Anda di halaman 1dari 8

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No.

2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

ANALISIS CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA SAUS TOMAT


JAJANAN BAKSO TUSUK YANG BEREDAR DI MANADO

Karlah L. R. Mansauda1), Fatimawali1) dan Novel Kojong2)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115
1)
Program Studi Farmasi FMIPA UKIT Tomohon

ABSTRACT

The tomato sauce is one of the processed foods that are often presented as a complement to a
wide variety of foods that many consumers demand. But in the daily life the cleanliness of
tomato sauce is often overlooked. This research aims to analyze the microbial contamination
of 12 tomato sauces of bakso tusuk snack in the city of Manado such as examining total plate
count, coliform bacteria and Escherichia coli bacterial identification. This type of research is
Observational. The results showed that of the 12 samples of tomato sauce all sample are
positive bacterial contaminated, coliform bacteria contaminated and Escherichia coli is
contained in all sample. Testing of microbial contamination showed that tomato sauce
samples did not meet predetermined requirements in SNI 01-3546-2004 and Regulation of
the Food and Drug Administration of The Republic of Indonesia number HK.00.06.1.52.401.

Key words : Tomato sauce, Total Plate Count, Coliform, Escherichia coli

ABSTRAK

Saus tomat adalah salah satu makanan olahan yang sering disajikan sebagai pelengkap untuk
berbagai macam makanan yang banyak diminati konsumen. Akan tetapi dalam kehidupan
sehari-hari kebersihan dari saus tomat sering kali terabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kontaminasi mikroba pada 12 saus tomat jajanan bakso tusuk yang beredar di
Kota Manado meliputi pemeriksaan angka lempeng total, bakteri coliform dan identifikasi
Escherichia coli. Jenis penelitian yang digunakan bersifat Observasional. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 12 sampel saus tomat semua sampel positif tercemar bakteri,
bakteri coliform serta bakteri Eschericia coli. Pengujian cemaran mikroba menunjukkan
bahwa sampel saus tomat tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam SNI 01-3546-
2004 dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor
HK.00.06.1.52.401.

Kata kunci : Saus tomat, Angka Lempeng Total, Coliform, Escherichia coli.

37
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN makanan tersebut, mengingat cara


