untuk mengurangi Rolling Resistance.
b. Frekuensi perataan/grading tergantung pada
standar konstruksi dan kepadatan lalu lintas
serta beban kendaraan.
Fungsi lain :
a. Pemeliharaan drainase
b. Scarifier

Contoh Type & Ukuran MOTOR GRADER Produk Komatsu

Model Panjang Blade (m) Flywheel HP


GD510 3.71 125
GD623 3.71 155
GD750 4.32 225
GD825 4.88 280

COMPACTOR
Penimbunan jalan kadang diperlukan untuk menambah
daya dukung tanah, bisa berupa tanah atau perkerasan.
Material Timbunan ini harus dipadatkan agar daya dukung
meningkat sesuai dengan desain. Tanpa pemadatan, usaha
tsb akan sia-sia.
Tipe Compactor berdasarkan cara kerja:
1. Static
2. Vibrating
Tipe Compactor berdasar media pemadatnya
1. Tyre
2. Steel drum, terdiri dari :
a. Padfoot/Sheepfoot (tipe material : Clay / Silt)
b. Smooth (tipe material : Granular atau Clay/silt)

WATER SPRAYING
Digunakan untuk menjaga permukaan jalan tetap lembab (tidak basah), sehingga
mengurangi adanya debu, mengurangi gangguan jarak pandang dan memelihara
permukaan jalan agar tetap padat.
Jumlah keperluan air tergantung pada :
a. Type material permukaan jalan
b. Kelembaban alami
c. Curah Hujan
d. Penguapan
e. Kepadatan lalu lintas
Jumlah Water Sprayer Truck dihitung berdasarkan cycle time truck, pengisian tank
dan pompa penyemprotan.

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT


ALAT GALI / MUAT (EXCAVATOR)
A. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS
ALAT MUAT
1. Kapasitas Bucket
Kapasitas bucket ditentukan oleh ukuran bucket, swell material dan aktual volume
muatan dari bucket tersebut.
a. Kapasitas bucket (q) biasanya dinyatakan dalam vulume m3 heaped atau
struck.
b. Swell (SF), perubahan volume dari solid atau bank (bcm) menjadi loose (lcm)
c. Faktor pengisian/ fill factor (k) menyatakan volume bucket yang dapat digunakan
dibanding dengan volume (dimensi aslinya)

2. Klasifikasi Penggalian (Digging)


Digging dapat diklasifikasi kedalam tiga kelompok :
a. Easy digging, misal material yang lepas dengan ukuran kecil dan seragam atau
tanah pucuk
b. Medium digging, misal material dapat digali langsung dari kondisi asli seperti
sub soil.
c. Hard digging, misal material hasil blasting dengan ukuran tidak seragam.

3. Cycle Time
Cycle time alat loading terdiri dari komponen :
a. Loading
b. Swing muatan
c. Dump
d. Swing kosongan

Note : cycle time tipe track loader utk kapasitas (2 – 22 m3) berkisar antar 24 s/d
32 detik per cycle

Faktor yang berpengaruh terhadap cycle time meliputi :


a. Ukuran Alat (makin besar makin lambat)
b. Kemudakhan gali
c. Kondisi lantai kerja
d. Kemudahan manuver
e. Skill dari operator.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT

1. Tahanan Gulir (Rolling Resistance)


Adalah jumlah segala gaya-gaya luar yang
berlawanan dengan arah gerak kendaraan yang
berjalan diatas permukaan jalan.

2. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)


Besarnya gaya berat yang melawan atau yang membantu gerak kendaraan karena
kemiringan jalur jalan yang dilewati

3. Koefisien Traksi (Traction Coefisien)


Suatu faktor yang menunjukan besarnya traksi antara permukaan ban atau track
dengan jalan yang dapat digunakan untuk menarik/ mendorong.

4. Rimpull
Adalah besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin
kepada permukaan roda atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalur
jalan.

c. Contoh Perhitungan Produksi & Kapasitas


BULDOZER
Taksiran Produktivitas Ripping dg Grafik
Produksi Aktual = Grafik x effisiensi kerja
a. good = 0.75 (45 min/jam)
b. Average = 0.58 ( 35 min/jam)
c. Rather = 0.5 ( 30 min/jam)
d. Poor = 0.4 (25 min/jam)

Taksiran Produktivitas Dozing & Spreading

c. Contoh Perhitungan Produksi &


Kapasitas Pemboran

d. Contoh Perhitungan Produksi & Kapasitas Alat


Muat
Formula Alat Muat
Q = q x k x 60/cm x E
Q = Produktivitas per jam
q = Kapasitas bucket
k = faktor pengisian
cm = cycle time bucket
E = efisiensi kerja

(Kapasitas Loader = 20 m3 dan Swell Factor = 1.35)


Loader Capacity (q) : 20/1,35 = 14,8 Bcm
Bucket Fill Factor (qxk): 14,8 x 0,95 = 14,05 Bcm
Cycle Time (cm) : 0,5 minute
Cycle/Hour (60/cm) : 60/0,5 = 120
Efficiency Factor (E) : 83 %
Produksi per jam (Q) : 0,83 x 120 x 14,05 = 1.400 Bcm/jam

