Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Isu-Isu Kritis Dalam Pendidikan


SKS : 2 Sks
Dosen Pengampu : 1. Dr.Lr.Retno Susanti, M.Hum.
2. Dr. Santi Oktarina, M.Pd.

Nama Mahasiswa : T. Galih Bowo Prasetyo


NIM : 06032681822001

SOAL
1. Indentifikasi dan jelaskan perbedaaan sistem pendidikan di Indonesia dengan
sistem pendidikan di Finlandia?

jawab :
Pada umumnya jenjang pendidikan di Indonesia dan Finlandia memiliki kesamaan. Kedua nya
sama-sama menerapkan wajib belajar sembilan tahun. Namun untuk jenjang sarjana di Finlandia hanya
memerlukan waktu studi tiga tahun. Perbedaan yang sangat mencolok antara pendidikan di Indonesia
dan di Finlandia terletak pada kesan prestige jika dapat memasuki universitas, sehingga siswa berlomba-
lomba masuk ke universitas bergengsi walaupun dengan kemampuan rendah. Di Finlandia siswa-siswa
yang memiliki kemampuan rendah diarahkan untuk memasuki sekolah-sekolah vokasi untuk
mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja, sehingga kemampuan-kemampuan siswa benar-benar
dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Untuk tenaga pendidik yaitu guru, Finlandia memiliki kualifikasi guru yang sangat tinggi. Di
Finlandia, guru merupakan profesi yang sangat diminati dan peluang untuk menjadi guru sangat kecil
karena proses perekrutan yang sangat ketat. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, kualitas guru masih
jauh lebih rendah namun sekarang ini sedang digalakkan program-program untuk peningkatan kualitas
guru. Program terbaru dari pemerintah ialah, adanya program PPG untuk mendapatkan sertifikat
mengajar bagi guru. Kesejahteraan guru Finlandia juga jauh diatas Indonesia jika dilihat dari jumlah gaji
yang diterima.

Berkut adalah beberapa hasil identifikasi atau perbedaan antara indonesia dan Finlandia berdasarkan
Jenjang pendidikannya.
Aspek Indonesia Finlandia
Wajib Belajar Wajib belajar sembilan tahun Wajib belajar sembilan tahun pendidikan
pendidikan dasar dan menengah dasar dan menengah dimulai ketika anak
dimulai ketika anak berusia 7 tahun berusia 7 tahun hingga 16 tahun
hingga 16 tahun.
Pra- Pra-pendidikan dasar atau dinamakan Selama sebelum usia anak menginjak usia
pendidikan dengan pendidikan usia dini wajib belajar, anak dapat berpartisipasi
diselenggarakan bagi anak sejak lahir dalam pendidikan anak usia dini. Pihak
sampai dengan enam tahun dan yang berwenang dapat memberikan pra-
bukan merupakan prasyarat untuk pendidikan dasar di sekolah, hari-pusat
mengikuti pendidikan dasar. perawatan, dan perawatan keluarga sehari
di rumah atau tempat lain yang sesuai.
Partisipasi dalam pendidikan anak usia dini
adalah sukarela tetapi di kota
berkewajiban untuk memberikan
pendidikan anak usia dini.
Pendidikan  Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12 Comprehensive schools
Dasar tahun  Sekolah Dasar (SD) {6 th} : 7-12 tahun
 Sekolah Menengah Pertama (SMP)  Sekolah Menengah Pertama (SMP) {3
{3 th} : 13 – 15 tahun th} : 13 – 15 tahun

