Anda di halaman 1dari 38

MESIN PENDINGIN ATAU COLD STORAGE

Cold storage merupakan sebuah ruangan yang akan dirancang khusus dengan kondisi
suhu tertentu dan akan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk dengan tujuan
untuk mempertahankan kesegarannya. Cold storage memiliki beberapa jenis yang dikenal
dengan chilled room, freezer room, blast freezer, dan blast chiller. Chilled room dan freezer
room biasanya digunakan untuk menyimpan produk sesuai dengan kondisi suhu tertentu,
sedangkan untuk blast freezer dan blast chiller digunakan untuk penyimpanan produk dengan
kondisi suhu tertentu namun dengan waktu yang cepat untuk pendinginannya. Chilled room
memiliki kondisi suhu pada temperatur rendah antara 1oC - 7oC. Ruangan pada chilled ini
digunakan untuk menyimpan bahan makanan yang segar seperti sayur - sayuran, buah -
buahan dan bahan makanan lainnya yang daya tahannya hingga bisa tidak lebih dari 60 hari.
Thawing room juga bisa difungsikan untuk chilled room ini dengan setting ke temperature
10oC. Biasanya penyimpanan bahan ini untuk meningkatkan temperature pendinginan bahan
baku fresh sebelum proses memasak. Freezer room memiliki kondisi suhu pada temperature -
15oC ~ -20oC biasanya digunakan untuk menyimpan daging - daging, susu, keju, dsb. yang
membutuhkan temperature beku. Blast chiller digunakan untuk mendinginkan bahan baku
secara cepat setelah memasak selesai. Target pencapaian temperature pada umumnya adalah
1oC - 4oC. Blast Freezer digunakan untuk mendinginkan bahan baku secara cepat untuk
makanan beku atau olahan. Untuk blast freezer ini pencapaian suhu pada umumnya di
targetkan pada temperature -20oC ~ -35oC.
Cold storage adalah sebuah penemuan mutakhir yang memberikan kemudahan bagi
sebagian orang yang ingin menyimpan barangnya agar tetap dalam keadaan segar. Ruangan
yang disediakan telah disetting dengan suhu tertentu dan juga rancangan khusus agar dapat
mempertahankan kesegaran barang yang disimpan di dalamnya.
Untuk kamu yang ingin berjualan produk seperti ikan segar, daging, nugget dan lain
sebagainya silahkan simak penjelasannya berikut ini. Cold storage biasanya dibangun dengan
menyesuaikan ruangan yang akan dijadikan tempat penyimpanan. Biasanya konsumen akan
mendatangkan penyedia layanan ini dan meminta tempat yang akan dibangun untuk diukur
terlebih dahulu.
Ada beberapa cold storage yang umumnya dipakai dan alangkah baiknya bila kamu tahu
perbedaannya. Beberapa jenis cold storage adalah sebagai berikut ini : chilled room, freezer
room, blast freezer, dan blast: chiller.
 Chilled room: Ruangan ini di atur dengan memiliki kondisi suhu rendah antara 1derajat
C – 7 derajat C. Kamu dapat memanfaatkan tempat ini untuk menyimpan bahan makanan
yang fresh. Bahan-bahan tersebut antara lain seperti sayur – sayuran, buah – buahan dan
juga bahan makanan lainnya. Syaratnya adalah untuk makanan yang daya tahannya tidak
lebih dari 60 hari.
 Freezer room diatur dengan suhu pada kisaran temperature -15 derajat C – 20 derajat C.
biasanya tempat ini dimanfaatkan untuk menyimpan daging, susu, keju, dan lain
sebagainya. Tempat ini khusus untuk bahan makanan yang membutuhkan temperature
beku.
 Blast chiller dini fungsinya digunakan untuk mendinginkan bahan baku secara cepat.
Biasanya digunakan saat proses memasak telah selesai. Pengaturan temperature pada
umumnya berkisar antara 1 derajat C – 4 derajat C.
 Blast Freezer biasanya digunakan untuk mendinginkan bahan baku dengan cepat. Yang
disimpan ditempat ini adalah makanan beku atau olahan. Suhu yang biasanya dipakai
untuk ruangan ini berkisar antara -20 derajat C – 35 derajat C.
Blast freezer dan blast chiller dipakai untuk menghindari makanan agar tidak
terkontaminasi bakteri. Selain itu juga agar makanan tetap terjaga kualitasnya dan cita
rasanya tetap terjaga dengan baik.
Fungsi yang tak kalah pentingnya juga untuk mempertahankan nutrisi makanan agar tetap
terjaga dan kadar air juga berkurang. Sebenarnya fungsi utama dari keempat jenis tadi sama
yaitu agar makanan dapat tersimpan dengan baik dengan jangka waktu tertentu agar bisa
dijadikan stock. Sekarang banyak juga para nelayan yang menggunakan cold storage ini agar
hasil tangkapannya tetap segar saat nanti dijual setelah selesai berlayar.
Tentu saja kesegaran ikan juga berpengaruh terhadap harganya. Cold storage adalah
penemuan yang sangat bermanfaat bagi dunia jual beli di jaman modern ini.
Tipe-Tipe Cold Storage
1. Jacketed Cold Storage
Tipe ini merupakan ruang penyimpanan yang ideal, namun desain-nya sangat mahal.
Ruangan ini dirancang dengan terisolasi total dari jaket udara. Karena itu setiap lapisan harus
dibuat dari bahan yang tidak tembus udara.
Sistem ini menjamin bahwa perbedaan suhu didalam ruang penyimpan cukup kecil. Ini
dikarenakan aliran udara dingin dari dalam cold storage mengelilingi bagian luar.
Begitu juga, dengan pemasukan panas yang sangat kecil, RH yang tinggi dapat
dipertahankan. Dengan demikian , dehidrasi produk sangat terbatas.
Tipe ini juga tidak memerlukan kipas didalam ruang penyimpan. Hal ini sangat
berpengaruh pada hasil produk yang baik. Tipe ini tidak banyak dipakai karena
pemasangannya mahal dan karena tidak cocok jika beban panas dari produk cukup tinggi.
2. Gridded Cold Storage(cold storage dengan pipa pendingin polos)
Dalam tipe ini, pipa pendingin polos dirancang untuk menutupi seluruh bagian atas dan
dinding ruangan cold storage. Tipe ini menghasilkan penyimpanan dalam kondisi baik karena
suhu ruangan yang merata tanpa dipasang dengan kipas.
3. Finned Grid Stores (cold storage dengan pipa bersirip)
Tipe ini sangat mirip dengan gridded cold hanya saja pipa yang dipakai yaitu pipa
bersirip. dengan memakai pipa bersirip di langit-langit juga sudah mencukupi. Tanpa
memasang rangkaian pipa didinding. Sehingga dapat mengurangi biaya, Pipa bersirip ini juga
memiliki kekurangannya yaitu lebih sulit di-dfrost dan defrost sehingga perlu dilakukan
sesering mungkin.
4. Cold Storage dengan Unit cooler
Tipe seperti ini banyak digunakan karena memiliki harga yang murah dalam
pemasangannya, hanya sedikit membutuhkan bahan pendingin, mudah di-defrost dan tidak
memerlukan struktur penyangga yang berat.
Namun kelemahannya yaitu ada beberapa rancangan yang tidak memungkinkan
mendistribusi udara secara merata di dalam cold storage sehingga menyebabkan kondisi
penyimpanan yang buruk
Pentingnya Cold Storage Dalam Bisnis Perikanan
Bisnis usaha di bidang perikanan di indonesia sangat berpotensi tinggi membangun
perekonomian yang kuat untuk negara maupun kemajuan masyarakat indonesia. Indonesia
termasuk negara maritim dan kepulauan, yang tentu nya menghasilkan tangkapan ikan yang
terbilang sangat banyak. Dengan jumlah yang terbilang sangat banyak dalam hasil tangkapan
ikan nya, para pengusaha dalam bisnis perikanan memerlukan Cold storage room yang
berukuran besar juga untuk menampung ikan dalam jumlah banyak tersebut. Cold storage
room dapat disesuaikan dengan kapasitas sesuai kebutuhan operasional.
Ikan yang di masukan kedalam Cold Storage ini tentu akan menambah daya jual yang
sangat menguntungkan karena daging ikan akan tetap segar jika di awetkan dengan suhu dan
temperatur yang sesuai di dalam cold storage room. Ikan hasil tangkapan nelayan yang di
masukan ke dalam cold storage room akan di masukan kembali kedalam box penyimpanan
yang di sebut packing box yang terbuat dari styrofoam dan siap di distributsikan kembali ke
pasar pasar seperti pasar tradisional, supermarket, mini market, dll.
Cold Storage Tomori Daya Jual
Cold storage room terbuat dari bahan yang terbuat dari stainless steel yang anti karat dan
lapisan penahan dingin yang di sebut polyuerethane dengan bentuk plat dan menjadi sekat
yang di susun menjadi sebuah bilik atau dinding pendingin dengan ukuran yang sangat besar.
Untuk mekanikal pendinginan pada cold storage room, sama dengan pendingin pada jenis
pendingin freezer, yaitu kompresor, pipa kapiler, kondensor, dan di lepas ke bagian
evaporator.
System pengaturan cold storage room ada juga yang auto dan manual, kita dapat
mengatur suhu yang di inginkan sesuai kebutuhan yang di perlukan dan ada juga yang dapat
menyesuaikan suhu apabila ada turun naik nya suhu dari dalam atau luar ruangan. Pada saat
ini dengan teknologi yang sudah sangat canggih dalam bidang pendingin untuk mendukung
bisnis perikanan di indonesia, Cold storage room dalam segi perlengkapan bisnis sangat
berpengaruh untuk menyokong maju mundur nya bisnis perikanan di indonesia.

