Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Variasi Input Terhadap Nilai Tegangan

Output Rangkaian Adder dan Difference Amplifier


Nurul Rohmah1, Laily Hofi2, Ega Bachtiar3
1618102010701,1618102010722,1618102010753
Jurusan Fisika Universitas Jember

Jalan Kalimantan No 37 Kampus Tegalboto, Jember


e-mail: nuruloktaocha20@gmail.com

Abstract— Telah dilakukan praktikum adder amplifier dan difference amplifier


untuk mengetahui pengaruh perubahan input pada karakteristik dari masing-
masing rangkaian. Praktikum ini dilakukan dengan menvariasikan tegangan input
sebayak 20 kali. Hasil data yang didapat berupan nilai tegangan input, tegangan
output serta gain. Penguat differensial meghasilkan sinyal output yang berbanding
terbalik dengan nilai input, dimana sinyal output merupakan hasil selisih dari
tegangan input. Rangkaian adder amplifier menghasikan sinyal ouput yang linier
sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada.

Keywords—: Adder, Difference, Amplifier, Inverting ,Non- Inverting Voltage


divider

I. INTRODUCTION terhadap perubahan tegangan Vin


yang diakibatkan oleh perubahan
Rangkaian adder amplifier
intensitas cahaya.
adalah konfigurasi op-amp sebagai
penguat dengan diberikan input lebih Rangkaian penjumlah atau
dari satu untuk menghasilkan sinyal rangkaian adder adalah rangkaian
output yang linear sesuai nilai penjumlah yang dasar rangkaiannya
penjumlahan sinyal input dan factor adalah rangkaian inverting amplifier
penguatan yang ada. Kebalikan dari dan hasil outputnya adalah dikalikan
rangkaian adder amplifier adalah dengan penguatan seperti pada
difference amplifier. Tegangan output rangkaian inverting[1]. Rangkaian
pada rangkaian difference amplifier adder amplifier ditunjukan pada
merupakan selisih dari sinyal input gambar dibawah ini :
dari rangkaian tersebut[1].
Aplikasi rangkaian adder dan
difference amplifier banyak
diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.Contoh penerapan dari rangkaian
difference adalah pada sensor cahaya.
Prinsip kerjanya dengan
membandingkan Vin dengan Vref-
Gambar 1. Rangkaian Adder
nya. Semakin rendah VRef maka
Amplifier
semakin sensitive komparator
Pada dasarnya nilai outputnya adalah Metode yang digunakan
jumlah dari penguatan masing untuk mencari besar penguatan
masing dari inverting, seperti : rangkaian ini yaitu dengan
menentukan nilai beban yang
= ( 1+ 2) terpasang. Input divariasi untuk
Bila komponen Rf = R1= R2, maka mengetahui pengaruhnya terhadap
tegangan keluaran. Hasil data yang
persamaannya menjadi:
diperoleh meliputi tegangan input,
= 1+ 2+ 3 output, serta nilai penguatannya.
Rangkaian penjumlah dengan
menggunakan non-inverting sangat II. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini untuk
susah dilakukan karena tegangan
mengetahui pengaruh perubahan
yang diparalel akan menjadi input pada karakteristik adder
tegangan terkecil yang ada, sehingga amplifier dan difference amplifier.
susah terjadi proses penjumlahan[2]. dalam bentuk perbandingan vout
Rangkaian difference serta mampu menganalisis prinsip
amplifier menggunakan tegangan V1 kerja dari masing- masing rangkain.
dan V2 yang masing masing
terhubung dengan input inverting III. METODE (HEADING 1)
maupun non inverting [3]. Fungsi Praktikum ini dilaksanakan
dari rangkaian tersebut adalah untuk pada hari jumat tanggal 30 Maret
