Pengertian
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140
Etilogi.
perifer
transport Na.
c. Stress Lingkungan
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
b. Hipertensi Sekunder
Patofisiologi
jugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin
Manifestasi Klinis
Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
Penatalaksanaan Medis
penatalaksanaan:
1. Diet
tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan
2. Aktivitas.
b. Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
Golongan obat – obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
Test diagnostic.
hipokoagulabilitas, anemia.
ada DM.
perbaikan ginjal.
pembesaran jantung.
Pengkajian
a. Aktivitas/ Istirahat.
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego.
bicara.
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat
e. Makanan/cairan
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
f. Neurosensori
epistakis).
g. Nyeri/ ketidaknyaman
kepala.
h. Pernafasan
i. Keamanan
j. Pembelajaran/Penyuluhan
jantung, DM.
terapi obat.
Diagnosa 1 .
pembuluh darah.
Kriteria Hasil :
normal pasien.
Intervensi
3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas. (S4 umum terdengar pada
(adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat
Dignosa 2
Kriteria Hasil :
Intervensi
/ jantung).
mencegah kelemahan).
Diagnosa 3
Kriteria Hasil :
Melaporkan nyeri / ketidak nyamanan tulang / terkontrol, mengungkapkan
diresepkan.
Intervensi
meningkatkan relaksasi).
misalnya : kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher serta teknik
5. Beri cairan, makanan lunak. Biarkan klien itirahat selama 1 jam setelah
simpatis).
Diagnosa 4
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
Kriteria Hasil :
Intervensi
menurunkan berat badan, bila tidak maka program sama sekali tidak
berhasil).
seseorang sebanyak 500 kalori per hari secara teori dapat menurunkan berat
kehilangan lemak melalui kerja otot dan umumnya dengan cara mengubah
kebiasaan makan).
dan dimana makan dilakukan dan lingkungan dan perasaan sekitar saat
dimakan dan kondisi emosi saat makan, membantu untuk memfokuskan perhatian
dengan kejenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telur, es krim, daging dll)
Diagnosa 5
Kriteria Hasil :
Mengidentifikasi perilaku koping efektif dan konsekkuensinya, menyatakan
Intervensi
pertanyaan seperti : apakah yang anda lakukan merupakan apa yang anda
inginkan ?. (Fokus perhtian klien pada realitas situasi yang relatif
terhadap pandangan klien tentang apa yang diinginkan. Etika kerja keras,
kebutuhan untuk kontrol dan focus keluar dapat mengarah pada kurang
Diagnosa 6
Kriteria hasil
Intervensi
yang dapat diubah, misalnya : obesitas, diet tinggi lemak jenuh, dan
kolesterol, pola hidup monoton, merokok, dan minum alcohol (lebih dari 60
IV. Evaluasi