pemipaan sistem refrigerasi di sebuah Cold Storage

Terdapat 4 (empat) komponen utama, yaitu:


1. Evaporator (evaporator)
2. Compressor (kompresor)
3. Condenser (kondenser)
4. Expansion Device (katup ekspansi)
Dan juga dilengkapi dengan beberapa komponen aksesoris, seperti:
1. Receiver
2. Filter Drier
3. Moisture Indicator
4. Solenoid Valve
5. Shut-off Valve
6. Pressure Gauge (LPG dan HPG)
7. Pressure Control (DPC)
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembuatan atau
membangun sebuah cold storage, yaitu :
 Ketebalan dan jenis insulasi dari konstruksi akan menentukan kecepatan perpindahan
panas, karena panas dari luar berpindah melalui palfond, lantai dan dinding.
 Pembukaan dan penutupan pintu secara cepat tentunya sangat berguna dlam menjaga
temperature tetap dalam kondisi rendah. Karena semakin lama pitu dalam kondisi
terbuka, maka suhu panas dari luar ruangan akan masuk. Sehingga cara penggunaan dan
pengoperasian ruangan ini akan sangat sangan berpengaruh pada temperature ruangan.
 Desain lantai dari cold storage adalah salah satu perhitungan terpenting dalam membuat
cold storage yang aman serta terbebas dari resiko kerusakan struktur yang disebabkan
proses pengembangan dan penyusutan. Hal ini disebabkan oleh karena lantai lantai
tentunya akan memperoleh beban temperature dingin yang pasti akan masuk kedalam
pondasi, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada lantai. Oleh karena itu, maka
perencanaan lantai harus dipastikan benar-benar kedap dari udara dingin. Pada cold
storage, biasanya pada bagian bawah lantai, dilapisi menggunakan bahan Styrofoam
dengan kepadatan tinggi, ditambah lagi dengan pengecoran barmutu tinggi, dan juga
dilengkapi dengan pipa hawa, sehingga temperature dibagian bawah lantai tetap stabil
dan tidak terpengaruh oleh temperature rendah yang berada diatasnya. Selain hal
tersebut, tentunya harus diperhitungkan juga beban rak0rak yang akan ditempatkan
diatasnya, juga diperhitungkan beban bila menggunakan forklift.
Tipe panel isolasi, banyak terdapat bahan-bahan untuk membuat panel isolasi,
Salah satu bahan yang sering digunakan dalam pembuatan cold storage adalah
polysterene, yang sudah banyak digunakan semenjak tahun 60-an. Pilihan ini banyak
digunakan karena bobotnya lebih ringan dibandingkan yang lain, dan lebih ekonomis.
Jenis bahan lain, yaitu Styrofoam, memiliki sifat untuk menahan beban yang lebih besar.
Sebab itu, banyak dipergunakan dalam pembuatan lantai, meskipun bahan styrofoan belum
digunakan sebagai penggunaan panel. Polyurethane, meskipun harganya lebih tinggi
dibandingkan yang lain, tetapi mempunyai kelebihan, yaitu nilai U (koefisien perpindahan
panas) yang lebih baik bila dibandingkan terhadap bahan lainnya.
Panel mineral wool banyak digunakan pada situasi tertentu, diantaranya situasi dengan
resiko kebakaran yang tinggi. Bahkan banyak disarankan agar tidak dipakai. Karena harganya
mahal, sehingga tidak ekonomis, dan yang paling penting, kemampuan penyerapan air, yang
berarti bila terjadi kebocoran uap, maka akan mengakibatkan terbentuknya es secara
berlebihan, yang mengakibatkan pertambahan bobot yang besar, sehingga bila dipergunakan
pada sebagian besar bangunan, dapat menyebabkan banguna runtuh.
Sama seperti bangunan lainnya, maka beban yang mempengaruhi cold storage pada
umumnya serupa dengan bangunan lainnya.yaitu :
1. Beban mati
2. Beban hidup
3. Beban angin
4. Beban gempa
5. Beban terhadap perubahan suhu
Beban terhadap perubahan suhu adalah perbedaan yang tidak dimiliki oleh bangunan
lainnya, sebab didalam cold storage, temperature dapat mencapai -25°C, bahkan lebih rendah
lagi, sedangkan temperature diluar cold storage mencapai +36°C. perbedaan suhu yang
sangat signifikan inilah yang menyebabkan beberapa bagian yang terdapat pada cold storage,
berbeda dengan struktur lain.

Komponen Mesin Pendingin


1. Kompresor
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem mesin pendingin. Kompresor berfungsi
memompa bahan pendingin keseluruh bagian kulkas Kompresor akan memompa gas
refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem dan
menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah)
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
 Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator
dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
 Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat
temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada
temperatur yang tinggi.
 Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan
mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.

2. Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai alat penukaran kalor ,menurunkan temperatur refrigran dari
bentuk gas menjadi cair. Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang
digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut
melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir.
Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara
tertiup diantaranya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan keudara bebas
dengan bantuan kipas (fan motor). Kondensor ditempatkan didepan radiator yang
pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R-134a menggunakan kondensor
jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek
pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%. Agar proses pelepasan kalor
bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu,
pembersihan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigran tidak
terganggu. Jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan
mengakibatkan mesin pendingin menjadi kurang dingin.

3. Filter (receiver drier)


Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber
dandesiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari
sirkulasi refrigerant. Filter/Reciever drier mempunyai 3 fungsi , yaitu menyimpan refrigerant,
menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak bersirkulasi
pada sistem mesin pendingin, dan memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant
sebelum dimasukkan ke katup ekspans Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan
tinggi dari kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver
drier terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant dialirkan
ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada
bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter
dan desiccant.
4. Pipa Kapiler
Komponen ini berfungsi untuk menurunkan tekanan cairan bahan pendingin sebelum
masuk ke evaporator. Pipa kapiler dipasang setelah komponen filter dyer (strainer),dengan
dililitkan. Tujuan melilitkan pipa kapiler, agar pipa kapiler yang panjang jadi pendek dan
lebih simpel. Selain itu, agar terjadi perpindahan panas antara isi pipa kapiler berupa cairan
bahan pendingin dan uap di dalam pipa yang menuju ke kompresor.

