Epidemiologi
World Health Organization (WHO) telah memperkirakan terdapat 340 juta kasus baru infeksi
menular seksual terjadi tiap tahunnya, sebesar 25% merupakan vaginitis yang bersumber dari
konsultasi ginekologis. Vaginitis telah dikaitkan dengan risiko morbiditas yang signifikan,
termasuk uretritis,penyakit radang panggul, kelahiran prematur, dan ketuban infeksi cairan pada
wanita hamil. Beberapa faktor sosial-demografis telah dikaitkan dengan infeksi saluran reproduksi
seperti paritas, sosial ekonomi yang buruk kondisi, kebersihan menstruasi yang buruk dan buta
huruf. Berdasarkan tingkat prevalensi yang dihubungkan dengan umur, mpat jenis infeksi dari
vaginitis yaitu Bakterial Vaginosis (BV) dan Vulvovaginal Candidiasis (VVC) sering terjadi pada
umur wanita usia subur, Aerobik Vaginitis (AV) sering terjadi pada perempuan pada masa
Etiologi
. Vaginitis berkembang ketika flora vagina telah diubah oleh patogen atau oleh perubahan dalam
lingkungan vagina yang memungkinkan patogen berkembang biak. Perubahan normal flora vagina
tampaknya terkait dengan risiko vaginitis yang lebih tinggi pada usia tertentu juga. Patogen dari
BV paling sering dideteksi oleh Gardnerella Vaginitis, Bacteroides, dan spesies Peptostreptococci.
VVC paling sering disebabkan oleh infeksi Candida albicans melalui kultur yeast. Patogen
penyebab AV yang sering dideteksi yaitu Escherichia coli, Enterococcus faecalis, dan spesies
Flora bakteri pada vagina wanita usia subur yang sehat mengandung banyak mikroorganisme,
termasuk bakteri gram positif dan gram negatif aerob dan anaerob. Lactobacillus dan
Lactobacillus dan Corynebacterium menghasilkan asam laktat dan asetat dari glikogen, sehingga
menjaga pH vagina yang rendah. Bakteri flora normal lainnya akan menjadi patogen jika
pH vagina dapat meningkat dengan bertambahnya usia, fase siklus menstruasi, aktivitas seksual,
pilihan kontrasepsi, kehamilan, keberadaan jaringan nekrotik atau benda asing, atau penggunaan
Gejala Klinis
VVC memiliki gejala pruritus parah, rasa terbakar, iritasi, dan nyeri. Pasien dengan kandidiasis
kronis biasanya lebih tua dan gemuk dan sering menderita diabetes mellitus. AV biasanya
asimptomatik, nyeri vagina, rasa terbakar post koitus, disparaeunia, leukore. BV memiliki gejala
yaitu keputihan (tipis dan putih, dengan bau apek atau amis) adalah gejala yang paling sering
Pemeriksaan Fisik
VVC ditemukan eritema dan edema dari vestibula dan labia mayor serta minor. Ruam dapat
meluas ke paha dan perineum. Bercak keputihan yang tebal dan putih biasanya ada. AV terlihat
lebih tipis, dengan petekia sesekali dan kemerahan difus dan dengan sedikit atau tanpa lipatan
vagina.
Pemeriksaan Penunjang
Campuran cairan, sel, dan bakteri yang dikeluarkan dari vagina atau keputihan dijadikan spesimen
yang diambil dari foniks posterior untuk dilihat melalui mikroskop, tes amine (whiff test),
BV didiagnosis dengan menggunakan skor Nugent dan Kriteria Amsel. Skor Nugent merupakan
gold standar dalam penegakkan diagnosis BV karena didasarkan pada jumlah dari jumlah tiga
morfotipe bakteri yang berbeda yaitu Batang Gram-positif yang besar, yang mewakili lactobacilli;
batang Gram variabel kecil, yang mewakili Gardnerella dan Bacteroides / Spesies Prevotella, dan
batang melengkung mewakili Spesies mobiluncus. Hasil yang didaptkan dari skor Nugent yaitu
spesimen diberi skor dari 0 hingga 10, dengan 1-3 sebagai normal, 4–6 sebagai intermediate, dan
Kriteria Amsel dalam penegakan diagnosis BV harus terpenuhi 3 dari 4 kriteria berikut:
a. Adanya peningkatan jumlah cairan vagina yang bersifat homogen. Keluhan yang sering
ditemukan pada wanita dengan BV adalah adanya gejala cairan vagina yang berlebihan,berwarna
putih yang berbau amis dan menjadi lebih banyak setelah melakukan hubungan seksual. Pada
pemeriksaan spekulum didapatkan cairan vagina yang encer, homogen, dan melekat pada dinding
vagina namun mudah dibersihkan. Pada beberapa kasus, cairan vagina terlihat berbusa yang mana
gejala hampir mirip dengan infeksi trikomoniasis sehingga kadang sering keliru dalam menegakan
diagnosis.