(Backhoe Kapasitas = 10 m3 dan Swell Factor = 1.2)


Loader Capacity (q) : 10/1,2 = 8,3 Bcm
Bucket Fill Factor (qxk): 8,3 x 0,95 = 7,8 Bcm
Cycle Time (cm) : 0,5 menit
Cycle/Hour (60/cm) : 60/0,5 = 120
Efficiency factor (k) : 83%
Produksi per jam(Q) : 83% x 120 x 7,8 = 776 Bcm/jam

(Backhoe Kapasitas = 2 m3 dan Swell Factor = 1.35)


Loader Capacity (q) : 2/1,35 = 1.48 Bcm
Bucket Fill Factor (qxk): 1,48 x 0,95 = 1,4 Bcm
Cycle Time (cm) : 0,4 menit
Cycle/Hour (60/cm) : 60/0,4 = 150
Efficiency factor (k) : 83%
Produksi per jam (Q): 83% x 150 x 1.4 = 174 Bcm/jam

e. Contoh Perhitungan Produksi & Kapasitas Alat Angkut


ALAT ANGKUT
Q = C x 60/cm x E
C=nxqxk
Q = Produktivitas per jam
n = Rate capacity of truck/(q x k x loose density)
cm = load time + Travel T + Spot Time
q = Kapasitas bucket
k = faktor pengisian
cm = cycle time bucket
E = efisiensi kerja

Berikut produktivitas Truck dengan asumsi sebagai berikut :


Kondisi Lapangan
a. Jalan :
- Terpelihara (Rr<3%)
- 500 m untuk 10% grade
- 4,5 Km untuk 0% grade
b. Material : Batu Pasir (Blast Material)
c. Swell : 1,6
d. Density : 2,4 t/Bcm
e. Speed : 40 Km/jam

Spesifikasi Alat Muat


Bucket Capacity (q) : 20/1,6 = 12,5 Bcm
Kapasitas Truck : 75 m3; heaped 2 : 1
Bucket Fill (k) : 0.95 x 12,5 = 11.8 bcm
Cycle Time (cm) : 0,5 menit
Cycle per Hour (60/cm) : 60/0,5 = 120

Specifikasi Alat angkut


Type : Rigid Body Rear Dump
Kapasitas : 75 m3; heaped 2 : 1
Rated Load : 125 Tonne
Empty Weight : 45 Tonne
Shovel Capacity : 20 m3

Perhitungan Cycle Shovel


Kapasitas Truck : 75/1,6 = 47 Bcm
Jumlah Passes (n) : 47/11.8 = 3.9 (dibulatkan = 4)
Waktu muat : 4 x 0,5 = 2,0 menit
Muatan Truck (nxqxkxsg) : 4 x11.8 * 2,4 = 113 Tonne

Perhitungan Waktu Angkut

Cycle Time
Haul : 15,6 menit
Loading : 2,0 menit
Dumping : 0,5 menit
Spot : 0,5 menit
TOTAL : 19.6 menit

Truck Productivity
Q = C x 60/cm x E
= 113 x 60/19.6 x 0.83
= 337.9 ton/jam
= 337.9 ton/jam : 2.4 ton/bcm =140bcm/jam

f. Contoh Perhitungan Produksi &


Kapasitas Grader
PRODUKTIVITAS :
Qa = V x (Le – Lo) x 1000 x E
Qa = Produktivitas (m2/jam)
V = Kecepatan (km/jam)
Le = Lebar efektif Blade
E = Job Efisiensi
Lo = Lebar overlap Blade (m)

f. Contoh Perhitungan Produksi & Kapasitas


Compactor
PRODUKTIVITAS :
Qa = (W x V x H x 1000 x E) / N

Qa = Produktivitas (m2/jam)
V = Kecepatan (km/jam)
W = Lebar efektif. Kompaksi (m)
H = Tebal Lapisan yg Dipadatkan (m)
N = Jumlah Lintasan
E = Job Efisiensi

 Google
 Facebook
 Twitter

Cari artikel di blog ini... 

Artikel Terkait

PERKIRAAN PRODUKSI LOADERS GRADERS


BULLDOZER

Alat Berat Lain EXCAVATORS MOBILE CRUSHER DAN


RECYCLERS

Lintas Sumatera Lintas Sumatera 


  

Faktor Produksi Alat Berat Lain


 

3 comments

Rifan Pinau 12 Juli 2018 14.15

Balas Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

D Marry Watty 26 Agustus 2018 17.19

Balas
��
Tambah dong artikelnya tentang payload metre dumptruck

Ferry Nababan 1 November 2018 11.07

Balas
Butuh DT HINO 500 untuk di kalimantan Tengah

Emoticon

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: irwangunawana Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

About Web Tools Newsletter

Tambang, Transport, Teknologi. Contact Form Berlangganan artikel terbaru dari blog ini
Disclaimer langsung via email.
  Privacy Policy
Sitemap Email address Submit
Terms of Service

Copyright © 2019 Madjoe Mining Logistic All Right Reserved Powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai