Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari manusia adalah air. Air adalah
sumber kehidupan bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Tanpa air
kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia, karena semua makhluk hidup sangat
membutuhkan air untuk bertahan hidup. Akan tetapi masih banyak daerah yang
kesusahan untuk mendapatkan air bersih.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,
memberikan peluang kepada manusia untuk selalu berinovasi menciptakan alat-
alat yang tentunya memudahkan manusia dalam mendapatkan air, salah satunya
adalah pompa. Pompa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia
yaitu untuk memindahkan fluida (air) dari suatu tempat ke tempat lain dengan
cara manaikan tekanan fluida tersebut.
Pompa memiliki berbagai macam jenis dan fungsi, salah satunya adalah
pompa sentrifugal yang digunakan pada tower air Politeknik Negeri Kupang
sebagai alat bantu pengairan untuk suplay air bersih. Namun apabila pompa
sentrifugal ini digunakan secara terus-menerus maka ada kalanya mesin
mengalami kerusakan atau berkurangnya kinerja mesin. Kerusakan atau
berkurangnya kinerja suatu mesin dapat terjadi akibat berbagai hal, salah satunya
adalah getaran (vibrasi).
Oleh karena itu dibutuhkan strategi maintenance yang tepat agar tidak
mengganggu proses produksi. Namun, saat ini mesin-mesin modern seperti
pompa sentrifugal dirancang untuk berjalan secara otomatis dan pada umumnya
beroperasi pada putaran ataupun kecepatan tinggi, dimana getaran yang timbul
merupakan getaran dengan frekuensi tinggi dan tidak lagi dapat dirasakan oleh
indra manusia.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, diperlukan usaha perawatan serta
mengetahui kondisi-kondisi dan batas dari mesin yang dioperasikan, sehingga
tindakan penyelamatan dapat cepat diambil jika kondisi batas tersebut dicapai dan
kerusakan lebih parah dapat dihindari. Sifat-sifat getaran yang ditimbulkan pada
suatu mesin dapat menggambarkan kondisi gerakan-gerakan yang tidak

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 1


diinginkan pada komponen - komponen mesin, sehingga pengukuran dapat
dipergunakan untuk mendiagnosa kondisi suatu mesin.
Metode masa lalu dengan cara mendengarkan suara mesin dan menyentuh
/meraba (hearing and touching) dikembangkan untuk perawatan, yaitu
menentukan mesin bekerja baik atau tidak. Metode klasik tersebut tidak lagi
handal untuk mesin-mesin modern saat ini.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan diatas maka penulis tertarik
untuk mengambil judul tentang “Pengukuran Getaran Pada Pompa Sentrifugal
Pada Tower Air Politeknik Negeri Kupang” .
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang penulis
ambil adalah seberapa besar getaran pada pompa sentrifugal.
C. Batasan Masalah
Untuk menentukan arah penelitian, maka penulis hanya membahas terbatas
pada pengukuran vibrasi (getaran) yang terjadi pada pompa sentrifugal. Pompa
diteliti pada kondisi operasi atau beroperasi dalam kondisi memompa fluida (air).
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana
mengetahui besarnya getaran pada pompa sentrifugal.
E. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Politeknik negeri kupang, Sebagai masukan atau pengetahuan bagi para civitas
akademika Politeknik Negeri Kupang Jurusan Teknik Mesin tentang
bagaimana mengukur getaran yang terjadi pada suatu mesin sehingga pompa
dapat dipantau kondisinya tanpa harus dilakukan pembongkaran.
2. Peneliti yaitu menambah wawasan yang luas dan bermanfaat sehingga dapat
dijadikan bekal yang tentunya dapat membantu peneliti ketika terjun di dunia
kerja.

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 2


II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Friedman (2003), melakukan penelitian tentang pola sinyal getaran,
didapatkan bahwa, sinyal getaran pada frekuensi tertentu memiliki pola amplitudo
yang berubah (meningkat), namun tetap pada daerah frekuensi yang sama. Hal ini
menunjukan terjadinya kenaikan getaran pada salah satu komponen pompa
tersebut. Setelah dianalisa lebih lanjut, didapatkan bahwa frekuensi tersebut
berasal dari bantalannya yang rusak.
Suhardjono (2004), mengatakan bahwa metode yang paling mutakhir untuk
mendeteksi kerusakan pada bantalan bola adalah dengan mengukur karakteristik
getarannya baik dalam domain waktu maupun dalam domain frekuensi yang
terjadi pada arah radial. Percobaan untuk mengetahui dan mempelajari spektrum
getaran akibat keruskan bantalan bola ini dilakukan pada mesin gerinda bangku
dengan mengganti beberapa jenis bantalan yang rusak. Analisa perbandingan
sinyal getaran antara bantalan bola yang dalam kondisi normal dengan yang cacat
pada komponennya secara bertingkat sedemikian rupa sehingga dapa ditentukan
jenis dan tingkat kerusakan bantalan bolatersebut.
Secara umum hasil percobaannya adalah bahwa sinyal getaran untuk
bantalan yang baik mendekati harmonik (sinusoidal), sedangkan yang rusak sinyal
getarannya berbentuk stokastik (random). Untuk menetukan jenis kerusakan
lintasan dalam, luar atau kerusakan bola harus disinkronkan antara frekuensi
getaran dan perhitungan yang berdasarkan data parameter bantalannya, yaitu
diameter lintasan dalam atau luar, jumlah bola dan putaran poros.
Penelitian Keller (2005), yang dimotivasi oleh adanya insiden kerusakan
bantalan pada helikopter militer CH-47D. Metode tradisional yang digunakan
yaitu dengan melakukan simulasi pada mesin uji putar test-ring. Dengan jenis
kerusakan yang diujikan yaitu: korosi, pitting, spalling dan cage fault. Dengan
menggunakan analisa spectral, shock pulse dan amplitudo demodulation. Dari
keempat jenis kerusakan ternyata cage fault adalah yang tidak terdeteksi.

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 3


B. Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memidahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
memindahkan energi pada ciran yang dipindahkan dan berlangsung terus-
menerus.
Secara umum, ada tiga jenis pompa yang digunakan dilapangan, yaitu
sentrifugal, rotari (rotary) dan torak (reciprocating). Istilah ini hanya berlaku pada
mekanisme fluidanya, bukan pada desain pompa itu sendiri. Selanjudnya dari
kelas tersebut masing-masing dapat dibedakan berdasarkan jenisnya. Misalnya
jenis ikat, difuser, ataupun aliran propeler untuk kelas sentrifugal. Jenis roda gigi,
skrup, cam, baling-baling untuk kelas rotari sedangkan jenis diafragma, piston
untuk kelas torak. (Austin, 1993).
C. Spesifikasi pompa
Dalam memilih suatu pompa untuk suatu maksud tertentu, terlebih dahulu
harus diketahui kapasitas yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang akan
dipompa. Selain itu, agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, perlu
ditaksir beberapa tekanan minimum yang tersedia pada sisi masuk pompa yang
terpasang pada instalasinya. Atas dasar tekanan ini maka pompa dapat ditentukan.
Kapasitas aliran, head dan putaran pompa dapat ditentukan seperti disebut
diatas, akan tetapi apabila perubahan kondisi operasi sangat besar (khususnya
perubahan kapasitas dan head) maka putaran dan ukuran pompa yang akan dipilih
harus ditentukan dengan memperhitungkan hal tersebut. Selanjutnya, untuk
menentukan penggerak, yang akan dipakai, harus lebih dahulu dilakukan
penyelidikan tentang jenis sumber tenaga yang dapat dipergunakan di tempat yang
bersangkutan. (Sularso, 2000:13)
Contoh data yang umumnya diperlukan untuk memilih pompa disajikan
dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1. Data yang diperlukan untuk pemilihan pompa.
No Data yang diperlukan Keterangan
1. Kapasitas Diperlukan juga keterangan mengenai kapasitas
maksimumdan minimum.

