"Memang salah satu bahan material itu selalu diadakan melalui proses pengadaan
barang dan jasa, jadi kekurangan-kekurangan di berbagai daerah bisa saja. Contohnya
di Semarang itu dimungkinkan terjadi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat
Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Juli
2016.
Menurut Boy, kelangkaan bahan baku pembuatan SIM bisa diakibatkan adanya
keterlambatan dari pihak vendor yang masih belum memenuhi tender tersebut.
"Ini adalah proses pengadaan yang tersendat. Nanti setelah ini selesai (dilihat) berapa
minusnya dan termasuk rencana beberapa bulan ke depan. Pasti akan ada dropping
dalam jumlah lebih besar lagi," ujarnya.
Kendati demikian, Boy memastikan bahwa kelangkaan bahan baku pembuatan SIM di
wilayah Semarang tidak lebih dari satu bulan. Bila vendor telah berhasil menyediakan
bahan material SIM maka Korlantas Polri akan segera mendistribusikannya ke seluruh
daerah-daerah.
Boy menegaskan bahwa SIM berbentuk kertas sifatnya hanya sementara saja.
Tentunya, apabila material SIM sudah terpenuhi maka masyarakat cukup membawa
SIM sementara itu untuk melakukan proses foto dan dibuat SIM.
"Ini hanya sementara karena proses pelayanan SIM tidak bisa dihentikan enggak
mungkin kita bilang masyarakat untuk jangan buat SIM dulu karena tidak ada
material, tidak bisa. Yang penting ada tanda bukti telah selesai melaksanakan ujian.
Itu bisa dipegang dulu karena ini hanya masalah teknis terkait internal saja," tegas
mantan Kapolda Banten ini.
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/801310-warga-semarang-dapat-kartu-sim-berbentuk-
kertas (diakses 4 oktober 2016)