Makanan diperlukan untuk pembuatan dan penjualan makanan ini
kehidupan karena makanan merupakan rentan terhadap kontaminasi bakteri, yang
salah satu kebutuhan pokok bagi dapat membahayakan kesehatan. Oleh
kehidupan manusia. Makanan berfungsi karena itu, perlu dilakukan penelitian
untuk memelihara proses tubuh dalam untuk mengetahui total mikroba dan ada
pertumbuhan atau perkembangan serta tidaknya bakteri E.coli pada saus tomat
mengganti jaringan tubuh yang rusak, jajanan bakso tusuk yang beredar di
memperoleh energi untuk melakukan Manado.
aktivitas sehari-hari, mengatur Tujuan Penelitian ini adalah untuk
metabolisme dan berbagai keseimbangan menguji adanya cemaran bakteri yang
air, mineral, dan cairan tubuh yang lain, dihitung berdasarkan Angka Lempeng
juga berperan di dalam mekanisme Total (ALT), Menguji adanya cemaran
pertahanan tubuh terhadap berbagai bakteri Coliform, dan Mengidentifikasi
penyakit (Notoatmodjo, 2003). Akan tetapi adanya kandungan bakteri Escherichia coli
makanan juga sering terkontaminasi oleh pada saus tomat jajanan bakso tusuk yang
kontaminan kimia dan kontaminan biologi. beredar di Kota Manado.
Salah satu kontaminan biologi yang paling
sering dijumpai pada makanan adalah METODOLOGI PENELITIAN
bakteri golongan Coliform yaitu Bahan dan Alat
Escherichia coli. Bahan yang digunakan yaitu Plate
Echerichia coli berasal dari tinja Count Agar (PCA) Merck, Pepton
manusia dan hewan, tertular ke dalam Dilution Fluid (PDF), BD Briliant Green
makanan karena perilaku penjamah yang Lactose Bile 2% (BGLB) Broth, Eosin
tidak higienis, pencucian peralatan yang Methylene Blue Agar (EMBA) HIMEDIA,
tidak bersih, kesehatan para pengolah dan Nutrient Agar (NA) Merck, Mac Conkey
penjamah makanan serta penggunaan air Broth (MCB) Merck, MR-VP medium
pencuci yang mengandung coliform, E. (Glucose Phosphate Broth) HIMEDIA,
coli, dan faecal coliform (Susanna dan BD™ Difco Motility Indol Ornithine
Hartono, 2003). (MIO) Medium, BD BBL™ Simmons
Kontaminasi bakteri patogen pada Citrate Agar (SCA), Nutrient Agar (NA)
makanan dan minuman dapat Merck, Larutan Kovac Merck, Kristal
menyebabkan berbagai macam penyakit Violet, Lugol, Alkohol 95% OneMed,
diantaranya typhoid, diare, keracunan Safranin, Alfanaftol 1% dan Larutan
makanan dan lain sebagainya (Siagian, Kalium Hidroksida (KOH) 40%.
2002). Penyakit-penyakit ini akan lebih Alat yang digunakan yaitu
mudah menjangkiti orang yang mengalami Autoclave All American No.75X, Laminar
penurunan daya tahan tubuh karena faktor Air Flow OMRON H3BA, Memmert
dari dalam (intrinsik) maupun dari luar Modell 200 incubator, Microscoph
(ekstrinsik). Oleh karena itu, untuk Olympus CX21, Adam Pgw 1502i
menjamin kesehatan dan keselamatan Precision Balance, Cimarec Hotplate,
konsumen, harus dilakukan pemeriksaan Brand Micropipette, Lemari Pendingin,
laboratorium bakteriologik secara berkala Jarum Ose, Spritus, Kaca Preparat Sail
(Lesmana, 2003). Brand, Kaca penutup Sailing Boat dan
Saus tomat juga sering disajikan alat-alat gelas Pyrex.
sebagai pelengkap berbagai macam
makanan lainnya, contohnya jajanan bakso Pengambilan Sampel
tusuk yang sering dikonsumsi oleh anak Sampel yang digunakan diambil
sekolah maupun orang dewasa. Namun dari 4 wilayah Manado, yaitu Manado
perlu dipertanyakan kebersihan dari Utara 3 sampel, Manado Selatan 4 sampel,

38
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Manado Tengah 2 sampel, Manado Timur dikocok homogen hingga diperoleh