5. Evaporator
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi gas
dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap panas, agar penyerapan panas
ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipa evaporator juga diperluas permukaannya
dengan memberi kisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udara dingin juga dapat
dihembus ke dalam ruangan. Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk
keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga
akan membersihkan kotoran–kotoran yang menempel pada kisi–kisi evaporator, karena
kotoran itu akan turun bersama air. Evaporator di buat dari bahan logam anti karat, yaitu
tembaga dan almunium.
6. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair
bertemperaturrendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga
berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran
yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor. Untuk
mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan
wujud refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan
lebih mudah masuk kedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor

7. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0°C maka akan terbentuk
pembekuan (frost)pada fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta
kapasitas pendinginan menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar
temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka
thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan pipa
kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator. Thermostat
dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri. Thermostat akan
melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar
1 C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah
mencapai > 4 C.
8. Katup ekspansi
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan
supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat
pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar
evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya
katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan
temperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem.

9. Katup ekspansi jenis Blok


Ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif terhadap perubahan
temperatur pada evaporator. Bila temperatur evaporator rendah, tekanan cairan di atas
membran tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup saluran masuk ke
evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan temperatur evaporator naik kembali.
Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di atas membran akan naik
pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu
evaporator turun kembali, demikian seterusnya.
10. Bahan Pendingin (Refrigerant)
Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair,
ataupunsebaliknya.Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin
memiliki karakteristik yang berbeda
11. Fan motor
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin.Pada mesin pendingin
kulkas ada dua jenis fan
Fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es ,
sayur ,dan buah ).
Fan motor kondensor
Kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki kondensor yang
berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melalui kondensor dan
kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.
12. Defrost Heater
Untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesin pendingin kulkas. Hampir keseluruan
kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan pemanas ( heater ).
Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator. selain itu pemanas
dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak penyimpan buah
di bawah rak es.
Prinsip Kerja Mesin Pendingin
A. Prinsip Kerja AC
Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor AC
dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent
fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor
penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh
kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang
diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipa-pipa
evaporator. Setelah refrigent lewat kondensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap
ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini
refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap
yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah
keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent
dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui
evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di
atas
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator
relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan
adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari
fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan,
dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang
akan didinginkan.
B. Prinsip Kerja Kulkas
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang yang berada di
dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).
Kedua jenis kerja tersebut (cooling dan defrost) harus bekerja baik secara bergantian agar
proses pendinginan di dalam kulkas berjalan optimal sebagaimana mestinya. Bila salah satu
atau kedua jenis kerja tersebut terganggu, maka performa kulkas akan menurun .
Kerja mendinginkan
Proses pendinginan dalam kulkas hamper sama dengan proses pendinginan air
conditioner. Kita mulai dari hisapan kompresor. Dengan adanya aliran listrik maka motor
kompresor akan bekerja mengisap gas refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dari
saluran hisap (dan evaporator). Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga
menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, gas tersebut ditekan keluar oleh
kompresor memasuki kondensor yang dingin. Gas refrigeran yang panas dan bertekanan
tinggi tersebut di dalam kondensor akan didinginkan oleh udara di luar kulkas (panasnya
berpindah dari kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya turun (menjadi dingin)
mencapai suhu kondensasi (berkondensasi atau mengembun) dan wujudnya berubah menjadi
cair tetapi tekanannya tetap tinggi. Refrigeran cair yang bertekanan tinggi (tetapi suhunya
telah rendah) ini selanjutnya mengalir kedalam penyaring (strainer dan drier). Refrigeran
cair kemudian memasuki pipa kapiler yang berdiameter kecil dan panjang
sehingga tekanannya turun drastis. Dari pipa kapiler, refrigeran cair yang
tekanannya sudah sangat rendah ini kemudian memasuki ruang evaporator yang memiliki
tekanan yang rendah hingga vakum sehingga titik didihnya yang memang ditakdirkan sudah
rendah semakin bertambah rendah pula, oleh sebab itu dia segera berubah wujud menjadi gas
(menguap). Ketika berubah wujud dari cair menjadi gas di dalam pipa evaporator yang
panjang dan berkelok-kelok itu, oleh sebab zat refrigeran memiliki kalor laten penguapan
yang besar (lagi-lagi karakteristik refrigeran memainkan perannya yang penting!) maka dia
memerlukan kalor laten yang besar pula dan kalor (panas) ini diambilnya dari
sekeliling evaporato ryaitu isi kulkas. Kerja ini diperkuat oleh adanya daya hisap kompresor
yang menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan sehingga bergerak
melesat di sepanjang lorong panjang evaporator sambil mengambil panas dari sekeliling
evaporator dengan efek resultantenya adalah isi kulkas menjadi dingin. Kemudian gas
refrigeran memasuki akumulator. kadang-kadang ada juga refrigeran yang masih berwujud
cairan atau belum berubah menjadi gas. Akumulator akan memisahkan refrigeran antara yang
berbentuk gas dan yang masih berbentuk cairan. Hanya refrigeran yang berwujud gas saja
yang diperkenankan memasuki saluran hisap kemudian kembali ke kompresor. Di dalam
kompresor, refrigeran berbentuk gas akan dimampatkan dan dipompakan lagi ke
kondensor,begitu seterusnya proses ini berulang-ulang.
Kerja mencairkan es (defrost)
Kalau kerja mendinginkan (cooling) merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan
lemari pendingin, maka kerja mencairkan es (defrost) merupakan kerja pendukung yang
sangat diperlukan kulkas agar berfungsi sebagaimana mestinya. Bila defrost tidak bekerja
maka bunga es akan semakin banyak bertumpuk di luar pipa evaporator sehingga akhirnya
daya mendinginkan kulkas jauh berkurang dan kulkas tidak bisa mendinginkan lagi.
Kerja defrost ada 2 jenis yaitu manual dan otomatis. Defrost manual banyak diterapkan
pada lemari es model lama dan sederhana, sedangkan defrost otomatis banyak diterapkan
