BAB I
PENDAHULUAN
pilosebasea yang disebabkan oleh jamur yaitu Malassezia sp. Malassezia sp.,
adalah jamur lipofilik dimorfik yang dapat ditemukan dalam jumlah kecil di
stratum korneum dan hampir 90% terdapat pada folikel rambut.1,2,3 POF paling
sering terlihat pada remaja atau pria dewasa muda yang ditandai dengan
individu normal memiliki Malassezia sp. pada tubuh mereka, sedangkan studi
di Jepang, Inggris, dan Kanada menemukan Malassezia sp. pada daerah kepala
sekitar 40% sampai 80%, sehingga Malassezia sp. harus dianggap sebagai
bagian dari flora normal kulit dan hanya menyebabkan penyakit kulit pada
Soetomo Surabaya pada tahun 2011 sebanyak 24 pasien baru, dengan jumlah
2012 terjadi peningkatan Insidensi POF yaitu sebesar 51 pasien baru dengan
2
Tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah pasien baru POF yaitu sebesar 87
menjadi hal yang penting dalam penanganan kasus POF dan menuntun terhadap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Definisi
adalah penyakit kronis pada folikel pilosebasea yang disebabkan oleh jamur
biasanya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher, dan lengan bagian
Jamur kulit spesies Malassezia sp. merupakan jenis yang paling sering
diderita oleh remaja yang gambaran klinisnya harus dibedakan dengan akne
vulgaris yang memiliki gambaran klinis mirip sehingga sering mengalami salah
1.3 Epidemiologi
kulit dalam 75-98% dari orang sehat. Organisme ini merupakan bagian dari
flora normal kulit dan banyak individu dengan Malassezia sp. yang tidak
Kolonisasi oleh Malassezia sp. dimulai segera setelah lahir, dan kehadiran
puncak dari yeast (ragi) terjadi pada akhir masa remaja dan kehidupan dewasa
POF terdapat pada 90-100% dari permukaan kulit yang sehat, jumlah
tinggal di iklim hangat dan lembab memiliki insiden yang lebih tinggi dari
Pityrosporum folikulitis. Salah satu klinik di Filipina mencatat bahwa 16% dari
Suyoso, dan Evy Ervianti pada tahun 2015 di RSUD dr Sutomo Surabaya
menyatakan bahwa dari 36 pasien (80%) yang didiagnosis dengan POF laki-
antara 15-24 tahun yaitu sebanyak 7 orang (15,6%), dengan jenis kelamin
SLTP.13
Distribusi lokasi lesi pasien POF menunjukkan bahwa lesi pada badan
bagian atas merupakan yang terbanyak yaitu 26 pasien (57,8%) dan yang 10
pasien (22,2%) pada badan bagian atas dan pada daerah wajah dengan jumlah
sedikit (badan bagian atas lebih banyak daripada wajah). Pasien akne vulgaris
5
lokasi lesi pada badan bagian atas dan daerah wajah. Jumlah lesi di wajah lebih
banyak ataupun seimbang dengan badan bagian atas yaitu sebanyak 6 orang
(13,3%). Hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa derajat gatal yang
bersifat sedang (moderate) yang terbanyak yaitu 35 (77,8%) pasien dan yang 1
(2,2%) pasien dengan derajat gatal yang bersifat berat (severe).Untuk pasien
akne vulgaris distribusi gatal semuanya bersifat ringan (mild) yaitu 9 (20%)
pasien.13
1.4 Etiologi
Pityrosporum Ovale atau disebut Malassezia sp., merupakan flora normal kulit
yang juga menyebabkan pitiriasis versikolor atau panu. Malassezia sp. (yaitu,
bulat.10
7 spesies, sehingga penyakit yang disebabkan oleh jamur ini atau dihubungkan
1.5 Patofisiologi
6
folikulitis dengan sifat dimorfik (berada dalam dua bentuk atau struktur yang
berbeda), lipofilik (membutuhkan asam lemak yang ada dalam kulit berminyak
Menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak rantai sedang dari asam lemak
bebas. Hasilnya adalah sel mediasi yang merespon dan mengaktivasi jalur
dan jerawatan.10
kulit, spesies Malassezia tumbuh berlebihan dalam folikel sehingga folike dapat
a) Faktor eksternal
berkeringat.
timbulnya keringat.
