Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN FIELD TRIP DI POSYANDU LANSIA

DI POSYANDU LANSIA PURNAMA

Tanggal :

Dosen Pengampu:

Esme Anggeriyane, Ns., M.Kep

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 7

KELAS VII B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019
Anggota Kelompok :

1. Midila Aulia Wati


(1614201110091)
2. Muqorrobin Hafiezh
(1614201110095)
3. Nazrul Fuadi
(1614201110097)
4. Nor Indriani
(1614201110101)
5. Nurul Elma
(1614201110103)
6. Nurul Jannah
(1614201110105)
7. Risko
(1614201110109)
8. Sasmita Dewi
(1614201110111)
9. Siti Alfiah Khumaira
(1614201110113)
10. Siti Munawarah
(1614201110115)
11. Sri Wahyuna
(1614201110117)
12. Widya Febriana
(1614201110119)
13. M. Arif Widiyana (1614201110088
LEMBAR PENGESAHAN

Telah melakukan Field Trip Posyandu Lansia


Pada,
Hari/Tanggal :
Tempat :

Penanggung Jawab Mahasiswa

(…………………..) (…………………………)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan lapiran ini dengan judul "LAPORAN FIELD TRIP DI POSYANDU
LANSIA PURNAMA".

Dalam pembuatan laporan ini kami menyadari adanya kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi materi maupun bentuk dalam penyajiannya. Maka dari itu kami
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan laporan ini dan kami
berharap laporan ini dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi
kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan


kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang bernuansa
pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses
kepemimpinan terjadi proses pengorganisasian, adanya anggota kelompok dan kader
serta tersediannya pendanaan ( Azizah, 2011).

Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lanjut usia, pemerintah telah


merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut usia untuk mencapai masa
tua bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya. Sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada lanjut usia,
pemerintah telah mencanangkan pelayanan pada lanjut usia melalui beberapa jenjang.
Pelayanan ditingkat masyarakat adalah Posyandu Lansia, pelayanan kesehatan lansia
tingkat dasar adalah Puskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah
Rumah Sakit (Fallen, 2011).

Jumlah penduduk lanjut usia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal
yang sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup serta menjadi tanda
membaiknya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dari hasil Sensus Penduduk tahun
2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah
penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yaitu mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010 atau
9,6 persen dari jumlah penduduk (Abdi, 2013).

Posyandu lansia berkaitan dengan peningkatan sarana untuk mempertahankan


kesehatan lansia, mencegah gangguan kesehatan, mengobati penyakit dan upaya
rehabilitasi bagi lansia dengan program-program antara lain pengukuran tinggi badan
dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan berkala dan pengobatan
ringan, latihan fisik seperti olahraga dan diberikan penyuluhan-penyuluhan tentang
kesehatan. Sehingga lansia yang teratur dalam memanfaatkan posyandu lansia akan
terkontrol kesehatannya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat sehingga


terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

1.2.2 Mendekatkan keterpaduan pelayanan lintas program dan lintas sektor serta

meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan.

1.2.3 Mendorong dan memfasilitasi lansia untuk tetap aktif, produktif, dan mandiri
serta meningkatkan komunikasi di antara masyarakat lansia.
1.3 Manfaat
Menurut Azizah (2011), manfaat dari posyandu lansia adalah :
1.3.1 Meningkatkan status kesehatan lansia
1.3.2 Meningkatkan kemandirian pada lansia
1.3.3 Memperlambat agingproses.
1.3.4 Deteksi dini gangguan kesehatan pada lansia.
1.3.5 Meningkatkan usia harapan hidup.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia di wilayah
tertentu yang sudah di sepakati, yang digerakan oleh masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia adalah bentuk pelayanan
kesehatan bersumber daya masyarakat atau UKBM yang dibentuk oleh masyarakat
berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat, khususnya pada penduduk lanjut
usia.

Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan dari


kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum
komonikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelengaraannya, dalam upaya
peningkatan tingkat kesehatan secara optimal.

Menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Komisi Nasional Lanjut


Usia (2010) disebutkan bahwa Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia
adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses
pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga
swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta,
organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada
upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu Lanjut
Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan, olah
raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan
potensi diri.
2.2 Sasaran Posyandu Lansia
2.2.1 Sasaran Langsung
a. Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
b. Kelompok usia lanjut (60 ke atas)
c. Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
2.2.2 Sasaran tidak langsung
a. Keluarga dimana usia lanjut berada
b. Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
c. Masyarakat luas (Departemen Kesehatan RI ,2006)

2.3 Kegiatan Posyandu Lansia


Kegiatan posyandu lansia ini mencakup upaya-upaya perbaikan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui :

2.3.1 Promotif
Yaitu upaya peningkatan kesehatan, misalnya penyuluhan perilaku hidup sehat,
gizi usia lanjut dalam upaya meningkatkan kesegaran jasmani
2.3.2 Preventif
Yaitu upaya pecegahan penyakit yang sedang di derita lansia
2.3.3 Kuratif
Yaitu upaya mengobati penyakit yang sedang di derita lansia
2.3.4 Rehabilitatif
Yaitu upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri pada lansia

2.4 Jenis Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia


2.4.1 Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitugan denyut nadiselama satu menit.
2.4.2 Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
2.4.3 Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit
gula (diabetes mellitus).
2.4.4 Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi
awal adanya penyakit ginjal.
2.4.5 Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir-butir di atas.
2.4.6 Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan di dalam atau di luar kelompok dalam
rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan
masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
2.5 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Posyandu Lansia dengan sistem 5 meja yaitu :
2.5.1 Meja I : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang
sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2.5.2 Meja II
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
2.5.3 Meja III
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Masa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan.
2.5.4 Meja IV : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
2.5.5 Meja V : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga profesional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
2.6 Kendala posyandu lansia
Kendala yang dihadapi lansia dalam mengikuti kegiataan posyandu antara lain:
2.6.1 Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu.
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu dapat diperoleh dari pengalaman
pribadinya. Dengan mengikuti kegiatan posyandu lansia akan mendapat
penyuluhan tentang cara hidup sehat & masalah kesehatan. dari pengalaman
ini pengetahuan lansia akan meningkat sehingga mmpu mendorong minat
untuk mengikuti kegiatan tersebut.
2.6.2 Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh sulit di jangkau.
Jarak posyandu yng dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu,
kemudahan menjangkau lokasi behubungan dengan keamanan dan keselamata.
Jika lansia merasa aman / merasa mudah tanpa menimbulkan kelelahan fisik
maka ini dapat mendorong motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan
posyandu.
2.6.3 Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingtkan lansia
untuk datang ke posyandu.
Dukungan keluarga sangat berperan dalam Minat lansia. Keluarga menjadi
motivator kuat bagi lansia aabila selalu mendampingi lansia ke posyandu,
mengingatkan lansia jika lupa akan jadwal posyandu & mengatasi masalah
bersama-sama.
2.6.4 Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu.
Sikap yang baik terhadap tpetugas posyandu merupakan dasar atas kesediaan
lansia untuk mengikuti kegiatan. Dengan sikap yang baik tersebut lansia
cenderung untuk selalu mengikuti kegiatan yang diadakan posyandu lansia.
2.6.5 Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan posyandu lansia.
Agar pelaksanaan kegiatan posyandu lancar maka diperluka sarana dan
prasarana penunjang antara lain : tempat kegiatan, kursi dan meja, alat tulis,
timbangan, meteran pengukur TB, tensimeter, stetoskop, perlatan
laboratorium sederhana, termometer & kartu menuju sehat.

BAB III
HASIL
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah. (2010). Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan Gerontik. Jakarta : Trans Info Media
Mubarak, et al. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep & Aplikasi.
Jakarta : Salemba Medika.
Yuliati dkk, (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. (T. Ari, Ed.). Jakarta:
Cv. Trans Info Medika.
Ns. Sri Artinawati, S.Kep. (2014). Asuhan Keperawatan Gerontik. Bogor : IN
MEDIA

Anda mungkin juga menyukai