Anda di halaman 1dari 9

PIDATO

“KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN”

Tugas Individu
Bahasa Indonesia

Oleh :
Muhammad Faisal
Kelas : IX A

KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 9 HULU SUNGAI SELATAN
TAHUN 2019
PIDATO “KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN”
Oleh : Muhammad Faisal
(Pembukaan)
Alhamdulillahi rabbil `alamin. Washolatuwashalamu `alasrofil anbiyai walmursalin.
Waala alihi washohbihi ajmain. Amma ba`du.

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadlirat
Allah swt karena dengan rahmat serta hidayahnya kita bisa berkumpul di ruangan yang
mulia ini dengan keadaan sehat wal afiat. Shalawat beserta salam semaga
terlimpahcurahkan kepada Habibana Wanabiyana Muhammad SAW tak lupa kepada
keluarganya kepada sahabatnya dan mudah-mudahan kepada kita selaku umatnya.

Yang saya hormati bapak yang mengajar bahasa indonesia, serta teman teman sekalian
yang hadir di tempat ini. Pada kesempatan ini dihadapkan teman teman sekalian, saya
akan menyampaian pidato dengan tema “Kebersihan Sebagian dari iman”.
Bapak dan teman teman yang saya hormati!

(Bagian isi)
Kita sering mendengar ungkapan “Annadzhafatu Minal Iman” atau “Kebersihan Sebagian
dari iman”. Ungkapan itu mengandung makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti
atau buah keimanan seorang muslim.

Kebersihan merupakan sesuatu yang dicintai Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam
hadist yang di riwayatkan oleh Tarmizi RA, “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan
mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan,
dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan
janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.”

Kandungan hadist diatas menyatakan perintah untuk menjaga kebersihan karena Allah
mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta Allah upayakan untuk selalu bersih.
Bersih diri, bersih hati, bersih lingkungan.
Ada beberapa jenis bersih yang harus kita jaga :
Pertama, Bersih diri
Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak menghadap Allah dalam Shalat, kita
diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih diri, pakaian dan tempat. Aktifitas
menjaga kebersihan diri diwajibkan dalam syariat, sebagaimana diungkapkan dalam
Hadist; “Ath-thahuuru syatrul iiman”, yang artinya Bersuci/Thaharah itu sebagai dari
iman.
Suci (Thahir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar maupun kecil pada badan,
pakaian, tempat, air dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang
untuk mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub.

Kedua, Bersih Lingkungan


Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan. Lingkungan yang bersih
adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan
awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Banyak wabah penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang kotor. Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang
sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah
dengan sedekah, “Watumithul adza minathariqi shadaqah” yang artinya Memungut
duri/sampah dijalan termasuk sedekah. Perintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal
dan tempat ibadah secara tersirat diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu menjaga
kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah. Hendaklah perintah ini ditauladani
juga bagi segenap muslim dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Ketiga, Bersih hati


Bersihkan hati dengan ikhlas. Makna ikhlas adalah menjernihkan dan membersihkan hati
dari segala sesuatu yang mengotorinya. Ikhlas adalah segala kecenderungan pada Allah,
menjadikan keridhaan Allah sebagai alasan mengerjakan perintah dan meninggalkan
larangan.
Allah berfirman dalam surat Albayyinah ayat 5:
Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus

Terakhir, Bersih Harta


Tazzkiyah adalah mensucikan harta dengan Zakat. Zakat adalah rukun ketiga dari rukun
Islam. Secara harfiah Zakat berarti Tumbuh, Berkembang, Menyucikan atau
Membersihkan. Sedangkan secara terminologi syari’ah, Zakat merujuk pada aktivitas
memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang
tertentu sebagaimana ditentukan.

Perintah menunaikan zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya sebagaimana


tercantum dalam surat Albaqarah ayat 43;

Artinya : dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang
ruku’.

Zakat merupakan sarana membersihkan harta yang kita miliki karena sesungguhnya di
sebahagian harta itu terdapat hak orang lain yang dititipkan melalui rezki yang kita
peroleh. Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan pemanfaatannya akan
memberikan berkah yang lebih baik.

Demikianlah Islam agama yang lurus dan terang memberi tuntunan pada umatnya. Untuk
selalu menjaga kebersihan, memahami maknanya, mengagungkannya, menjadikannya
kebiasaan hidup, karena sesungguhnya Allah itu bersih dan mencintai kebersihan. Amat
mudah menggapai cinta-Nya, bersihkan diri, bersihkan lingkungan, bersihkan hati dan
bersihkan harta. Rasakan betapa dekatnya Yang Maha Agung, lebih dekat dari pada detak
jantung. Rasakan kehangatan dekapan-Nya, lebih hangat dari pada aliran darah.
Subhanallah, Maha Suci Allah, jadikanlah kami orang-orang yang “bersih”.

(Penutup)
Rupanya hanya itulah yang bisa saya sampaikan, mohon maaf bila ada kata-kata yang
kurang tepat atau ada kata yang menyakiti hati rekan semua.

Wabillahi taufik walhidayah wassalam`alaikum wr, wb.


PIDATO “KEBERSIHAN SEBAGIAN DARI IMAN”
Oleh : Muhammad Faisal

Alhamdulillahi rabbil `alamin. Washolatuwashalamu `alasrofil anbiyai walmursalin.


Waala alihi washohbihi ajmain. Amma ba`du.