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 4


2. Kondisi isap Tinggi isap dari permukaan air isap ke level
pompa.
Tinggi fluktuasi permukaan air isap.
Tekanan yang bekerja pada permukaan air isap
Kondisi pipa isap.
3. Kondisi keluar Tinggi permukaan air keluar ke level pompa.
Tinggi fluktuasi permukaan air keluar
Besarnya tekanan yang bekerja pada
permukaan air keluar
Kondisi pipa keluar
4. Head total pompa Harus ditentukan berdasarkan kondisi-kondisi
diatas
5. Jenis zat cair Air tawar, air laut, minyak, zat cair khusus (zat
kimia), temperatur, berat jenis, viscositas,
kandungan zat padat, dll.
6. Kondisi kerja Kerja terus-menerus, terputus-putus, jumlah
jam kerja seluruhnya dalam setahun
7. Penggerak Motor listrik, motor bakar torak, turbin uap.
8. Poros tegak atau Hal ini kadang-kadang ditentukan oleh pabrik
mendatar pompa yang bersangkutan berdasarkan
instalasinya.
9. Tempat instalasi Pembatasan-pembatasan pada ruang instalasi,
ketinggian di atas permukaan laut, di luar atau
di dalam gedun, fluktuasi temperatur.

1. Pompa sentrifugal
Suatu pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeller atau lebih
yang dilengkapi dengan sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros yang berputar
dan diselubungi dengan/oleh sebuah rumah (casing). (Austin, 1993).
Jenis yang umum adalah sentrifugal jenis rumah keong. Pada jenis ini
impeler membuang cairan ke dalam rumah spiral yang secara berangsur-angsur
berkembang. Jenis ini, dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi kecepatan aliran
fluida dan mengubahnya menjadi tekanan statis. Rumah keong akan
menyeimbangkan beban radial pada poros sehingga beban akan sasling
meniadakan, dengan demikian akan mengurangi pembebanan poros.

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 5


Gambar 2.1 Impeler pompa sentrifugal jenis keong.
Jenis lain yang dijumpai adalah sentrifugal jenis difuser. Baling –baling
pengarah tetap mengelilingi runner atau impeler pada pompa jenis ini. Laluan-
laluan yang berangsur-angsur mengembang ini akan mengubah arah aliran caian
dan mengubahnya menjadi tekanan (pres sure head).

Gambar 2.2 Impeler pompa sentrifugal jenis diffuser


2. Prinsip kerja pompa sentrifugal
Suatu pompa sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeller atau lebih
yang dilengkapi dengan sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros yang berputar
dan diselubungi olehsebuah rumah atau casing. Pompa ini bekerja dengan prinsip
putaran impeller sebagai elemen pemindah fluida yang digerakan oleh motor. Zat
cair yang berada didalam akan berputar akibat dorongan sudu-sudu dan
menimbulkan gaya sentrifugal yang menyebabkan cairan mengalir dari tengah
impeller dan keluar melalui saluran diantara sudu-sudu dan meninggalkan
impeller dengan kecepatan tinggi.

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 6


Cairan dengan kecepatan tinggi ini dilewatkan ke saluran yang
penampangnya makin membesar sehingga terjadi perubahan head (tinggi tekan)
kecepatan menjadi head tekanan. Setelah cairan dilemparkan oleh impeller, ruang
diantara sudu-sudu menjadi vacum,menyebabkan cairan akan terhisap masuk
sehingga terjadi proses penghisapan.
3. Komponen-komponen pompa sentrifugal
Setiap desain pompa memiliki bentuk dan letak komponen yang spesifik.
Namun, secara umum, pompa sentrifugal terdiri dari beberapa komponen utama,
yaitu impeler, volute (rumah keong),saluran masuk, saluran keluar, kumparan,
seal, poros, bantalan (bearing) dan casing.

Gambar 2.3 Komponen utama pada pompa sentrifugal


Adapun fungsi dari masing-masing komponen pompa sentrifugal yaitu :
Casing pompa, berfungsi untuk menurunkan kecepatan fluida yang masuka
kedalam pompa dan menaikan tekanan.
a. Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal yang berfungsi
untuk mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang dipompa
b. Shaft (poros) berfungsi untuk mentransmisikan putaran dari sumber gerak
seperti motor listrik ke pompa
c. Bearing (bantalan) berfungsi untuk menahan posisi rotor relatif terhadap stator
sesuai dengan jenis bearing yang digunakan pada pompa yaitu berupa jurnal
bearing yang berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya yang searah
dengan arah berat
d. Kopling berfungsi untuk menghubungkan dua poros dimana yang satu adalah
poros penggerak dan yang lainnya poros yang digerakkan.

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 7


e. Packing seal berfunsi untuk mengontrol kebocoran fluida yang mungkin
terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros) dengan
stator
4. Penyebab Getaran Pada Pompa
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya getaran pada pompa,
diantaranya karena misalignment poros, pondasi yang kurang kokoh, masalah
elektris pada motor, akibat kavitasi,masalah padabantalan, unbalans pada impeler,
ataupun ada benda asing yang mengganggu operasi putaran pompa. Pompa yang
memiliki kopling diantara motor dan impeler, bisa terjadi misalignment dan akan
menyebabkan getaran.
Tipe misaligment pada kopling dapat dibagi tiga macam: Offset, jika sumbu
kedua poros paralel dan tidak berimpit satu sama lain. Anggular jika sumbu kedua
poros membentuk sudut dengan besar tertentu. Kombinasi, jika terjadi
ketaklurusan anggular dan offset secara bersamaan dalam satu sistem.
Misalignment pada kopling menghasilkan gaya dalam arah aksial dan radial yang
menyebabkan getaran dalam kedua arah tersebut. gaya dan getaran bertambah
seiring dengan bertambahnya Misalignment. Getaran aksial merupakan indikator
terbaik dari Misalignment.
Pada umumnya bila amplitudo getaran aksial lebih besar dari setengah kali
getaran radial(horisontal atau vertikal) terbesar, maka dapat diduga terjadi
Misalignment. Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedangmengalir,
karena tekanannya berkurang sampai dibawah tekan jenuhnya. Misalnya, air pada
tekanan 1 atm akan mendidihdan menjadi uap jenuh pada temperstur 100°C.
Tetapi jika tekanan direndahkan maka air akan mendidih pada temperatur yang
lebih rendah, maka pada temperatur kemampuan air dapat mendidih. Apabila zat
cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair. Hal ini
dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir dalam pompa maupun didalam
pipa. Pada pompa, bagian yang mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Jika
pompa mengalami kavitasi akan timbul suara berisik dan getaran (Sularso, 2000).
Impeler merupakan komponen yang berputar, apabila impeler tidak balance
maka saat berputar akan menimbulkan gaya sentrifugal dan menyebabkan