pada lemari es masa kini. Kerja mencairkan es di evaporator dikerjakan oleh defrost
heater (pemanas listrik) yang dibantu oleh alat-alat listrik yang kecil-kecil yang membentuk
rangkaian listrik dengan berbagai variasi rangkaian (tergantung merek kulkas) tetapi prinsip
kerjanya sama yaitu mengatur waktu (saat) pendinginan dan pencairan es secara bergantian
agar tercapai pendinginan yang optimal di dalam lemari es. Sirkuit listrik defrost cycles
bersama motor kompresor merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan system
kelistrikan pada sebuah kulkas. System kelistrikan kulkas merupakan bagian yang
cukup rumit dan paling sering mengalami gangguan/kerusakan yang menyebabkan kulkas
tidak berfungsi, tetapi kita dapat mudah memahami bila kita telah mempelajarinya dengan
seksama.
Ketika steker kulkas dicolok pada stop kontak sumber listrik (tegangan PLN), maka arus
listrik segera mengalir ke control thermo (ceritanya ini kulkas baru sehingga suhu kulkas
masih panas dan kontak control thermo sedang terhubung) lalu menuju defrost
timer (kebetulan pula terminal C dan B sedang terhubung) dan menyetrum kompresor. Arus
listrik PLN mengalir melalui kumparan utama kompresor, overload motor protector, kembali
ke sumbernya (PLN). Arus listrik PLN juga mengaliri starter capacitor, kaki-kaki starter
relay, kumparan pembantu kompresor, overload motor protector, dan kembali ke sumbernya.
Kumparan pembantu membantu memberikan putaran awal pada kompresor. Segera
kompresor mulai bekerja dan sayup-sayup terdengarlah desir getaran rotornya yang
sedang berputar. Kipas di dalam kulkas juga berputar. Body kompresor semakin panas
pertanda dia bekerja baik, body bagian belakang kulkas bila diraba juga terasa hangat
pertanda kondensor bekerja baik. Bila proses pendinginan evaporator berjalan baik, isi kulkas
semakin bertambah dingin. Bila beban kulkas besar karena isinya banyak maka kompresor
semakin lama berputar. Apabila kulkas telah dingin dan suhu cut-off pengatur suhu telah
tercapai maka kontaknya membuka dan arus listrik terputus (off) sehingga kompresor
berhenti (beristirahat), juga kipas dan timer motor berhenti. Bila suhu cut-on control
thermo tercapai maka kontaknya menutup dan kompresor, kipas dan timer motor bekerja
kembali.
Oleh kerja timer motor, maka pada suatu saat kontak C-B terbuka dan kontak C-D
terhubung sehingga kompresor dan kipas berhenti bekerja dan defrost heater (pemanas listrik)
mendapat aliran listrik dan mulai panas, memanaskan evaporator sehingga bunga es
di evaporator mencair, airnya dialirkan ke bagian pembuangan di bagian belakang bawah
kulkas. Timer motor dapat tetap bekerja karena mendapat arus listrik dari sumbernya
(tegangan PLN) melalui control thermo (sedang cut-on), C-A, thermo fuse dan kembali ke
sumber listrik PLN.
Setelah bunga-bunga es di evaporator mencair seluruhnya menjadi air, perlahan-lahan
temperatur di evaporator naik, bila temperaturnya sudah mencapai 5o C maka bimetal yang
berada di dalam defrost thermostat mengalami perubahan bentuk sehingga kontaknya
membuka, akibatnya aliran listrik ke defrost heater terputus dan defrost heater berhenti
bekerja dengan akibat lebih jauh adalah terhentinya proses mencairkan es di evaporator. Pada
saat ini kompresor belum bekerja karena timer motor (Tm) masih harus menuntaskan
kerjanya hingga + 15-30 menit (waktu yang dibutuhkan untuk kontak C dan D berhubungan).
Masih ada sisa waktu beberapa menit menjelang kompresor bekerja kembali, sisa waktu ini
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengalirkan seluruh air ke tempat pembuangannya di
bagian belakang kulkas. Setelah itu kontak C-D membuka dan kontak C-B berhubungan
kembali sehingga motor kompresor mendapat arus listrik, terdengar suara "klik" disusul suara
berdesir yang berasal dari kompresor tanda kompresor telah 'hidup' dan kipas juga
hidup kembali. Proses pendinginan kulkas (cooling cycles) dimulai kembali.
Prinsip Kerja Mesin Pendingin
C. Prinsip Kerja AC
Kompresor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor AC
dialirkan ke kondensor yang kemudian dimampatkan di kondensor.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent
fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor
penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh
kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang
diambil evaporator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipa-pipa
evaporator. Setelah refrigent lewat kondensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap
ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini
refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap
yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah
keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent
dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui
evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di
atas
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator
relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan
adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari
fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan,
dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang
akan didinginkan.
D. Prinsip Kerja Kulkas
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang yang berada di
dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).
Kedua jenis kerja tersebut (cooling dan defrost) harus bekerja baik secara bergantian agar
proses pendinginan di dalam kulkas berjalan optimal sebagaimana mestinya. Bila salah satu
atau kedua jenis kerja tersebut terganggu, maka performa kulkas akan menurun .
Kerja mendinginkan
Proses pendinginan dalam kulkas hamper sama dengan proses pendinginan air
conditioner. Kita mulai dari hisapan kompresor. Dengan adanya aliran listrik maka motor
kompresor akan bekerja mengisap gas refrigeran yang bersuhu dan bertekanan rendah dari
saluran hisap (dan evaporator). Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga
menjadi uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, gas tersebut ditekan keluar oleh
kompresor memasuki kondensor yang dingin. Gas refrigeran yang panas dan bertekanan
tinggi tersebut di dalam kondensor akan didinginkan oleh udara di luar kulkas (panasnya
berpindah dari kondensor ke udara sekelilingnya) sehingga suhunya turun (menjadi dingin)
mencapai suhu kondensasi (berkondensasi atau mengembun) dan wujudnya berubah menjadi
cair tetapi tekanannya tetap tinggi. Refrigeran cair yang bertekanan tinggi (tetapi suhunya
telah rendah) ini selanjutnya mengalir kedalam penyaring (strainer dan drier). Refrigeran
cair kemudian memasuki pipa kapiler yang berdiameter kecil dan panjang
sehingga tekanannya turun drastis. Dari pipa kapiler, refrigeran cair yang
tekanannya sudah sangat rendah ini kemudian memasuki ruang evaporator yang memiliki
tekanan yang rendah hingga vakum sehingga titik didihnya yang memang ditakdirkan sudah
rendah semakin bertambah rendah pula, oleh sebab itu dia segera berubah wujud menjadi gas
(menguap). Ketika berubah wujud dari cair menjadi gas di dalam pipa evaporator yang
panjang dan berkelok-kelok itu, oleh sebab zat refrigeran memiliki kalor laten penguapan
yang besar (lagi-lagi karakteristik refrigeran memainkan perannya yang penting!) maka dia
memerlukan kalor laten yang besar pula dan kalor (panas) ini diambilnya dari
sekeliling evaporato ryaitu isi kulkas. Kerja ini diperkuat oleh adanya daya hisap kompresor
yang menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan sehingga bergerak
melesat di sepanjang lorong panjang evaporator sambil mengambil panas dari sekeliling
evaporator dengan efek resultantenya adalah isi kulkas menjadi dingin. Kemudian gas
refrigeran memasuki akumulator. kadang-kadang ada juga refrigeran yang masih berwujud
cairan atau belum berubah menjadi gas. Akumulator akan memisahkan refrigeran antara yang
berbentuk gas dan yang masih berbentuk cairan. Hanya refrigeran yang berwujud gas saja
yang diperkenankan memasuki saluran hisap kemudian kembali ke kompresor. Di dalam
kompresor, refrigeran berbentuk gas akan dimampatkan dan dipompakan lagi ke
kondensor,begitu seterusnya proses ini berulang-ulang.
Kerja mencairkan es (defrost)
Kalau kerja mendinginkan (cooling) merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan
lemari pendingin, maka kerja mencairkan es (defrost) merupakan kerja pendukung yang
sangat diperlukan kulkas agar berfungsi sebagaimana mestinya. Bila defrost tidak bekerja