3 sampel. Jumlah yang yang digunakan suspensi dengan pengenceran 10-1.
adalah 12 yang adalah keseluruhan dari Disiapkan dua tabung reaksi masing-
jumlah pedagang yang ada di Manado masing berisi 9 ml PDF. Dari hasil
pada waktu pengambilan sampel. Sampel homogenisasi pada penyiapan sampel
diambil per wilayah dengan menggunakan dipipet 1 ml pengenceran 10-1 ke dalam
wadah yang telah disterilkan dengan tabung PDF pertama hingga diperoleh
penyinaran sinar UV selama 30 menit suspensi dengan pengenceran 10-2 dan
kemudian ditutup rapat dan dibawa ke dikocok sampai homogen kemudian dibuat
laboratorium untuk diteliti. pengenceran hingga 10-3.
Untuk setiap pengenceran
Teknik Penetapan Angka Lempeng disiapkan 3 tabung reaksi berisi 9 ml Mac
Total (ALT) Conkey Broth (MCB) yang dilengkapi
Sampel dipipet sebanyak 25,0 ml tabung durham kedalam tiap tabung dari
ke dalam erlenmeyer yang telah berisi 225 masing-masing seri dimasukkan 1 ml
ml larutan pengencer Peptone Dilution suspensi pengenceran. Diinkubasi pada
Fluid (PDF) dan dikocok sampai suhu 35-37°C selama 24-48 jam. Setelah
homogen. Selanjutnya dilakukan 24 jam dicatat dan diamati perubahan
pengenceran secara serial sehingga warna biakan dan adanya gas yang
didapatkan yang sesuai. Dari masing- terbentuk di dalam tiap tabung. Kemudian
masing hasil pengenceran sampel dipipet untuk tabung yang tidak membentuk gas
1,0 ml ke dalam cawan petri steril, diinkubasi dilanjutkan hingga 48 jam dan
kemudian dituangkan 15-20 ml media dicatat tabung-tabung yang menunjukkan
Plate Count Agar (PCA), yang telah uji positif (warna biakan menjadi kuning
dicairkan dan didinginkan hingga dan ada gas dalam tabung durham).
temperaturnya 45°C. Percobaan dilakukan b. Uji Penegasan
secara duplo dan disertakan cawan petri Biakan tabung yang menunjukkan
yang mengandung media dan larutan uji praduga positif dipindahkan satu
pengencer yang tidak mengandung sampel sengkelit ke dalam tabung reaksi berisi 10
sebagai kontrol uji (blanko). Setelah media ml Briliant Green Lactose Bile 2%
membeku, inkubasi cawan petri pada suhu (BGLB) Broth yang telah dilengkapi
37°C selama 24 jam dengan posisi tabung durham. Seluruh tabung diikubasi
terbalik. pada suhu 37°C selama 24-48 jam.
Dihitung koloni yang tumbuh pada Dilakukan pengamatan adanya
setiap cawan petri. Angka total bakteri pembentukan gas. Pernyataan hasil uji
dalam 1 gram sampel adalah dengan MPN Coliform ini yaitu jumlah tabung
mengalikan jumlah rata-rata koloni pada yang positif dicatat dan dirujuk pada tabel
cawan petri dengan faktor pengenceran MPN. Angka yang diperoleh menyatakan
yang digunakan. jumlah bakteri coliform dalam tiap
gram/tiap ml sampel yang diuji.

Uji Most Probable Number (MPN) Uji Escherichia Coli


Coliform Masing-masing biakan positif pada
Pengujian MPN dilakukan dua uji konfirmasi bakteri coliform, diambil
tahap, yaitu Uji Praduga (Presumtif Test) satu sengkelit dan diinokulasikan pada
yang kemudian dilanjutkan dengna Uji media Eosin Methylene Blue Agar
Penegasan (Confirmative Test). (EMBA), dan diinkubasi pada suhu 37°C
a. Uji Praduga selama 24 jam. Dipilih koloni warna hijau
Ditimbang 25 gram sampel dengan kilap logam dan bintik biru
kemudian ditambahkan 225 ml PDF dan kehijauan dari media EMBA dan

