Dosen Pembimbing :
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2019
LAPORAN PRAKTIKUM
A. Judul Eksperimen
variasi Temperatur Fluida Masuk Pada Radiator Trainer
B. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui dan menjelaskan definisi temperature
Untuk menjelaskan definisi kapasitas kalor
Menjelaskan pengaruh temperature fluida masuk
Menganalisa pengaruh variasi temperature fluida masuk terhadap
kapasitas penukar panas radiator berdasarkan data hasil eksperimen
C. Alat dan bahan
a) 1 unit radiator trainer
b) 1 buah toolbox, stopwatch, busur, instrument pengambilan data
c) Majun
D. Keselamatan kerja dan SOP
a. Keselamatan kerja.
a) Gunakan peralatan pengujian sesuai dengan fungsinya
b) Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun langkah kerja yang tertulis
pada lembar kerja
c) Mintalah ijin kepada instruktur bila akan melakukanpekerjaan yang
tidak tertulis pada sop pengujian
b. Sop
a) Langkah awal
1) Memastikan kapasitas fluida dalam tangki (heater harus terendam
oleh fluida)
2) Memastikan semua katup dalam kondisi terbuka penuh
3) Memastikan arus listrik sudah tersambung pada stop kontak
4) Menghidupkan saklar mcb pada kondisi “on”
5) Menghidupkan display thermocontrol sdalam posisi “on”
kemudian atur besaran temperature fluida dalam tangki hingga
mencapai temperature
40 ᵒc
6) Menghidupkan switch heater dalam posisi on
7) Setelah display thermochontrol Menunjukkan besaran
temperature fluida dalam tangkisebesar 40ᵒ c , hidupkan switch
motor listrik pada posisi on
8) Radiator trainer kondisikan bersirkulasi selama 5 menit
9) Menghidupkan switch kipas pendingin dalam posisi on
10) Memastikan alat ukur temperature fluida (thermocontrol), laju
aliran fluida (flowmeter) dan tekanan (pressure gauge) dalam
kondidi terkaliberasi
E. Langkah Kerja
a. Langkah utama
1) Menyiapkan alat oengujian sesuai dengan langkah awal
2) Memposisikan switch motor listrik, dan switch kipas pendingin
dalam posisi off
3) Mengatur temperature pad tangki fluida T tangki untuk
memperoleh temperature fluida masuk Tin yang sesuai dengan
variasi pengujian dan menunggu temperature mencapai kondisi
konstan (tidak berubah-ubah).
4) Memposisikan switch motor listrik, dan switch kipas pendingin
dalam posisi on
5) Mencatat hasil erja eksperimen variasitemperatur fluida masuk
pada thermocontrol dan tekanan pipa in dan out pada pressure
gauge
b. Langkah akhir
1) Untuk beberapa saat radiator trainer dipertahankan bersirkulasi.
2) Secara bergantian display thermocontrol, switch heater, switch
motor listrik, switch kipas pendingin dalam posisi off
3) Memutus arus listrik pada stop kontak
4) Setelah selesai kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
ketempat semula
5) Bersihkan tempat kerja
1) Kerjakan tugas 3.
F. Uraian materi
1. Kapasitas penukar panas
Menurut arsana (2001:105) , kapasitas penukar panas adalah panas total
yang dipindahkan oleh alat penukar panas. Panas yang dilepas oleh setiap
elemen dapat dibet dengan Q, dan selanjutnya dilakukan penjumlahan
dengan semua Q.
Q = 𝑀̇.Cp.∆T
Keterangan :
Q = laju perpindahan panas (watt)
𝑀̇ = laju aliran massa (kg/s)
Cp = kalor spesifik (J/Kg.K)
Tin = temperature fluida masuk (K)
Tout = temperature fluida keluar (K)
Apabila aliran tunak (steady), maka seluruh sifat medan (yaitu sifat
dari suat titik tertentu), termasuk kecepatan tetap konstan terhadap
waktu, dan laju perubahan terhadp waktu dalam massa kandungan
volume atur adalah 0, atinya.
4. Temperatur
Menurut kanginan (2013:324), temperature adalah derajat panas dingin
suatu benda yang diukur oleh thermometer, sedangkan kalor adalah suatu yang
mengalir dari benda panas kepada benda yang lebih dingin untuk menyamai
temperaturnya. Kalor merupakan suatu bentuk energy, maka satuan kalor dalam
S.I. adalah joule, satuan kalor lainnya ialah kalori. 1 kalori = 4,18 joule dan 1
joule =0,24 kalori. Sekarang telah anda ketahui bahwa temperature adalah ukuran
energy kinetic rata-ratapartikel (berkaitan dengan gerak-gerak partikel) dalam
suatu benda. Sedangkan dalam ilmu fisika , istilah “kalor” didefinisikan sebagai
energy yang berpindah dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang
memiliki temperature lebih rendah, ketika kedua benda bersentuhan. Sehingga
dapat kita artikan bahwa, kalor bukanlah jumlah energy yang dikandung dalam
oleh suatu benda. Oleh karena itu, tidaklah tepat jika menyatakan bahwa suatu
benda mengandung kalor.
