Cold storage merupakan sebuah ruangan yang akan dirancang khusus dengan kondisi
suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk dengan tujuan
untuk mempertahankan kesegarannya. Cold storage memiliki beberapa jenis yang dikenal
dengan chilled room, freezer room, blast freezer, dan blast chiller. Chilled room dan freezer
room biasanya digunakan untuk menyimpan produk sesuai dengan kondisi suhu tertentu,
sedangkan untuk blast freezer dan blast chiller digunakan untuk penyimpanan produk dengan
kondisi suhu tertentu namun dengan waktu yang cepat untuk pendinginannya. Chilled room
memiliki kondisi suhu pada temperatur rendah antara 1oC - 7oC. Ruangan pada chilled ini
digunakan untuk menyimpan bahan makanan yang segar seperti sayur - sayuran, buah -
buahan dan bahan makanan lainnya yang daya tahannya hingga bisa tidak lebih dari 60 hari.
Thawing room juga bisa difungsikan untuk chilled room ini dengan setting ke temperature
10oC. Biasanya penyimpanan bahan ini untuk meningkatkan temperature pendinginan bahan
baku fresh sebelum proses memasak. Freezer room memiliki kondisi suhu pada temperature -
15oC ~ -20oC biasanya digunakan untuk menyimpan daging - daging, susu, keju, dsb. yang
membutuhkan temperature beku. Blast chiller digunakan untuk mendinginkan bahan baku
secara cepat setelah memasak selesai. Target pencapaian temperature pada umumnya adalah
1oC - 4oC. Blast Freezer digunakan untuk mendinginkan bahan baku secara cepat untuk
makanan beku atau olahan. Untuk blast freezer ini pencapaian suhu pada umumnya di
targetkan pada temperature -20oC ~ -35oC.
Cold storage adalah sebuah penemuan mutakhir yang memberikan kemudahan bagi
sebagian orang yang ingin menyimpan barangnya agar tetap dalam keadaan segar. Ruangan
yang disediakan telah disetting dengan suhu tertentu dan juga rancangan khusus agar dapat
mempertahankan kesegaran barang yang disimpan di dalamnya.
Untuk kamu yang ingin berjualan produk seperti ikan segar, daging, nugget dan lain
sebagainya silahkan simak penjelasannya berikut ini. Cold storage biasanya dibangun dengan
menyesuaikan ruangan yang akan dijadikan tempat penyimpanan. Biasanya konsumen akan
mendatangkan penyedia layanan ini dan meminta tempat yang akan dibangun untuk diukur
terlebih dahulu.
Ada beberapa cold storage yang umumnya dipakai dan alangkah baiknya bila kamu tahu
perbedaannya. Beberapa jenis cold storage adalah sebagai berikut ini : chilled room, freezer
room, blast freezer, dan blast: chiller.
Chilled room: Ruangan ini di atur dengan memiliki kondisi suhu rendah antara 1derajat
C – 7 derajat C. Kamu dapat memanfaatkan tempat ini untuk menyimpan bahan makanan
yang fresh. Bahan-bahan tersebut antara lain seperti sayur – sayuran, buah – buahan dan
juga bahan makanan lainnya. Syaratnya adalah untuk makanan yang daya tahannya tidak
lebih dari 60 hari.
Freezer room diatur dengan suhu pada kisaran temperature -15 derajat C – 20 derajat C.
biasanya tempat ini dimanfaatkan untuk menyimpan daging, susu, keju, dan lain
sebagainya. Tempat ini khusus untuk bahan makanan yang membutuhkan temperature
beku.
Blast chiller dini fungsinya digunakan untuk mendinginkan bahan baku secara cepat.
Biasanya digunakan saat proses memasak telah selesai. Pengaturan temperature pada
umumnya berkisar antara 1 derajat C – 4 derajat C.
Blast Freezer biasanya digunakan untuk mendinginkan bahan baku dengan cepat. Yang
disimpan ditempat ini adalah makanan beku atau olahan. Suhu yang biasanya dipakai
untuk ruangan ini berkisar antara -20 derajat C – 35 derajat C.
Blast freezer dan blast chiller dipakai untuk menghindari makanan agar tidak
terkontaminasi bakteri. Selain itu juga agar makanan tetap terjaga kualitasnya dan cita
rasanya tetap terjaga dengan baik.
Fungsi yang tak kalah pentingnya juga untuk mempertahankan nutrisi makanan agar tetap
terjaga dan kadar air juga berkurang. Sebenarnya fungsi utama dari keempat jenis tadi sama
yaitu agar makanan dapat tersimpan dengan baik dengan jangka waktu tertentu agar bisa
dijadikan stock. Sekarang banyak juga para nelayan yang menggunakan cold storage ini agar
hasil tangkapannya tetap segar saat nanti dijual setelah selesai berlayar.
