DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
JURUSAN KEPERAWATAN
TINGKAT : IIIB
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan
kepada klien lansia pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan
KDM, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung
jawab keperawatan
C. PERAN PERAWAT
Seseorang yang melakukan perawatan pada lansia haruslah memiliki keahlian memahami
bahwa manusia adalah unik terlebih lagi lansia. Merawat lansia bukanlah hal mudah seperti
halnya merawat bayi dan anak-anak. Mereka membutuhkan perhatian khusus dan perawatan
yang tepat. Mereka juga rentan terhadap kecelakaan seperti jatuh, salah meminum obat dan
lain-lain. Beberapa lansia di Indonesia tak jarang luput dari perhatian keluarga di rumah.
Sementara di sisi lain beberapa lembaga seperti rumah jompo dan pusat rehabilitasi tak
mampu lagi menampung lansia.
Pemeriksaan fisik :
a) Pemeriksanaan di lakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi untuk
mengetahui perubahan sistem tubuh.
b) Pendekatan yang di gunakan dalam pemeriksanaan fisik,yaitu : Head to toe dan Sistem
tubuh
2) Psikologis
a) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.
b) Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak.
c) Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan.
d) Bagaimana mengatasi stress yang di alami.
e) Apakah mudah dalam menyesuaikan diri.
f) Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan.
g) Apakah harapan pada saat ini dan akan datang.
h) Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir, alam perasaan,
orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaikan masalah.
3) Sosial ekonomi
a) Darimana sumber keuangan lanjut usia
b) Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang.
c) Dengan siapa dia tinggal.
d) Kegiatan organisasi apa yang di ikuti lanjut usia.
e) Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya.
f) Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
g) Siapa saja yang bisa mengunjungi.
h) Seberapa besar ketergantungannya.
i) Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginannya dengan fasilitas yang ada
4) Spiritual
a) Apakah secara teratur malakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya.
b) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan, misalnya
pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir miskin.
c) Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah dengan berdoa.
d) Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal.
5. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seeorang, keluarga, atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang actual dan
potensial ( NANDA,1990 ), Diaognose keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi
yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnose keperawatan adalah bagaimana
diagnose keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah. Melalui identifikasi,
dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan.
Disamping itu, dengan menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat dijumpai
factor yang menjadi kendala atau penyebab. Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan
memperkuat masalah yang ada. Dokumentasi keperawatan merupakan catatan tentang
penilaian klinis dari respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan
atau proses kehidupan baik actual maupun potensial.
Untuk memudahkan dalam mendokumentasikan proses keperawatan, harus diketahui
beberapa tipe diagnose keperawatan. Tipe diagnose keperawatan meliputi tipe actual, risiko,
kemungkinan, sehat dan sejahtera, dan sindroma.
Dari hasil pengkajian dapat dianalisa / disimpulkan, dirumuskan masalah atau
diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada lansia. Beberapa masalah keperawatan
yang umum ditemukan pada lansia antara lain:
a. Fisik / Biologi
1) Gangguan nutrisi : kurang / berlebihan dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pemasukan yang tidak adekuat.
2) Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan sehubungan dengan hambatan
penerimaan dan pengiriman rangsangan.
3) Kurangnya perawatan diri sehubungan dengan penurunan minat dalam merawat diri.
4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri.
5) Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penyempitan jalan nafas atau adanya
sekret pada jalan nafas.
b. Psikososial
1) Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga.
2) Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu.
3) Depresi berhubungan dengan isolasi sosial.
4) Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak.
5) Coping tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengemukakan pendapat
secara tepat.
6) Cemas berhubungan dengan sumber keuangan yang terbatas.
c. Spiritual
1) Reaksi berkabung / berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan.
2) Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan menghadapi
kematian.
3) Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami.
4) Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan ibadah secara
tepat
6. Perencanaan
Dalam perencanaan keperawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:
a. Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan.
b. Bekerja sama dengan profesi kesehatan lainnya.
c. Tentukan prioritas :
1) Klien mungkin puas dengan situasi demikian.
2) Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksakan.
3) Keamanan atau rasa aman adalah utama yang merupakan kebutuhan.
d. Cegah timbulnya masalah-masalah.
e. Sediakan klien cukup waktu untuk mendapat input atau pemasukan.
f. Tulis semua rencana dan jadwal
Sesuai dengan permasalahan yang dialami lansia disusun perencanaan dengan tujuan agar
lansia / keluarga dan tenaga kesehatan terutama perawat baik yang melakukan perawatan di
rumah maupun dipanti dapat membantu lansia, sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin
sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan tidak tergantung
pada orang lain.
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar
antara lain :
a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
b. Meningkatnya keamanan dan keselamatan.
c. Memelihara kebersihan diri.
d. Memelihara keseimbangan istirahat / tidur.
e. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif.
7. Implementasi
Semua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lansia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Berbicara dengan lembut dan sopan.
b. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dilakukan berulan
kali, jika perlu dengan gambar.
c. Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya.
8. Evaluasi
Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi / dinilai baik verbal maupun non
verbal untuk mengetahui sejauh mana lansia atau keluarga mampu melakukan apa yang
telah dianjurkan.
E. Peran keluarga
asuhan keperawatan keluara denan lansia adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan
yang komperensif yang diberikan kepada lansia dan keluarga dengan tujuan meningkatkan
kesehatan rehabilitasi kesehatan memaksimalkan kemampuan lansia dan keluarga dalam
meningkatkan status kesehatan serta meminimalkan dampak proses penuaan atau gangguan
kesehatan yang terradi pada lansia dengan pendekatan proses keperawatan keluarga.
1.Menjaga dan merawat kondisi fisik anggota keluarga yang lanjut usia tetap dalam keadaan
optimal atau produktif.
Pengkajian Perawat harus ingat, akibat adanya perubahan fungsi yang sangat mendasar
pada proses menua yang meliputi seluuh organ tubuh, dalam melakukan pengkajian perawat
memerlukan pertimbangan khusus. Pengkajian harus dilakukan terhadap fungsi semua
system, status gizinya, dan aspek psikososialnya. Hal-hal yang dapat ditemukan pada
pengkajian lanjut usia :
a. Mulut dan gigi Gigi menjadi ompong yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit periodontal sehingga gusi menjaadi atrofi secara progresif. Mulut kering
sehingga air ludah mudah mengental. Selain itu dapat menimbulkan risiko mukosa
mudah mulut mudah pecah sehingga timbul stomatitis dan perasaan tidak nyaman.
b. Kulit Akan sering ditemukan data subjektif dari lanjut usia gatal-gatal dan nampak kulit
kering serta mudah terluka.
c. Ekstermitas atas dan bawah Terjadi penebalan pada kulit yang tertekan terutama pada
telapak kaki, mata kaki termasuk telapak tangan. Beberapa kulit di daerah ekstermitas
bahkan menipis, kulit terkelupas, pecah-pecah dan mudah tergores. Terjadi pula
kelainan pada kuku seperti lapisan tanduk yang semakin mengeras, hipertrofi kuku atau
kuku yang merusak jaringan lunak di bawahnya.
d. Mobilitas Terdapat keterbatasan pergerakan yang terjadi akibat beratnya penyakit atau
kompleksitas dari gangguan fungsi tubuhnya, sehingga dapat menimbulkan masalah
mobilitas. Untuk itu perlu dikaji kemampuan lama dan jenis aktivitas yang dapat
dilakukan serta waktu yang digunakan untuk beristirahat setelah menjalani aktivitas
tertentu.
e. Eliminasi Konstipasi, inkontinensia urin dan atau fekal, diare merupakan keluhan utama
klien lanjut usia yang paling menonjol. Perlu dilakukan pengkajian frekuensi dan pola
defekasi, pola diet, masukan dan keluaran cairan, aktivitas klien, integritas kulit sekitar
anus dan kemaluan serta mengidentifikasi factor penyebab munculnya masalah
eliminasi.
f. Penglihatan Klien lanjut usia akan sering mengalami gangguan penglihatan diantaranya
akan ditemukan glaucoma dan katarak. Perlu dikaji jenis alat bantu penglihatan yang
digunakan serta pemeriksaan fisik pada mata sesuai dengan masalah yang muncul.
i. Pernafasan Pneumonia dan obstruksi paru menahun juga merupakan masalah kesehatan
pada system respirasi yang menonjol pada lanjut usia. Akan ditemukan adanya data
batuk, kesulitan mengeluarkan dahak, mudah lelah, lemah, berat badan menurun, tidak
nafsu makan dan lain-lain.
k. Nyeri Nyeri pada lanjut usia dirasakan dua kali lebih berat dibandingkan pada usia
muda. Data- data yang dapat ditemukan antara lain adanya temuan skala nyeri,
menangis, mengerang kesakitan, agitasi, lemah dan tampak tertekan disamping adanya
perubahan tanda-tanda vital.
1. Depresi Perasaan tidak berdaya muncul akibat hilangnya berbagai fungsi organ tubuh
oleh karena bertambahnya usia. Sulit berkonsentrasi, merasa sedih dan pesimis, kesulitan
atau terlalu banyak tidur, kelebihan atau kehilangan berat badan, hilangnya minat
melakukan motivasi serta energy merupakan tanda-tanda bagi klien yang mengalami
depresi. m.Demensia Kehilangan daya ingat terutama ingatan jangka pendek, gangguan
dalam memberikan alasan yang abstrak, sangat tergantung dengan bantuan orang lain
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta tidak mampu berkomunikasi dengan jelas
secara lengkap dan ekspresif