maka bunga es akan semakin banyak bertumpuk di luar pipa evaporator sehingga akhirnya
daya mendinginkan kulkas jauh berkurang dan kulkas tidak bisa mendinginkan lagi.
Kerja defrost ada 2 jenis yaitu manual dan otomatis. Defrost manual banyak diterapkan
pada lemari es model lama dan sederhana, sedangkan defrost otomatis banyak diterapkan
pada lemari es masa kini. Kerja mencairkan es di evaporator dikerjakan oleh defrost
heater (pemanas listrik) yang dibantu oleh alat-alat listrik yang kecil-kecil yang membentuk
rangkaian listrik dengan berbagai variasi rangkaian (tergantung merek kulkas) tetapi prinsip
kerjanya sama yaitu mengatur waktu (saat) pendinginan dan pencairan es secara bergantian
agar tercapai pendinginan yang optimal di dalam lemari es. Sirkuit listrik defrost cycles
bersama motor kompresor merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan system
kelistrikan pada sebuah kulkas. System kelistrikan kulkas merupakan bagian yang
cukup rumit dan paling sering mengalami gangguan/kerusakan yang menyebabkan kulkas
tidak berfungsi, tetapi kita dapat mudah memahami bila kita telah mempelajarinya dengan
seksama.
Ketika steker kulkas dicolok pada stop kontak sumber listrik (tegangan PLN), maka arus
listrik segera mengalir ke control thermo (ceritanya ini kulkas baru sehingga suhu kulkas
masih panas dan kontak control thermo sedang terhubung) lalu menuju defrost
timer (kebetulan pula terminal C dan B sedang terhubung) dan menyetrum kompresor. Arus
listrik PLN mengalir melalui kumparan utama kompresor, overload motor protector, kembali
ke sumbernya (PLN). Arus listrik PLN juga mengaliri starter capacitor, kaki-kaki starter
relay, kumparan pembantu kompresor, overload motor protector, dan kembali ke sumbernya.
Kumparan pembantu membantu memberikan putaran awal pada kompresor. Segera
kompresor mulai bekerja dan sayup-sayup terdengarlah desir getaran rotornya yang
sedang berputar. Kipas di dalam kulkas juga berputar. Body kompresor semakin panas
pertanda dia bekerja baik, body bagian belakang kulkas bila diraba juga terasa hangat
pertanda kondensor bekerja baik. Bila proses pendinginan evaporator berjalan baik, isi kulkas
semakin bertambah dingin. Bila beban kulkas besar karena isinya banyak maka kompresor
semakin lama berputar. Apabila kulkas telah dingin dan suhu cut-off pengatur suhu telah
tercapai maka kontaknya membuka dan arus listrik terputus (off) sehingga kompresor
berhenti (beristirahat), juga kipas dan timer motor berhenti. Bila suhu cut-on control
thermo tercapai maka kontaknya menutup dan kompresor, kipas dan timer motor bekerja
kembali.
Oleh kerja timer motor, maka pada suatu saat kontak C-B terbuka dan kontak C-D
terhubung sehingga kompresor dan kipas berhenti bekerja dan defrost heater (pemanas listrik)
mendapat aliran listrik dan mulai panas, memanaskan evaporator sehingga bunga es
di evaporator mencair, airnya dialirkan ke bagian pembuangan di bagian belakang bawah
kulkas. Timer motor dapat tetap bekerja karena mendapat arus listrik dari sumbernya
(tegangan PLN) melalui control thermo (sedang cut-on), C-A, thermo fuse dan kembali ke
sumber listrik PLN.
Setelah bunga-bunga es di evaporator mencair seluruhnya menjadi air, perlahan-lahan
temperatur di evaporator naik, bila temperaturnya sudah mencapai 5o C maka bimetal yang
berada di dalam defrost thermostat mengalami perubahan bentuk sehingga kontaknya
membuka, akibatnya aliran listrik ke defrost heater terputus dan defrost heater berhenti
bekerja dengan akibat lebih jauh adalah terhentinya proses mencairkan es di evaporator. Pada
saat ini kompresor belum bekerja karena timer motor (Tm) masih harus menuntaskan
kerjanya hingga + 15-30 menit (waktu yang dibutuhkan untuk kontak C dan D berhubungan).
Masih ada sisa waktu beberapa menit menjelang kompresor bekerja kembali, sisa waktu ini
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengalirkan seluruh air ke tempat pembuangannya di
bagian belakang kulkas. Setelah itu kontak C-D membuka dan kontak C-B berhubungan
kembali sehingga motor kompresor mendapat arus listrik, terdengar suara "klik" disusul suara
berdesir yang berasal dari kompresor tanda kompresor telah 'hidup' dan kipas juga
hidup kembali. Proses pendinginan kulkas (cooling cycles) dimulai kembali.
Mesin Cold Storage
Mesin cold storage atau ruangan pendingin banyak dimanfaatkan pelaku industri untuk
menjaga kualitas makanan hingga minuman yang diproduksi tahan lebih lama. Pembuatan
cold storage dilakukan dengan rancangan khusus yang membutuhkan perlakukan tertentu
sehingga diperoleh suhu simpan yang tepat untuk makanan atau minuman. Maksud
pembuatan ruang pendingin ini untuk menyimpan bahan makanan dan minuman menjadi
lebih awet.
Untuk keperluan bisnis skala kecil, cold storage dibangun dengan ukuran yang sesuai
dengan kapasitas kebutuhan penyimpanan. Kapasitas menyimpannya menjadi lebih sedikit
sesuai dengan stok bahan baku hingga hasil produksi yang akan disimpan. Selain
kapasitasnya yang disesuaikan, suhu mesin cold storage juga disesuaikan dengan jenis bahan
yang disimpan. Suhu yang tepat akan memastikan bahan dapat disimpan lebih lama. Selain
bisnis kecil, cold storage juga dapat dibangun untuk pelaku bisnis besar.
Ruang pendingin untuk pelaku bisnis besar dibuat dengan kapasitas lebih banyak
menyesuaikan dengan ukuran ruangan yang nantinya dibangun ruang dingin. Dapat
digunakan untuk menyimpan lebih banyak dan jenis bahan yang berbeda-beda dari makanan,
minuman hingga bahan lain. Suhu penyimpanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
penyimpanan.
Ruang pendingin ini bekerja dengan menjaga suhu ruangan terkendali untuk keperluan
penyimpanan. Suhu ruangan dijaga untuk tidak menyebar melainkan terjaga tetap dingin
sesuai kebutuhan suhu penyimpanan. Penggunaan cold storage juga untuk mencegah
kontaminasi bakteri dan jamur mengenai bahan makanan atau minuman. Pembangunan ruang
pendingin menggunakan material khusus yang dapat menjaga suhu di dalam ruangan sesuai
kebutuhan penyimpanan.
Pengertian Refrigerasi
produksi atau pengusahaan dan pemeliharaan tingkat suhu dari suatu bahan atau ruangan
pada tingkat yang lebih rendah dari pada suhu lingkungan atau atmosfir sekitarnya dengan
cara penarikan atau penyerapan panas dari bahan atau ruangan tersebut.
Refrigrasi dapat dikatakan juga sebagai sebagai proses pemindahan panas dari suatu
bahan atau ruangan ke bahan atau ruangan lainnya (Ilyas, 1993), sedangkan menurut Hartanto
(1985) pendinginan atau refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas pada suatu benda
dimana proses ini terjadi karena proses penguapan bahan pendingin (refrigeran).
Menurut Arismunandar dan Saito (2005) refrigerasi adalah usaha untuk mempertahankan
suhu rendah yaitu suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan
kelembaban yang sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari
suatu ruangan tertentu, faktor suhu dan temperatur sangat berperan dalam memelihara dan
mempertahankan nilai kesegaran ikan.
Refrigrasi memanfaatkan sifat-sifat panas (thermal) dari bahan refrigerant selagi bahan
itu berubah keadaan dari bentuk cairan menjadi bentuk gas atau uap da sebaliknya dari gas
kembali menjadi cairan (Ilyas, 1993).
Prinsip Dasar Refrigrasi Mekanik
produksi atau pengusahaan dan pemeliharaan tingkat suhu dari suatu bahan atau ruangan
pada tingkat yang lebih rendah dari pada suhu lingkungan atau atmosfir sekitarnya dengan
cara penarikan atau penyerapan panas dari bahan atau ruangan tersebut.
Refrigrasi dapat dikatakan juga sebagai sebagai proses pemindahan panas dari suatu
bahan atau ruangan ke bahan atau ruangan lainnya (Ilyas, 1993), sedangkan menurut Hartanto
(1985) pendinginan atau refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas pada suatu benda
dimana proses ini terjadi karena proses penguapan bahan pendingin (refrigeran).
Menurut Arismunandar dan Saito (2005) refrigerasi adalah usaha untuk mempertahankan
suhu rendah yaitu suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan
kelembaban yang sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari
suatu ruangan tertentu, faktor suhu dan temperatur sangat berperan dalam memelihara dan
mempertahankan nilai kesegaran ikan.
Refrigrasi memanfaatkan sifat-sifat panas (thermal) dari bahan refrigerant selagi bahan
itu berubah keadaan dari bentuk cairan menjadi bentuk gas atau uap da sebaliknya dari gas
kembali menjadi cairan (Ilyas, 1993).