Pendidikan  Sekolah Menengah Atas (SMA) {3  Upper Secondary School (Sekolah


Menengah th}: 16 -18 tahun. Sekolah ini Menengah Atas){3 th}: 16 – 18 tahun.
diperuntukkan bagi siswa yang Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa
ingin melanjutkan ke jenjang yang ingin melanjutkan ke jenjang
universitas. universitas.
 Sekolah Menengah Kejuruan  Vocational Schools and Apprenticeship
(SMK) {3 th}: 16 -18 tahun dengan Training
bidang keahlian diantaranya Sekolah Menengah Kejuruan
Teknik, Bisnis dan Manajemen, (SMK) {3 th}: 16 -18 tahun
Pariwisata, Tata Boga, Tata Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa
Busana, Agribisnis, Seni Rupa, yang ingin melanjutkan ke dunia kerja.
Perkapalan, Teknologi Informasi
dan Komunikasi, dll). Sekolah ini
diperuntukkan bagi siswa yang
ingin melanjutkan ke dunia kerja.
Pendidikan Pendidikan tinggi terdiri dari: Pendidikan tinggi terdiri dari:
Tinggi  Pendidikan akademik yang  Universitas (yliopisto, universitet) Fokus
memiliki fokus dalam penguasaan universitas pada penelitian dan
ilmu pengetahuan. memberikan pendidikan yang lebih
Jenjang: teoretis. Misalnya, dokter adalah
 Sarjana (S1) selama 4 tahun. lulusan universitas.
 Program Profesi, Magister (S2) Jenjang:
selama 2 tahun.  Bachelor's Degree (S1) selama 3
 Program Spesialis (SP) dan tahun .
Program Doktoral (S3) selama 3  Master's Degree (S2) selama 2
tahun. tahun.
 Pendidikan vokasi yang  Doctorate Degree (S3)
menitikberatkan pada persiapan
lulusan untuk mengaplikasikan  Politeknik (ammattikorkeakoulu,
keahliannya. yrkeshögskola, atau disingkat dengan
Jenjang : AMK/Yh).
Diploma I, II, II dan IV Politeknik fokus pada keterampilan
praktis dan jarang melakukan
penelitian, tetapi apa yang mereka
lakukan terlibat langsung dalam proyek-
proyek pembangunan industri. Misalnya
perawat adalah lulusan sekolah teknik.
(Namun, lanjutan gelar ilmu
keperawatan ada di universitas).
Jenjang:
 Polytechnic Bachelor's Degree (S1)
selama 3-4 tahun .
 Polytechnic Master's Degree (S2)
selama 1-2 tahun.

Dan Selanjutnya adalah beberapa hasil identifikasi atau perbedaan antara indonesia dan Finlandia
berdasarkan Tenaga Pendidiknya.

Indonesia Finlandia
Kualifikasi Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Dasar (SD dan SMA)
Guru Menengah (SD,SMP, dan SMA) minimal lulusan Master's Degree (S2). Guru
minimal lulusan Sarjana (S1) juga harus memiliki kompetensi yang sangat
dilanjutkan dengan program PPG baik pada penguasaan bahasa Finlandia atau
atau sertifikasi sebagai tanda Swedia.
kelayakan sebagai guru.

Proses Proses perekrutan guru di indonesia Seorang guru calon harus memiliki nilai yang
Perekrutan menggunakan ujian nasional CPNS sangat baik dan harus memerangi
atau jika diperlukan mendesak di perlawanan sengit untuk menjadi seorang
daerah-daerah yang membutuhkan guru. Hanya sekitar 10% dari pelamar untuk
guru, diadakan ujian CPNS setingkat program tertentu berhasil.
daerah.
Gaji Gaji guru di Indonesia berkisar Rata-rata guru bergaji USD28.780 atau Rp321
antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta juta per tahun atau sekitar Rp 27 juta per
rupiah per bulan. bulan.
2. Berikan contoh implentasi pendidikan berbasis multik ultural di sekolah!

jawab :

karena Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia, maka solusi
yang tepat adalah menerapkan pendidikan yang berbasisis multicultural dengan cara melakukan
pendekatan dan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Pendidikan multikultural
menawarkan salah satu alternatif melalui penerapan strategi, metode, pendekatan dan konsep
pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya
yang ada pada peserta didik seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial,
gender, kemampuan, umur dan ras. strategi pendidikan tidak hanya bertujuan agar supaya
peserta didik mudah memahami pelajaran yang dipelajarinya, akan tetapi juga untuk
meningkatkan kesadaran mereka agar selalu berperilaku humanis, pluralis, dan demokrastis.

Dalam penerapan kurikulum 2013 kegiatan proses belajar mengajar terdapat pendidikan
yang menekankan pada pendekatan multicultural salah satunya adalah program pengembangan
karakter (PPK) dengan 5 nilai yang ditekankan yang pertama nilai Religius seperti, toleransi,
cinta damai, persahabatan, kerja sama antar agama dan pemeluknya, menghargai antar agama
dan pemeluknya, anti perundungan dan kekerasan serta meingdungi yang kecil dan tersisih,
kedua nilai Nasionalis seperti tata hukum, displin, cintah tanah air, rela bekorban, mejaga
kekayaan budaya bangsa dan menghormati keragaman budaya, suku dan agama. nilai ketiga
Mandiri seperti etos kerja, daya juang, professional, kreatif, keberanian dan menjadi
pembelajaran sepanjang hayat, keempat nilai Intergritas seperti kejujuran, keteladanan,
kesantunan dan cinta pada kebenaran. dan nilai kelima Gotong royong seperti kerjasama,
solidaritas,saling menolong dan kekeluargaan. Dengan 5 nilai karakter yang saling berkaitan satu
sama lain akan membetuk keutuhan pribadi dan hal inilah yang dimaksut dengan pendidikan
berbasis multicultural dikemas dalam kurikulum 2013 hal ini dapat menjadi solusi untuk
menjadikan pendidikan lebih baik lagi kedepan.
3. Menurut Saudara, apakah dengan adanya kurikulum 2013 maka mutu pendidikan
di Indonesia meningkat signifikan dibandingan sebelum adanya kurikulum 2013?
Jelaskan dengan fakta dan contoh!

Jawab :

Menurut saya setiap kurikulum itu diciptakan adalah untuk memperbaruin suatu sistem
yang dirasa perlu perhatian khusus, bahkan adanya kurikulum 2013 itu pasti bertujuan untuk
peningkatan mutu pendidikan tersebut. akan tetapi peningkatan tersebut bukanlah suatu yang
mudah karena banyak hal yang harus disiapkan tentunya. Adapun data-data yang mengukur
tingkat mutu pendidikan di Indonesia antaranya PISA merupakan sistem ujian yang diinisasi oleh
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Lemabaga yang disegani oleh
dunia untuk mengukur tingkat pendidikan disuatu negara. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) merilis pencapaian nilai Programme for International Student
Assessment (PISA), Release ini dilakukan bersama dengan 72 negara peserta survei PISA. Hasil
survei tahun 2015 yang di release hari ini menunjukkan kenaikan pencapaian pendidikan di
Indonesia yang signifikan yaitu sebesar 22,1 poin. Hasil tersebut menempatkan Indonesia
pada posisi ke empat dalam hal kenaikan pencapaian murid dibanding hasil survei
sebelumnya pada tahun 2012, dari 72 negara yang mengikuti tes PISA. tiga kompetensi yang
diujikan. Peningkatan terbesar terlihat pada kompetensi sains, dari 382 poin pada tahun 2012
menjadi 403 poin di tahun 2015. Dalam kompetensi matematika meningkat dari 375 poin di
tahun 2012 menjadi 386 poin di tahun 2015. Kompetensi membaca belum menunjukkan
peningkatan yang signifikan, dari 396 di tahun 2012 menjadi 397 poin di tahun 2015.
Peningkatan tersebut mengangkat posisi Indonesia 6 peringkat ke atas bila dibandingkan posisi
peringkat kedua dari bawah pada tahun 2012 peningkatan capaian Indonesia tahun 2015
cukup memberikan optimism untuk membuat mutu pendidikan di Indonesia semakin baik lagi.
4. Perkembangan teknologi pembelajaran mempengaruhi mutu pendidikan
khususnya di Indonesia. Jelaskan peran teknologi pembelajaran bagi pendidikan
anak berkebutuhan khusus?

jawab :

Salah satu komponen penting dalam konteks pendidikan luar biasa adalah Use of
Adaptive Equipment atau adanya alat bantu/media dalam membantu kebutuhan anak. Alat
bantu/media yang digunakan berbeda dengan alat bantu/media yang biasanya digunakan oleh
anak-anak normal lainnya. alat bantu/media yang digunakan seharusnya memiliki nilai manfaat
dan terbarukan. Teknologi diatas akan memberikan akses kepada semua untuk belajar.
Teknologi-teknologi atau segala macam alat/benda yang dengan cara dimodifikasi atau langsung
digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak berkebutuhan khusus pada hakikatnya
disebut sebagai Teknologi Adaptif atau Teknologi Asistif. Komputer dan jaringan informasi
dankomunikasi adalah salah satu bagian dan perangkat digital yang memegang peranan penting
dari pendidikan inklusif saat ini. Teknologi adaptif yang dapat membantu anak berkebutuhan
khusus. dalam konteks pendidikan inklusif dimana anak berkebutuhan khusus.