pelembab berminyak)
Kegemukan
folliculitis)
Diabetes mellitus
Defisiensi imun
d) Obat-obatan, seperti :
terinfeksi jamur.11
Pravitasari, Sunarso Suyoso, dan Evy Ervianti pada tahun 2015 di RSUD dr
(26,7%) orang.13
1.8 Diagnosis
Diagnosis didasarkan pada keluhan gatal dan lokasi serta morfologi lesi,
atau putih yang di amati pada folikel di lokasi lesi, dan menemukan kelompok
sel ragi dan spora bulat atau blastospora Malassezia pada pemeriksaan isi
dengan larutan KOH dan tinta Parker® biru hitam. Mengingat Malassezia spp.
dianggap POF jika temuan jumlah organisme ≥ 3+ : yakni lebih dari 2-6 spora
dalam ostium folikel rambut pada sediaan histopatologi yang kadang disertai
nodus dan kista, serta jaringan parut hipertrofi dan hipotrofi. Umumnya
tidak gatal.
folikular, terasa agak nyeri dan dapat disertai gejala infeksi kokus, dapat
atau oligomorfik. Dapat disertai demam, malese, dan umumnya tidak terasa
gatal.
Folikulitis eosinofilik : pada pasien dengan HIV, berupa papul yang terpusat
pada folikel, sangat gatal, berwarna pink kemerahan, edema, pustul jarang,
11
lesi cenderung simetris di atas puting, lengan atas, kepala dan leher, dan
umumnya dispigmentasi.10,12
1.9 Penatalaksanaan
150 mg/minggu selama 2-4 minggu, dan itrakonazol oral 200 mg/hari selama 2
seperti selenium sulfat 2,5% yang di aplikasikan pada kulit semalam yang
terbukti efektif. Treatment termasuk larutan propilen glikol 30%-50% dan krim
1.10 Prognosis
Secara umum prognosis baik, tetapi jika ada faktor predisposisi yang
BAB III
LAPORAN KASUS
Nama : Sdr. Z
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
3.2 Anamnesis
- Keluhan Utama:
Gatal di badan
Pasien datang ke poli kulit Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang dengan
Sebelum berobat ke poli kulit Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang, Pasien
sudah 4 kali berobat ke dokter umum di dekat rumah pasien dan dikasih
salep dan obat minum tetapi pasien lupa nama obatnya. Demam (-) , Nyeri
(-).
dan bekerja paruh waktu di salah satu restoran cepat saji di Sidoarjo, Pasien
mengaku mandi kadang 3 kali atau 2 kali dalam sehari tetapi tidak selalu
a. Status Generalis
BB : 60 Kg
Tidak dilakukan
3.5 Diagnosis
Akne Vulgaris
1. Medikamentosa
15
R/ Ketokonazole 200 mg
Pehaclor 3mg
R/ Formyco 7,5 gr
Sagestam 2,5 gr
S ue pagi sore
2. Non Medikamentosa
Makan-makanan bergizi
Stop merokok
Keluhan pasien
Efek samping dan reaksi alergi dari obat yang mungkin ditimbulkan
16
3.10Edukasi
yang timbul
Memberitahu kepada pasien dan keluarga tentang terapi yang diberikan dan
cara penggunaannya
Motivasi pasien untuk menjaga kebersihan diri dengan mandi 4-5 kali
dalam sehari dan selalu ganti pakaian dan handuk setiap kali mandi
Stop merokok
Motivasi pada pasien dan keluarga untuk rajin minum obat dan melakukan
3.11Prognosis
Perawatan yang teliti dan memperhatikan hygiene memberi prognosis yang baik
3.13 Follow Up
S Pasien datang dengan keluhan lokasi gatal bertambah banyak, tidak minum
P R/ Ketokonazole 200 mg
Pehaclor 3mg
R/ Formyco 7,5 gr
Sagestam 2,5 gr
S ue pagi sore
S 2 dd 1
19
20
BAB IV
PEMBAHASAN
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien adalah laki-laki usia 23
tahun yang sehari-hari bekerja sebagai mahasiswa dan pekerja paruh waktu di salah
satu restoran cepat saji. Hal ini sesuai berdasarkan literatur yang ada disebutkan bahwa
POF di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, organisme Malassezia sp. dapat ditemukan
pada kulit dalam 75-98% dari orang sehat. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi
Nurwulan Pravitasari, Sunarso Suyoso, dan Evy Ervianti pada tahun 2015 di RSUD dr
Sutomo Surabaya menyatakan bahwa dari 36 pasien (80%) yang didiagnosis dengan
POF laki-laki lebih dominan daripada perempuan dengan hasil laki-laki sebanyak 21
orang (46,7%) dan perempuan sebanyak 15 orang (33,3%). Kelompok umur terbanyak
usia 15-24 tahun sebanyak 23 orang (51,1%). Distribusi pekerjaan yang terbanyak
adalah mahasiswa atau pelajar sebanyak 18 orang (40%), jenjang pendidikan setara
Usia dan daerah tropis menjadi salah satu faktor yang dikaitkan dengan
organisme ini merupakan bagian dari flora normal kulit dan banyak individu dengan
Malassezia sp. yang tidak memiliki tanda-tanda atau gejala dari folikulitis atau
penyakit lainnya. Kolonisasi oleh Malassezia sp. dimulai segera setelah lahir, dan
kehadiran puncak dari yeast (ragi) terjadi pada akhir masa remaja dan kehidupan
Keluhan utama pada pasien ini adalah gatal diseluruh badan. Pasien datang ke
poli kulit Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang dengan keluhan gatal di badan sejak 2
minggu, Awalnya gatal dirasakan di kedua kaki lalu muncul di punggung, setelah
bertambah berat ketika pasien berkeringat dan keluhan dirasakan berkurang jika pasien
sering mandi. Sebelum berobat ke poli kulit Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang,
Pasien sudah 4 kali berobat ke dokter umum di dekat rumah pasien dan dikasih salep
dan obat minum tetapi pasien lupa nama obatnya. Demam (-) , Nyeri (-).
Berdasarkan literature menyatakan bahwa gejala klinis POF dimulai dari Gatal di
tempat predileksi, Klinis morfologi yaitu terlihat papul dan pustul perifolikular dengan
diameter berukuran 2-3 mm, dengan peradangan minimal, tempat predileksi adalah :
dada, punggung, dan lengan atas, kadang – kadang di leher dan jarang di wajah.10
Keadaan umum, kesadaran, vital sign, dan status generalis dalam batas normal.
Status dermatologi didapatkan Effloresensi yaitu pada regio colli et corporis tampak
multiple papul dan pustule eritematosa dengan diameter berukuran 2-3 mm dengan
batas tegas.
Pada kasus ini pasien diberi terapi obat yaitu kapsul racikan yang berisi
dan antihistamin. Pemberian antijamur untuk mengurangi infeksi sekunder yang terjadi
(pustule) dan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal akibat reaksi histamin.10
Pada pasien ini juga diberikan Formyco 7,5 gr dan sagestam 2,5gr ue pagi dan
sore, yang mengandung selenium sulfad dan gentamicin yang terbukti efektif. 5
22
Pada pasien ini prognosis ad vitam adalah bonam karena penyakit ini tidak mengancam
jiwa sebab dari pemeriksaan fisik tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi meskipun
menyerang pada usia dewasa. Tergantung kemauan pasien untuk selalu menjaga
BAB V
KESIMPULAN
23
Pasien datang ke poli kulit Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang dengan
keluhan gatal di badan sejak 2 minggu, Awalnya gatal dirasakan di kedua kaki lalu
dirasakan terus-terusan dan bertambah berat ketika pasien berkeringat dan berkurang
jika pasien sering mandi. Sebelum berobat ke poli kulit Rumah Sakit Siti Khodijah
Sepanjang, Pasien sudah 4 kali berobat ke dokter umum di dekat rumah pasien dan
dikasih salep dan obat minum tetapi pasien lupa nama obatnya. Demam (-) , Nyeri (-).
Pasien tidak penah mengalami seperti ini sebelumnya, DM (-), HT (-), Alergi obat (-),
Alergi makanan (-). Keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit seperti pasien.
Pasien sehari-hari sebagai mahasiswa di salah satu universitas di Sidoarjo dan bekerja
paruh waktu di salah satu restoran cepat saji di Sidoarjo, Pasien mengaku mandi kadang
3 kali atau 2 kali dalam sehari tetapi tidak selalu ganti pakaian setiap habis mandi,
multiple papul dan pustule eritematosa dengan diameter berukuran 2-3 mm dengan
batas tegas. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien dapat di
DAFTAR PUSTAKA
13. Janik M.P. dan Heffernan M.P., 2008. Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine 11th Edition. Mc Graw Hill
14. James W.D. et al., 2011. Andrews’ Diseases of The Skin Clinical Dermatology
7th Edition. Elsevier.