1. Gambaran Umum Refrigerasi Mekanik


Prinsip dasar dari refrigerasi mekanik adalah proses penyerapan panas dari dalam suatu
ruangan berinsulasi tertutup kedap lalu memindahkan serta mengenyahkan panas keluar dari
ruangan tersebut.
Proses merefrigerasi ruangan tersebut perlu tenaga atau energi. Energi yang paling cocok
untuk refrigerasi adalah tenaga listrik yaitu untuk menggerakkan kompresor pada unit
refrigerasi (Ilyas, 1993 ).
2. Proses Yang Berlangsung Dalam Sistem Refrigerasi
Dalam suatu sistem refrigrasi mekanik, berlangsung beberapa proses fisik yang
sederhana. Jika ditinjau dari segi termodinamika, seluruh proses perubahan itu terlibat tenaga
panas, yang dikelompokkan atas panas laten penguapan, panas sensibel, panas laten
pengembunan dan lain sebagainya.
Menurut Sofyan Ilyas (1993), suatu siklus refrigrasi secara berurutan berawal dari
pemampatan, melalui pengembunan (kondensasi), pengaturan pemuaian dan berakhir pada
penguapan (evaporasi).
Satu siklus refrigrasi kompresi uap adalah sebagai berikut:
Pemampatan (kompresi). Uap refrigeran lewat panas bersuhu dan tekanan rendah yang
berasal dari proses pengupan dimampatkan oleh kompresor menjadi uap bersuhu dan
bertekanan tinggi agar kemudian mudah diembunkan, uap kembali menjadi cairan didalam
kondensor.
Pengembunan (kondensasi). Proses pengembunan adalah proses pengenyahan atau
pemindahan panas dari uap refrigeran bersuhu dan bertekanan tinggi hasil pemampatan
kompresor ke medium pengembun di luar kondensor.Pemuaian. Pemuaian adalah proses
pengaturan kesempatan bagi refrigeran cair untuk memuai agar selanjutnya dapat menguap di
evaporator.
Penguapan (evaporasi), pada proses ini, refrigeran cair berada dalam pipa logam
evaporator mendidih dan menguap pada suhu tetap, walaupun telah menyerap sejumlah besar
panas dari lingkungan sekitarnya yang berupa zat alir dan pangan dalam ruangan tertutup
berinsulasi. Panas yang diserap dinamakan “panas laten penguapan.
Komponen Sistem Refrigerasi
1. Komponen Utama Sistem Refrigrasi
Komponen pokok adalah komponen yang harus ada / dipasang dalam mesin refrigerasi.
Menurut Hartanto (1985) komponen pokok tersebut meliputi :
Kompresor, kondensor, tangki penampung (receiver tank), katup ekspansi dan
evaporator. Masing-masing komponen dalam sistem kompresi uap mempunyai sifat-sifat
yang tersendiri (Stoecker,1989).
a. Kompresor
Kompresor merupakan jantung dari suatu sistem refrigerasi mekanik, berfungsi untuk
menggerakkan sistem refrigerasi agar dapat mempertahankan suatu perbedaan tekanan antara
sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi dari sistem (Ilyas, 1993).
Kompresor refrigerasi yang paling umum adalah kompresor torak (reciprocating
compressor), sekrup (screw), sentrifugal, sudu (vane). (Stoecker, 1989
1. Gambaran Umum Refrigerasi Mekanik
Prinsip dasar dari refrigerasi mekanik adalah proses penyerapan panas dari dalam
suatu ruangan berinsulasi tertutup kedap lalu memindahkan serta mengenyahkan panas
keluar dari ruangan tersebut.
Proses merefrigerasi ruangan tersebut perlu tenaga atau energi. Energi yang paling
cocok untuk refrigerasi adalah tenaga listrik yaitu untuk menggerakkan kompresor pada
unit refrigerasi (Ilyas, 1993 ).
2. Proses Yang Berlangsung Dalam Sistem Refrigerasi
Dalam suatu sistem refrigrasi mekanik, berlangsung beberapa proses fisik yang
sederhana. Jika ditinjau dari segi termodinamika, seluruh proses perubahan itu terlibat
tenaga panas, yang dikelompokkan atas panas laten penguapan, panas sensibel, panas
laten pengembunan dan lain sebagainya.
Menurut Sofyan Ilyas (1993), suatu siklus refrigrasi secara berurutan berawal dari
pemampatan, melalui pengembunan (kondensasi), pengaturan pemuaian dan berakhir
pada penguapan (evaporasi)
Satu siklus refrigrasi kompresi uap adalah sebagai berikut:
Pemampatan (kompresi). Uap refrigeran lewat panas bersuhu dan tekanan rendah
yang berasal dari proses pengupan dimampatkan oleh kompresor menjadi uap bersuhu
dan bertekanan tinggi agar kemudian mudah diembunkan, uap kembali menjadi cairan
didalam kondensor.
Pengembunan (kondensasi). Proses pengembunan adalah proses pengenyahan atau
pemindahan panas dari uap refrigeran bersuhu dan bertekanan tinggi hasil pemampatan
kompresor ke medium pengembun di luar kondensor, Pemuaian. Pemuaian adalah proses
pengaturan kesempatan bagi refrigeran cair untuk memuai agar selanjutnya dapat
menguap di evaporator.
Penguapan (evaporasi), pada proses ini, refrigeran cair berada dalam pipa logam
evaporator mendidih dan menguap pada suhu tetap, walaupun telah menyerap sejumlah
besar panas dari lingkungan sekitarnya yang berupa zat alir dan pangan dalam ruangan
tertutup berinsulasi. Panas yang diserap dinamakan panas laten penguapan.

Komponen Sisttem Refrigasi


1. Komponen Utama Sistem Refrigrasi

Komponen pokok adalah komponen yang harus ada / dipasang dalam mesin
refrigerasi. Menurut Hartanto (1985) komponen pokok tersebut meliputi :
Kompresor, kondensor, tangki penampung (receiver tank), katup ekspansi dan
evaporator. Masing-masing komponen dalam sistem kompresi uap mempunyai sifat-sifat
yang tersendiri (Stoecker,1989).
a. Kompresor
Kompresor merupakan jantung dari suatu sistem refrigerasi mekanik, berfungsi untuk
menggerakkan sistem refrigerasi agar dapat mempertahankan suatu perbedaan tekanan
antara sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi dari sistem (Ilyas, 1993).
Kompresor refrigerasi yang paling umum adalah kompresor torak (reciprocating
compressor), sekrup (screw), sentrifugal, sudu (vane). (Stoecker, 1989).
Menurut Hartanto (1985) berdasarkan cara kerjanya kompresor dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu kompresor torak dan kompresor rotary.
1. Kompresor torak
Kompresor torak yaitu kompresor yang kerjanya dipengaruhi oleh gerakan torak yang
bergerak menghasilkan satu kali langkah hisap dan satu kali langkah tekan yang berlainan
waktu. Kompresor torak lebih banyak digunakan pada unit mesin pendingin berkapasitas
besar maupun kecil seperti lemari es, cold storage, collroom.

2. Kompresor rotary
Kompresor rotary yaitu kompresor yang kerjanya berdasarkan putaran roller pada
rumahnya, prinsip kerjanya adalah satu putaran porosnya akan terjadi langkah hisap dan
langkah tekan yang bersamaan waktunya, kompresor rotary terdiri dua macam yaitu
kompresor rotary dengan pisau / blade tetap.
Kompresor rotary dengan dua buah blade

Berdasarkan kontruksinya, kompresor terdiri dari :


1. Kompresor tertutup
Kompresor jenis ini banyak digunakan pada unit mesin refrigerasi yang kecil.
Kompresor tertutup dibedakan dua macam yaitu kompresor hermetik dan kompresor semi
hermetik
a. Kompresor hermetik
Kompresor yang di bangun dengan tenaga penggeraknya (motor listrik) dalam satu
tempat tertutup. Jenis kompresor hermetik yang sering digunakan adalah kompresor
hermetik torak pada lemari es dan kompresor hermetik rotary pada air conditioner.
b. Kompresor semi hermetik
Kompresor yang bagian rumah engkolnya dibangun menjadi satu dengan motor
listriknya sebagai tenaga penggerak. Pada kompresor ini tidak diperlukan penyekat poros
sehingga dapat dicegah terjadinya kebocoran gas refrigeran.
2. Kompresor terbuka
Kompresor yang dibangun terpisah dengan motor penggeraknya. Jenis ini banyak
digunakan pada unit refrigerasi yang berkapasitas besar seperti pabrik es, coldstrorage.
Pada kompresor terbuka salah satu porosnya keluar dari kompresor untuk menerima
putaran dari tenaga penggeraknya.
a. Kondensor
Pengembun atau kondensor adalah bagian dari refrigerasi yang menerima uap
refrigeran tekanan tinggi yang panas dari kompresor dan mengenyahkan panas
pengembunan itu dengan cara mendinginkan uap refrigerant tekanan tinggi yang panas ke
titik embunnya dengan cara mengenyahkan panas sensibelnya.