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadlirat
Allah swt karena dengan rahmat serta hidayahnya kita bisa berkumpul di ruangan yang
mulia ini dengan keadaan sehat wal afiat. Shalawat beserta salam semaga
terlimpahcurahkan kepada Habibana Wanabiyana Muhammad SAW tak lupa kepada
keluarganya kepada sahabatnya dan mudah-mudahan kepada kita selaku umatnya.

Yang saya hormati bapa yang mengajar bahasa indonesia, serta teman teman sekalian yang
hadir di tempat ini. Pada kesempatan ini dihadapkan teman teman sekalian, saya akan
menyampaian pidato dengan tema “Kebersihan Sebagian dari iman”.
Bapak dan teman teman yang saya hormati!

Kita sering mendengar ungkapan “Annadzhafatu Minal Iman” atau “Kebersihan Sebagian
dari iman”. Ungkapan itu mengandung makna bahwa menjaga kebersihan merupakan bukti
atau buah keimanan seorang muslim.

Kebersihan merupakan sesuatu yang dicintai Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam
hadist yang di riwayatkan oleh Tarmizi RA, “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan
mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan,
dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan
janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.”

Kandungan hadist diatas menyatakan perintah untuk menjaga kebersihan karena Allah
mencintai kebersihan. Untuk mendapatkan cinta Allah upayakan untuk selalu bersih.
Bersih diri, bersih hati, bersih lingkungan.
Ada beberapa jenis bersih yang harus kita jaga :
Pertama, Bersih diri
Kebersihan dimulai dari diri sendiri. Jika hendak menghadap Allah dalam Shalat, kita
diharuskan dalam keadaan suci dan bersih. Bersih diri, pakaian dan tempat. Aktifitas
menjaga kebersihan diri diwajibkan dalam syariat, sebagaimana diungkapkan dalam
Hadist; “Ath-thahuuru syatrul iiman”, yang artinya Bersuci/Thaharah itu sebagai dari
iman.
Suci (Thahir) adalah keadaan tanpa najis/hadas, baik besar maupun kecil pada badan,
pakaian, tempat, air dan sebagainya. Sedangkan bersuci merupakan aktifitas seseorang
untuk mencapai kondisi suci, seperti berwudhu, tayyamum dan mandi junub.

Kedua, Bersih Lingkungan


Kebersihan lingkungan erat kaitanya dengan masalah kesehatan. Lingkungan yang bersih
adalah lingkungan yang sehat. Kelalaian dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan
awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Banyak wabah penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang kotor. Menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kebiasaan membuang
sampah pada tempatnya, sebagimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah
dengan sedekah, “Watumithul adza minathariqi shadaqah” yang artinya Memungut
duri/sampah dijalan termasuk sedekah. Perintah membersihkan lingkungan, tempat tinggal
dan tempat ibadah secara tersirat diperintahkan pada Nabi Ibrahim untuk selalu menjaga
kebersihan Baitullah tempat beribadah, rumah Allah. Hendaklah perintah ini ditauladani
juga bagi segenap muslim dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Ketiga, Bersih hati


Bersihkan hati dengan ikhlas. Makna ikhlas adalah menjernihkan dan membersihkan hati
dari segala sesuatu yang mengotorinya. Ikhlas adalah segala kecenderungan pada Allah,
menjadikan keridhaan Allah sebagai alasan mengerjakan perintah dan meninggalkan
larangan.
Allah berfirman dalam surat Albayyinah ayat 5:
Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus

Terakhir, Bersih Harta


Tazzkiyah adalah mensucikan harta dengan Zakat. Zakat adalah rukun ketiga dari rukun
Islam. Secara harfiah Zakat berarti Tumbuh, Berkembang, Menyucikan atau
Membersihkan. Sedangkan secara terminologi syari’ah, Zakat merujuk pada aktivitas
memberikan sebagian kekayaan dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang
tertentu sebagaimana ditentukan.

Perintah menunaikan zakat yang terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya sebagaimana


tercantum dalam surat Albaqarah ayat 43;

Artinya : dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang
ruku’.

Zakat merupakan sarana membersihkan harta yang kita miliki karena sesungguhnya di
sebahagian harta itu terdapat hak orang lain yang dititipkan melalui rezki yang kita
peroleh. Dengan mengeluarkan zakat, harta menjadi bersih dan pemanfaatannya akan
memberikan berkah yang lebih baik.

Demikianlah Islam agama yang lurus dan terang memberi tuntunan pada umatnya. Untuk
selalu menjaga kebersihan, memahami maknanya, mengagungkannya, menjadikannya
kebiasaan hidup, karena sesungguhnya Allah itu bersih dan mencintai kebersihan. Amat
mudah menggapai cinta-Nya, bersihkan diri, bersihkan lingkungan, bersihkan hati dan
bersihkan harta. Rasakan betapa dekatnya Yang Maha Agung, lebih dekat dari pada detak
jantung. Rasakan kehangatan dekapan-Nya, lebih hangat dari pada aliran darah.
Subhanallah, Maha Suci Allah, jadikanlah kami orang-orang yang “bersih”.
Rupanya hanya itulah yang bisa saya sampaikan, mohon maaf bila ada kata-kata yang
kurang tepat atau ada kata yang menyakiti hati rekan semua.

Wabillahi taufik walhidayah wassalam`alaikum wr, wb.

Anda mungkin juga menyukai