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 8


terjadinya getaran. Unbalance pada impeler ini kadang juga diakibatkan erosi
kavitasi yang terjadi akibat venomena kavitasi. Cacat pada bantalan misalnya
akibat aus ataupun retak pada lintasan bantalan, rusaknya bola pada bantalan.
Getaran yang terjadi akibata cacat pada bantalan ini akan dijelaskan lebih lanjud.
Pada dasranya, semua penyebabgetaran tersebut adalah akibat dari adanya
ketidakseimbangan energi yang terjadi pada sistem mekanis. Ketika sistem tidak
dalam kondisi balance, seperti yang telah dijelaskan diatas maka kondisi operasi
sistem akan berubah. Secara umum penyebab getaran pada mesin dapat dibedakan
dari parameter frekuensinya. Telah menjadi kesepakatan dari para penelii dan
paktisi maintenance, bahwa masing-masing sumber memiliki frekuensi yang unik.
Hal inilah yang mendorong parapeneliti untuk mengelompokan sumber getaran
dengan parameter frekuensi sesuai dengan sumber getarannya.
Dari uraian beberapa contoh penyebab terjadinya getaran tersebut,maka
secara umum dapat dituliskan dalam tabel 2.1 dan tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2. Frekuensi getaran dan penyebabnya.
Frekuensi Penyebab Penyebab lainnya
dominan
1X RPM Unbalance Eksentrisitas journal, gear atau
(ketidak puli.
seimbangan) Misaligment bila vibrasi aksial
tinggi
Buruknya sabuk bila 1X RPM
sabuk
Resonansi
Gaya resiprok
Masalah listrik
2X RPM Mechanical Loose Biasanya kombinasi antara
nes (Kelonggaran misaligmen dan clearenc aksial
mekanik ) yang berlebihan (kelonggaran)
Kurang dari Oil Whirl Buruknya sabuk penggerak
1X RPM (pusingan oli) Vibrasi lingkungan (background)
Resonansi sub harmonik
Vibrasi karena pukulan

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 9


Sinkron(frekuensi Elektrical Masalah listrik yang biasa terjadi,
sumber problem termasuk kerusakan rotor dan
listrik/tegangan) (Masalah elektrik) eksentisitas rotor.
2 X Frekuensi Torque pulse Jarang menjadi masalah jika
sinkron (pulsa torsi) dieksitasi oleh resonansi
Beberapa kali Gear kondisi jelek Jumlah gigi kali rpm yang rusak
rpm Gaya Jumlah bilah kipas (fan blade)
(frekuensinya aerodinamika Jumlsh baling-baling impeler kali
berhubungan Gaya hidrolis rpm
langsung Gaya resiprok Harmonik bila terjadi kelonggaran
dinamis) mekanik
Frekuensi tinggi Bad anti-friction Amplitudo dan frekuensi vibrasi
(BPFO, BPFI, Bearing bearing tidak tunak (steady)
FTF, BSF) (buruknya Kavitasi, resirkulasi dan aliran
bantalan anti- turbulen, frekuensi vibrasi tinggi
friksi) Kesalahan pelumasan pada
journal bearing (dieksitasi oleh
gesekan)
Gesekan

Tabel 2.3. Frekuensi diagnotik (DLI enginering.com)


Sumber Getaran Frek.Eksitas Keterangan
Imbalance (dukung) 1x Paling umum
Imbalance (overhung) 1 x Defleksi aksial
Bent atau poros bow 1x Mimic imbalance
Parallel misalignment 2x Kedua sisi kopling
Angular misalignme 1x Kedua sisi kopling
Kombinasi 1x, 2x Paling umum
Gesekan kopling 3x Kedua sisi kopling
Rolling bearing Non Integer Dengan harmonik
Longgaran poros dan 1x Tinggi, 4x – 15x
journal bearing harmonik
Lenturan pondasi 120 Hz sidebands
Laminasi motor 1x Dua kali garis frekuensi
Phase unbalance MB 120 HZ Frekuensi vane atau blade

Gesekan fan atau PV or FB Frekuensi random, 20x –


Pompa kavitasi Noice 50x

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 10


D. Vibrasi (getaran)
Getaran adalah osilasi periodik dari suatu sistem mekanis. Contoh sederhana
fenomena getaran dapat dilihat pada sebuah pegas yang salah satu ujungnya
dijepit dan ujung lainnya diberi massa seperti pada gambar 2.9 berikut.

Gambar 2.4 Getaran pada sistem pegas masa sederhana


( Sumber: )
Mula-mula sistem dalam keadaan setimbang (gambar a) jika massa diberi
gaya F maka massa akan turun sampai batas tertentu (gambar b). perpindahan
posisi masa bergantung pada besarnya gaya F, masa dan kekuatan tarik pegas
melawan gaya F tersebut. Jika gaya sebesar F tidak dikenakan lagi pada massa,
maka massa akan ditarik lagi keatas oleh pegas karena tenaga potensial yang
tersimpan dalam pegas (gambar c).
Masa akan kembali pada posisi kesetimbang, selanjutnya bergerak keatas
sampai batas tertentu. Perpindahan maksimum keatas dipengaruhi oleh kekuatan
tarik pegas dan massa benda, proses tersebut akan berulang sampai tidak ada
gaya luar dari sistem. Pergerakan massa naik turun ini disebut osilasi mekanis.
Berkaitan dengan mesin, (machinery vibrasion) didefinisikan sebagai gerakan
bolak-balik dari mesinatau elemen mesin dari posisi setimbang.
1. Parameter Getaran
Vibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter penting yang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur yaitu : Amplitudo, Frekuensi (berapa kali permenit
atau perdetik), Phase (yang menggambarkan bagaimana benda itu bergetar).
a. Amplitudo

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 11


Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan.
Amplitudo dari sinyal vibrasi mengidentifikasikan besarnya gangguan yang
terjadi. Makin tinggi amplitudo yang ditunjukkan,menandakan makin besar
gangguan yang terjadi, besarnya amplitudonya bergantung pada tipe mesin yang
ada. Pada mesin yang masih bagus dan baru, tingkat vibrasinya biasanya bersifat
relative.
b. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi dalam satu putaran
waktu. Besarnya frekuensi yang timbul pada saat terjadinya vibrasi dapat
mengidentifikasikan jenis-jenis gangguan yang terjadi. Gangguan yang terjadi
pada mesin sering menghasilkan frekuensi yang jelas atau menghasilkan contoh
frekuensi yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan.
Dengan diketahuinya frekuensi pada saat mesin mengalami vibrasi, maka
penelitian atau pengamatan secara akurat dapat dilakukan untuk mengetahui
penyebab atau sumber dari permasalahan. Frekuensi biasanya ditunjukkan dalam
bentuk Cycle per menit (CPM), yang biasanya disebut istilah Hertz (dimana Hz =
CPM). Biasanya singkatan yang digunakan untuk Hertz adalah Hz.
c. Phase vibration
Phase adalah perpindahan atau perubahan posisi dari pada bagian – bagian
yang bergetar secara relative untuk menentukan titik referensi atau titik awal pada
bagian yang lain yang bergetar. Phase adalah penggambaran akhir dari pada
karekteristik suatu getaran atau vibrasi yang terjadi pada suatu mesin.
2. Pengukuran getaran
Pada dasarnya yang menjadi parameter untuk melakukan pengukuran
vibrasi yaitu Displacement, Velocity, Acceleration.
a. Displacement (Simpangan Getaran)
Displacement adalah ukuran dari pada jumlah gerakan dari pada massa
suatu benda, dimana hal ini menunjukkan sejauh manabenda bergerak maju
mundur (bolak-balik) pada saat mengalami vibrasi. Displacement adalah
perubahaan tempat atau posisi dari pada suatu objek atau benda meju suatu titik
pusat (dalam hal ini massa benda berada dalam posisi netral). Besarnya gaya

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 12


daripada Displacement dapat diketahui dari amplitude yang dihasilkan. Makin
tinggi amplitude yang ditunjukkan,makin keras atau tinggi pula vibrasi yang
dihasilkan. Displacement atau perpindahan dari suatu benda dapat dijukkan dalam
satuaan mil (dimana mil = 0,001 inc) atau dalam micron (dimana 1 micron =
0,001 mm).
Displacement biasanya sangat berguna pada batas frekuensi kurang dari 600
CPM (10 Hz). Frekuensi ini harus digunakan selama terjadi displacement untuk
mengefaluasi gejala vibrasi. Pada keadaan biasa, dimana vibrasi pada 1 x RPM
adalah 2 millis (25,4 micron PK)tapi hal ini belum memberikan komfirmasi yang
cukup untuk menentukan apakah vibrasi pada tingkatan 2 mil,hal ini merupakan
kondisi yang baik atau buruk, sebagai contoh, vibrasi 2 mils PK-PK pada 3600
CPM adalah lebih berbahaya dibandingkan dengan vibrasi 2 mils PK – PK pada
300 CPM.
b. Velocity (kecepatan getaran)
Velocity addalah jumlah waktu yang dibutuhkan pada saat terjadi
displacement (dalam hal kecepatan). Velocity adalah satu indikator yang paling
baik untuk mengetahui masalah vibrasi (contohnya unbalance, misaligment,
mecanical loosess, dan kerusakan bearing atau bearing defect) pada mesin
berkecepatan sedang. Velocity adalah ukuran kecepatan suatu benda pada saat
bergerak atau bergetar selama berisolasi. Kecepatan suatu benda adalah nol pada
batas yang lebih tinggi atau lebih rendah,dimulai pada saat berhenti pada suatu
titik sebelum berubah arah dan mulai untuk bergerak kearah berlawanan. Velocity
dapat ditunjukkan dalam suatu inch per second (in/sec) atau milimeter per secon
(mm/sec).
Velocity disisi lain tidak sepenuhnya mempunyai frekuensi yang bergantung
pada batas sekitar 600 sampai 120000 CPM (10 sampai 2000 Hz) dan pada
dasarnya hanya merupakan satu pilihan ketika batas frekuensi berada pada 300
sampai 300000 CPM (5 sampai 500 Hz).
c. Acceleration (percepatan getaran)
Acceleration adalah jumlah waktu yang diperlukan pada saat terjadi
velocity. Acceleration adalah parameter yang sangat penting dalam analisis

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 13


mesin-mesin yang berputar (rotation equipment)dan sangat berguna sekali dalam
mendeteksi kerusakan bearing dan masalah pada gearbox berkecepatan tinggi
lebih cepat dan lebih awal. Acceleration diartikan sebagai perubahan dari velocity
yang di ukur dalam satuan gravitasi. Pada posisi permukaan laut 1,0g = 32,2
ft/sec2 yang ekuivalen dengan 386,087 in/sec atau 9806,65 mm/sec, harga yang
digunakan untuk menyatakan akselerasi dari gravitasi (percepatan grafitasi)dalam
satuan Inggris dan Metric (dimana in/sec/sec biasanya ditunjukkan sebagai in
sec2 .
3. Pengambilan Data Menggunakan Sensor Getaran
Sensor getaran dipasang pada bagian-bagian mesin yang cukup kaku untuk
menghindari efek resonansi lokal bagian tersebut. Pengambilan data-data dengan
alat sensor tersebut haruslah terlebih dahulu mengetahui bagian mana dari mesin
tersebut yang paling tepat untuk pengukuran vibrasi. Tempat yang paling tepat
tersebut adalah pada bearing caps (rumah bearing). Pengambilan data vibrasi
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara axial dan cara radial. Pengambilan
data secara axial adalah menempatkan alat sensor pada arah aksial atau searah
dengan poros. Problemsemacam misalignment dan bent shaft biasanya dapat
diketahui dengan cara ini. Cara radial sendiri terbagi menjadi 2 cara, yaitu:
a. Horizontal
Pengecekan secara horizontal dengan cara meletakkan alat sensor secara
horizontal pada bearing cap. Dari pengukuran ini dapat diketahui amplitudo yang
paling tinggi.
b. Vertikal
Pengambilan data secara vertikal adalah dengan menempatkan alat sensor
pada posisi vertikal atau berbanding 90o dengan arah horizontal pada bearing cap.
Pengambilan data secara vertikal ini akan meunjukan amplitudo yang lebih rendah
dibandingkan pengambilan data secara horizontal.

PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 14


PROPOSAL TUGAS AKHIR-JTM-2015 Page 15

Anda mungkin juga menyukai