b. pH cairan vagina yang lebih dari 4,5 pH vagina ditentukan dengan pemerikasaan sekret vagina
yang diambil dari dinding lateral vagina menggunakan cotton swab dan dioleskan pada kertas strip
pH.(2,5,7). Pemeriksaan ini cukup sensitif, 90% dari penderita BV mempunyai pH cairan vagina
lebih dari 5; tetapi spesitifitas tidak tinggi karena PH juga dapat meningkat akibat pencucian
vagina, menstruasi atau adanya sperma. pH yang meningkat akan meningkatkan pertumbuhan
c. Whiff test Positif Whiff test diuji dengan cara meneteskan KOH 10% pada sekret vagina,
pemeriksaan dinyatakan positif jika setelah penentesan tercium bau amis.1,4,20Diduga meningkat
pH vagina menyebabkan asam amino mudah terurai 17 dan menegeluarkan putresin serta
kadaverin yang berbau amis khas. Bau amis ini mudah tercium pada saat melakukan pemeriksaan
spekulum, dan ditambah bila cairan vagina tersebut kita tetesi KOH 10% . Cara ini juga
d. Ditemukan clue cells pada pemeriksaan mikroskopis Menemukan clue cells di dalam sekret
vagina merupakan hal yang sangat esensial pada kriteria Amsel. Clue cells merupakan sel-sel
epitel vagina yang dikelilingi oleh bakteri Gram variabel coccobasilli sehingga yang pada keadaan
normal sel epitel vagina yang ujung-ujungnya tajam, perbatasanya menjadi tidak jelas atau
berbintik. Clue cells dapat ditemukan dengan pengecatan gram sekret vagina dengan pemeriksaan
laboratorium sederhana dibawah mikroskop cahaya. Jika ditemukan paling sedikit 20% dari
lapangan pandang.
AV didiagnosis oleh skor ‘AV’ (Donders et al. 2002). Skor dihitung dengan menggunakan
mikroskop lapangan daya tinggi untuk mengevaluasi ada atau tidak adanya lactobacilli yang sehat,
jumlah leukosit, jumlah leukosit toksik, jenis flora vagina dan sel epitel parabasal. Skor ‘AV’ yang
<3 berarti ‘Tidak ada tanda AV’, 3–4 merujuk pada ‘AV ringan’, 5–6 yaitu AV sedang, dan
VVC didiagnosis ketika kultur yeast positif untuk spesies Candida, tidak ada patogen lain
terdeteksi, dan pasien melaporkan gejala yang mengganggu. Sampel vagina segar dievaluasi untuk
kehadiran Trichomonas vaginalis juga. Pengamatan mikroskopis dari patogen motil menentukan
diagnosis.
Infeksi Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma hominis ditentukan melalui Mycoview kit
DD
Reaksi alergi
Leukore fisiologis
Dermatitis atopik
Lichen sclerosus
Penyakit Paget
Psorias
Vulvodynia
Kelainan anatomi
Benda asing
Neoplasma
Pelecehan seksual
Kebersihan
Terapi
Prognosis
Baik
KIE
Vaginitis dapat dicegah dengan melakukan sejumlah langkah sederhana di bawah ini:
Bersihkan vagina dengan air tanpa menggunakan sabun, dan hindari membasuh
bagian dalam vagina.
Selalu bersihkan vagina dari arah depan ke belakang setiap kali selesai buang
air, dan pastikan menyeka vagina hingga benar-benar kering.
Hindari penggunaan benda yang bisa menyebabkan iritasi atau alergi pada
vagina, seperti pembalut yang mengandung pewangi atau sabun pembersih
vagina.
Lakukan hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak
bergonta-ganti pasangan.
Gunakan air hangat bila ingin berendam, jangan air yang terlalu panas.
Pilih celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun.
Kontrol kadar gula darah bila menderita diabetes.
Sumber:
Prevalence of vaginitis in different age groups among females in Greece
Sianou A
Galyfos G
Moragianni D
Baka S
Journal of Obstetrics and Gynaecology
2017 vol: 37 (6) pp: 790-794
Antagonists - medscape