39
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

digoreskan pada media miring Nutrient mikroba pada suatu sampel. Uji ALT
Agar (NA). menggunakan media padat untuk
Setelah diinkubasi pada suhu 37°C memudahkan perhitungan koloni dengan
selama 24 jam selanjutnya dilakukan uji hasil akhir berupa koloni yang dapat
biokimia untuk identifikasi Escherichia diamati secara visual dan dihitung.
coli dengan uji IMViC (Indol, Methyl Red, Intepretasi hasil berupa angka dalam
Voges-Proskauer, dan Citrate). koloni per ml atau koloni per g.
PCA adalah media yang umumnya
Pewarnaan Gram digunakan sebagai tempat menumbuhkan
Biakan media miring NA pada uji mikroba dipermukaan sehingga
Eschericia coli dan diinkubasi selama 24 membentuk koloni yang dapat dilihat,
jam pada suhu 37°C. Secara aseptis dihitung dan diisolasi. Masa inkubasi
diambil 1 ose sampel diletakkan pada dilakukan selama 1 x 24 jam dengan
masing-masing kaca preparat kemudian membalik cawan petri yang berisi biakan.
sampel dipanaskan diatas api bunsen Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
hingga terfiksasi. jatuhnya butir air hasil pengembunan
Satu tetes kristal violet diteteskan disebabkan suhu inkubator. Apabila
di atas kaca preparat tersebut kemudian sampai terdapat air yang jatuh maka akan
didiamkan selama 30 detik. Setelah itu, merusak pembacaan angka lempeng total
kaca preparat dibilas dengan aquades. dari sampel yang diuji.
Larutan Lugol diteteskan di atas kaca Sebagai kontol negatif disertakan
preparat kemudian didiamkan selama 1 blanko, yaitu cawan petri yang
menit. Setelah itu, kaca preparat dibilas mengandung media dan larutan pengencer
dengan aquades. Kemudian diteteskan yang tidak mengandung sampel yang
etanol 95% di atas kaca preparat kemudian kemudian diinkubasi bersama-sama pada
didiamkan selama 30 detik. Setelah itu, suhu 37°C selama 24 jam.
kaca preparat dibilas dengan aquades Untuk perhitungan koloni,
mengalir hingga warnanya hilang. berdasarkan data perhitungan koloni dari
Teteskan 1 tetes safranin di atas kaca sampel 1 sampai sampel 12 dari masing-
preparat kemudian didiamkan selama 1 masing sampel hanya dihitung
menit. Setelah itu, kaca preparat dibilas pengenceran dengan jumlah koloni antara
dengan aquades mengalir. Setelah 30-300. Karena dilakukan dua kali (duplo)
pembilasan terakhir, kaca preparat maka hasil harus di ambil rata-ratanya
ikeringkan dan diamati di bawah terlebih dahulu dan kemudian dimasukkan
mikroskop. dalam rumus dan dibandingkan dengan
standar uji cemaran mikroba SNI 01-3546-
HASIL DAN PEMBAHASAN 2004 untuk saus tomat.
Pengujian Angka Lempeng Total (ALT) Hasil Pengujian Angka Lempeng
Total didapatkan hasil seperti pada Tabel
Uji Angka Lempeng Total (ALT) 4.
merupakan metode kuantitatif yang
digunakan untuk mengetahui jumlah

40
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Tabel 4. Hasil Pengujian Angka Lempeng Total Saus Tomat Jajanan Bakso Tusuk
Angka Lempeng Total
Sampel Standar (koloni/g) Keterangan
(koloni/g)
2
1 1,4 x 109 2 x 10 TMS
2
2 1,6 x 107 2 x 10 TMS
2
3 2,6 x 106 2 x 10 TMS
2
4 1,3 x 108 2 x 10 TMS
2
5 1,1 x 108 2 x 10 TMS
2
6 1,3 x 106 2 x 10 TMS
2
7 1,4 x 107 2 x 10 TMS
2
8 1,8 x 108 2 x 10 TMS
2
9 0,7 x 109 2 x 10 TMS
2
10 2,7 x 108 2 x 10 TMS
2
11 1,4 x 107 2 x 10 TMS
2
12 7,1 x 105 2 x 10 TMS
Keterangan: TMS: Tidak Memenuhi Syarat

Dari Tabel 4 diketahui bahwa perbenihan selektif, di dalam media ini


semua sampel yang ada yaitu sampel 1 mengandung laktosa dan garam empedu
sampai dengan sampel 12 menunjukan (bile salt) yang mengidentifikasi adanya
hasil yang tidak memenuhi syarat bakteri coliform yang tumbuh. Coliform
kesehatan mutu berdasarkan SNI 01-3546- adalah kelompok bakteri gram negatif
2004 tentang batas cemaran mikroba pada berbentuk batang yang pada umumnya
saus tomat dengan jumlah angka lempeng menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam
total mikroba maksimal 2 x 102 koloni/g. medium laktosa dan terbentuknya asam
Tingginya nilai ALT ini dicurigai karena ditandai dengan perubahan warna biakan
proses pembuatan saus tomat jajanan menjadi putih atau kuning. Tabung
bakso tusuk yang diolah sendiri oleh durham digunakan untuk mengetahui
pedagang tidak higenis, mulai dari adanya pembentukan gas oleh bakteri yang
peralatan masak yang kotor, air yang terdapat dalam sampel tersebut. Tahap ini
digunakan untuk pencucian bahan, air masih merupakan uji presumtif.
yang dicampurkan ke dalam saus tomat Uji konfirmasi digunakan media
telah tercemar, dan tempat penjualan yang selektif yaitu media Brilliant Green
berlokasi di pinggir jalan. Lactose Bile 2%. (BGLB) broth. Selain
mengandung laktosa seperti halnya MCB,
Pengujian Most Probable Number BGLB juga mengandung Brillian Green
(MPN) Coliform yang dapat menghambat pertumbuhan
Pengujian MPN menggunakan bakteri Gram positif.
media Mac Conkey Broth (MCB) dan
tabung durham. MCB merupakan media