Tentu saja kesegaran ikan juga berpengaruh terhadap harganya. Cold storage adalah
penemuan yang sangat bermanfaat bagi dunia jual beli di jaman modern ini.
Tipe-Tipe Cold Storage
1. Jacketed Cold Storage
Tipe ini merupakan ruang penyimpanan yang ideal, namun desain-nya sangat mahal.
Ruangan ini dirancang dengan terisolasi total dari jaket udara. Karena itu setiap lapisan harus
dibuat dari bahan yang tidak tembus udara.
Sistem ini menjamin bahwa perbedaan suhu didalam ruang penyimpan cukup kecil. Ini
dikarenakan aliran udara dingin dari dalam cold storage mengelilingi bagian luar.
Begitu juga, dengan pemasukan panas yang sangat kecil, RH yang tinggi dapat
dipertahankan. Dengan demikian , dehidrasi produk sangat terbatas.
Tipe ini juga tidak memerlukan kipas didalam ruang penyimpan. Hal ini sangat
berpengaruh pada hasil produk yang baik. Tipe ini tidak banyak dipakai karena
pemasangannya mahal dan karena tidak cocok jika beban panas dari produk cukup tinggi.
2. Gridded Cold Storage(cold storage dengan pipa pendingin polos)
Dalam tipe ini, pipa pendingin polos dirancang untuk menutupi seluruh bagian atas dan
dinding ruangan cold storage. Tipe ini menghasilkan penyimpanan dalam kondisi baik karena
suhu ruangan yang merata tanpa dipasang dengan kipas.
3. Finned Grid Stores (cold storage dengan pipa bersirip)
Tipe ini sangat mirip dengan gridded cold hanya saja pipa yang dipakai yaitu pipa
bersirip. dengan memakai pipa bersirip di langit-langit juga sudah mencukupi. Tanpa
memasang rangkaian pipa didinding. Sehingga dapat mengurangi biaya, Pipa bersirip ini juga
memiliki kekurangannya yaitu lebih sulit di-dfrost dan defrost sehingga perlu dilakukan
sesering mungkin.
4. Cold Storage dengan Unit cooler
Tipe seperti ini banyak digunakan karena memiliki harga yang murah dalam
pemasangannya, hanya sedikit membutuhkan bahan pendingin, mudah di-defrost dan tidak
memerlukan struktur penyangga yang berat.
Namun kelemahannya yaitu ada beberapa rancangan yang tidak memungkinkan
mendistribusi udara secara merata di dalam cold storage sehingga menyebabkan kondisi
penyimpanan yang buruk
Pentingnya Cold Storage Dalam Bisnis Perikanan
Bisnis usaha di bidang perikanan di indonesia sangat berpotensi tinggi membangun
perekonomian yang kuat untuk negara maupun kemajuan masyarakat indonesia. Indonesia
termasuk negara maritim dan kepulauan, yang tentu nya menghasilkan tangkapan ikan yang
terbilang sangat banyak. Dengan jumlah yang terbilang sangat banyak dalam hasil tangkapan
ikan nya, para pengusaha dalam bisnis perikanan memerlukan Cold storage room yang
berukuran besar juga untuk menampung ikan dalam jumlah banyak tersebut. Cold storage
room dapat disesuaikan dengan kapasitas sesuai kebutuhan operasional.
Ikan yang di masukan kedalam Cold Storage ini tentu akan menambah daya jual yang
sangat menguntungkan karena daging ikan akan tetap segar jika di awetkan dengan suhu dan
temperatur yang sesuai di dalam cold storage room. Ikan hasil tangkapan nelayan yang di
masukan ke dalam cold storage room akan di masukan kembali kedalam box penyimpanan
yang di sebut packing box yang terbuat dari styrofoam dan siap di distributsikan kembali ke
pasar pasar seperti pasar tradisional, supermarket, mini market, dll.
Cold Storage Tomori Daya Jual
Cold storage room terbuat dari bahan yang terbuat dari stainless steel yang anti karat dan
lapisan penahan dingin yang di sebut polyuerethane dengan bentuk plat dan menjadi sekat
yang di susun menjadi sebuah bilik atau dinding pendingin dengan ukuran yang sangat besar.
Untuk mekanikal pendinginan pada cold storage room, sama dengan pendingin pada jenis
pendingin freezer, yaitu kompresor, pipa kapiler, kondensor, dan di lepas ke bagian
evaporator.