Jenis- jenis kondensor yang kebanyakan dipakai adalah sebagai berikut:


1. Kondensor pipa ganda (Tube and Tube)
Jenis kondensor ini terdiri dari susunan dua pipa koaksial, dimana refrigeran mengalir
melalui saluran yang berbentuk antara pipa dalam dan pipa luar, dari atas ke bawah.
Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam dengan arah yang berlawanan
dengan arah aliran refrigeran.

Kondensor pipa ganda (Tube and Tube Condensor )


Keterangan :
a. Uap refrigeran masuk
b. Air pendingin keluar
c. Air pendingin masuk
d. Cairan refrigeran keluare. Tabung luar
f. Sirip bentuk bunga
g. Tabung dalam

1. Kondensor tabung dan koil ( Shell and Coil )


Kondensor tabung dan koil adalah kondensor yang terdapat koil pipa air pendingin di
dalam tabung yang di pasang pada posisi vertikal. Tipe kondensor ini air mengalir dalam
koil, endapan dan kerak yang terbantuk dalam pipa harus di bersihkan dangan bahan
kimia atau detergen.
2. Kondensor pendingin udara
Kondensor pendingin udara adalah jenis kondensor yang terdiri dari koil pipa
pendingin yang bersirip pelat (tembaga atau aluminium).
Udara mengalir dengan arah tegak lurus pada bidang pendingin, gas refrigeran yang
bertemperatur tinggi masuk ke bagian atas dari koil dan secara berangsur mencair dalam
alirannya ke bawah.
3. Kondensor tabung dan pipa horizontal (Shell and Tube)
Kondensor tabung dan pipa horizontal adalah kondensor tabung yang di dalamnya
banyak terdapat pipa – pipa pendingin, dimana air pendingin mengalir dalam pipa – pipa
tersebut. Ujung dan pangkal pipa terikat pada pelat pipa, sedangkan diantara pelat pipa
dan tutup tabung dipasang sekat untuk membagi aliran air yang melewati pipa – pipa.

Kondensor selubung dan tabung (Shell and Tube condenser)


Keterangan :
1. Saluran air pendingin keluar
2. Saluran air pendingin masuk
3. Pelat pipa
4. Pelat distribusi
5. Pipa bersirip
6. Pengukur muka cairan
7. Saluran masuk refrigeran
8. Tabung keluar refrigeran
9. Tabung
Kondensor yang sering digunakan pada kapal-kapal ikan adalah kondensor jenisshell
and tube. Kondensor ini terbuat dari sebuah silinder besar yang di dalamnya terdapat
susunan pipa-pipa untuk mengalirkan air pendingin.
Tangki penampung (receiver tank)
Tangki penampung (Receiver) adalah tangki yang digunakan untuk menyimpan
refrigerant cair yang berasal dari pengeluaran kondensor (Ilyas,1993).

Apabila temperatur air pendingin didalam kondensor relatif rendah, dan temperatur
ruang mesin di manatangki penampung cairan dipasang lebih tinggi, kadang - kadang
cairan refrigeran yang terjadi di dalam kondensor tidak dapat mengalir dengan mudah.
Dalam hal ini, bagian atas kondensor harus dihubungkan dengan bagian atas
penerima cairan oleh penyama tekanan (Arismunandar dan Saito, 2005).
Menurut Ilyas (1993), sebagai tempat refrigeran, receiver mempunyai empat fungsi
yaitu :
1. Menyimpan refrigeran cair selama operasi dan untuk maksud servis.
2. Meningkatkan perubahan dalam muatan refrigeran dan volume cairan, yakni pemuaian
dan penyusutan refrigeran karena perubahan suhu.
3. Sebagai tempat penyimpanan refrigeran bilamana sistem refrigerasi dimatikan untuk
tujuan perbaikan dan pemeliharaan serta pada saat sistem akan dimatikan dalam jangka
waktu yang lama.
Pada receiver dilengkapi dengan sebuah gelas penduga untuk melihat kapasitas freon
dalam sistem dan juga dilengkapi dengan katup keamanan sebagai pengaman untuk
mengatasi tekanan yang berlebihan dalam sistem.

Receiver
a. KatupEkspansi
Katup ekspansi dipergunakan untuk mengekspansikan secara adiabatik cairan
refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan
tekanan dan temperatur rendah.
Pada waktu katup ekspansi membuka saluran sesuai dengan jumlah refrigeran yang
diperlukan oleh evaporator, sehingga refrigeran menguap sempurna pada waktu keluar
dari evaporator (Arismunandar & Saito, 2005).
Apabila beban pendingin turun, atau apabila katup ekspansi membuka lebih lebar,
maka refrigeran didalam evaporator tidak menguap sempurna, sehingga refrigeran yang
terhisap masuk kedalam kompresor mengandung cairan.
Jika jumlah refrigeran yang mencair berjumlah lebih banyak atau apabila kompresor
mengisap cairan, maka akan terjadi pukulan cairan (Liquid hammer) yang dapat merusak
kompresor. (Arismunandar & Saito, 2005)
Menurut Hartanto (1985), katup ekspansi berdasarkan cara kerjanya terdiri dari :
1. Katup ekspansi manual / tangan
Berfungsi untuk mengontrol arus refrigerant supaya tepat mengimbangi beban
refrigrasi. Alat ini hanya digunakan kalau beban refrigrasi konstan yang menunjukkan
bahwa perubahan kecil dan berkembang lambat.
Sering dipasang paralel dengan alat kontrol lain sehingga system dapat tetap
dioperasikan jika katup yang lain dalam keadaan rusak (Ilyas,1993).

Katup Ekspansi Manual


2. Katup ekspansi automatik

Katup yang cara kerjanya berdasarkan tekanan dalam evaporator. Cara kerja katup ini
adalah pada waktu mesin pendingin tidak bekerja, katup ekspansi tertutup karena tekanan
dalam evaporator lebih besar daripada tekanan pegas katup yang telah diatur.
Setelah mesin bekerja, uap didalam evaporator akan terhisap oleh kompresor
sehingga tekanan didalam evaporator berkurang. Setelah tekanan didalam evaporator
lebih rendah daripada tekanan pegas maka pegas akan mengembangkan diafragma dan
mendorong katup sehingga membuka.

3. Katup ekspansi thermostatis (thermostatic expantion valve)


Katup ini bertugas mengontrol arus refrigran yang dioperasikan secara mengindera
oleh suhu dan tekanan di dalam evaporator dan mensuplai refrigeran sesuai kebutuhan
evaporator.
Operasi katup ini dikontrol oleh suhu bulb kontrol dan oleh tekanan didalam
evaporator (Ilyas,1993)

Katup Ekpansi Thermostatik


a. Evaporator
Evaporator berguna untuk menguapkan cairan refrigeran, penguapan refrigeran akan
menyerap panas dari bahan / ruangan, sehingga ruangan disekitar menjadi dingin.
Menurut Arismunandar dan Saito (2005), penempatan evaporator dibedakan menjadi
empat macam sesuai dengan keadaan refrigeran didalamnya, yaitu :
1) Evaporator kering (dry expantion evaporator)
2) Evaporator setengah basah
3) Evaporator basah (flooded evaporator)
4. Sistem pompa cairan
Pada evaporator kering, cairan refrigeran yang masuk kedalam evaporator sudah
dalam keadaan campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator dalam keadaan
uap kering, karena sebagian besar dari evaporator terisi uap maka penyerapan kalor tidak
terlalu besar jika dibandingkan dengan evaporator basah. Namun, evaporator kering tidak
memerlukan banyak refrigeran, disamping itu jumlah minyak pelumas yang tertinggal
didalam evaporator sangat kecil (Arismunandar dan Saito ,2005)

Evaporator jenis ekspansi kering

Pada evaporator jenis setengah basah, kondisi refrigeran diantara evaporato jenis
ekspansi kering dan evaporator jenis basah.
Pada evaporator basah terdapat sebuah akumulator untuk menampung refrigeran cair
dan gas, dari akumulator tersebut bahan pendingin cair mengalir ke evaporator dan
menguap didalamnya.
Sisa refrigeran yang tidak sempat menguap di evaporator kembali kedalam
akumulator, didalam akumulator refrigeran cair berada dibawah tabung sedangkan yang
berupa gas berada diatas tabung.
Evaporator jenis ekspansi basah