41
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

Tabel 5. Hasil MPN Coliform Pada Saus Tomat Jajanan Bakso Tusuk
Sampel Coliform (APM/g)* Standar Coliform (APM/g)* Keterangan
1 1100 100 TMS
2 > 1100 100 TMS
3 1100 100 TMS
4 1110 100 TMS
5 1110 100 TMS
6 210 100 TMS
7 1110 100 TMS
8 > 1100 100 TMS
9 1100 100 TMS
10 210 100 TMS
11 460 100 TMS
12 1100 100 TMS
Keterangan: APM/g : Angka Paling Mungkin (APM)/gram.

Berdasarkan Tabel 5 diatas menunjukkan tersebut kelihatan biru kehitaman dengan


bahwa 12 (dua belas) saus tomat jajanan kilat hijau logam/metalik yang disebabkan
bakso tusuk yang diperiksa mengandung besarnya kuantitas asam yang dihasilkan
bakteri Coliform dengan jumlah bakteri dan pengendapan zat pewarna di atas
Coliform yang tidak memenuhi syarat permukaan pertumbuhan. Uji IMViC
mutu kesehatan yang tercantum dalam digunakan untuk mengetahui jenis
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat coliform yang terdapat di dalam contoh
dan Makanan Republik Indonesia nomor adalah uji IMViC, yang merupakan
HK.00.06.1.52.4011 yaitu maksimal 100 singkatan dari uji Indol, Methyl Red,
APM/g. Adanya bakteri coliform di dalam Voges-Proskauer, dan Citrate
makanan/minuman menunjukkan Hasil yang didapat menunjukkan
kemungkinan adanya mikroba yang semua sampel dari sampel 1 sampai
bersifat enteropatogenik dan atau dengan sampel 12 mengandung E.coli
toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan. didalamnya berdasarkan uji IMViC
dimana E. coli dinyatakan positif apabila
Identifikasi Escherichia coli uji indol dan metil merah menunjukkan
EMBA bersifat selektif differensial hasil positif, sedangkan uji Voges-
dalam menumbuhkan Escherichia coli Proskauer dan uji sitrat menunjukkan hasil
karena dalam media ini mengandung eosin negatif. Sampel yang paling banyak
yang dapat menghambat pertumbuhan menunjukkan hasil positif adalah sampel
bakteri gram positif dan hanya dapat 2, dimana dari 9 tabung yang diujikan
menumbuhkan bakteri gram negatif. masing-masing sampel terdapat 5 tabung
Laktosa dan zat pewarna eosin serta yang positif E.coli sedangkan sampel yang
metilen biru mampu membedakan antara paling sedikit menunjukkan hasil positif
bakteri yang memfermentasir laktosa adalah sampel 6, sampel 7, sampel 8,
dengan non-fermenter. Koloni E. coli sampel 9 dan sampel 12, dimana hanya