Diantara sekian banyak teknologi adaptif yangpaling penting adalah teknologi yang
mampumemberikan akses ke komputer dan teknologi informasidan komunikasi lainnya.
Teknologi adaptif yangpenggunaannya sangat penting yaitu Teknologi AplikasiJAWS ( Job Access
With Speech), NVDA (Non VisualDesktop Access), Meldict (Mitra Netra Electronic Dictionary), i-
chat (i can hear and talk ) untuk tunarungu, Box Pen, Reglet Low Vision, Kursi Belajar, Alas Buku,
Meja Miring, Sabuk untuk Menulis, Alat Penyangga Pensil, Meja Kursi Tuna daksa, Papan Meja
Pangku, Kursi Multi Guna, Meja kursi Bina Diri, Lampu Artikulasi, Kursi Disiplin dan sebagainya
harus bisa memakai peralatan teknologi layaknya anaknormal lainnya, oleh karena itu
diperlukanlah teknologi adaptif untuk membantu kelebihan maupun kekurangan dari anak
berkebutuhan khusus tersebut.
5. Jelaskan kendala yang dihadapai pada pelaksanaan pendidikan home Schooling di
Indonesia dan berikan solusinya?

jawab :

 Anak-anak yang belajar di Homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari
berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman berharga untuk belajar hidup di
masyarakat. solusinya orang tua sosok yang diharapkan dapat menjadi lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar sehinggan anak akan terbiasa bersosialisasi, berkaloboratif dan
berkomunikasi.
 Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak untuk bersaing dan
mencapai keberhasilan setinggi-tingginya. sosulinya orang tua menjadi sosok yang menanamkan
akan nilai-nilai yang tidak didapat disekolah dan menimbulkan kesadaran tinggi untuk
berkompetetif.
 Homeschooling dapat mengisolasi peserta didik dari kenyataankenyataan yang kurang
menyenangkan, sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan individu. solusinta peran
orang tua dalam mendampingi anak untuk terus member motivasi dan sosok tempat bermain
sebagai solusi untuk terus hadir dalam mendidik anak.
 Apabila anak hanya belajar di Homeschooling, kemungkinan ia akan terisolasi dari lingkungan
sosial yang kurang menyenangkan sehingga ia kurang siap untuk menghadapi berbagai
kesalahan atau ketidakpastian solusinya orang tua menjadi sosok pendamping untuk terus
mengetahui kebutuhan perkembang anak sehingga dharapkan mampu memantau tingkat
perkembangan emosional anak dan menjadi pihak konseleng untuk anak.
6. Apakah sistem zonasi pendidikan harus dihentikan atau dilanjutkan? Berikan
pendapat Saudara dengan contoh dan fakta!

jawab :

Menurut saya sistem zonasi harus tetap dilanjutkan walaupun syarat utama adalah
pemeratan pendidikan terutama dari segi sarana dan prasana dan 8 standar mutu pendidik yang
belum sesuai hal ini tidak terlebat dari kondisi wilayah indonesia yang begitu luas. namun
kebijakan sistem zonasi perluh di evaluasi menyeluruh tentang kebijakan sistem zonasi. kedua
kebijakan sistem zonasi perlu di beri keleluasaan pada daerah untuk menyesuaikan kondisinya
agar tidak ada kesenjangan untuk pengimplementasiaanya. hal ini didasarkan dengan pendapat
Muhadjir effendi menteri pendidikan dan kebudayaan yang menjelaskan kebijakannya ini.
Sistem zonasi menimba inspirasi dari negara maju seperti Amerika, Australia, Jepang, negara-
negara Skandinavia, Jerman, dan Malaysia bisa maju antara lain karena menerapkan sistem
zonasi. Persoalan yang dihadapi negara-negara itu pun pada awalnya sama dengan Indonesia,
terkait infrastruktur dan kualitas guru yang belum merata. Secara bertahap mereka terus
menyempurnakannya sehingga maju seperti sekarang. "Jadi kalau dibilang sebaiknya menunggu
semua infrastruktur sudah baik secara merata, ya tidak perlu ada zonasi. Justru sistem zonasi ini
diterapkan untuk mengoreksi dan mengejar ketimpangan secara radikal," artinya seiring dengan
kebijakan sistem zonasi pemerintah terus membenahi permasalahan pemerataan pendidikan
diindonesia sembari mengevaluasi kebijakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai