PENGENDALIAN KWANGWUNG
Indonesia adalah Negara yang memiliki areal pertanaman kelapa yang terluas di
dunia, yaitu sekitar 3,9 juta hektar dengan total produksi 3,3 juta ton. Namun, produksi
kelapa Indonesia berada di urutan kedua dunia setelah Filipina. Rendahnya
produktivitas kelapa disebabkan karena kerusakan tanaman kelapa oleh serangan hama
kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros). Hama ini menyerang pucuk dan pangkal daun
muda yang belum membuka dengan merusak jaringan aktif untuk pertumbuhan kelapa.
Mengingat besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh kumbang ini maka, perlu
digunakan suatu cara pengendalian yang efisien, efektif dan aman bagi sumber daya
alam dan lingkungan. Salah satunya adalah dengan memanfaatan teknologi nuklir, yaitu
melalui aplikasi TSM (Teknik serangga Mandul).
TSM adalah teknik pengendalian yang relatif baru dan telah dilaporkan
merupakan cara pengendalian OPT yang potensial, efektif, spesifik dan kompatibel
dibandingkan dengan teknik pengndalian yang lain. Prinsip dasar TSM sangat
sederhana, yaitu membunuh serangga dengan serangga itu sendiri (autocidal technique).
TSM dilakukan secara berurutan dan merupakan kegiatan yang saling terkait satu
dengan yang lain, dimulai dari pemeliharaan serangga di laboratorium, irradiasi untuk
pemandulan, dinamika populasi dan pelepasannyadi lapangan. TSM merupakan teknik
pengendalian serangga dengan jalan memandulkan serangga jantan. Serangga jantan
mandul di lepas di lapangan dengan harapan dapat bersaing dengan jantan normal dalam
berkopulasi dengan serangga betina. Serangga betina yang telah berkopulasi dengan
jantan mandul dapat bertelur, tetapi telurnya tidak menetas atau bahkan tidak bertelur
sama sekali. Bila pelepasan serangga jantan madul dilakukan secara terus menerus,
maka populasi serangga di lokasi pelepasan menjadi rendah, bahkan menjadi nol.
NIM : 011700020