PENDAHULUAN
PENGERTIAN FILSAFAT
1
Bertens, K, Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yogyakarta: Konisius, 1975), hlm. 20.
Masa abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang
penuh dengan upaya menggiring manusia kedalam kehidupan atau sistem
kepercayaan yang fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta.
Karena itu perkembangan ilmu pengatahuan terhambat.
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konfrontasi adalah Suatu Permusuhan,
Pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
3
Hadiwijono, Harun, Sari Sejarah Filsafat Barat 1, (Yogyakarta: Konisius,
1980), hlm.70.
4
Akhmadi, Asmoro, Filsafat Umum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001),
hlm.66.
BAB IV
A. Patristik Timur
1. Justinus Martir
Nama aslinya Justinus Martin, kemudian nama Martin diambil dari istilah
“orang-orang yang rela amati hanya untuk kepercayaannya”. Menurut
pendapatnya agama Kristen bukan agama baru karena Kristen lebih tua dari
filsafat Yunani dan nabi Musa dianggap sebagai awal kedatangan Kristen. Padahal
musa hidup sebelum Socrates dan Plato.Selanjutnya dikatakan bahwa filsafat
Yunani itu mengambil dari kitab Yahudi.Pandangan ini didasarkan bahwa kristus
adalah logos. Dalam mengembangkan aspek logosnya orang-orang Yunani kurang
memahami apa yang terkandung dan memancar dari logosnya, yaitu pencerahan
sehingga orang orang Yunani dapat dikatakan menyimpang dari ajaran murni
5
Hadiwijono, Harun, hlm. 70-71.
dikarenakan orang orang Yunani terpengaruh oleh demon atau setan .Demon atau
setan tersebut dapat mengubah pengetahuan yang benar kemudian di palsukan.
Jadi agama Kristen menurutnya lebih bermutu dibanding dengan filsafat
Yunani.Demikian pembelaan dari Justinus Martir.
2. Klemens (150-215 M)
Klemens lahir pada tahun 150 di Alexander dan meninggal pada tahun
215. Ia juga sebagai dosen di sekolah kateketik di di Aleksandria. Ia juga
termasuk pembela Kristen namun tidak membenci filsafat Yunani. Sedangkan
pokok pokok pemikirannya adalah:
3. Origenes (185-254 M)
Origenes lahir pada tahun dan meninggal tahun 254 M. Ia belajar pada
guru dan guru yang terkenalnya adalah Klemens. Ia menggantikan Klemens
menjadi kepala sekolah kateketik hingga tahun 231. Setelah itu ia memimpin
sekolah kateketik di Kesaria. Origenes dadalah orang pertama yang memberikan
sesuatu uraian sistematis tentang teologia. Personal penting yang di padukan pada
waktu itu ialah bagaimana hubungan iman dan pengetahuan. Tuhan menurut
Origenes adalah transendens, tidak bertubuh, esa, tidak berubah, Tuhan pencipta
segala sesuatu, baik bersifat rohani maupun badani, penciptaan Tuhan kekal abadi,
sebelum dunia diciptakan Tuhan telah menciptakan dunia lain yang mendahului
dunia tampak, setelah zaman dunia ini aka nada dunia yang baru.
Menurut Origenes, alam semesta ini abadi. Menurut Injil, alam semesta ini
diciptakan dan akan hancur.. Jadi Origenes menyimpulkan bahwa cara kerja
Tuhan sama dengan cara kerja manusia.Adapun pendapat Origenes mengenai
etika bahwa dunia ini merupakan pertarungan antara kekuatan baik dan kekuatan
jahat. Kehidupan manusia adalah medan laga tidak henti-hentinya. Menurutnya
pendapatnya, kejahatan memang diperlukan oleh Tuhan untuk menunjukkan
kepada manusia mana yang baik dan mana yang buruk, jadi menyempurnakan
alam. Konsekuensi pendapatnya ini adalah bahwa api neraka itu adalah
pendisiplin dan api neraka itu tidak kekal.
5. Basilius
Hanya Tuhan yang tanpa awal, sedang dunia berawal-awal dunia juga
awal waktu, dunia dan waktu berhubungan secara timbal balik. Ketika Tuhan
mulai menciptakan dimulai juga waktu, akan tetapi perbuatan Tuhan dalam
menciptakan tidak dikuasai oleh waktu, perbuatan menciptakan itu sendiri terjadi
diluar waktu.
6. Gregorius
B. Patristik Barat
Sama halnya dengan Zaman Patristik Timur.Bagi Patristik Barat, ada dua macam
sikap terhadap filsafat yaitu: (1) Aliran yang menolak filsafat. (2) Aliran yang
menerima filsafat. Adapun tokoh-tokoh adalah sebagai berikut:
1. Tertullianus (160-230 M)
6
Akhmadi, Asmoro, Filsafat Umum, hlm. 68.
dalam metoda mengajarnya. Bahasa Yunani dibencinya sehingga ia tidak
mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang bahasa itu.
Logika
Kita dapat mengatakan Tuhan itu bukan apa dari pada Tuhan itu itu apa,
sebab Tuhan tidak dapat dimasukan ke dalam kategoris yang dimiliki manusia,
Tuhan adalah roh yang esa tidak bertubuh, tidak berubah, tetapi berada dimana
mana serta meliputi segala sesuatu. Manusia tidak dapat mengenal Tuhan secara
sempurna. Setelah ia mengalami konversi, ia mengabdikan seluruh dirinya kepada
Tuhan dan melayani pengikutnya-pengikutnya. Setelah ia kembali ke Tagasta
pada tahun 388 M, ia menjual seluruh warisan, dan uang hasil penjualan itu
diberikan semuanya kepada fakir miskin. Ia sebeanrnya tidak berminat menjadi
pendeta, tetapi pada tahun 391 M, ia dihabiskan menjadi pendeta karena didesak
oleh hampir semua orang di tempat tinggalnya dekat kota Hippo (wilayah
Aljazair).
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA