SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains
ii
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
Nama
NPM
: 0706263315
Tanda Tangan
Tanggal
: 2 Januari 2012
iii
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
HALAMAN PENGESAHAN
:
:
:
:
:
DEWAN PENGUJI
Pembimbing
Penguji
Penguji
Penguji
Ditetapkan di
Tanggal
: Depok
: 10 Januari 2012
iv
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang layak dipanjatkan selain beribu syukur kehadirat Allah
SWT atas hidayah, kekuatan, kesabaran, petunjuk dan lindungan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik sebagai syarat menempuh tugas
akhir dalam meraih gelar kesarjanaan di Departemen Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Penulis menyadari bahwa selama menjalani pendidikan di Departemen
Kimia, penulis merasa sangat terbantu dengan dukungan dan batuan dari seluruh
masyarakat Departemen Kimia selama ini. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada orang tua dan kakak
tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian, doa, serta dukungan
baik moril maupun materiil serta keluarga besar serta kerabat keluarga yang telah
memanjatkan doa bagi kebaikan penulis.
Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis haturkan kepada:
1. Prof. Dr. Usman Sumo Friend Tambunan selaku pembimbing penelitian yang
telah membimbing penulis sejak pertama kali penulis berdiskusi dengan
beliau. Masih teringat dalam benak penulis,percakapan pertama penulis
dengan beliau. Terima kasih atas segala ilmu, perhatian, kasih sayang, rasa
kekeluargaan, dan segala pengalaman yang telah dibagi bersama penulis
sehingga pola pikir dan skill penulis telah meningkat.
2. Ir. Widyastuti Samadi,M.Si selaku pembimbing akademis yang telah
memberikan arahan dan perhatiannya selama ini.
3. Dr. Ridla Bakri selaku Ketua Departemen Kimia FMIPA UI.
4. Dra. Tresye Utari,.Msi selaku Koordinator Penelitian Departemen Kimia
Program Reguler FMIPA UI.
5. Prof. Dr. Sumi Hudiyono selaku Ketua KBI Biokimia Departemen Kimia
FMIPA UI.
6. Dr. Yuni Krisyuningsih, Dra. Sri Handayani. M. Biomed, dan Dr. Herry
Cahyana atas segala nasehat dan bimbingannya untuk penelitian ini.
v
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
7. Seluruh staf pengajar di Departemen Kimia FMIPA UI atas segala ilmu dan
nasehat yang telah diberikan selama ini..
8. Bapak Idrus dan kak William atas bimbingan dan nasehatnya selama
menjalani penelitian ini ataupun terkait kehidupan pribadi penulis. Kak
Hanum, Ardilla, kak Randy, kak Yona, kak Arli, dan kak Firman atas segala
bantuan dan kerja samanya selama melakukan penelitian ini.
9. Novia Arinda Pradisty yang telah menjadi teman kehidupan setia dalam
membantu dan menasehati penulis dengan berbagai macam metode yang
diterapkannya.
10. Putri Lestari, Dante Nathanael, Silvya Yusri, Fitri Amalia, Manah Maskanah,
Yuliga Setiawati, Intan Putri, Zetryana Putri, Annisa Hidayati, Helen,
Kurniyasari, Widi, dan seluruh teman-teman Kimia angkatan 2007. Segala
kebaikan dan kebersamaan bersama kalian akan selalu ada di hati penulis.
11. Rahma, Ressy, Fahima, Sarah, Puri, Dedy, Irkham, Bayangkara, Sri Yuni,
Sunarti, Yuli, Reza, Andika, Ralentri, dan seluruh teman-teman Kimia
angkatan 2009 atas segala support dan doa yang diberikan untuk penulis.
12. Monica yang selalu menjadi sahabat terbaik yang pernah penulis miliki.
Perhatian dan support yang kamu berikan sangat berarti untuk penulis.
13. Heru Pratomo, Rasti, Syarifah hasna, dan teman-teman angkatan 2008.
14. Kak Tirta dan ka Kanty atas segala saran dan nasehatnya yang membangun.
15. Rieza Liyanti atas segala nasehat, doa, dan smsMLMnya.
16. Pak Hadi dan Pak Mardji selaku karyawan TU Departemen Kimia UI. Babeh
Tri, Pak Kiri, Pak Amin, dan Pak Soheh atas segala bantuannya selama ini
17. Teman-teman dari berbagai organisasi dan kepanitiaan yang pernah bekerja
sama dengan penulis dan ikut mendewasakan penulis selama kuliah di UI.
Serta beberapa orang yang tak bisa saya sebutkan satu persatu atas
keikutsertaan dalam pengembangan dan kematangan diri penulis baik semasa
kuliah maupun penyusunan skripsi ini.
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan perilaku yang telah diperbuat
penulis.
Penulis
2012
vi
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
NPM
: 0706263315
Departemen
: Kimia
Fakultas
Jenis karya
: Skripsi
demi
pengembangan
ilmu
pengetahuan,
PROTEASE
VIRUS
DENGUE
MELALUI
MOLECULAR
DOCKING
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif
ini
Universitas
mengalihmedia/format-kan,
(database),
merawat,
Indonesia
mengelola
dalam
berhak
bentuk
menyimpan,
pangkalan
data
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 2 Januari 2012
Yang menyatakan
vii
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
ABSTRAK
Nama
Program Studi
Judul
viii
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
ABSTRACT
Name
Program Study
Title
ix
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
DAFTAR ISI
x
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
xi
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
DAFTAR GAMBAR
xii
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
DAFTAR TABEL
xiii
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Modifikasi cefixime..., Prasetya Adi Nugraha, FMIPA UI, 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Demam berdarah atau dengue merupakan salah penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue. Virus dengue tergolong famili Flaviviridae dan genus
Flavivirus. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus.
Penyakit yang ditimbulkan dari infeksi virus dengue memiliki tiga jenis
tingkatan (Liew, S.C., 2006). Tingkatan tersebut antara lain Dengue Fever (DF),
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), dan Dengue Shock Syndrome (DSS).
Dengue Fever (DF) merupakan tingkatan terendah yang bisa diamati dengan
terjadinya demam ringan. Tingkatan selanjutnya, Dengue Haemorrhagic Fever
(DHF) dikarakterisasikan dengan pecahnya pembuluh kapiler darah dan
thrombocytopenia. Tingkatan terakhir, Dengue Shock Syndrome (DSS)
dikarekterisasikan dengan mengalami shock hipovolemia dengan tingkat kematian
5-10 % per kasus (Raekiansyah et al., 2004).
Vektor nyamuk yang hadir di daerah tropis dan subtropis bumi
menentukan prevalensi virus dengue di suatu wilayah (Chaturvedi et al., 2008).
Berdasarkan multiple alignment (persamaan sekuens) dan perbedaan sifat antigen,
virus dengue (DENV) terbagi manjadi empat serotipe yaitu DENV-1, DENV-2,
DENV-3 dan DENV-4 (Amarilla et al., 2009). Morfologi dan genom untuk ke
empat serotipe tersebut sama tetapi menunjukkan antigen yang berbeda dalam
merangsang respon imun tubuh. Infeksi oleh salah satu serotipe akan dikenal oleh
sistem imun tubuh namun tidak mengenal infeksi serotipe lainnya. Jika terserang
infeksi serotipe lainnya, tubuh tidak dapat menyediakan respon imun untuk
serotipe tersebut (Lescar et al., 2008).
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti patogenesis serangan virus
dengue. Selain itu, DENV tergolong virus yang cepat bermutasi karena rantai
RNA yang dimilikinya (Swaminathan et al., 2010). Terdapat beberapa hambatan
1
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Universitas Indonesia
dan Brazil (Siqueira et al., 2005). Kasus dengue tumbuh secara dramatis pada
dekade terakhir ini. Hampir 2,5 miliyar orang atau dua per lima populasi dunia
telah terserang penyakit dengue. WHO mengestimasi terdapat 50 juta infeksi
dengue untuk setiap tahunnya (WHO, 2009).
Faktor geografis dapat mempengaruhi penyebaran virus dengue dan
nyamuk sebagai vektornya, terutama spesies Aedes aegypti di daerah perkotaan.
Pertumbuhan nyamuk didukung oleh tempat yang sesuai untuk pertumbuhannya
seperti penyimpanan air kebutuhan rumah tangga dan tempat pembuangan yang
tergenang air (WHO, 2009). Selain itu, faktor host yang meliputi kerentanan dan
respon imunitas tubuh pun sangat mempengaruhi (Soegijanto, 2006).
Tidak semua orang yang digigit nyamuk yang membawa virus dengue itu
akan terserang penyakit demam berdarah. Orang yang mempunyai kekebalan
yang cukup terhadap virus dengue tidak akan terserang penyakit ini, meskipun
dalam darahnya terdapat virus itu. Sebaliknya, pada orang yang tidak mempunyai
kekebalan yang cukup terhadap virus dengue akan sakit demam ringan atau
bahkan sakit berat, tergantung dari tingkat kekebalan tubuh yang dimilikinya
(Hadinegoro dan Satari, 2000).
2.2
penyakit pada manusia (Umareddy, 2007). Virus dengue adalah RNA positif
berantai arbovirus biasanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini
merupakan anggota dari grup arbovirus yang termasuk dalam genus Flavivirus
dan famili Flaviviridae. Istilah arbovirus digunakan untuk menyatakan suatu
kelompok besar virus yang memiliki siklus biologis yang melibatkan arthropoda
dan vertebrata sebagai host untuk mereplikasi diri (Vazquez et al., 2009).
Virus dengue merupakan jenis virus RNA berantai tunggal dengan strand
positif yang ditransmisikan melalui nyamuk tipe Aedes aegypti (Zuo et al., 2008).
Virion virus dengue terdiri dari suatu genom positif single-stranded RNA (+SSRNA) yang dikelilingi oleh nukleokapsid yang dibungkus oleh lipid envelope
yang mengandung protein E (envelope protein) dan protein M (membraneassociated protein). Bentuk morfologinya adalah bola dengan diameter 40-60 nm
(Gambar 2.1) (Whitehead et al., 2007).
[Sumber: http://biomarker.cdc.go.kr]
2.3
(ORF) yang mengandung 10.723 nukleotida dan mengkode satu poliprotein yang
terdiri dari 3.391 residu asam amino yang terbagi atas tiga protein sruktural C,
prM, dan E serta tujuh protein nonstruktural NS1, NS2A, NS2B, NS3, NS4A,
NS4B, dan NS5 (Zuo et al., 2008) (Gambar 2.2). Pada ujung-ujung ORF terdapat
kode 5UTR dan 3UTR yang berperan penting dalam proses inisiasi dan regulasi
Universitas Indonesia
pada proses translasi, transkripsi dan replikasi virus. Tidak seperti mRNA selular,
pada ujung 3 RNA virus dengue tidak ditemui adanya poly-adenilate (poly-A)
tail.
Virion virus terdiri dari protein E (envelope) yang berperan dalam
penempelan virus ke reseptor inang dan protein prM (premembran) yang
merupakan glikoprotein structural. Protein C (kapsid) membentuk struktur
ikosahedral dan mengikat genom RNA virus. Ketujuh protein nonstruktural
memiliki peran vital dalam siklus replikasi virus. Glikoprotein NS1 terbentuk di
permukaan sel inang saat infeksi dan berperan dalam replikasi RNA virus,
sedangkan NS2A, NS4A, dan NS4B merupakan protein hidrofobik yang
membantu proses replikasi di retikulum endoplasma (RE). Sintesis RNA virus
dibantu oleh enzim RNA-dependent dan RNA polymerase yang terdapat pada
protein NS5. Pemotongan unit-unit fungsional dari untaian poliprotein hasil
translasi dikatalisis oleh serin protease yang terdapat pada protein NS3 yang pada
prosesnya dibantu oleh NS2B sebagai kofaktor (Zuo et al., 2008).
2.4
terjadi interaksi antara protein envelope (E) virus dengan reseptor permukaan sel
inang (Gambar 2.3). Partikel virus masuk ke dalam sel melalui endositosis.
Ketika gelembung endositosis memiliki kadar asam yang cukup lewat proses
acidification, nucleocapsid akan masuk ke dalam sitoplasma kemudian genom
Universitas Indonesia
virus dilepaskan. Karena virus dengue merupakan positive single strand, maka
dapat langsung ditranslasi menjadi single poliprotein. Virus dengue mempunyai
genom RNA (+) sense dan bereplikasi pada sitoplasma sel inang. Genomnya
menyerupai mRNA selular dalam segala aspek kecuali tidak adanya polyadenilate (poly-A) tail. Hal ini menyebabkan virus dapat menggunakan organelorganel dari sel inang untuk memproduksi protein-proteinnya, baik struktural
maupun non-struktural. Ribosom sel inang mengambil peran penting untuk
mensintesis poliprotein virus, mengingat bahwa RNA virus menyerupai mRNA
selular (Qi et al., 2007). Proses co-translation dan post-translation terjadi
menggunakan organel-organel sel inang untuk memproduksi komponenkomponen virus yang penting untuk replikasi. Keseluruhan proses di atas terjadi
di membran interselular sitoplasma (Tomlinson et al., 2008).
Komponen virus yang telah diproduksi kemudian dibawa ke RE dan
terjadi perakitan virus yang menghasilkan satu untaian poliprotein yang akan
diproses menjadi unit-unit protein fungsional bagi virus. Pemotongan pada sisi
NS1-NS2A langsung terjadi setelah poliprotein terbentuk oleh protease yang
terdapat pada RE belum teridentifikasi. Selanjutnya terjadi pemotongan pada
konjugasi C-prM, prM-E, E-NS1 dan NS4A-NS4B oleh peptidase RE inang, dan
pemotongan pada NS2A-NS2B, NS2B-NS3, NS3-NS4A dan NS4B-NS5 oleh
protease virus (Zuo et al., 2008).
Setelah unit protein fungsional terbentuk, RNA virus akan mengalami
replikasi dan mensintesis RNA negative strand sebagai template untuk
pembentukan RNA positive strand virus. Kemudian RNA ini akan berasosiasi
dengan protein kapsid (C) hasil translasi awal dan membentuk virion immature di
permukaan RE. Virion ini ditransportasikan menuju badan golgi untuk proses
maturasi (pematangan) dalam jumlah besar yang kemudian akan menyebabkan sel
inang lisis dan virion mature keluar dari sel inang melalui eksositosis (Zuo et al.,
2008).
Universitas Indonesia
2.5
Enzim
Enzim merupakan makromolekul yang dapat mempercepat reaksi kimia
tanpa ikut bereaksi. Karena disintesis di dalam sel makhluk hidup, enzim disebut
juga biokatalisator. Di luar molekul katalitik RNA, semua enzim adalah protein
yang sebagian besar berbentuk globular dengan berat molekul sekitar 12.000
hingga satu juta g/mol. Dalam aktivitas katalitiknya, beberapa enzim
membutuhkan komponen tambahan yang disebut kofaktor. Kofaktor ini dapat
berupa ion anorganik seperti Mg2+, Fe2+, dan Zn2+ atau berupa molekul organik
(Lehninger, 2004).
Enzim diklasifikasikan dalam enam kelompok, yaitu oksireduktase,
transferase, hidrolase, liase, isomerase, dan ligase. Tiap enzim memiliki sisi aktif
dan sisi ikatan yang berbeda. Pada permukaan sisi aktif terdapat residu asam
amino yang dapat berikatan dengan substrat sehingga enzim memiliki sifat
selektif dan spesifik. Emil Fischer (1894) merumuskan bahwa sisi aktif enzim
Universitas Indonesia
10
E+S
ES
EP
E+P
Universitas Indonesia
11
Keterangan
Gambar 2.4 Skema perbandingan energi bebas reaksi tanpa dan dengan enzim
2.6
Inhibitor Enzim
Inhibitor enzim merupakan molekul yang berinteraksi melalui cara tertentu
dengan enzim untuk mencegah enzim bekerja dengan normal. Inhibitor enzim
bekerja dengan cara menganggu sifat katalitik enzim atau menurunkan aktivitas
katalitiknya. Berdasarkan sifatnya, inhibitor enzim terbagi menjadi inhibitor
reversible dan irreversible.
1.
Inhibitor reversible
Inhibitor reversible berikatan dengan enzim melalui interaksi nonkovalen
seperti ikatan hidrogen, ikatan ionik, dan interaksi hidrofobik. Inhibitor ini
membentuk kompleks EI (inhibitor-enzim) tetapi tidak mengalami katalisis
sehingga dapat menurunkan efisiensi aktivitas enzim. Ada tiga jenis inhibitor
reversible (Gambar 2.5) , yaitu: inhibitor kompetitif (Gambar 2.5a), inhibitor
nonkompetitif (Gambar 2.5b), inhibitor unkompetitif (Gambar 2.5c), dan
inhibitor campuran.
Universitas Indonesia
12
(c)
(a)
(b)
Keterangan
Universitas Indonesia
13
konformasi tiga dimensi enzim sehingga afinitas substrat terhadap sisi aktif
berkurang.
2.
Inhibitor irreversible
Inhibitor ini dapat membentuk ikatan kovalen dengan enzim atau merusak
residu gugus fungsional yang vital bagi aktivitas enzim sehingga enzim menjadi
inaktif. Reaksi yang terjadi dapat berupa ikatan antara gugus nukleofilik enzim,
seperti hidroksil dan sulfhidril pada residu serin, sistein, threonin atau tirosin,
dengan gugus elektrofilik inhibitor (Lundblad, 2004).
2.7
Protease
Protease merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolisis ikatan
kovalen peptida sehingga menghasilkan ujung nitrogen (N) dan karbon (C) yang
bebas. Protease disebut juga proteinase atau peptidase. Menurut gugus fungsional
pada sisi aktifnya, protease terbagi menjadi empat kelompok, yaitu protease serin,
protease sistein, protease aspartat, dan protease metallo (http://www.oswego.edu/,
4 September 2011, 13.40 WIB)
Universitas Indonesia
14
NS2B
15
dan menghasilkan produk hasil pemecahan substrat dan enzim kembali ke bentuk
bebasnya (e) (Alberts et al., 2002).
Keterangan
[Sumber : http://www.oswego.edu/]
Universitas Indonesia
16
2.8
Bioinformatika
Bioinformatika dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi
dan analisis untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi. Ilmu ini
merupakan ilmu baru yang merangkup berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu
komputer, matematika, fisika , biologi, dan ilmu kedokteran. Semuanya saling
menunjang dan saling bermanfaat satu sama lainnya (Utama, 2003). Ilmu tersebut
menjadi penting karena perkembangan teknologi informasi dan peningkatan ilmu
komputer, khususnya pada bidang biologi molekuler, menjadikan bioinformatika
sebagai ilmu yang membuka sudut pandang baru dalam menyelesaikan persoalan
biologi molekuler (Baxevanis dan Ouellette, 2005). Perangkat utama
bioinformatika adalah software yang didukung oleh kesediaan internet (Baxevanis
dan Ouetlette, 2005).
Ilmu teknik informasi di masa sekarang, telah memungkinkan untuk
mengkomputasi struktur protein secara lengkap, untuk mengkomputasi interaksi
ikatan, dan juga interaksi protein dengan obat atau inhibitor. Hal ini sebenarnya
juga telah dilakukan pada riset kimia teoritis, untuk mengetahui energi minimum
dari suatu konformasi senyawa, diperlukan tenaga komputasi yang sangat besar,
terutama jika senyawa tersebut sangat kompleks. (Syamsudin, 2007).
Bioinformatika juga memberikan peranan dalam hal pengklasifikasian
virus, sebelumnya peneliti harus melihat morfologi virus secara akurat dengan
menggunakan mikroskop elektron yang sangat mahal. Selain itu, peneliti juga
harus mengisolasi dan mendapatkan virus itu sendiri. Akan tetapi kini dengan
kemajuan bioinformatika, teknik isolasi dan sekuensing DNA/RNA dapat
digunakan untuk mengidentifikasi berbagai virus dengan cara membandingkan
genom virus dengan database seperti Genbank, EMBL (European Molecular
Biology Laboratory) dan DDBJ (DNA Data Bank of Japan) (Utama, 2003).
Universitas Indonesia
17
2.8.1 Database
Database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya. Data adalah fakta-fakta atau informasi yang dapat direkam dan
mempunyai makna. Dapat juga diartikan database adalah koleksi data item yang
saling terkait terkelola sebagai satu unit (Oppel, 2004). Setiap file dari suatu
sekuen berisi informasi mengenai asal organisme, nama sekuen, dan juga nomor
akses yang digunakan untuk mengidentifikasi sekuen tersebut (Mount, 2004).
Keberadaan database adalah syarat utama dalam analisis bioinformatika.
Database informasi dasar telah tersedia saat ini. Untuk database DNA yang
utama adalah GenBank di Amerika Serikat, untuk database protein dapat
ditemukan di Swiss-Prot (Swiss), dan Protein Data Bank (PDB) di Amerika
Serikat untuk struktur 3D protein. Data yang berada dalam database itu hanya
kumpulan/arsip data yang biasanya dikoleksi secara sukarela oleh para peneliti,
namun saat ini banyak jurnal atau lembaga pemberi dana penelitian mewajibkan
penyimpanan dalam database (Syamsudin, 2007).
18
(Japan), dan BMRB (USA). Misi dari wwPDB adalah memelihara dan menjamin
arsip tunggal Protein Data Bank, berupa data struktur makromolekular yang ada
di sumber-sumber internasional agar mempunyai data yang seragam dan tersedia
secara terbuka untuk komunitas global. Situs wwPDB dapat diakses pada alamat
http://www.wwpdb.org/.
Format PDB adalah format yang dimengerti baik oleh komputer maupun
manusia (machine- and human-readable). Pada format ini ditampilkan informasi
tentang protein, sumber depositor, sekuens, struktur sekunder, dan juga koordinat
tiga dimensinya (Baxevanis dan Ouelette, 2005).
Penentuan struktur molekul protein yang ada pada file PDN didapatkan
dengan menggunakan data eksperimen, baik dari kristalografi sinar-X maupun
spektroskopi NMR (Resonansi Magnetik Inti), yang kemudian dibantu dengan
berbagai program komputer untuk membuat model molekul yang paling sesuai
dengan data eksperimen (Baxevanis dan Ouetlette, 2005). File PDB dapat diakses
bebas dari situs RCSB PDB dengan alamat situs http://www.rscb.org/pdb/ dan
dapat ditampilkan menggunakan software viewer molekuler.
19
2.9
Molecular Modelling
Molecular modelling merupakan suatu metode untuk merancang dan
Universitas Indonesia
20
2.10
Molecular Docking
Docking merupakan suatu metode yang dapat memprediksikan orientasi
dari suatu molekul ke molekul yang lain ketika berikatan dalam membentuk
komplek yang stabil (Rarey, 1996). Molecular docking merupakan suatu teknik
yang digunakan untuk mempelajari interaksi yang terjadi dari suatu kompleks
molekul. Molecular docking dapat memprediksikan orientasi dari suatu molekul
ke molekul yang lain ketika berikatan membentuk kompleks yang stabil. Terdapat
dua aspek penting dalam molecular docking, yaitu fungsi scoring dan penggunaan
algoritma (Funkhouser, 2007).
Fungsi scoring dapat memperkirakan afinitas ikatan antara makromolekul
dengan ligan (molekul kecil yang memiliki afinitas terhadap makromolekul).
Identifikasi ini didasarkan pada beberapa teori seperti teori energi bebas Gibbs.
Nilai energi bebas Gibbs yang kecil menunjukkan bahwa konformasi yang
terbentuk adalah stabil, sedangkan nilai energi bebas Gibbs yang besar
menunjukkan tidak stabilnya kompleks yang terbentuk. Sedangkan penggunaan
algoritma berperan dalam penentuan konformasi (docking pose) yang paling stabil
(favourable) dari pembentukan kompleks (Funkhouser, 2007).
Bagian pencarian meliputi semua kemungkinan orientasi dan konformasi
dari protein yang dipasangkan dengan ligan. Selain itu, semua kemungkinan rotasi
dan translasi relatif ligan terhadap protein menjadi dasar pencarian. Kebanyakan
program docking menggunakan fleksibilitas ligan sebagai dasar pencarian dan
beberapa menggunakan fleksibilitas reseptor protein. Semua bentuk konformasi
yang diperoleh selama pencarian disebut dengan pose. Proses docking secara
umum diperlihatkan pada Gambar 2.8
Universitas Indonesia
21
.
[Sumber : http://www.oswego.edu/]
Docking protein-protein
2.
Docking ligan-protein
3.
Docking ligan-DNA
Saat ini molecular docking banyak diaplikasikan di dalam drug design
AutoDock (http://www.scripps.edu/pub/olson-web/doc/autodock/)
FlexX (http://www.biosolveit.de/FlexX/)
Dock (http://www.cmpharm.ucsf.edu/kuntz/dock.html)
Gold (http://www.ccdc.cam.ac.uk/products/life_sciences/gold/)
Universitas Indonesia
22
2.11
perangkat lunak yang dirancang oleh chemical computing group untuk membantu
cheminformatics, molecular modeling, bioinformatics, virtual screening,
structured-based design, dan lain-lain. Molecular Operating Environment (MOE)
sebuah perangkat lunak yang terintegrasi kimia komputasi, pemodelan molekul,
dan perangkat lunak aplikasi ilmu informatika serta memiliki aplikasi untuk
mendesain dan menganalisis senyawa. Aplikasi yang ditulis dalam bahasa
pemograman berbentuk Scientific Vector Language (SVL)
(http://www.scientificcomputing.com, 15 November 2011, 14.05 WIB). Pada
penelitian ini, digunakan perangkat lunak MOE 2008.10.
2.12
Cefixime
Cefixime merupakan obat yang termasuk dalam kelompok antibiotik
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
dengan program Microsoft Windows XP pada single computer Intel Pentium Dual
Core 2 GB yang ditunjang dengan akses internet untuk menjalin koneksi dengan
program online.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain ACDlabs,
VegaZZ, Moe 2008.10, Toxtree-v2.5.0, NS2B-NS3 protease, 649 ligan dan
online software di http://ilab.acdlabs.com dan CAESA v2.4 Synthetic Accesibility.
Untuk bagan kerja pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2
3.3
dan letak NS2B sebagai kofaktor enzim menggunakan software MOE 2008.10.
24
Uniersitas Indonesia
25
3.4
3.5
selanjutnya dioptimasi. Proses optimasi geometri dan minimisasi energi NS2BNS3 protease diawali dengan menghilangkan molekul air dan molekul logam.
Lalu dilakukan protonasi dengan protonate 3D. Setelah itu dilakukan pengaturan
muatan partial dengan menggunakan partial charge dan optimasi dengan
forcefield MMFF94. Jenis optimasi yang digunakan adalah gas phase dan
dilakukan fix charge dengan RMS gradient sebesar 0.05 kcal.mol-1.-1, dan
parameter yang lain menggunakan default yang telah ada di software MOE.
Kemudian di simpan dalam format .moe.
3.6
dalam satu folder. Optimasi geometri dan minimisasi energi struktur tiga dimensi
ligan menggunakan software MOE 2008.10. Kandidat ligan yang sudah dirancang
dibuka dengan software MOE 2008.10 dalam bentuk database viewer.
Selanjutnya ligan dilakukan wash dalam menu compute, dilakukan penyesuaian
muatan partial ligan dengan partial charge dan dioptimasi menggunakan
forcefield MMFF94. Selanjutnya ligan diminimasi menggunakan energy minimize
dengan RMS gradient sebesar 0.001 kcal.mol-1.-1. Parameter lainnya disesuaikan
Universitas Indonesia
26
dengan default yang ada dalam software MOE 2008.10. Kemudian disimpan
dalam format .mdb.
3.7
preparasi file docking yang dilakukan dengan membuka file enzim dalam format
.moe, setalah itu memilih residu asam amino yang menjadi target docking.
Selanjutnya membuka file kandidat ligan dalam format .mdb. Setelah proses
preparasi selesai, dilakukan docking dengan menggunakan menu computesimulation-dock pada software MOE 2008.10. Hasil docking disimpan dalam
format .mdb. Daerah docking yang dipilih adalah selected residues. Placement
method menggunakan triangle matcher dengan pengulangan pembacaan energi
tiap posisi 1.000.000 dan parameter yang lain sesuai yang ada dalam MOE
2008.10. Tahapan berikutnya scoring function menggunakan London dG,
refinement menggunakan forcefield. Pengulangan yang pertama sebanyak 100
kali, sedangkan yang kedua hanya hanya ditampilkan satu yang terbaik dari 100
kali pengulangan.
3.8
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.2
klorin dari struktur kristal dengan option MOE Sequence Editor. Molekul air
dihilangkan karena pada proses docking yang akan dilakukan, enzim akan dibuat
rigid. Molekul klorin pada protease merupakan molekul yang diperoleh saat
28
Universitas Indonesia
29
pengkristalan dan perlu dihilangkan karena tidak memiliki fungsi dalam kerja
enzim. Enzim yang akan digunakan untuk docking terdiri protease NS3 dengan
kofaktor NS2B.
Pada enzim dilakukan visualisasi untuk melihat posisi residu-residu yang
memiliki fungsi penting dan akan digunakan untuk proses docking. NS2B-NS3
protease memiliki tiga residu active site (sisi aktif) yaitu His51, Asp75, dan
Ser135 (Noble et al., 2010). Ketiga residu asam amino ini sama-sama bersifat
polar dan hidrofilik (Lampiran 2). Dari hasil visualisasi terlihat bahwa residu sisi
aktif terletak di permukaaan enzim dan berada relatif jauh dari kofaktor
(Lampiran 3). Oleh karena itu, ketiga residu ini dijadikan target ikatan inhibitor
saat proses docking, simulasi dinamika molekul dan analisis sifat inhibisi ligan
yang akan diamati dari interaksi ligan dengan NS2B-NS3.
30
dan Asp75, sedangkan posisi residu Ser135 berada pada domain II. Walaupun
Ser135 berada dalam domain protein yang berbeda, namun ketiganya dapat
bergabung secara bersama pada celah (cleft) binding site pada pertemuan antara
kedua domain (Brinkworth, 1999).
Dari hasil visualisasi sisi sktif, posisi NS3 protease yang relatif jauh dari
kofaktor NS2B mengindikasikan bahwa kofaktor NS2B tidak berperan langsung
terhadap reaksi katalitik enzim seperti yang terjadi pada kofaktor logam, yang
umumnya berada pada sisi aktif enzim dan ikut serta membentuk ikatan dengan
substrat. Walaupun mekanisme molekular peran NS2B terhadap aktivitas katalitik
enzim belum diketahui secara pasti, namun studi terhadap kinetika reaksi
enzimatis NS3 protease menunjukkan bahwa kehadiran kofaktor NS2B berperan
penting terhadap aktivitas katalitik enzim (Melino, 2007).
NS2B dapat membentuk suatu struktur belt-like yang membungkus
sekitar domain protease sehingga enzim dapat membentuk area sisi aktif (Luo et
al., 2008). Selain itu, asam amino Arg78-Leu87 dari NS2B mempengaruhi
formasi dari sisi aktif dengan melibatkan -hairpin yang masuk ke dalam ujung
C-terminal -barrel sehingga residu sisi aktif lebih memusatkan pada pengenalan
substrat (Lescar et al., 2009). Posisi ujung N-terminal dari NS2B membentuk strand yang masuk ke dalam ujung N-terminal -barrel dari protease yang dapat
melindungi residu hidrofobik dari pelarut dan memberikan kestabilan terhadap
protease (Lescar et al., 2009; Erbel et al., 2006).
Selain melihat visualisasi dari sisi aktif NS2B-NS3 protease, dipelajari
juga visualisasi permukaan enzim untuk mengetahui kecenderungan dan bentuk
binding site sisi aktif enzim. Warna permukaan pada Gambar 4.2 menunjukkan
kecenderungan potensial elektrostatik dari residu asam amino enzim.
Universitas Indonesia
31
Residu netral pada Gambar 4.2 ditunjukkan dengan warna putih, residu
bermuatan positif berwarna biru dan residu bermuatan negatif berwarna merah.
Hasil visualisasi menunjukkan bahwa enzim memiliki binding site yang spesifik
di daerah sisi aktifnya (lingkaran kuning). Binding site di sekitar Asp75 dan
Ser135 bermuatan negatif sehingga lebih menyukai residu substrat yang memiliki
gugus positif (Tambunan et al., 2009). Daerah di dekat residu Asp75 dan Ser135
juga memiliki binding pocket spesifik yang memliki bentuk seperti celah yang
relatif sempit dan bermuatan negatif sehingga bentuk ini sesuai untuk rantai
samping substrat yang memiliki rantai cukup panjang dan bermuatan positif
(Tambunan et al, 2009).
4.3
32
Gambar disimpan dalam format MDL Mol file. Agar dapat digunakan dalam
proses docking menggunakan software MOE 2008.10, ligan harus memiliki jenis
file yang sesuai. MOE 2008.10 hanya dapat mendeteksi ligan dengan format MDL
Mol sehingga pada file ligan dengan format MDL Mol file harus diubah. Format
penyimpanan ligan kemudian diubah menjadi MDL Mol dengan menggunakan
software VegaZZ. Semua ligan kemudian dimasukkan ke dalam database MOE.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, residu Ser135 bermuatan
negatif sehingga lebih menyukai residu substrat yang memiliki gugus positif dan
residu Asp75 dan Ser135 bersifat sebaliknya serta ketiga residu ini bersifat polar.
Prinsip memodifikasi cefixime yang dilakukan adalah membuat cefixime yang
ada menjadi lebih polar dan hidrofil. Untuk membuat cefixime menjadi lebih
polar, pada beberapa posisi gugus fungsi atau atom hidrogen pada cefixime
diubah dengan gugus-gugus fungsi yang bersifat lebih polar seperti alkohol, asam
karboksilat, aldehid, dan amida. Gugus-gugus polar sederhana ini memiliki
kepolaran yang berbeda seperti gugus alkohol merupakan gugus yang paling polar
di antara gugus-gugus tersebut dan gugus amida merupakan gugus yang
kepolarannya paling kecil (Rachmania, 2010). Dengan memperhatikan Gambar
4.3 terdapat lima posisi pada cefixime yang secara stereokimia dapat diubah
dengan beberapa gugus fungsi yang bersifat polar. Akan tetapi hanya dua atau tiga
dari posisi itu yang diubah tiap satu struktur modifikasi cefixime. Hal ini agar
massa molekul yang ada tidak terlalu tinggi dan menyimpang dari Lepinski Rules.
Pada posisi pertama, ikatan alkena di ujung cefixime diubah menjadi
ikatan alkana dan salah satu atom hidrogen yang ada diganti menjadi gugus fungsi
yang bersifat polar. Pada posisi ke dua dan ke tiga, atom hidrogen pada posisi
tersebut diubah menjadi gugus fungsi yang bersifat polar. Untuk posisi ke empat
dan ke lima, atom oksigen yang berikatan dengan karbon diubah menjadi gugus
fungsi yang bersifat polar.
Pada posisi ke enam, ditambahkan ion H+ ke atom nitrogen yang terdapat
pada cefixime. Hal ini bertujuan agar modifikasi cefixime yang dilakukan
membuat cefixime menjadi lebih hidrofil dibandingkan sebelumnya. Daftar urutan
dan posisi modifikasi pada cefixime dapat dilihat pada Lampiran 4. Dalam
Universitas Indonesia
33
Gambar 4.3 Beberapa posisi gugus fungsi pada cefixime yang dimodifikasi
4.4
34
35
4.5
database viewer (dv) MOE 2008.10 untuk dilakukan optimasi geometri dan
minimisasi energi. Optimasi geometri ligan diawali dengan melakukan wash yang
terdapat pada database viewer (dv) MOE 2008.10 dengan tujuan untuk
memperbaiki posisi atom hidrogen dann struktur ligan. Setelah itu dilakukan
optimasi kalkulasi energi menggunakan force field MMFF94 hingga mencapai
RMS gradient 0,001 kcal/. Parameter lain yang digunakan menggunakan
pengaturan dasar dari MOE 2008.10.
Operasi wash biasa dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan operasi
utama pada database viewer yang bertujuan untuk meyakinkan bahwa molekul
yang dimasukkan dalam database berada dalam bentuk yang sesuai untuk tahapan
selanjutnya. Proses optimasi geometri dan minimisasi energi pada ligan
diharapkan dapat menghilangkan bad contact dari struktur ligan. Bad contact
yang dimaksud adalah interaksi yang besifat tidak rasional yang muncul pada
sistem molekuler dengan mengacu pada keadaan riil suatu sistem tertentu.
Penghilangan bad contact akan menghasilkan bentuk geometri struktur yang
sesuai atau mendekati keadaan sebenarnya di alam.
Universitas Indonesia
36
4.6
konfigurasi ikatan yang lebih disukai antara ligan yang berukuran kecil-sedang
dan target makromolekul yang rigid, yang biasanya berbentuk protein. Dalam
penelitian ini, dilakukan proses docking antara ligan cefixime dan modifikasinya
menggunakan software MOE 2008.10. Proses docking atau screening dilakukan
pada 649 ligan modifikasi (yang selanjutnya disebut ligan) dan satu ligan standar
yaitu Bz-Nle-K-R-R-H terhadap residu sisi aktif dari NS2B-NS3 protease yaitu
His51, Asp75, dan Ser135, yang dipilih pada aplikasi MOE sequence editor.
Pada proses docking 649 ligan, dilakukan proses screening pertama untuk
menentukan kandidat ligan terbaik yang dapat terikat secara geometri dan
energisitas dengan binding site protein (Teodoro et al., 2001). Proses screening
yang pertama dilakukan untuk mencari kandidat ligan yang memiliki nilai G
lebih besar dari nilai G cefixime standar. Sedangkan screening ke dua dilakukan
untuk mencari kandidat ligan yang memiliki nilai G lebih besar dari nilai G
ligan standar Bz-Nle-K-R-R-H. Setelah dilakukan dua proses screening
dilakukan proses docking untuk mencari kandidat ligan yang terbaik sebagai
inhibitor.
Proses docking dilakukan menggunakan software MOE 2008.10 dengan
memilih kolom compute lalu pilihan dock. Sebelumnya, telah dipilih tiga sisi aktif
(His51, Asp75, dan Ser135) pada NS2B-NS3 protease dengan menggunakan
MOE sequence editor. Pada proses docking enzim atau protease diberi kondisi
yang rigid sedangkan ligan dikondisikan pada keadaan yang fleksibel sehingga
dapat bebas bergerak maupun berotasi.
Pada persiapan proses docking dilakukan beberapa pengaturan parameter
untuk mendapatkan konformasi yang tepat. Placement method yang dipilih adalah
triangle matcher yang merupakan pengaturan awal dari program MOE dan jumlah
putaran diatur sebanyak 1.000.000. Triangle matcher digunakan untuk
mengorientasikan ligan dalam sisi aktif berdasarkan charge group dan spatial fit.
Triangle matcher menunjukkan gerakan acak ligan dalam sisi aktif enzim untuk
Universitas Indonesia
37
menghasilkan orientasi ikatan yang optimal (Cook, 2009). Selain itu, triangle
matcher lebih baik daripada alpha matcher karena dapat menghasilkan pose yang
lebih sistematis dan akurat (Manavalan et al., 2010).
Parameter lain yang diatur adalah fungsi scoring saat proses docking
dilakukan. Fungsi scoring yang digunakan adalah London dG dengan retain
sebesar 100, tanpa duplikasi (Mazur et al., 2009). Retain bertujuan untuk
mengatur jumlah konformasi terbaik ligan yang ingin ditampilkan. Fungsi scoring
akan mengukur aktivitas biologi berdasarkan ikatan dan interaksi yang terjadi
antara ligan dengan target protein (Nylander, 2007). Fungsi scoring menggunakan
London dG mengestimasi besarnya energi bebas ikatan Gibbs (Gbinding) dari pose
ligan terhadap enzim berdasarkan perhitungan:
dengan keterangan c = rata-rata entropi rotasi dan translasi yang didapat atau
dilepaskan, Eflex = energi yang menyatakan berkurangnya fleksibilitas dari ligan,
cHB = energi dari ikatan hidrogen ideal, fHB = ukuran ketidaksempurnaan geometri
dari ikatan hidrogen, h-bonds menyatakan total ikatan hidrogen yang terbentuk dari
interaksi antara ligan dengan enzim, cM = energi dari ideal metal ligation, fM =
ukuran ketidaksempurnaan geometri dari metal ligations, dan Di = energi
desolvasi atom ke-i (MOE tutorial, 2008).
Pada parameter docking terdapat tahapan refinement yang digunakan untuk
melakukan perbaikkan lebih lanjut. Refinement yang dilakukan menggunakan
force field dengan alasan hasil yang diperoleh akan lebih akurat (MOE, 2008).
Pada refinement dengan force field dilakukan pengaturan cutoff sehingga terdapat
nilai batas bagi partikel agar masuk ke dalam perhitungan gaya. Nilai pocket
cutoff yang digunakan sebesar 6. Selanjutnya dilakukan retain (tampilan)
terakhir hasil refinement sebanyak satu, sehingga diperoleh hanya satu konformasi
yang paling optimal dari tiap ligan.
Selama proses docking berlangsung, satu seri posisi (beberapa konformasi
dan orientasi tertentu dari kompleks enzim-ligan) dihasilkan untuk setiap molekul.
Universitas Indonesia
38
4.7
menghasilkan orientasi dan posisi yang dihasilkan suatu ligan sebagai inhibitor
terhadap enzim, mengidentifikasi senyawa yang memiliki afinitas terhadap
protein dari database senyawa yang tersedia, dan memprediksi afinitas yang
dimiliki suatu molekul terhadap enzim. Ketiga hal tersebut berupa fungsi scoring
(London dG) yang dikalkulasi sebagai nilai energi bebas ikatan, Gbinding dalam
kkal/mol (Rachmania, 2011).
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
Tabel 4.1 Nilai Gbinding hasil docking
Ligan
Cefixime Standar
-11,7376
Standar Bz-Nle-K-R-R-H
-19,2446
C154
-20,0446
C172
-21,0503
C186
-20,4198
C261
-21,9564
C279
-20.0134
C293
-19,9790
C294
-21,4181
C356
-20,4953
C377
-20,6515
C385
-28,7438
C386
-26,3431
C481
-19,5180
4.7.2
Selain melihat nilai (Gbinding), diamati juga interaksi yang terjadi antara
ligan dengan enzim. Interaksi yang terjadi antara ligan dan enzim tidak hanya
berupa ikatan hidrogen, namun juga terdapat interaksi non-kovalen lain yang
dapat meningkatkan afinitas inhibitor terhadap enzim. Ikatan hidrogen merupakan
ikatan yang memiliki nilai lebih besar pengaruhnya pada ikatan kompleks
dibandingkan ikatan lain. Ikatan hidrogen didefinisikan sebagai gaya intermolekul
yang terjadi antara atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi dengan atom
hidrogen yang terikat secara kovalen pada suatu atom elektronegatif (Nurbaiti,
2009).
Identifikasi interaksi ligan dilakukan menggunakan program ligand
interaction pada software MOE 2008.10. Visualisasi kontak residu yang terjadi
Universitas Indonesia
41
antara tiga ligan dengan nilai (Gbinding) terbaik, ligan standar dan cefixime
standar dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan data interaksinya pada Lampiran 8.
(a)
(b)
Universitas Indonesia
42
(c)
(d)
Universitas Indonesia
43
(e)
Keterangan
44
Kontak residu
Gly151, His51, Arg54,
Ikatan Hidrogen
Gly151, His51, Arg54
Asn152, Gly153
Standar Bz-Nle-K-R-R-H
Arg54
Ser135
Trp50, Val155
Gly153
: Huruf yang dicetak merah merupakan residu sisi aktif NS2B-NS3 protease
45
Bila dilihat dan dianalisis berdasarkan nilai energi bebas ikatan (Gbinding),
ikatan hidrogen, dan kontak residu yang terjadi, ketiga ligan modifikasi cefixime
ini (C261, C385, dan C386) dapat menginhibisi NS2B-NS3 protease dengan
cukup optimal.
Tiga ligan hasil modifikasi terbaik dianalisis berdasarkan gugus fungsi
yang dimodifikasinya. Perubahan gugus fungsi pada cefixime mempengaruhi nilai
energi bebas ikatan (Gbinding) dan jumlah kontak residu yang dihasilkan. Pada
Tabel 4.3 dapat dilihat perbandingan struktur pada cefixime standar dengan tiga
ligan hasil modifikasi terbaik. Tiga ligan terbaik ini memiliki modifikasi gugus
asam karboksilat pada posisi pertama. Untuk ligan C385 dan C386 mempunyai
modifikasi gugus amida pada posisi ke tiga. Pada ligan C261 tidak hanya posisi
pertama saja yang dimodifikasi tetapi juga pada posisi ke empat dan ke lima yaitu
diubah menjadi gugus aldehid dan gugus alkohol.
Tabel 4.3 Perbandingan struktur cefixime standar dengan tiga modifikasi terbaik
LIGAN
GUGUS FUNGSI
3
4
Modifikasi N
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Oksigen
Oksigen
Tidak
C261
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Alkohol
Tidak
C385
Karboksilat
Hidrogen
Amida
Oksigen
Oksigen
Tidak
C386
Karboksilat
Hidrogen
Amida
Oksigen
Oksigen
Ya
Cefixime
Standar
Bila dilihat dari perubahan struktur yang ada, dapat disimpulkan bahwa
perubahan beberapa gugus dapat meningkatkan jumlah ikatan hidrogen dan
menurunnya nilai energi bebas ikatan (Gbinding). Ikatan hidrogen terjadi antara
atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi dengan atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada suatu atom elektronegatif (Nurbaiti, 2009). Pada tiga ligan
terbaik hasil modifikasi cefixime, gugus yang pada cefixime standar hanya berupa
hidrogen diubah menjadi gugus yang memiliki keelektronegatifan tinggi seperti
asam karboksilat, amida, aldehid, dan alkohol. Keempat gugus fungsi ini memiliki
Universitas Indonesia
46
Universitas Indonesia
47
Berat
n ON
n OHNH
TPSA
logP
439, 42
12
238, 05
-0, 24
659, 82
16
14
283,29
-1, 14
C261
501, 49
14
278, 51
-2, 37
C385
500, 46
15
301, 37
-3, 47
C386
500, 46
15
301, 37
-3, 47
Molekul
Cefixime
Standar
Standar
Bz-NleK-R-R-H
: Batas maksimum untuk setiap parameter pada Lipinskis Rule of Five yaitu
Keterangan
(a) molekul kurang dari 500 Da, (b) jumlah hidrogen akseptor
(n ON) tidak lebih dari 10, (c) jumlah hidrogen donor (n OHNH) tidak lebih
dari 5, (d) molar refractivity di antara 40-130, dan (e) logP kurang dari 5.
Stabilitas
Absorpsi
Transport
(pH<2)
Pasif
Aktif
Hijau
Hijau
Merah
Kuning
Hijau
Hijau
Merah
Kuning
C261
Hijau
Hijau
Merah
Kuning
C385
Hijau
Hijau
Merah
Kuning
C386
Hijau
Hijau
Merah
Kuning
Ligan
Cefixime
Standar
Standar
Bz-
Nle-K-R-R-H
Pada Tabel 4.5 indikator warna yang ada menjelaskan seberapa baik
bioavailabilitas oral yang dimiliki senyawa obat tersebut. Hijau menjelaskan
bahwa senyawa obat tersebut memiliki tingkatan bioavailabilitas oral yang baik
dari suatu parameter yang dilakukan. Dari tabel di atas dapat dianalisis bahwa
Universitas Indonesia
48
Universitas Indonesia
49
Cefixime
Ligan
Ligan
Ligan
Ligan
Standar
C261
C385
C386
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Parameters
Negative for
genotoxic
carcinogenity
Negative for
nongenotoxic
carcinogenity
Potential
S.Typhiurium TA
100 mutagen based
on QSAR
Potential
carcinogen based
on QSAR
Structural alert for
genotoxic
carcinogenicity
Structural alert for
non genotoxic
carcinogenicity
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.6, ligan cefixime standar, ligan standar
Bz-Nle-K-R-R-H, dan tiga ligan terbaik hasil modifikasi memiliki toksisitas yang
sama. Pada parameter Negative for nongenotoxic carcinogenity, Potential
S.Typhiurium TA 100 mutagen based on QSAR, Potential carcinogen based on
QSAR, dan Structural alert for non genotoxic carcinogenicity, seluruh ligan
tersebut memiliki sifat toksisitas sesuai dengan yang diharapakan. Untuk
parameter Negative for genotoxic carcinogenity dan Structural alert for genotoxic
carcinogenicity, memiliki sifat yang kurang baik karena berpotensi menyebabkan
Universitas Indonesia
50
4.7.4
peluang tiga ligan terbaik hasil modifikasi cefixime dapat disintesis secara wet
lab. Ligan cefixime standar dan ligan standar Bz-Nle-K-R-R-H tidak diprediksi
pada penelitian ini karena kedua ligan tersebut sudah terbukti dapat disintesis
secra wet lab. Penentuan Synthetic Accesibilty Prediction menggunakan online
software CAESA (Computer Assisted Estimation of Synthetic Accesibility)
berdasarkan bebrapa parameter yaitu Synthetic Accesibilty dari senyawa atau ligan
tersebut, Residual Complexity, dan ketersediaan Starting Materials untuk
mensintesis molekul tersebut yang dilihat dari database Acros, Aldrich, dan
Lancaster.
Pada Tabel 4.7, ditampilkan nilai Synthetic Accesibilty, Residual
Complexity, dan Starting Materials dari tiga ligan terbaik hasil modifikasi
cefixime.
Tabel 4.7 Hasil Synthetic Accesibilty Prediction
Ligan
Synthetic
Structural
Starting Materials
Accesibilty
Complexity
C261
25%
74%
20%
C385
36%
62%
42%
C386
36%
62%
41%
Universitas Indonesia
51
Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.2
Kesimpulan
Melalui proses molecular docking, didapatkan tiga ligan terbaik hasil
52
Universitas Indonesia
53
5.2
Saran
Perlu dilakukan molecular dynamic simulation terhadap tiga kandidat ligan
terbaik, ligan cefixime standar, dan ligan standar Bz-Nle-K-R-R-H untuk melihat
pengaruh dari pelarut dan suhu pada interaksi ligan dengan NS2B-NS3 protease.
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Alberts, B., A Jonson, J.Lewis, M. Raff, K.Roberts, P.Walter. (2002). Molecular
Biology of the Cell. Edisi ke Empat. Garlang Science, New York.
Amarilla, Alberto. (2009). Genetic diversity of the E Protein of Dengue Type 3
Virus. Virology Journal. doi:10.1186/1743-422X-6-113.
Apriyanti, Nissia. (2010). Karya utama sarjana kimia UI. Simulasi dinamika
molekul kompleks NS3-NS2B protease virus dengue dengan inhibitor
potensial peptide siklis disulfide. Depok : Program Studi S1 Reguler
Departemen Kimia FMIPA UI.
Amelia, Fitri. (2007). Studi In Silico Perancangan Vektor dan Host Vaksin
Kanker Mulut Rahim Berbasis Protein Kapsid L1 melalui Predikdi Epitope
HMM. Depok : Program Studi Magister Departemen Kimia FMIPA UI.
Baxevanis, A.D., Ouetlette, B.F. (2005). Bioinformatics: A Practical Guide to the
Analysis of Genes and Proteins. Edisi ke Dua. John Wiley & Sons, Inc.,
USA.
Baxevanis, Oullette. (2001). Bioinformartics: A Practical Guide to The Analysis
of Genes and Protein, 2nd edition. Wiley Interscience.
Black, Jacquelyn, G. (1999). Microbiology Principles and Explorations. Edisi ke
Empat. John Wiley & Sons, Inc., USA.
Brinkworth, R. I.; Fairlie, D. P.; Leung, D.; Young, P. R. (1999). Homology Model
of the Dengue 2 Virus NS3 Protease: Putative Interactions with Both
Substrate and NS2B Cofactor. J. Gen. Virol., 80, 11671177.
Chaturvedi, U.C., Shrivastava, R., and Nagara, R. (2005). Dengue Vaccines:
Problem and Prospects, Indian J. Med. Res. 121: 639-652.
Chaturvedi , U.C., Nagara, R. (2008). Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever:
Indian Perspective. Department of Microbiology, CSM Medical.
Cook, I.T. (2009). Structural rearrangement of SULT2A1: effects on
dehydroepiandrosterone and raloxifene sulfation. Horm Mol Biol Clin Invest
2010;1;(2):81-87.
Chemical Computational Group. (2008). Molecular Operating Environment
Tutorial.
Efer, P.V., Pang, L., Kitsutani, P.. (2005). Dengue fever. Hawaii, 2001-2002.
Emerg Infect Dis 11:742 749.
54
Universitas Indonesia
55
Universitas Indonesia
56
Universitas Indonesia
57
Nurbaiti, S. (2009). Disertasi: Stabilitas termal dan Pergerakan Dinamis KlenowLike DNA Polimerase 1 ITB-1 Berdasarkan Simulasi Dinamika Molekul.
Bandung: FMIPA ITB.
Nurfadly. (2009). Deteksi dan Penentuan Serotipe Virus Dengue Tipe 1 dari
Nyamuk Aedes Aegypti dengan menggunakan Reverse Transcriptase
Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Kota Medan. Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
Nylander, Eva. (2007). DockControl: a New Integrated Software for Design of
Experiments and Molecular Docking: Application to HIV-Protease
Inhibitors. Sweden.
Oppel, Andy. (2004). Databases Demystified: A self-teaching guide. McGrawHill.
Palumbo, Emilio. (2008). Strategies for Dengue Vaccine. Department of
Pediatric,Hospital of Sondrio,Italy.
Pandey, B.D., et al. (2008). Dengue virus. Nepal. Emerging infectious diseases
14:514 515.
Qi et al. (2008). Biological characteristics of dengue virus and potential targets for
drug design. Acta Biochim Biophys Sin: 91-101.
Rachmania, R. A. (2010). Tesis: Modifikasi Oseltamivir sebagai Penghambat
Neuraminidase Virus Influenza A Subtipe H1N1 melalui Docking dan
Simulasi Dinamika Molekul. Depok: Departemen Kimia-FMIPA UI.
Raekiansyah, Muhareva., Sudiro, T Mirawati. (2004). Genetic Variation Among
Dengue Virus that Possibly Correlate with Pathogenesis. Med. J. Ind.,
13:190.
Rintoko, et al. (2009). Fungsi Utama Sistem Imun Spesifik Seluler dan Jalur
Komplemen yang Berperan. Praktisi Dental Preventive & Aesthetic Clinic
Jakarta.
Sengupta, Jayati, A.K. Mondal, Piyush Jain, P.D. Garg et al. (2004). Comparative
evaluation of cefpodoxime versus cefixime in children with lower
respiratory tract infections. Indian Journal of Pediatrics, Volume 71--June,
2004.
Siqueira, J.B., et al. (2005). Dengue and dengue hemorrhagic fever, Brazil, 19812002. Emerg Infect Dis 11:48 53.
Soegijanto, S. (2006). Demam Berdarah Dengue, Edisi ke-2, Airlangga
Universitas Press, Surabaya.
Universitas Indonesia
58
Andi.
(2003).
IlmuKomputer.com.
Aplikasi
Bioinformatika
dalam
Virologi.
Universitas Indonesia
59
(25
Agustus
http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.hml
Agustus, 17.15 WIB)
2011,20.35
(15
Universitas Indonesia
60
Pencarian Data NS2B-NS3 Protease Virus Dengue Protein Data Bank (PDB)
ADMET Test
Universitas Indonesia
61
Lampiran 2. Data fisikokimia residu asam amino sisi aktif NS3 Protease
His51
Asp75
Ser135
kepolaran
polar
polar
polar
(+)
(-)
netral
pI
7,59
2,77
5,68
hydropathy index
-3,2
-3,5
-0,8
Universitas Indonesia
62
Keterangan : residu sisi aktif enzim ditunjukkan dengan stick berwarna ungu
sedangkan kofaktor NS2B ditunjukkan dengan pita berwarna
merah
Universitas Indonesia
63
No
Kode
Ligan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
CM
C1
C2
C3
C4
C5
C6
C7
C8
C9
C10
C11
C12
C13
C14
C15
C16
C17
C18
C19
C20
C21
C22
C23
C24
C25
C26
C27
C28
C29
C30
C31
C32
C33
C34
C35
1
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
2
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
hidrogen
Gugus Fungsi
3
4
5
hidrogen
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Karboksilat
Oksigen
hidrogen
Karboksilat
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Karboksilat
hidrogen
Oksigen
Karboksilat
hidrogen
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Alkohol
Oksigen
hidrogen
Alkohol
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Alkohol
hidrogen
Oksigen
Alkohol
hidrogen
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Aldehid
Oksigen
hidrogen
Aldehid
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Aldehid
hidrogen
Oksigen
Aldehid
hidrogen
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Alkohol
Oksigen
hidrogen
Alkohol
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Alkohol
hidrogen
Oksigen
Alkohol
hidrogen
Oksigen
Oksigen
hidrogen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Modifikasi N
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
tidak
ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Universitas Indonesia
64
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
C36
C37
C38
C39
C40
C41
C42
C43
C44
C45
C46
C47
C48
C49
C50
C51
C52
C53
C54
C55
C56
C57
C58
C59
C60
C61
C62
C63
C64
C65
C66
C67
C68
C69
C70
C71
C72
C73
C74
C75
C76
C77
C78
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Alkohol
Alkohol
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Aldehid
Aldehid
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Alkohol
Alkohol
hidrogen
hidrogen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
oksigen
oksigen
oksigen
oksigen
oksigen
oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
tidak
ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Universitas Indonesia
65
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
C79
C80
C81
C82
C83
C84
C85
C86
C87
C88
C89
C90
C91
C92
C93
C94
C95
C96
C97
C98
C99
C100
C101
C102
C103
C104
C105
C106
C107
C108
C109
C110
C111
C112
C113
C114
C115
C116
C117
C118
C119
C120
C121
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Aldehid
Aldehid
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
hidrogen
hidrogen
hidrogen
hidrogen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
tidak
Universitas Indonesia
66
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
C122
C123
C124
C125
C126
C127
C128
C129
C130
C131
C132
C133
C134
C135
C136
C137
C138
C139
C140
C141
C142
C143
C144
C145
C146
C147
C148
C149
C150
C151
C152
C153
C154
C155
C156
C157
C158
C159
C160
C161
C162
C163
C164
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Universitas Indonesia
67
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
C165
C166
C167
C168
C169
C170
C171
C172
C173
C174
C175
C176
C177
C178
C179
C180
C181
C182
C183
C184
C185
C186
C187
C188
C189
C190
C191
C192
C193
C194
C195
C196
C197
C198
C199
C200
C201
C202
C203
C204
C205
C206
C207
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
tidak
ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Universitas Indonesia
68
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
C208
C209
C210
C211
C212
C213
C214
C215
C216
C217
C218
C219
C220
C221
C222
C223
C224
C225
C226
C227
C228
C229
C230
C231
C232
C233
C234
C235
C236
C237
C238
C239
C240
C241
C242
C243
C244
C245
C246
C247
C248
C249
C250
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
tidak
ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Universitas Indonesia
69
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
C251
C252
C253
C254
C255
C256
C257
C258
C259
C260
C261
C262
C263
C264
C265
C266
C267
C268
C269
C270
C271
C272
C273
C274
C275
C276
C277
C278
C279
C280
C281
C282
C283
C284
C285
C286
C287
C288
C289
C290
C291
C292
C293
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
tidak
ya
tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Universitas Indonesia
70
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
C294
C295
C296
C297
C298
C299
C300
C301
C302
C303
C304
C305
C306
C307
C308
C309
C310
C311
C312
C313
C314
C315
C316
C317
C318
C319
C320
C321
C322
C323
C324
C325
C326
C327
C328
C329
C330
C331
C332
C333
C334
C335
C336
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
Alkohol
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Universitas Indonesia
71
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
C337
C338
C339
C340
C341
C342
C343
C344
C345
C346
C347
C348
C349
C350
C351
C352
C353
C354
C355
C356
C357
C358
C359
C360
C361
C362
C363
C364
C365
C366
C367
C368
C369
C370
C371
C372
C373
C374
C375
C376
C377
C378
C379
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Universitas Indonesia
72
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
C380
C381
C382
C383
C384
C385
C386
C387
C388
C389
C390
C391
C392
C393
C394
C395
C396
C397
C398
C399
C400
C401
C402
C403
C404
C405
C406
C407
C408
C409
C410
C411
C412
C413
C414
C415
C416
C417
C418
C419
C420
C421
C422
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Universitas Indonesia
73
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
C423
C424
C425
C426
C427
C428
C429
C430
C431
C432
C433
C434
C435
C436
C437
C438
C439
C440
C441
C442
C443
C444
C445
C446
C447
C448
C449
C450
C451
C452
C453
C454
C455
C456
C457
C458
C459
C460
C461
C462
C463
C464
C465
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Universitas Indonesia
74
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
C466
C467
C468
C469
C470
C471
C472
C473
C474
C475
C476
C477
C478
C479
C480
C481
C482
C483
C484
C485
C486
C487
C488
C489
C490
C491
C492
C493
C494
C495
C496
C497
C498
C499
C500
C501
C502
C503
C504
C505
C506
C507
C508
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Amida
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Universitas Indonesia
75
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
548
549
550
551
552
C509
C510
C511
C512
C513
C514
C515
C516
C517
C518
C519
C520
C521
C522
C523
C524
C525
C526
C527
C528
C529
C530
C531
C532
C533
C534
C535
C536
C537
C538
C539
C540
C541
C542
C543
C544
C545
C546
C547
C548
C549
C550
C551
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Amida
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Karboksilat
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Universitas Indonesia
76
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593
594
595
C552
C553
C554
C555
C556
C557
C558
C559
C560
C561
C562
C563
C564
C565
C566
C567
C568
C569
C570
C571
C572
C573
C574
C575
C576
C577
C578
C579
C580
C581
C582
C583
C584
C585
C586
C587
C588
C589
C590
C591
C592
C593
C594
Amida
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Alkohol
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Hidrogen
Karboksilat
Karboksilat
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Oksigen
Karboksilat
Amida
Oksigen
Amida
Oksigen
Karboksilat
Oksigen
Karboksilat
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Karboksilat
Amida
Karboksilat
Amida
Alkohol
Karboksilat
Alkohol
Karboksilat
Amida
Alkohol
Amida
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Oksigen
Amida
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Aldehid
Amida
Aldehid
Amida
Alkohol
Aldehid
Alkohol
Aldehid
Amida
Alkohol
Amida
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Alkohol
Aldehid
Amida
Alkohol
Amida
Alkohol
Aldehid
Amida
Aldehid
Amida
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Alkohol
Oksigen
Amida
Oksigen
Amida
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Aldehid
