Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT tuhan semesta Alam. Berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktunya. Serta shalawat dan salam
kepada Rasulullah SAW yang telah membawa manusia keluar dari alam kebodohan menuju
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah kimia organik. Serta kepada
para asisten lab yang turut memberikan konstribusi besar dalam penyelesaian laporan
praktikum kimia organik ini.

Dalam laporan praktikum ini memuat metode serta hasil pengamatan beserta analisa
terhadap data yang dilakukan di laboratorium. Serta tentunya dibawah pengawasan asisten
yang dilakukan secara metodik dan efisien.

Tentunya sangat disadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
laporan praktikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan dikemudian hari.

Palembang, 1 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................1

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................3

1.2 Tujuan Pengamatan ......................................................................................................3

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................................ 4

2.1 Pengertian Alkohol .......................................................................................................5

2.2 Sifat Fisika Dan Kimia Alkohol ...................................................................................5

2.3 Reaksi-Reaksi Pada Alkohol ........................................................................................ 6

2.4 Kegunaan Alkohol Dalam Kehidupan Sehari-Hari ...................................................... 8

BAB 3 METODE PENGAMATAN ................................................................................9

3.1 Prosedur Pengamatan ...................................................................................................9

3.2 Hasil Pengamatan .........................................................................................................9

BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................11

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alkohol adalah Persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus
hidroksil. Karena ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat alkohol tidak serupa dengan
hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi nama yang berakhiran-ol.

Adanya gugus-OH atau hidroksil adalah ciri khas alkohol dan fenol. Tergantung pada
sifat atom karbon tempat gugus OH melekat, alkohol digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu
: alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Contoh: Lebih dari satu gugus-OH
bisa terdapat dalam satu molekul, senyawa ini dinamakan alkohol polihidrat. 1,2,3-
propanatriol (gliserol)

Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium
dan industri alkohol digunakan sebagai pelarut dan reagensia. Alkohol dapat membentuk
ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya maupun dengan air. Hal ini dapat
mengakibatkan titik didih maupun kelarutan alkohol dalam air cukup tinggi.

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau
cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi
dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara
molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH, dengan R
adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang
semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut
dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah
bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999).

Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai
karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder
dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C
primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya :
CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak
pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah
alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga
atom C yang lain (Fessenden, 1997).

Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan
hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar
terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya
sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah
cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian.
Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa,
fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat
subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).

1.2 Tujuan Pengamatan

Tujuan percobaan praktikum ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian,sifat fisika dan kimia alkohol


2. Mengetahui reaksi-reaksi pada alkohol
3. Mengetahui kegunaan alkohol dalam kehidupan sehari-hari.
4. mengidentifikasi jenis-jenis alkohol dan menguji reaktifitas alkohol.
5. Mengidentifikasi gugus alkohol monovalen.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Alkohol

Alkohol adalah senyawa yang mempunyai rumus umum :R-OH dimana R adalah
gugus alkil atau alkil tersubtitusi. Gugus ini dapat merupakan rantai terbuka, rantai
tertutup (siklis) dan dapat mempunyai ikatan rangkap atau mengikat gugus aromatik.
Sebagai turunan alkana dan maupun air, alkohol dapat menyerupai sifat keduanya.
Alkohol lebih rendah mempunyai sifat yang menyerupai air karena gugusan hidroksil (-
OH) mengambil bagian yang lebih besar dalam molekulnya. Sedangkan alkohol yang
lebih tinggi terutama yang menyerupai sifat-sifat alkana hanya sedikit larut dalam air.
Tetapi lebih mudah larut dalam pelarut organik.

Alkohol merupakan salah satu senyawa turunan alkana yang mengandung gugus
hidroksil - OH. Antara alkohol dan senyawa induknya alkana memiliki sifat kimia dan
fisika yang berbeda. Salah satunya adalah perbedaan titik didih. Perbedaan titik didih
untuk jumlah atom C yang sama.

Alkohol Monovalen adalah alkohol yang hanya mempunyai satu gugus


fungsional –OH.

Titik didih metana -162oC sedangkan methanol 64,7oC

Titik didih etana -89oC sedangkan etanol 78,3oC

Titik didih propane -42oC sedangkan 1-propanol 97,2oC.

Contoh:

CH3 – CH2 – OH Etanol

CH3 – CH2 – CH2 – OH Propanol


2.2 Sifat Fisika Dan Kimia Alkohol

Sifat Fisika :
1. Titik didih alkohol lebih tinggi dibanding dengan titik didih alkana yang mempunyai
atom C yang sama. Hal ini karena dalam keadaan cair molekul-molekul alkohol
terasosiasi dan biasanya membentuk jembatan.
2. Makin banyak atom C, makin tinggi titik didihnya.
3. Bersifat polar karena memiliki gugus –OH.
4. Kelarutan alkohol dalam pelarut non polar bertambah.
5. Mudah terbakar

Sifat Kimia :
1. Oksidasi alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat
akan menghasilkan suatu aldehida dan air.

