Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOTERAPI

DERMATITIS

KELOMPOK 2 :

ADISTIA OVI VIONICA 1920384208


AJENG NOVITA WIDYASTUTI 1920384211
ARUM FAJARWATI 1920384218
CLARA A MALLESSY 1920384223
CLAUDIA CINDY NARANG 1920384224
DESTINE DAITY LUMEPAA 1920384226
EVIANA KURNIAWATI 1920384237
GRACE APRILIA T 1920384247

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA 2019
1. Apa Obat utama yang digunakan dalam terapi dermatitis?

Jawaban : Obat utama yang banyak digunakan adalah golongan antihistamin yaitu
Loratadine sebesar 31,8%. Menurut Dipiro 9, First line terapi dermatitis adalah
kortikosteroid topikal kerja ringan (hidrokortison 1%).

Anak : hidrokortison (kelas 1)

Dewasa : Betametason (Kelas 2)

Secara fisik menggunakan Basic emolien + Kortikosteroid topikal yang berfungsi


untuk meningkatkan absorbsi

Terapi Non Farmakologi :

- Mandi menggunakan sabun yang tidak membuat kulit kering

- Diet (tidak mengkonsumsi makanan alergen)

-Terapi sinar untuk mengurangi gatal

Note : tidak untuk penggunaan jangka panjang

2. Jelaskan mekanisme obat tersebut !

Mekanisme kerja Kortikosteroid (Hydrokortison)

Pengurangan komponen vascular dari respon inflamasi, pengurangan


pembentukan cairan inflamasi dan eksudat seluler. Reaksi granulasi juga menurun
akibat efek penghambatan hydrokortison pada jaringan ikat. Stabilisasi butiran sel dan
selaput lisoma menurunkan mediator dalam respon inflamasi sehingga mengurangi
peleapasan enzim dalam sintesis prostaglandin.

Mekanisme kerja Loratadine

Loratadine berikatan dengan reseptor H1 bersaing dengan histamin bebas.


Loratadine memiliki aktivitas antagonis H1 perifer yang selektif. Aksi blok histamin
endogen ini, yang kemudian mengarah ke bantuan sementara dari gejala negative atau
efek samping seperti hidung tersumbat dan mata berair disebabkan oleh histamin.

3. Jelaskan mengapa menjadi pilihan terapi

Maksud pemberian antihistamin adalah untuk memperoleh efek sedatifnya. Ada


yang berpendapat pada stadium permulaan tidak terdapat pelepasan histamin. Tapi
ada juga yang berpendapat dengan adanya reaksi antigen-antobodi terdapat
pembebasan histamin, serotonin, SRS-A, bradikinin dan asetilkolin.

Pemberian kortikosteroid mempunyai peranan penting dalam sistem imun.


Pemberian topikal akan menghambat reaksi aferen dan eferen dari dermatitis kontak
alergik. Steroid menghambat aktivasi dan proliferasi spesifik antigen. Ini mungkin
disebabkan karena efek langsung pada sel penyaji antigen dan sel T. Pemberian
steroid topikal pada kulit menyebabkan hilangnya molekul CD1 dan HLA-DR sel
Langerhans, sehingga sel Langerhans kehilangan fungsi penyaji antigennya. Juga
menghalangi pelepasan IL-2 oleh sel T, dengan demikian profilerasi sel T dihambat.
Efek imunomodulator ini meniadakan respon imun yang terjadi dalam proses
dermatitis kontak dengan demikian efek terapetik. Jenis yang dapat diberikan adalah
hidrokortison 2,5 %, halcinonid dan triamsinolon asetonid. Cara pemakaian topikal
dengan menggosok secara lembut. Untuk meningkatan penetrasi obat dan
mempercepat penyembuhan, dapat dilakukan secara tertutup dengan film plastik
selama 6-10 jam setiap hari. Perlu diperhatikan timbulnya efek samping berupa
potensiasi, atrofi kulit dan erupsi akneiformis

4. Apa terapi lini keduanya

-Jika semua obat pada lini 1 tidak merespon maka diberikan imunosupresif oral.

-Antiseptik

-Imunosupresam sistemik (Siklosporin ijeksi)


ES dengan penggunaan jangka panjang : Moon Face, DM, Osteoporosis

Anda mungkin juga menyukai