System pengaturan cold storage room ada juga yang auto dan manual, kita dapat
mengatur suhu yang di inginkan sesuai kebutuhan yang di perlukan dan ada juga yang dapat
menyesuaikan suhu apabila ada turun naik nya suhu dari dalam atau luar ruangan. Pada saat
ini dengan teknologi yang sudah sangat canggih dalam bidang pendingin untuk mendukung
bisnis perikanan di indonesia, Cold storage room dalam segi perlengkapan bisnis sangat
berpengaruh untuk menyokong maju mundur nya bisnis perikanan di indonesia.
2. Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai alat penukaran kalor ,menurunkan temperatur refrigran dari
bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang
digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut
melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir.
Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara
tertiup diantaranya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan keudara bebas
dengan bantuan kipas (fan motor). Kondensor ditempatkan didepan radiator yang
pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor
jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek
pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%. Agar proses pelepasan kalor
bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu,
pembersihan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigran tidak
terganggu. Jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan
mengakibatkan mesin pendingin menjadi kurang dingin.
5. Evaporator
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi gas
dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap panas, agar penyerapan panas
ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya
dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udara dingin juga dapat
dihembus ke dalam ruangan. Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk
keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga
akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena
kotoran itu akan turun bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu
tembaga dan almunium.
6. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair
bertemperaturrendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga
berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran
yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk
mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan
wujud refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan
lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor
7. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0°C maka akan terbentuk
pembekuan (frost)pada fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta
kapasitas pendinginan menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar
temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka
thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan pipa
kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator. Thermostat
dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri. Thermostat akan
melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar
1 C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah
mencapai > 4 C.
8. Katup ekspansi
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan
supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat
pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar
evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya
katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan
temperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem.
Komponen pokok adalah komponen yang harus ada / dipasang dalam mesin
refrigerasi. Menurut Hartanto (1985) komponen pokok tersebut meliputi :
Kompresor, kondensor, tangki penampung (receiver tank), katup ekspansi dan
evaporator. Masing-masing komponen dalam sistem kompresi uap mempunyai sifat-sifat
yang tersendiri (Stoecker,1989).
a. Kompresor
Kompresor merupakan jantung dari suatu sistem refrigerasi mekanik, berfungsi untuk
menggerakkan sistem refrigerasi agar dapat mempertahankan suatu perbedaan tekanan
antara sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi dari sistem (Ilyas, 1993).
Kompresor refrigerasi yang paling umum adalah kompresor torak (reciprocating
compressor), sekrup (screw), sentrifugal, sudu (vane). (Stoecker, 1989).
Menurut Hartanto (1985) berdasarkan cara kerjanya kompresor dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu kompresor torak dan kompresor rotary.
1. Kompresor torak
Kompresor torak yaitu kompresor yang kerjanya dipengaruhi oleh gerakan torak yang
bergerak menghasilkan satu kali langkah hisap dan satu kali langkah tekan yang berlainan
waktu. Kompresor torak lebih banyak digunakan pada unit mesin pendingin berkapasitas
besar maupun kecil seperti lemari es, cold storage, collroom.
2. Kompresor rotary
Kompresor rotary yaitu kompresor yang kerjanya berdasarkan putaran roller pada
rumahnya, prinsip kerjanya adalah satu putaran porosnya akan terjadi langkah hisap dan
langkah tekan yang bersamaan waktunya, kompresor rotary terdiri dua macam yaitu
kompresor rotary dengan pisau / blade tetap.
Kompresor rotary dengan dua buah blade
Apabila temperatur air pendingin didalam kondensor relatif rendah, dan temperatur
ruang mesin di manatangki penampung cairan dipasang lebih tinggi, kadang - kadang
cairan refrigeran yang terjadi di dalam kondensor tidak dapat mengalir dengan mudah.
Dalam hal ini, bagian atas kondensor harus dihubungkan dengan bagian atas
penerima cairan oleh penyama tekanan (Arismunandar dan Saito, 2005).
Menurut Ilyas (1993), sebagai tempat refrigeran, receiver mempunyai empat fungsi
yaitu :
1. Menyimpan refrigeran cair selama operasi dan untuk maksud servis.
2. Meningkatkan perubahan dalam muatan refrigeran dan volume cairan, yakni pemuaian
dan penyusutan refrigeran karena perubahan suhu.
3. Sebagai tempat penyimpanan refrigeran bilamana sistem refrigerasi dimatikan untuk
tujuan perbaikan dan pemeliharaan serta pada saat sistem akan dimatikan dalam jangka
waktu yang lama.
Pada receiver dilengkapi dengan sebuah gelas penduga untuk melihat kapasitas freon
dalam sistem dan juga dilengkapi dengan katup keamanan sebagai pengaman untuk
mengatasi tekanan yang berlebihan dalam sistem.