Secara sederhana, kita dapat menyatakan erbedaan temperature, energi
dalam dan kalor senagai berikut . temperature mempresentasikan energi kinetik
satu molekul zat. Energi dalam adalah ukuran energy seluruh molekul dalam zat.
Sedangkan. Kalor adalah perpindahan sebagian energy dalam dari suatu zat
kerena adanya perbedaan temperature.
2) Kapasitas kalor
Kata “kapasitas” dpat memberikan pengertian yang menyesatkan karena
kata tersebut menyatakan “banyak kalor yang dapat dimiliki oleh suatu benda”
yang dalam ilmu fisika tidak memilikiarti. Arti sebenarnya dari kapasitas kalor
adalah banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1 ᵒC
𝑄
C = C = ∆𝑇
Keterangan.
C = kapasitas kalor (J/K)
Q = kalor yang diperlukan (joule)
∆𝑇 = perubahan temperature (K)
G. Hasil praktikum
Table 1. sebelum menyala
Keadaan Fan
Radiator
40 39,3 0,7 39,65 4179 75 0,3 0,25 219397,5
sebelum menyala 50 48,1 1,9 49,05 4181 75 0,4 0,3 595792,5
60 58 2 59 4185 60 0,5 0,4 502200
Keadaan Fan
Radiator
40 39 1 39,5 4179 68 0,28 0,25 284172
767631,
menyala 1 menit
50 47,3 2,7 48,65 4181 68 0,4 0,3 6
60 56,7 3,3 58,35 4185 60 0,5 0,4 828630
Keadaan Fan
Radiator
40 37,6 2,4 38,8 4179 60 0,25 0,27 601776
menyala 5 menit 50 47,7 2,3 48,85 4181 60 0,4 0,32 576978
60 54,6 5,4 57,3 4185 60 0,5 0,43 1355940
Table 4 kondisi Tin 40ᵒc
Keadaan Fan
Radiator
sebelum 219397,
menyala 40 39,3 0,7 39,65 4179 75 0,3 0,25 5
menyala 1 menit 40 39 1 39,5 4179 68 0,28 0,25 284172
menyala 5 menit 40 37,6 2,4 38,8 4179 60 0,25 0,27 601776
Keadaan Fan
Radiator
sebelum 595792,
menyala 50 48,1 1,9 49,05 4181 75 0,4 0,3 5
767631,
menyala 1 menit
50 47,3 2,7 48,65 4181 68 0,4 0,3 6
menyala 5 menit 50 47,7 2,3 48,85 4181 60 0,4 0,32 576978
Keadaan Fan
Radiator
sebelum
menyala 60 58 2 59 4185 60 0,5 0,4 502200
menyala 1 menit 60 56,7 3,3 58,35 4185 60 0,5 0,4 828630
menyala 5 menit 60 54,6 5,4 57,3 4185 60 0,5 0,43 1355940
GRAFIK HUBUNGAN
1600000
1400000
1200000
1000000
Nilai Q
800000
600000 Q
400000
200000
0
40 50 60 40 50 60 40 50 60 40 40 40 50 50 50 60 60 60
Semakin tinggi suhu yang dimasukkan kepada alat penukar kalor akan
mempengaruhi kapasitas penukar kalor. Suhu berpengaruh kepada semakin
tingginya kapasitas penukar kalor (Q), dimana dengan kenaikan temperatur fluida
40ᵒc, 50ᵒc, 60ᵒc didapatkan angka tertinggi 601776, 767631.2 dan 1355940.
Didalam pipa fluida memiliki kecepatan dari hulu sampai ke hilir yang
berbeda yang diakibatkan oleh gesekan dalam pipa, yang mana laju aliran masa
ini juga akan berdampak kepada kapasitas penukar panas. Dari table juga terlihat
nilai yang bervariatif dikarenakan dampak menaikkan suhu pada radiator sehingga
mengakibatkan laju aliran masa menjadi tidak akurat.
I. Kesimpulan
Jadi nilai Q di pengaruhi oleh beberapa factor
J. Saran
Dalam penerapan pipa masuk tidak disambungkan ke pipa keluar dikarenakan
dapat berpengaruh terhadap kesetabilan temperature. karena saat Tout mau masuk
ke dalam tabung fluida maka sedikit banyaknya akan terpengaruh dari fluida Tin.
karena terjadinya perpindahan panas di sebabkan adanya perbedaan temperature
jadi secara otomatis temperature fluida di pipa Tout akan ikut ke pipa Tin