Berdasarkan kontruksinya evaporator dibedakan menjadi tiga (Hartanto, 1985) yaitu:


1. Evaporator permukaan datar (evaporator plate)
Evaporator ini merupakan sebuah plat yang diberi saluran bahan pendingin atau pipa
yang dililitkan pada plat. Evaporator jenis ini banyak digunakan pada freezeratau contact
freezer dan proses pemindahan panas menggunakan sistem konduksi.
2. Evaporator bare
Jenis ini merupakan pipa yang dikontruksi melingkar atau spiral yang diberi rangka
penguat dan dipasang pada dinding ruang pendingin. Jenis banyak digunakan pada cold
storage, palkah-palkah ikan dikapal, dan rak air garam.
3. Evaporator sirip
Evaporator ini merupakan pipa yang diberi plat logam tipis atau sirip-sirip yang
berfungsi untuk memperluas permukaan evaporator sehingga dapat menyerap panas lebih
banyak.
Sirip-sirip ini harus menempel erat pada evaporator. Proses pemindahan panas
dilakukan dengan sistem secara tiupan dan banyak digunakan pada AC (air
conditioner),pendingin ruangan (cool room.
2. Komponen Bantu
Komponen bantu adalah komponen yang dipasang pada instalasi mesin refrigerasi
yang gunanya untuk memperlancar aliran refrigeran sehingga mesin refrigerasi dapat
bekerja lebih sempurna.
Penggunaan alat bantu disesuaikan dengan besar kecilnya kapasitas, jenis refrigeran
yang digunakan dan kegunaan mesin refrigerasi tersebut (Hartanto,1985).
a. Oil Separator
Suatu alat yang digunakan untuk memisahkan minyak pelumas yang ikut
termampatkan oleh kompresor dengan uap refrigeran.
Oli yang ikut bersama refrigeran harus dipisahkan karena jika hal ini terjadi terus-
menerus, maka dalam waktu singkat kompresor akan kekurangan minyak pelumas
sehingga pelumasan kurang baik, disamping itu minyak pelumas tersebut akan masuk
kedalam kondensor dan kemudian ke evaporator sehingga akan mengganggu proses
perpindahan kalor (Arismunandar dan Saito, 2005). Oil separator dipasang diantara
kompresor dan kondensor.

Oil separator

Filter and drier


Alat ini digunakan untuk menyaring kotoran dan menyerap kandungan air yang ikut
bersama refrigeran pada instalasi mesin refrigerasi.
Alat ini merupakan suatu tabung yang didalamnya terdapat bahan pengering
(desicant) dansaringan kotoran dan penahan agar bahan pengering tidak terbawa oleh
aliran refrigeran yang dipasang pada kedua ujung tabung tersebut (Hartanto, 1985).

b. Indikator (gelas penduga)


Merupakan alat yang digunakan untuk melihat aliran cairan refrigeran pada mesin
pendingin. Alat ini dipasang pada saluran cairan refrigerant bertekanan tinggi
antarareceiver dan katup ekspansi.

c. Alat pengukar panas ( heat excahnger)


Heat exchanger merupakan suatu alat penukar panas yang gunanya untuk menambah
kapasitas mesin refrigerasi dengan cara menyinggungkan antara saluran cairan refrigeran
yang bertekanan tinggi dari receiver tank dengan saluran uap refrigeran bertekanan
rendah dari evaporator sehingga terjadinya perpindahan panas dari cairan refrigeran
bertekanan tinggi ke uap refrigeran yang akan dihisap oleh kompresor.
Sehingga cairan refrigeran bertekanan tinggi mengalami penurunan tekanan sebelum
mengalir ke katup ekspansi karena penurunan temperatur. (Hartanto, 1985)

d. Kran Selenoid (selenoid valve)


Kran selenoid adalah kran yang digerakkan dengan ada dan tidaknya aliran listrik,
kran ini pada umunya dipasang pada saluran cairan bahan pendingin bertekanan tinggi
atau sebelum katup ekspansi (Hartanto,1985).

e. Akumulator
Akumulator berfungsi untuk menampung sementara refrigeran berwujud cair yang
belum sempat menjadi uap di evaporator.
Sebelum masuk ke kompresor refrigeran berbentuk cair dan uap dipisahkan di
akumulator, agar kompresor tidak menghisap cairan refrigeran yang dapat menyebabkan
kompresor rusak.
Pada mesin refrigerasi sistem evaporator basah peranan akumulator sebagai
komponen pokok dan dipasang setelah katup ekspansi, namun pada evaporator sistem
kering akumulator sebagai komponen bantu dan dipasang diantara evaporator dan
kompresor.

Akumulator
3. Alat Kontrol dan Pengaman
Sistem refrigrasi memerlukan sejumlah kontrol guna mempertahankan kondisi
operasi dan mengatur arus refrigerant agar peralatan bekerja aman da ekonomis
(Ilyas,1993).
Menurut Hartanto (1985), berdasarkan kegunaannya komponen kontrol terbagi atas 2
macam alat pengontrol :

a. Alat ukur (non pneumatic)


Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengetahui keadaan pengoperasian mesin
pendingin, antara lain :

1. Manometer
Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan pada mesin refrigerasi yang pada
umumnya dipasang pada :
saluran pengeluaran (discharge) kompresor, saluran pengisapan (suction) kompresor,
saluran minyak pelumas, kondensor, tangki penampung dan akumulator (pada evaporator
basah).
2. Thermometer
Thermometer digunakan untuk mengukur temperatur, pada mesin refrigerasi
biasanya digunakan untuk mengukur temperatur ruang pendingin, media pendingin
(masuk dan keluar) kondensor, refrigeran pada saluran hisap dan keluar kompresor dan
sebagainya.
b. Alat Pengaman

Alat ini digunakan untuk mengamankan mesin pendingin apabila terjadi keadaan
pengoperasian yang tidak sesuai dengan yang dinginkan, jenis alat pengaman yang sering
digunakan dapat berbentuk saklar dan katup atau keran. Adapun jenisnya antara lain:

1. Saklar tekanan tinggi ( High Pressure Control / HPC)


Adalah saklar listrik yang kerjanya dipengaruhi oleh keadaan refrigerant didalam
mesin pendingin yang bertekanan tinggi, alat ini dapat mematikan kompresor secara
automatik apabila tekanan pengeluaran kompresor terlalu tinggi (lebih tinggi dari batas
tekanan yang telah ditentukan).

2. Saklar tekanan rendah ( low pressure control / LPC)


Pada prinsipnya alat ini merupakan suatu saklar automatik yang bekerja berdasarkan
tekanan hisap dari kompresor, apabila tekanan hisap kompresor terlalu rendah (lebih
rendah dari tekanan yang telah ditentukan), maka alat ini akan memutuskan aliran listrik
ke motor penggerak kompresor sehingga kompresor akan mati.
Apabila tekanan penghisapannya naik sesuai dengan yang ditentukan maka secara
automatik akan menghidupkan kompresor kembali.

3. Saklar tekanan minyak pelumas (oil pressure control)


Alat kontrol yang dapat mematikan kompresor secara automatik apabila tekanan
minyak pelumas pada kompresor terlalu rendah.
Pada alat ini terdapat dua buah diafragma yang masing-masing kerjanya dipengaruhi
oleh tekanan minyak pelumas dan tekanan penghisapan kompresor, oleh karena itu alat
ini selalu dihubungkan dengan saluran pelumasan dan saluran penghisapan kompresor.
4. Saklar temperatur (thermostat)
Alat yang dapat mematikan kompresor secara automatik apabila temperatur ruangan
yang didinginkan sudah mencapai pada temperatur yang dikehendaki.
Alat ini menggunakan tabung perasa (sensor bulb) yang ditempatkan pada ruang
pendingin untuk mendeteksi temperatur ruangan pendingin, apabila suhu diruang
pendingin sudah sesuai dengan yang ditentukan maka thermostat akan mematikan
kompresor.

Anda mungkin juga menyukai