1. Meskipun hanya dilakukan melalui gawai (gadget), internet/mobile banking dilengkapi dengan
fitur yang menjamin keamanan transaksi. Keamanan tersebut diperoleh melalui pengendalian
aplikasi yang umum diterapkan dalam i-banking atau m-banking yaitu:
- Penggunaan ID dan password pengguna pada saat login ke system (INPUT)
- Kode OTP yang dikirim kepada pengguna untuk melanjutkan transaksi atau SMS konfirmasi
sebelum melanjutkan transaksi (INPUT)
- Pemberitahuan hasil transaksi yang dilakukan (berhasil/gagal) (PROCESS)
- Bukti transaksi (seperti bukti transfer) yang dapat dikirim oleh pemilik akun kepada pihak
penerima dana (OUTPUT)
- Automatic logout (INPUT)
https://www.slideshare.net/risnisari/dampak-teknologi-informasi-pada-proses-audit-105440724
input – u memastikan info yg dimasukkan ked lm computer sdh terotorisasi, akurat, dan lengkap
Audit sistem informasi sebagai kegiatan tersendiri,lebih menekankan pada IT governance (tata
kelola TI).
Ada risiko di hardware, data, (error, akses tdk sah, data lost), jejak audit jadi berkurang,
kebutuhan pengalaman TI dan pem isahan tugas TI
b. Inherent risk tidak dapat dikendalukan oleh auditor karena merupakan risiko yang
timbul akibat karakter bawaan suatu transaksi dan tdk bisa dihilangkan. Nanti dikasi
IC yang baik biar CR rendah,
4. Dengan penerapan Teknologi Informasi terkini, bisnis menjadi lebih terintegrasi sekaligus dapat
diakses dengan mudah.
a. Salah satu isu utama dalam penerapan TI dalam bisnis adalah keamanan data. Dalam sistem
ERP, pihak yang dapat mengakses data penting perusahaan lebih banyak, begitu pula pihak
yang dapat membuat keputusan. Selain itu, penggunaan TI juga memiliki risiko
kerusakan/perusakan perangkat lunak/keras yang dapat menghilangkan data. Hal ini
menyebabkan inherent risk pada bisnis menjadi lebih kompleks karena nature dari bisnis
dan TI tersebut.
b. Tidak harus, perusahaan harus mengukur tingkat kompleksitas dari proses bisnis yang
diterpakan dulu. Jika proses bisnis yang dilakukan masih tergolong sederhana makan
pengendalian yang diterapkan juga bisa sederhana sehingga tidka membutuhkan
COBIT. Namun jika proses bisnis rumit, berkelanjutan, dan memiliki potensi
kecurangan yang tinggi, maka COBIT adalah pilihan yang baik untuk mengawasi dan
mengendalikan masalah tersebut, Masih ada kerangka kerja pengendalian yang lain
speerti ISO 27001 yang dapat digunakan pada proses bisnsin yang lebih sederhana
dari tingkat COBIT.
Penerapan COBIT juga membutuhkan karyawan yang kompeten agar proses
penerapannya berjalan lancar. COBIT juga tergolong mahal untuk diterapkan,
sehingga jika perusahaan tidak memiliki karyawan yang cukup kompeten untuk
menjalankan pengendalian berbasis kerangka COBIT dan tidak memiliki uang,
sebaiknya tidak usah memakia COBIT.
Ya. COBIT merupakan sebuah kerangka kerja yang memberi panduan dalam pengelolaan
teknologi informasi. Sebuah bisnis yang menerapkan ERP dan e-business erat dengan
penggunaan Teknologi Informasi. Kerangka COBIT bermanfaat untuk melakukan good IT
governance sehingga manajer dapat menyelaraskan antara kebutuhan pengendalian,
permasalahan teknis, dan risiko bisnis yang dimiliki perusahaan karena menerapkan ERP dan
e-business.
5. Persamaan: merupakan system yang digunakan dalam perusahaan
Perbedaan:
- DBMS: untuk mengelola database. Digunakan oleh orang teknis.
- ERP: sekumpulan tools/modules yang didesain untuk memfasilitasi aliran informasi antara
semua departemen/fungsi dalam suatu organisasi. untuk mengelola sumber daya
perusahaan. Digunakan oleh semua orang.
DBMS bagian dari ERP. 1 DBMS untuk mengelola 1 aspek dalam bisnis.
E-business pake ERP. E-commerce tdk krn bag kecil dari perusahaan.
Melakukan riset penilitian dulu. Kalo ngga memenuhi perlu dikembangkan. Mengukur faktor yg
mempengaurhi SI diterima.
3. Intention To Use
Kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi.
Contoh: Sintesis