2. Oksidasi alkohol sekunder


Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium bikromat dan asam sulfat
akan menghasilkan suatu keton dan air.

3. Oksidasi alkohol tersier


Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan campuran asam
karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.
a. Reaksi dengan natrium
b. Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu alkoksida. Hasil
samping berupa gas hidrogen.
c. Reaksi dengan asam halida
d. Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil halida dan air.
e. Esterifikasi
f. Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk
samping berupa air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan
g. Dehidrasi alkohol
h. Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan alkena dan air.

2.3 Reaksi-Reaksi pada Alkohol

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam alkohol adalah sebagai berikut:

1. Reaksi subsitusi

Reaksi ini dapat terjadi dalam larutan asam sedangkan dalam keadaan netral
tidak.Karena gugus pergi haruslah suatu basa yang cukup lemah, jika alkohol pada
kondisi netral atau basa adalah suatu basa kuat. Ion yang terbentuk Ion yang
terbentuk jika diprotonkan adalah ion oksonium (-OH2+) ini merupakan gugus
pergi yang baik dalam asam.

2. Reaksi Eliminasi

Reaksi ini menghasilkan alkena.Karena melepaskan air maka reaksi ini disebut
reaksidehidrasi. Kondisi yang diharapkan dalam reaksi ini adalah asam sehingga
hanya menggunakan asam kuat seperti H2SO4.

3. Reaksi Oksidasi

Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol primer, tersier dan sekunder.

Pada alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi yang berbeda
terhadap oksidator K2CrO7, KMnO4, dan O2. Dengan bantuan katalis, atom O
dari oksidator akan menyerang atom H yang terikat ke atom C yang mengandung
gugus - OH (atom C karbinol).
2.4 Kegunaan Alkohol Dalam Kehidupan sehari-hari
Kegunaan alkohol adalah sebagai berikut :
1. Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk membuat ester.
2. Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative (pengganti minyak
bumi).
3. Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida (metanal) yang merupakan
bahan untuk membuat plastik (polimer).
4. Etanol digunakan untuk membunuh kuman.
5. Sebagai bahan dasar sintesis senyawa organik.
6. Sebagai pelarut.
7. Sebagai bahan dasar pembuatan deterjen sintetik misalnya lauril alkohol.
8. Sebagai bahan pembersih kaca
9. Untuk hewan-hewan koleksi yang berukuran kecil alkohol dapat dijadikan sebagai
pengawet.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat :
 Tabung Reaksi
 Rak Tabung Reaksi
 Sendok Spatula
 Pipet Tetes
 Sikat Tabung Reaksi
Bahan :
 Metanol
 Etanol
 Propanol
 Butanol
 B Naftol

3.2 Prosedur Kerja

A. Uji ( ISI)

3.2 Hasil Pengamatan


N Nama Zat Prosedur Pengamatan
o
.

Metanol
1 + Diazol A
(CH3OH) CH3-OH
+ Amyl Alkohol

Idioform Test
+ NaOH (e)

+Iodium Perlahan
2
Etanol + Diazol A
(C2H5OH) CH2-CH2OH
+ Amyl Alkohol
Idioform Test
+ NaOH (e)

+Iodium Perlahan
Propanol
3 + Diazol A
(C3H7OH) CH3-CH2- + Amyl Alkohol
CH2-OH

Idioform Test
+ NaOH (e)
+Iodium Perlahan
Butanol
4 + Diazol A
(C4H3OH) CH3-CH2- + Amyl Alkohol
CH2-CH2-OH
Idioform Test
+ NaOH (e)
+Iodium Perlahan

3.3 PEMBAHASAN

COPAS DARI GOOGLE BAE TENTANG ALKOHOL MONOVALEN


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah:

1. Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang
memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat
pada atom hidrogen atau atom karbon lain.
2. Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada
karbon hibridisasi sp3.
3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk
pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana
adalah metanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol
tersier paling sederhana adalah2-metil-2-propanol.
4. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'

B. Saran

Saran dari praktikum ini yaitu:

1. Sebaiknya dalam suatu praktikum para praktikan dapat mencoba semua bahan yang
akan dipraktikumkan.
2. Didalam ruangan praktikum, ketika praktikum sedang berlangsung sebaiknya
praktikan dapat menjaga ketertiban agar praktikum dapat berjalan dengan baik
dengan suasana yang kondusif.
3. Praktikan sebaiknya memahami materi yang akan dipraktikumkan sebelum
praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

 Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid 1.


Binarupa Aksara. Jakarta
 Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr
Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta
 Hart. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Edisi Keenam.
Erlangga. Jakarta
 Petrucci, Ralph H. 1987. alih bahasa Suminar Ahmadi. Kimia Dasar
Prinsip dan Terapan Modern. Jilid 3. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai