Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SATPEN)

ASI EKSKLUSIF, CARA PEMBERIAN ASI, PERAWATAN PAYUDARA DAN


PERMASALAHAN DALAM MENYUSUI

TOPIK : ASI Eksklusif

SUB TOPIK : Pentingnya ASI Eksklusif, cara pemberian ASI


dan cara merawat payudara, serta penanganan
masalah- masalah dalam menyusui.
SASARAN : Ny. M

HARI / TANGGAL : Jum’at, 19 Februari 2016

TEMPAT PELAKSANAAN : Ruang Nifas

PELAKSANA :-

A. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan ibu mengerti tentang pentingnya ASI
Eksklusif untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, cara memberi ASI
yang benar, cara menyimpan ASI yang benar untuk ibu yang bekerja, cara
merawat payudara, dan penanganan masalah-masalah dalam menyusui.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu:
a. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif.
b. Menyebutkan keunggulan ASI dibandingkan susu formula.
c. Menjelaskan pentingnya ASI Ekslusif.
d. Menjelaskan komposisi ASI.
e. Menjelaskan cara pemberian ASI yang benar.
f. Menjelaskan cara menyimpan ASI yang benar untuk ibu yang bekerja.
g. Menjelaskan cara merawat payudara.
h. Menjelaskan masalah dalam menyusui dan penanganannya.

C. MATERI
Terlampir
D. METODE
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Ceramah
3. Tanya jawab

E. MEDIA
Buku KIA
Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO Tahapan waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Klien Media Metode
1 Pembukaan ( 3 menit) - Memberi salam - Sasaran menjawab Ceramah
- Memperkenalkan salam
diri - Sasaran mengerti
- Menyampaikan dengan penyuluhan
tujuan penyuluhan yang diadakan
2 Pelaksana ( 15 menit - Menyampaikan - Mendengarkan materi Ceramah
) materi penyuluhan yang Diskusi
- Tanya jawab disampaikan
- Sasaran
memperhatikan apa
yang disampaikan
- Sasaran bertanya
3 Penutup ( 7 menit ) - Memberikn - Mengerti atas apa Ceramah
kesimpulan atas apa yang disimpulkan dan
yang disampaikan menjawab
dan dan pertanyaan dengan
menanyakan baik
kembali materi - Menjawab salam
penyuluhannnya penutup
kepada sasaran
- Menutup dengan
salam
G. Kriteria Evaluasi
1. Ibu mampu menjelaskan pengertian ASI
2. Ibu mampu menyebutkan keunggulan ASI
3. Ibu memahami pentingnya ASI Esklusif
4. Ibu mengetahui komposisi ASI
5. Ibu mampu menjelaskan cara pemberian ASI yang benar
6. Ibu mampu menjelaskan cara menyimpan ASI yang benar untuk ibu yang
bekerja
7. Ibu mampu menjelaskan cara merawat payudara
8. Ibu memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya

H. Sumber
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Bobak, Jensen Lowdermik. 1995. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.
Jakarta: Penerbit EGC.
Dorland. 2003. Kamus Saku Kedokteran. Jakarta : EGC
Suseno, Tutu A, dkk. 2009. Kamus Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka.
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
ASI Eksklusif adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat
alamiah. (Dwi Sunar Prasetyo: 2009). ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian
ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun
makanan tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai berumur 6 bulan.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain,
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin dan mineral dan obat (Suseno, 2009).

B. Keunggulan ASI Eksklusif dibanding dengan Susu Formla

Perbedaan ASI Susu Formula


Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya dapat
terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI diserap oleh tubuh bayi. Misalnya,
juga mengandung whey (protein utama protein susu sapi tidak mudah
dari susu yang berbentuk cair) lebih diserap karena mengandung lebih
banyak daripada kasein (protein utama banyak casein. Perbandingan
dari susu yang berbentuk gumpalan) whey: casein susu sapi adalah
dengan perbandingan 65:35. 20:80.
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung oleh susu
akan DHA (asam lemak tidak polar yang formula berguna bagi bayi lembu
berikat banyak) yang dapat membantu tapi kegunaan bagi manusia sangat
bayi menahan infeksi serta membantu terbatas lagipula immunoglobulin
perkembangan otak dan selaput mata. dan gizi yang ditambah di susu
formula yang telah disterilkan bisa
berkurang ataupun hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna: serangkaian
lebih mudah dicerna selain itu ada proses produksi di pabrik
sejenis unsur lemak ASI yang mudah mengakibatkan enzim-enzim
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur pencernaan tidak berfungsi.
elektronik dan zat besi yang dikandung Akibatnya lebih banyak sisa
ASI lebih rendah dari susu formula pencernaan yang dihasilkan dari
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi proses metabolisme yang membuat
yang dapat memperkecil beban ginjal ginjal bayi harus bekerja keras.
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna bayi Susu formula tidak mengandung
karena mengandung enzim-enzim yang posporlipid ditambah mengandung
dapat membantu proses pencernaan protein yang tidak mudah dicerna
antara lain lipase (untuk menguraikan yang bisa membentuk sepotong
lemak), amilase (untuk menguraikan susu yang membeku sehingga
karbohidrat) dan protease (untuk berhenti di perut lebih lama oleh
menguraikan protein). karena itu taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat menyebabkan
susah BAB dan membuat bayi tidak
nyaman.
Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan Kekurangan menghisap payudara:
ibu dan anak. ASI adalah makanan mudah menolak ASI yang
bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, menyebabkan kesusahan bayi
memberikan rasa aman kepada bayi menyesuaikan diri atau makan
yang dapat mendorong kemampuan terlalu banyak, tidak sesuai dengan
adaptasi bayi. prinsip kebutuhan.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan alat,makanan,
dengan pemeliharaan, mengurangi pelayanan kesehatan, dll. Untuk
beban perekonomian keluarga. memelihara sapi. Biaya ini sangat
subjektif yang menjadi beban
keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi: pertumbuhan
menghindari penyucian botol susu yang bakteri di dalam makanan buatan
tidak benar ataupun hal kebersihan lain sangat cepat apalagi di dalam botol
yang disebabkan oleh penyucian tangan susu yang hangat biarpun
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat makanan yang dimakan bayi
menghindari bahaya karena pembuatan adalah makanan bersih akan tetapi
dan penyimpanan susu yang tidak karena tidak mengandung anti
benar. infeksi, bayi akan mudah mencret
atau kena penularan lainnya.
Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih mudah Penyusuan susu formula dan alat
dibawa keluar, lebih mudah diminum, yang cukup untuk menyeduh susu.
minuman yang paling segar dan suhu
minuman yang paling tepat untuk bayi.
Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk Penyusuan susu formula dengan
menghisap ASI, hal ini dapat membuat botol susu akan mengakibatkan
gigi bayi menjadi kuat dan wajah penyedotan yang tidak puas lalu
menjadi cantik. menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal dan
kemungkinan menjadi gemuk.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang alergiterhadap susu
menghindari alergi karena susu formula formula tidak dapat menghindari
seperti mencret, muntah, infeksi saluran mencret, muntah,infeksi saluran
pernapasan, asma, bintik-bintik, napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu dan gejala pertumbuhan terganggu dan gejala
lainnya. lainnya yang disebabkan oleh susu
formula.
Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu kontraksi
bagi ibu lebih lambat datang bulan sehabis rahim yang dapat membantu
melahirkan sehingga dapat ber-KB pengembalian tubuh ibu jadi rahim
alami. Selain itu dapat menghabiskan perlu dielus sendiri oleh ibu. Tidak
kalori yang berguna untuk dapat memperlambat waktu datang
pengembalian postur tubuh ibu. bulan yang dapat menghasilkan
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang cara KB alami. Berdasarkan
menyusui ASI lebih rendah biodata statistik, ibu yang menyusui
kemungkinan menderita kanker susu formula lebih tinggi
payudara, kanker rahim dan keropos kemungkinan menderita kanker
tulang. payudara.

C. Manfaat ASI Eksklusif


Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga,
masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah
dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan. Beberapa manfaat ASI
sebagai berikut :
1. Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk
bayi manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi, ASI
merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat
mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang
diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan
ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning,
pemberian ASI dapat semakin mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal
ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila
bayi sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna
dan dapat mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat
menaikkan berat badan secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak,
tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi
yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2000 ).
2. Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk
kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak
yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan akan berpindah
ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko terkena kanker
rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah dari pada
ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu
tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis lantaran ibu
bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari
pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu
dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional ( Dwi Sunar,
2009 ).
3. Untuk Keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol
susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan
lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran
efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti menghemat waktu
keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia setiap saat,
keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika bepergian (
Roesli, 2005 ).
4. Untuk Masyarakat dan Negara
Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan
peralatan lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan pada
sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit, memperbaiki
kelangsungan hidup anak karena dapat menurunkan angka kematian, ASI
merupakan sumber daya yang terus-menerus di produksi (Dwi Sunar, 2009 ).

D. Komposisi ASI
Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen ASI sangat rumit
dan berisi lebih dari 100.000 biologi komponen unik, berikut komposisi ASI:
1. Kolostrum. Cairan susu kental berwarna kuning, Kolostrum mengandung karoten
dan vitamin A yang tinggi yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh bagi bayi.
2. Protein. Protein dalan ASI berupacasein (protein yang sulit di cerna) dan whey
(protein yang mudah di cerna). ASI lebih banyk mengandum whey di bandingkan
dengan casein.
3. Lemak. Lemak ASI adalah penghasil kalori (energy) utama dan merupakan
komponen yang gizi yang sangat berfariasi.penelitian OSBORN membuktikan,
bayi yang tidak mendapatkan ASI lebih banyak menderita penyakit koroner usia
muda.
4. Laktosa. Merupakan karbihidrat terutama pada ASI,fungsinya sebagai sumber
energi meninggkatkan absorbs kalsium dan merang sang pertumbuhan
lactobacillus bifidus.
5. Zat Besi. Meskipun ASI mengandum sedikit zat besi, namun bayi yang menyusui
jarang kekurangan zat besi.
6. Taurin. Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neuororansmitter, berperan
penting dalam maturasi otak bayi.
7. Laktobacilus. Berfungsi menghambat pertumbuhan microorganisme seperti
becteri ecoli yang sering menyebabkan diare pada bayi.
8. Laktoferin.Sebuah besi batas yang mengikat protein ketersediaan besi untuk
bakteri dalam intestines, serta memungkinkan bakteri sehat tertentu untuk
berkembang.
9. Lizozim. Dapat memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insidens,
caries,dentis,dan maloklusi atau kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat
menyusu dengan botol dan dot.

E. Cara Pemberian ASI yang Benar


1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting
3. Duduk dan berbaring dengan santai.
4. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan
bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu.
5. Dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan
menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
6. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu.
F. Perawatan Payudara
Perawatan payudara sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan dan
mempertahankan kelancaran ASI.
1. Tujuan :
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Melancarkan keluarnya ASI
c. Mencegah bendungan pada payudara agar tidak bengkak
d. Perawatannya dilakukan 2 hari setelah melahirkan, dan dilakukan 2x sehari
pada hari-hari setelahnya. Tuangkan minyak baby oil secukupnya pada
payudara yang akan dibersihkan.
2. Cara melakukan perawatan payudara
a. Friction. Caranya, yaitu sokong payudara kiri dengan tangan kiri dan
payudara kanan dengan tangan kanan,2 atau 3 jari dari tangan yang
berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal
payudara dan berakhir pada putting susu,setiap payudara dilakukan dengan
2x gerakan pagi dan siang hari
b. Massage. Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
Urutlah payudara dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara
dan lepaskan kedua payudara perlahan-lahan. Gerakan ini dilakukan
sebanyak 30x. Atau dengan cara lain yaitu, sokong payudara dengan satu
tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking
dari arah tepi ke arah putting susu. Gerakan ini dilakukan sebanyak 30x
juga.
c. Kompres. Kedua payudara denagn washlap hangat selama 2
menit,kemudian ganti dengan washlap kompres dingin selama 1menit.
Pengompresan dilakukan sebanyak 3x berturut-turut.

G. Peran kader untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif


1. Mendata jumlah seluruh ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi baru lahir yang ada
diwilayah kerjanya.
2. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil dan menyusui di posyandu tentang
pentingnya pemberian Asi eksklusif.
3. Melakukan kunjungan rumah pada ibu nifas yang tidak datang ke posyandu dan
menganjurkan agar rutin memeriksakan kesehatan bayinya serta mempersiapkan
diri untuk memberikan asi ekslusif.
H. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya
1. ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak,
apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan
tambahan susu formula. Penanganannya :
a. Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
b. Menyusuilah dengan sabar
c. Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
d. Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi
dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI
2. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami
nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan
kadang-kadang menolak menyusu ibunya. Penanganannya :
a. Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
b. Menyusui dengan cara yang benar
c. Menyusui lebih lama dan sering
3. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI
mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal
ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri. Untuk menghindari hal
tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
a. Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
b. Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
c. Lakukan pengurutan atau massage payudara
4. Putting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan
putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
a. Posisi menyusui sudah benar
b. Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu
mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
c. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu dan
biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai piting susu kering.
5. Putting payudara lecet
Putting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
a. Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
b. Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar putting susu dan sesudah
menyusui.
c. Putting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
d. Selama putting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan
tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
e. Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih selama
masa istirahat.
f. Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.
6. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada
minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada
putting yang terinfeksi. Penanganannya:
a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum antibiotic
f. Lakukan perawatan payudara

Anda mungkin juga menyukai