mencari selisih antara kedua masukan 2018. Bertempat di Laboratorium
inputnya[2]. Berikut gambar dari Instrumentasi dan elektronika Jurusan
rangkaian difference amplifier. Fisika Fakultas MIPA Universitas
Jember. Praktikum adder dan
difference amplifier menggunakan
alat dan bahan yaitu IC 741, resistor
1k , 2k , 10 k , potensiometer,
osiloskop, function genetor, power
supply. Input rangkaian diberi
masukan 2 input.Oleh karena itu,
output pada function generator perlu
dilewatkan voltage divider untuk
Gambar 2. Rangkaian Difference menghasilkan 2 input.
Amplifier Komponen dirangkai sesuai
Difference amplifier menghasilkan desain dari masing- masing
tegangan output yang dapat dihitung rangkaian. Sinyal input diberikan ke
dengan persamaan berikut. kaki inverting, sedangkan kaki non-
inverting di groundkan. Input
= ( − ) gelombang sinus diberikan dengan
frekuensi 1kHz. Resistor 10 k
Saat Rf=Ri maka digunakan sebagai Rf, 1k sebagai
R1, dan resistor 2k sebagai
=( − ) R2.Salah satu tengan input dibuat
konstan sebesar 1 volt, sedangkan
input lainnya divariasi, dengan
minimal 20 variasi menggunakan 2 6 82 21
multimeter.Setiap tegangan pada 0.2 6.3 5.0 14.0
input yang divariasi dan ditentukan, 1 3 6 7.3 41 5
sinyal keluaran pada osiloskop 0.2 7.0 13.9
diamati dan dicatat. 1 4 4 7.4 5 8
0.2 5.3 5.1 14.1
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1 5 6 7.5 2 9
Percobaan adder dan 0.2 6.8 5.2 14.3
difference amplifier memanfaatkan 1 6 8 7.6 38 83
rangkaian voltage divide untuk 0.2 7.3 5.0 14.0
menghasilkan input lebih dari 1 7 2 7.7 4 5
satu.Percobaan ini dilakukan dengan 0.2 7.3 5.3 14.5
menvariasikan salah satu sinyal input 1 8 6 7.8 1 1
sedangkan input lainnya dibuat 0.2 7.6 5.5 14.9
konstan sebesar 1 volt. Berikut hasil 1 9 8 7.9 8 3
data yang didapat dalam praktikum 8.1 5.5 14.8
adder dan difference: 1 0.3 6 8 4 7
Tabel 1. Data Hasil Percobaan 0.3 7.5 5.7 15.1
Rangkaian Adder Amplifier. 1 3 6 8.3 14 39
V V Vout Gai G
2 v1 out teori n (dB)
0.0 4.0 12.1
1 4 4.1 5.4 38 24
0.0 4.1 4.5 13.1
1 6 2 5.6 28 19
0.0 4.9 4.4 13.0
1 7 2 5.7 86 37
0.0 4.9 4.4 12.9
1 8 2 5.8 44 56
0.0 4.8 4.5 13.2
1 9 4 5.9 87 31
5.0 4.7 13.4 Gambar 3. Grafik Hubungan Output
1 0.1 4 6 27 92 Terhadap Input
0.1 5.3 4.4 12.9 pada rangkaian Adder Amplifier
1 25 6 6.25 44 56
Berdasarkan hasil data yang
0.1 5.7 4.9 13.8
diperoleh, dapat diketahui bahwa,
1 4 6 6.4 12 26
tegangan output pada rangkaian
0.1 5.6 5.2 14.3
adder amplifier akan bernilai
1 5 4 6.5 2 49 sebanding dengan besar input. Hal ini
0.1 5.8 5.1 14.2 dibuktikan dengan hasil table 4.1 saat
1 6 4 6.6 7 7 V1 bernilai 0,04 volt menghasilkan
0.1 6.5 5.0 14.0 Vout sebesar 4,1 volt. Sedangkan saat
1 9 6 6.9 4 5 V1 bernilai 0,33 volt mennghasilkan
6.8 13.9 Vout sebesar 7,56 volt. Hasil data
1 0.2 4 7 5 8 yang diperoleh sesuai dengan
1 0.2 6.3 7.2 5.0 14.1 literature, yakni tegangan output
merupakan hasil penjumlahan dari 6 7
tegangan input. Gain pada rangkaian 5.4 11.2
adder nilainya berbanding lurus 1 0.5 7 -4.08 3.64 3
dengan variasi input dan Vout yang 0.5
dihasilkan saat praktikum. Nilai gain 1 4 4.4 -4.48 2.86 9.12
menyatakan perbandingan nilai 3.5 - 6.88
tegangan output terhadap tegangan 1 0.6 33 5.083 2.208 1
input. Prinsip kerja dari rangkaian 0.6 -
adder yaitu sinyal output akan sesuai
1 2 2 5.283 1.235 1.83
dengan nilai penjumlahan sinyal
0.6 2.1 - 2.17
input dan faktor penguatan yang ada.
1 6 33 5.683 1.285 9
Grafik pada rangkaian adder yaitu
grafik terus menaik seiring -
bertambahnya nilai input,baik pada 0.6 - 4.50
vout teori maupun vout eksperimen. 1 8 1 5.883 0.595 6
Hal ini sudah sesuai dengan literature -
, yakni Vout pada rangkaian 12.5
merupakan hasil penjumlahan dari 1 0.7 0.4 -6.08 0.24 7
masing- masing teganagn input. Hasil -
antara Vout teori dan eksperimen 0.7 0.4 11.3
tidak jauh beda, misalnya saat variasi 1 2 7 -6.28 0.27 3
V1= 0,3 volt menghasilkan Vout 0.7 0.6
eksperimen sebesar 8,16 volt dan 1 4 7 -6.48 0.38 -8.33
Vout teori 8 volt. -
Tabel 2. Data Hasil 0.7 0.5 10.3
Percobaan Difference Amplifier 1 6 3 -6.68 0.3 7
-
V Vou Vout G 0.7 0.2 18.4
1 V2 t teori Gain (dB) 1 8 1 -6.88 0.12 3
6.5 - 15.4
1 0.1 33 0.083 5.939 75
0.1 - 14.9
1 4 6.4 0.483 5.614 86
0.1 5.9 - 13.9
1 9 33 0.983 4.986 55
6.0 - 14.0
1 0.2 67 1.083 5.056 75
0.2 5.2 - 12.5
1 4 67 1.483 4.247 62
0.2 5.2 - 12.3
1 6 33 1.683 4.153 68 Gambar 4. Grafik Hubungan Output
0.3 - 10.3 Terhadap Input
1 4 4.4 2.483 3.284 27 pada rangkaian Difference Amplifier
3.8
Percobaan difference
1 0.4 7 -3.08 2.76 8.82
amplifier dilakukan dengan
0.4 3.4 menvariasikan V1 dan V2 dibuat
1 4 7 -3.48 2.41 7.63 konstan sebesar 1 volt. Berdasarkan
1 0.4 3.4 -3.68 2.37 7.51
hasil data yang diperoleh, dapat V. KESIMPULAN
diketahui bahwa, tegangan output
pada rangkaian adder amplifier Berdasarkan hasil data yang
bernilai berbanding terbalik dengan telah diperoleh dapat diambil
besar input V1. Hal ini dibuktikan kesimpulan bahwa nilai tegangan
dengan hasil data pada table 4.2 saat output pada rangkaian adder
V1 bernilai 0,1 volt menghasilkan berbanding lurus dengan nilai
Vout sebesar 6,53volt, dan saat V1 tegangan input. Sedangkan
bernilai 0,78 volt menghasilkan Vout tegangan output pada rangkaian
sebesar 0,21 volt. Hasil data yang difference berbanding terbalik
diperoleh sesuai dengan literatur, dengan nilai tegangan input. Nilai
yakni tegangan output merupakan gain/ penguatan pada rangkaian
selisih dari tegangan input. Gain pada adder jauh lebih besar dibanding
rangkaian differense nilainya rangkaian difference. Prinsip kerja
berbanding terbalik dengan variasi dari rangkaian adder yaitu sinyal
input dan.nilainya terus menurun output akan sesuai dengan nilai
sampai kurang dari 1x Nilai gain penjumlahan sinyal input dan
yang semakin turun karena vout pada
faktor penguatan yang ada.
rangkaian differense semakin turun
ketika V1 semakin besar. Prinsip Sedangkan prinsip kerja dari
kerja dari rangkaian adder yaitu rangkaian difference yaitu sinyal
sinyal output akan sesuai dengan nilai output merupakan hasil selisih
penjumlahan sinyal input dan faktor dari sinyal inputnya.
penguatan yang ada. Grafik pada
rangkaian adder yaitu grafik terus
menaik seiring bertambahnya nilai DAFTAR PUSTAKA
input,baik pada vout teori maupun [1] Malvino, Paul. 1994. Prinsip-
vout eksperimen. Hal ini sudah sesuai prinsp Elektronika .Jakarta :
dengan literature , yakni Vout pada Erlangga
rangkaian merupakan hasil [2]. Wahyudi. 2014. Elektronika
penjumlahan dari masing- masing Dasar II. Mataram : FKIP
teganagn input. Hasil antara Vout Press
teori dan eksperimen tidak jauh beda, [3] Haris, Abdul.2008. Dasar- dasar
misalnya saat variasi V1= 0,3 volt Elektronika . Makassar :
menghasilkan Vout eksperimen Universitas Negeri Makassar
sebesar 8,16 volt dan Vout teori 8
volt.

Anda mungkin juga menyukai