42
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

terdapat 2 tabung yang positif yang tinggi, sehingga sewaktu pencucian


mengandung E.coli. dengan larutan pemucat menyebabkan
Uji Indol menggunakan media pembesaran lubang pori-pori dan
Tryptone Broth yang mengandung substrat meningkatkan permeabilitas zat warna.
triptofan. E.coli akan membentuk indol Pencucian menyebabkan kompleks zat
dari triptofan sebagai sumber karbon. warna pertama terlepas. Sedangkan pada
Penumpukan indol dalam media dapat dinding sel bakteri Gram positif
diketahui dengan penambahan reagen mengandung lipida rendah, sehingga
kovaks. sewaktu penambahan alcohol terjadi
Uji metil merah positif ini dehidrasi dan pengecilan lubang pori-pori.
disebabkan sifat E.coli yang dapat Ini menyebakan zat warna tetap terikat,
memfermentasikan glukosa. Metil merah dan sel tetap berwarna ungu (Lay dan
berwarna merah pada lingkungan dengan Hastowo, 1992).
pH 4.4 dan berwarna kuning dalam pH 6.2.
Sehingga ketika suasana menjadi asam PENUTUP
akan mengakibakan warna media berubah Kesimpulan
menjadi merah. Berdasarkan hasil penelitian yang
Uji Voges-Proskauer digunakan dilakukan pada sampel saus tomat jajanan
untuk membedakan antara organisme yang bakso tusuk, maka diperoleh kesimpulan
menghasilkan asam dalam jumlah yang sebagai berikut:
besar dan yang menghasilkan nonasidik 1. Semua sampel positif mengandung
atau produk netral seperti bakteri dengan Angka Lempeng
asetilmetilkarbinol (asetoin) dari hasil Total dengan koloni tertinggi
metabolisme glukosa adalah sampel 1 dengan jumlah
koloni 1,4 x 109 koloni/g
Pewarnaan Gram Bakteri sedangkan terendah adalah sampel
Adapun hasil pewarnaan Gram dapat 12 dengan jumlah koloni yaitu 7,1
dilihat pada Gambar 1. x 105 koloni/g,
2. Semua sampel positif mengandung
bakteri coliform dengan MPN
Coliform tertinggi adalah sampel 2
dan 8 yaitu >1100 APM/g dan
terendah adalah sampel 6 dan 10
yaitu 210 APM/g.
3. Semua sampel positif mengandung
bakteri Eschericia coli.
Hasil pengujian yang didapat dari
semua uji ALT dan MPN Coliform tidak
memenuhi syarat yang telah ditetapkan
dalam SNI 01-3546-2004 tentang batas
Gambar 1. Hasil Pengamatan Pada maksimum Angka Lempeng Total (ALT)
Mikroskop pada saus tomat adalah 2 x 102 koloni/g
sedangkan menurut Peraturan Kepala
Dari Gambar 1 dapat diketahui Badan Pengawas Obat dan Makanan
bahwa bakteri yang terlihat dari hasil Republik Indonesia nomor
pengamatan dibawah mikroskop adalah HK.00.06.1.52.401, batas maksimum Most
bakteri berwarna merah setelah proses Probable Number (MPN) Coliform pada
pewarnaan. Hal ini disebabkan karena saus tomat adalah 100 koloni/g.
perbedaan struktur dinding sel. Dinding sel
bakteri Gram negatif mengandung lipida

43
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN 2302 - 2493

DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, S. 2003, Pendidikan dan


BPOM RI. 2009. Penetapan Batas Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta,
Maksimum Cemaran Mikroba dan Jakarta.
Kimia Dalam Makanan No. Siagian, A. 2002. Mikroba Patogen Pada
HK.00.06.1.52.4011. Peraturan Makanan dan Sumber
Kepala Badan Pengawas Obat dan Pencemarannya. USU digital
Makanan Republik Indonesia, library.
Jakarta. SNI 01-3546-2004. Saus Tomat, Dewan
Lay. B, Hastowo, S. 1992. Mikrobiologi. Standarisasi Nasional, Jakarta.
Penerbit CV Rajawali. Jakarta. Susanna, D, Hartono, B. 2003.
Lesmana, M. 2003.Enterobacteriaceae: Pemantauan Kualitas Makanan
Salmonella & Shigella. FK Ketoprak Dan Gado-Gado Di
Universitas Trisakti, Jakarta. Lingkungan Kampus UI Depok,
Melalui Pemeriksaan Bakteriologis.
FKM UI, Depok

44

Anda mungkin juga menyukai