Receiver
a. KatupEkspansi
Katup ekspansi dipergunakan untuk mengekspansikan secara adiabatik cairan
refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan
tekanan dan temperatur rendah.
Pada waktu katup ekspansi membuka saluran sesuai dengan jumlah refrigeran yang
diperlukan oleh evaporator, sehingga refrigeran menguap sempurna pada waktu keluar
dari evaporator (Arismunandar & Saito, 2005).
Apabila beban pendingin turun, atau apabila katup ekspansi membuka lebih lebar,
maka refrigeran didalam evaporator tidak menguap sempurna, sehingga refrigeran yang
terhisap masuk kedalam kompresor mengandung cairan.
Jika jumlah refrigeran yang mencair berjumlah lebih banyak atau apabila kompresor
mengisap cairan, maka akan terjadi pukulan cairan (Liquid hammer) yang dapat merusak
kompresor. (Arismunandar & Saito, 2005)
Menurut Hartanto (1985), katup ekspansi berdasarkan cara kerjanya terdiri dari :
1. Katup ekspansi manual / tangan
Berfungsi untuk mengontrol arus refrigerant supaya tepat mengimbangi beban
refrigrasi. Alat ini hanya digunakan kalau beban refrigrasi konstan yang menunjukkan
bahwa perubahan kecil dan berkembang lambat.
Sering dipasang paralel dengan alat kontrol lain sehingga system dapat tetap
dioperasikan jika katup yang lain dalam keadaan rusak (Ilyas,1993).
Katup yang cara kerjanya berdasarkan tekanan dalam evaporator. Cara kerja katup ini
adalah pada waktu mesin pendingin tidak bekerja, katup ekspansi tertutup karena tekanan
dalam evaporator lebih besar daripada tekanan pegas katup yang telah diatur.
Setelah mesin bekerja, uap didalam evaporator akan terhisap oleh kompresor
sehingga tekanan didalam evaporator berkurang. Setelah tekanan didalam evaporator
lebih rendah daripada tekanan pegas maka pegas akan mengembangkan diafragma dan
mendorong katup sehingga membuka.
Pada evaporator jenis setengah basah, kondisi refrigeran diantara evaporato jenis
ekspansi kering dan evaporator jenis basah.
Pada evaporator basah terdapat sebuah akumulator untuk menampung refrigeran cair
dan gas, dari akumulator tersebut bahan pendingin cair mengalir ke evaporator dan
menguap didalamnya.
Sisa refrigeran yang tidak sempat menguap di evaporator kembali kedalam
akumulator, didalam akumulator refrigeran cair berada dibawah tabung sedangkan yang
berupa gas berada diatas tabung.
Evaporator jenis ekspansi basah
Oil separator
e. Akumulator
Akumulator berfungsi untuk menampung sementara refrigeran berwujud cair yang
belum sempat menjadi uap di evaporator.
Sebelum masuk ke kompresor refrigeran berbentuk cair dan uap dipisahkan di
akumulator, agar kompresor tidak menghisap cairan refrigeran yang dapat menyebabkan
kompresor rusak.
Pada mesin refrigerasi sistem evaporator basah peranan akumulator sebagai
komponen pokok dan dipasang setelah katup ekspansi, namun pada evaporator sistem
kering akumulator sebagai komponen bantu dan dipasang diantara evaporator dan
kompresor.
Akumulator
3. Alat Kontrol dan Pengaman
Sistem refrigrasi memerlukan sejumlah kontrol guna mempertahankan kondisi
operasi dan mengatur arus refrigerant agar peralatan bekerja aman da ekonomis
(Ilyas,1993).
Menurut Hartanto (1985), berdasarkan kegunaannya komponen kontrol terbagi atas 2
macam alat pengontrol :
1. Manometer
Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan pada mesin refrigerasi yang pada
umumnya dipasang pada :
saluran pengeluaran (discharge) kompresor, saluran pengisapan (suction) kompresor,
saluran minyak pelumas, kondensor, tangki penampung dan akumulator (pada evaporator
basah).
2. Thermometer
Thermometer digunakan untuk mengukur temperatur, pada mesin refrigerasi
biasanya digunakan untuk mengukur temperatur ruang pendingin, media pendingin
(masuk dan keluar) kondensor, refrigeran pada saluran hisap dan keluar kompresor dan
sebagainya.
b. Alat Pengaman
Alat ini digunakan untuk mengamankan mesin pendingin apabila terjadi keadaan
pengoperasian yang tidak sesuai dengan yang dinginkan, jenis alat pengaman yang sering
digunakan dapat berbentuk saklar dan katup atau keran. Adapun jenisnya antara lain: