Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRKATIKUM KIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN KE-1

KIMIA AIR, TANAH, DAN UDARA

Dosen Pengampu : Enung Siti N,M.Pkim

Tanggal Percobaan : Kamis, 23 September 2019

Tanggal Pengumpulan Laporan : Kamis, 3 Oktober 2019

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Nadia Maharani Chadiza 1187040041

Nur Khopipah Hadiansyah 1187040047

Puti Rela Suciati 1187040052

Kimia 3 B

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2019
Cara Kerja
1. Penimbangan Cawan Porselen
Pada percobaan kali ini, pertama-tama cawan porselen dicuci terlebih
dahulu menggunakan detergen hingga bersih. Kemudian, cawan porselen
dioven selama 2 jam dengan suhu maksimal. Selanjuttnya, cawan porselen
dikeluarkan dari oven dan didinginkan didalam desikator hingga suhunya
setara dengan ruangan. Setelah itu, cawan porselen ditimbang menggunakan
neraca analitik sebanyak 1 kali penimbangan. Prosedur diatas dilakukan
untuk 4 buah porselen, kemudian data hasil penimbangan dicatat.

2. Perlakuan Pada Sampel Tanah Pertamina


Pertama-tama sampel tanah ditimbang sebanyak 25 gram menggunakan
neraca analitik. Kemudian, sampel disimpan didalam cawan porselen yang
sudah dibersihkan dan diketahui beratnya. Setelah itu, sampel tanah didalam
cawan dimasukkan kedalam oven dan dipanaskan pada suhu 105˚C selama
1 jam. Kemudian, sampel dikeluarkan dari oven menggunakan krustang dan
didinginkan didalam desikator hingga suhunya setara dengan suhu ruangan.
Lalu, berat sampel tanah didalam cawan porselen ditimbang menggunakan
neraca analitik. Setiap perlakuan diamati dan dicatat.

3. Perlakuan Pada Sampel NaCl


Pertama-tama padatan NaCl ditimbang sebanyak 5 gram menggunakan
neraca analitik. Kemudian, sampel disimpan dalam cawan porselen yang
sudah dibersihkan dan diketahui beratnya. Setelah itu, sampel NaCl didalam
cawan dimasukkan kedalam oven dan dipanaskan pada suhu 105˚C selama
1 jam. Kemudian, sampel dikeluarkan dari oven menggunakan krustang dan
didinginkan didalam desikator hingga suhunya setara dengan suhu ruangan.
Lalu, berat sampel NaCl didalam cawan porselen ditimbang menggunakan
neraca analitik. Setiap perlakuan diamati dan dicatat.
4. Perlakuan Pada Susu Bubuk (Zee)
Pertama-tama susu bubuk ditimbang sebanyak 5 gram menggunakan neraca
analitik. Kemudian, sampel disimpan dalam cawan porselen yang sudah
dibersihkan dan diketahui beratnya. Setelah itu, sampel susu bubuk didalam
cawan dimasukkan kedalam oven dan dipanaskan pada suhu 105˚C selama
1 jam. Kemudian, sampel dikeluarkan dari oven menggunakan krustang dan
didinginkan didalam desikator hingga suhunya setara dengan suhu ruangan.
Lalu, berat sampel susu bubuk didalam cawan porselen ditimbang
menggunakan neraca analitik. Setiap perlakuan diamati dan dicatat.

5. Perlakuan Pada Sampel Akar dan Batang Bunga Ungu Liar


Pertama-tama bagian akar dan batang dipotong menjadi bagian yang kecil
menggunakan pisau. Kemudian, potongan kecil tersebut dihaluskan
menggunakan mortar dan alu. Lalu, akar dan batang yang sudah dihaluskan
ditimbang menggunakan neraca analitik sebanyak 5 gram. Setelah itu, akar
dan batang yang sudah dihaluskan dimasukkan kedalam cawan porselen
yang sudah dibersihkan dan diketahui beratnya. Kemudian, akar dan batang
yang sudah dihaluskan dimasukkan kedalam oven dan dipanaskan pada
suhu 105˚C selama 1 jam. Kemudian, sampel dikeluarkan dari oven
menggunakan krustang dan didinginkan didalam desikator hingga suhunya
setara dengan suhu ruangan. Lalu, berat sampel akar dan batang didalam
cawan porselen ditimbang menggunakan neraca analitik. Setiap perlakuan
diamati dan dicatat.

6. Perlakuan Pada Sampel Bunga dan Daun Bunga Ungu Liar


Pertama-tama bagian bunga dan daun dipotong menjadi bagian yang kecil
menggunakan pisau. Kemudian, potongan kecil tersebut dihaluskan
menggunakan mortar dan alu. Lalu, bunga dan daun yang sudah dihaluskan
ditimbang menggunakan neraca analitik sebanyak 5 gram. Setelah itu,
bunga dan daun yang sudah dihaluskan dimasukkan kedalam cawan
porselen yang sudah dibersihkan dan diketahui beratnya. Kemudian, bunga
dan daun yang sudah dihaluskan dimasukkan kedalam oven dan dipanaskan
pada suhu 105˚C selama 1 jam. Kemudian, sampel dikeluarkan dari oven
menggunakan krustang dan didinginkan didalam desikator hingga suhunya
setara dengan suhu ruangan. Lalu, berat sampel akar dan batang didalam
cawan porselen ditimbang menggunakan neraca analitik. Setiap perlakuan
diamati dan dicatat.

7. Perlakuan Pada Padatan CaCO3


Pertama-tama padatan CaCO3 ditimbang sebanyak 5 gram menggunakan
neraca analitik. Kemudian, sampel disimpan dalam cawan porselen yang
sudah dibersihkan dan diketahui beratnya. Setelah itu, padatan CaCO3
didalam cawan dimasukkan kedalam oven dan dipanaskan pada suhu 105˚C
selama 1 jam. Kemudian, sampel dikeluarkan dari oven menggunakan
krustang dan didinginkan didalam desikator hingga suhunya setara dengan
suhu ruangan. Lalu, berat padatan CaCO3 didalam cawan porselen
ditimbang menggunakan neraca analitik. Setiap perlakuan diamati dan
dicatat

8. Perlakuan Pada Sampel Air Sumur (Cinunuk)


Pertama-tama sampel air sumur dimasukkan kedalam labu destilasi
sebanyak ½ labu. Kemudian volume sampel air sumur yang dimasukkan
kedalam labu destilasi dicatat. Lalu proses destilasi pada sampel air sumur
dilakukan hingga volumenya mencapai ¾ . Kemudian, sampel air sumur
yang sudah didestilasi dikeluarkan dan didinginkan menggunakan es
penangas hingga suhu ruang. Kemudian volume diukur dan dimasukkan
kedalam cawan porselen yang sudah dibersihkan dan diketahui beratnya.
Setelah itu, cawan yang berisikan air sampel ditimbang menggunakan
neraca analitik dan dipanaskan meggunakan oven dengan suhu 105˚C
sampai airnya habis. Setelah itu cawan porselen didinginkan hingga suhu
ruang dan ditimbang menggunakan neraca analitik. Setiap perlakuan
diamati dan dicatat.
9. Identifikasi Sampel Tanah Pertamina
Pertama-tama sampel yang sudah dipanaskan ditimbang sebanyak 5 gram
menggunakan neraca analitik. Kemudian sampel tanah kering tersebut
dimasukkan kedalam gelas kimia 250 ml. Lalu, tanah kering tersebut
ditambahkan larutan NaOH 40% dengan pipet tetes. Penambahan NaOH ini
dilakukan sampai tak terlihat endapan. Volume NaOH yang digunakan
dicatat, campuran NaOH dan tanah kering dinetralkan menggunakan
H2SO4. Penambahan H2SO4 ini dilakukan secara bertahap hingga pH kisaran
6-8. Kemudian campuran disaring menggunakan kertas saring dan filtratnya
dibagi menjadi dua bagian untuk diidentifikasi lebih lanjut.

10. Identifikasi Logam Alumunium Pada Filtrat Tanah Kering


Filtrat tanah kering yang sudah dibagi dua pada indentifikasi no 9
ditambahkan larutan NaOH 6 M sampai endapan terbentuk. Kemudian,
filtrat kedua ditambahkan larutan NaOH 1 M sampai endapan terbentuk.

11. Identifikasi Logam Magnesium Pada Bunga dan Daun yang Dipanaskan
Pertama-tama sampel bunga dan daun yang telah dipanaskan pada
percobaan sebelumnya ditempatkan pada percobaan sebelumnya
ditempatkan pada tabung reaksi. Kemudian, sampel ditambahkan HCl 6 N
secara bertahap sambil diaduk dan didiamkan selama 5 menit. Lalu,
campuran tersebut diencerkan dengan akuades sampai volumenya 4 kali
lipat. Setelah itu, campuran diaduk dan disaring menggunakan kertas saring.
Kemudian, filtrat dari campuran tersebut dinetralkan dengan NaOH dan pH
diperiksa menggunakan indikator universal. Lalu, filtrat yang sudah
dilakukan penetralan ditambah larutan Na2SO4.
Alat dan Bahan

No. Nama Alat Ukuran Jumlah

1. Cawan porselen - 5 buah

2. Oven - 1 buah

3. Neraca analitik - 1 buah

4. Tang krus - 1 buah

5. Labu destilasi 250 ml 1 buah

6. Kondesor - 1 buah

7. Alat destilasi - 1 buah

8. Penangas es - 1 buah

9. Batang pengaduk - 1 buah

10. Tabung reaksi - 1 buah

11. Pipet tetes - 3 buah

12. Corong pendek - 1 buah

13. Labu ukur 100 ml 1 buah

14. Rak tabung reaksi - 1 buah

15. Desikator - 1 buah

16. Labu erlenmeyer 250 ml 1 buah


No. Nama Bahan Konsentrasi Jumlah

1. Tanah kebun - 25 gram

2. Tanah sawah - 25 gram

3. Tanah pekarangan - 25 gram

4. Tanah jalan pertamina - 25 gram

5. Susu bubuk - 10 gram

6. NaCl - 5 gram

7. CaCO3 - 5 gram

8. Sampel tanaman - 10 gram

9. Air sumur - 100 ml

10. Aquades - 100 ml

11. NaOH 40% 50 ml

12. H2SO4 1M 20 ml

13. NaOH 6M 20 ml

14. NaOH 1M 20 ml

15. HCl 6M 20 ml

16. Na2S2O4 1M 10 ml

17. Kertas saring - 5 buah

18. Kertas pH - 1 buah

Anda mungkin juga menyukai