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Universitas Indonesia
77
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
C595
C596
C597
C598
C599
C600
C601
C602
C603
C604
C605
C606
C607
C608
C609
C610
C611
C612
C613
C614
C615
C616
C617
C618
C619
C620
C621
C622
C623
C624
C625
C626
C627
C628
C629
C630
C631
C632
C633
C634
C635
C636
C637
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Aldehid
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Karboksilat
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Amida
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Alkohol
Alkohol
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Oksigen
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Oksigen
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
Universitas Indonesia
78
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
C638
C639
C640
C641
C642
C643
C644
C645
C646
C647
C648
Aldehid
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Karboksilat
Karboksilat
Karboksilat
Aldehid
Aldehid
Amida
Amida
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Hidrogen
Amida
Oksigen
Karboksilat
Oksigen
Karboksilat
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Aldehid
Oksigen
Karboksilat
Amida
Karboksilat
Amida
Aldehid
Karboksilat
Aldehid
Karboksilat
Amida
Aldehid
Amida
Aldehid
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Tidak
ya
Universitas Indonesia
79
Universitas Indonesia
80
Universitas Indonesia
81
Interaction Data
---------------Ligand:
:
Receptor: 2FOM: VIRAL PROTEIN/PROTEASE
Heavy atoms: ligand = 29, receptor = 1466
ligand
distance
---------H 2968
N 2942
O 2954
N 2937
O 2939
O 2939
O 2939
N 2940
N 2940
N 2940
N 2940
N 2940
C 2941
C 2941
C 2941
N 2942
N 2942
C 2944
C 2944
C 2944
N 2946
N 2946
C 2947
C 2947
C 2947
C 2949
C 2949
C 2949
C 2949
C 2949
C 2949
O 2950
O 2950
O 2950
O 2951
O 2951
O 2951
O 2951
O 2951
O 2951
O 2951
receptor
residue
chain
type
score
2730
1230
1283
1226
1230
1226
1223
1230
1228
1226
1224
1223
1230
1228
1226
1228
1226
1230
1228
1226
1230
1228
1230
1228
1226
1230
1228
1226
1224
1223
1220
1224
1223
1220
1230
1228
1226
1224
1223
1220
1216
GLY
HIS
ARG
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
151
51
54
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
H-don
H-acc
H-acc
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
16.9%
15.5%
13.8%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
2.03
2.62
2.64
4.29
4.41
4.30
4.33
3.37
3.66
3.57
4.07
3.96
3.48
4.37
4.37
3.47
3.46
3.51
4.38
3.95
3.68
4.43
3.71
4.39
3.82
4.30
4.34
3.84
3.99
3.55
3.58
4.41
4.11
3.81
3.81
4.14
3.02
3.71
2.88
2.84
4.32
Universitas Indonesia
82
Lampiran 7. (lanjutan)
O
C
O
O
O
C
C
C
O
O
O
C
C
N
N
N
C
C
C
C
C
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
C
N
N
N
C
N
N
N
N
2965
2949
2950
2950
2951
2953
2953
2953
2954
2954
2954
2957
2957
2959
2959
2959
2963
2963
2963
2963
2963
2964
2964
2964
2964
2964
2965
2965
2965
2965
2965
2965
2941
2946
2946
2946
2941
2942
2942
2946
2946
CA
NH
NH
NH
NH
NH
NH
CZ
NH
CZ
NE
NH
CZ
NH
NH
CZ
NH
NH
CZ
NE
CD
NH
NH
CZ
NE
CD
NH
NH
CZ
NE
CD
CG
O
C
O
C
CA
CA
N
CA
N
1216
1280
1283
1280
1280
1283
1280
1279
1280
1279
1277
1280
1279
1283
1280
1279
1283
1280
1279
1277
1274
1283
1280
1279
1277
1274
1283
1280
1279
1277
1274
1271
2730
2729
2736
2735
2747
2747
2745
2747
2745
HIS
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
GLY
GLY
ASN
ASN
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
51
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
151
151
152
152
153
153
153
153
153
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
4.36
4.26
4.19
3.91
3.74
3.72
4.07
4.08
3.47
3.26
4.19
4.32
4.30
4.43
4.37
4.45
3.67
3.25
3.08
3.06
3.66
3.32
3.58
2.92
2.56
3.33
3.76
2.55
2.84
2.95
3.26
3.73
4.04
3.75
3.40
3.76
4.02
3.96
4.14
4.03
4.06
Universitas Indonesia
83
Lampiran 7. (lanjutan)
Interaction Data
---------------Ligand:
:
Receptor: 2FOM: VIRAL PROTEIN/PROTEASE
Heavy atoms: ligand = 47, receptor = 1466
ligand
distance
---------H 3035
H 3039
H 3036
H 3033
H 3011
H 3037
O 2938
O 2938
O 2937
O 2937
O 2937
O 2937
O 2937
O 2937
C 2975
C 2975
C 2975
C 2976
C 2976
C 2976
C 2976
C 2976
C 2976
C 2977
C 2977
O 2938
C 2941
C 2945
C 2945
C 2945
C 2949
C 2950
C 2950
C 2950
C 2950
C 2951
C 2952
C 2952
C 2952
C 2952
C 2940
receptor
residue
chain
type
score
2421
2441
2491
2730
2741
2751
1283
1280
1230
1228
1226
1224
1223
1220
1230
1228
1224
1230
1228
1226
1224
1223
1220
1230
1228
1279
1283
1283
1280
1279
1283
1283
1280
1279
1277
1280
1280
1279
1277
1274
1560
PHE
SER
SER
GLY
ASN
GLY
ARG
ARG
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
VAL
130
131
135
151
152
153
54
54
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
72
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
H-don
H-don
H-don
H-don
H-don
H-don
H-acc
H-acc
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
32.9%
23.5%
51.6%
13.3%
43.1%
47.4%
23.9%
18.3%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
1.88
1.80
1.83
2.07
1.71
1.70
2.70
2.81
3.52
3.98
3.13
3.83
3.36
3.84
4.26
4.23
4.44
3.39
3.48
3.37
3.38
3.37
4.02
4.20
4.49
3.19
4.33
3.82
3.98
4.41
4.32
3.62
3.37
3.61
4.45
4.22
3.80
4.12
4.33
4.19
3.82
Universitas Indonesia
84
Lampiran 7. (lanjutan)
C
C
C
N
N
N
C
C
C
C
C
N
C
N
N
C
N
N
C
C
N
N
N
N
N
N
N
C
C
C
C
N
N
N
N
N
N
N
C
N
N
N
C
N
N
N
N
C
C
C
N
N
C
C
C
2961
2961
2961
2962
2962
2962
2978
2978
2979
2979
2979
2980
2981
2982
2982
2981
2983
2980
2981
2981
2982
2982
2982
2982
2983
2980
2980
2981
2981
2981
2981
2982
2982
2983
2983
2983
2983
2980
2981
2983
2983
2983
2981
2982
2983
2983
2983
2977
2978
2979
2980
2980
2981
2981
2981
OD
CG
CB
OD
CG
CB
CD
CD
CD
CD
CG
CD
CD
CD
CB
O
O
O
O
C
O
C
CA
N
C
O
CA
O
C
CA
N
CA
N
O
C
CA
N
OG
OG
CB
CA
N
OH
OH
OH
CZ
CE
O
O
O
C
CA
O
C
CA
1611
1609
1606
1611
1609
1606
2400
2396
2400
2396
2394
2400
2400
2400
2391
2421
2421
2441
2441
2440
2441
2440
2438
2436
2440
2451
2448
2451
2450
2448
2447
2448
2447
2451
2450
2448
2447
2491
2491
2488
2484
2482
2722
2722
2722
2721
2719
2730
2730
2730
2729
2726
2730
2729
2726
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
PHE
PHE
SER
SER
SER
SER
SER
SER
SER
SER
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
SER
SER
SER
SER
SER
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
75
75
75
75
75
75
128
128
128
128
128
128
128
128
128
130
130
131
131
131
131
131
131
131
131
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
135
135
135
135
135
150
150
150
150
150
151
151
151
151
151
151
151
151
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
3.28
3.82
3.91
3.37
3.89
3.58
4.13
4.47
3.58
4.08
4.44
3.61
3.83
3.74
4.34
3.83
3.93
4.37
3.14
3.78
2.90
3.24
4.09
4.47
3.66
4.44
4.12
4.11
4.15
3.57
3.96
3.66
3.56
3.50
3.67
3.59
4.04
3.73
3.69
3.98
4.11
4.06
3.93
3.48
3.97
4.22
3.83
4.08
3.99
4.09
3.79
4.02
3.72
4.21
3.95
Universitas Indonesia
85
Lampiran 7. (lanjutan)
N
N
C
N
N
C
C
C
N
C
C
N
N
N
C
O
O
O
O
C
C
C
2983
2983
2961
2962
2962
2978
2978
2979
2980
2960
2961
2962
2962
2962
2969
2973
2973
2973
2973
2975
2975
2978
C
CA
OD
ND
CG
O
C
O
O
O
O
C
CA
N
CA
O
C
CA
N
CA
N
CA
2729
2726
2741
2742
2740
2736
2735
2736
2736
2751
2751
2750
2747
2745
2747
2751
2750
2747
2745
2747
2745
2747
GLY
GLY
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
151
151
152
152
152
152
152
152
152
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
type
score
3.99
3.48
3.75
4.15
3.68
3.84
4.36
4.38
4.18
3.51
3.48
3.83
4.43
3.97
4.50
3.70
4.02
3.78
4.17
4.16
4.24
4.31
Ligan C261
Interaction Data
---------------Ligand:
:
Receptor: 2FOM: VIRAL PROTEIN/PROTEASE
Heavy atoms: ligand = 66, receptor = 1466
ligand
distance
---------O 3016
O 3016
O 3017
O 2949
O 2966
O 2967
O 2949
C 2948
C 2948
C 2948
O 2949
O 2949
O 2950
O 2950
C 2964
C 2964
receptor
residue
chain
1202
1279
1282
1229
1276
1282
2491
1229
1227
1225
1227
1225
1229
1225
1282
1278
TRP
ARG
ARG
HIS
ARG
ARG
SER
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
ARG
ARG
50
54
54
51
54
54
135
51
51
51
51
51
51
51
54
54
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
H-acc
H-acc
H-acc
H-acc
H-acc
H-acc
H-acc
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
30.2%
49.9%
52.8%
46.3%
77.6%
67.7%
78.3%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
2.81
2.62
2.63
2.55
2.54
2.58
2.62
3.51
4.38
4.32
3.49
3.49
3.88
4.36
3.32
3.76
Universitas Indonesia
86
Lampiran 7. (lanjutan)
O
O
O
O
O
O
O
N
N
N
N
N
C
C
C
C
C
C
C
O
O
O
O
O
N
N
N
N
N
N
C
C
C
C
C
O
O
O
O
O
O
O
O
C
O
O
C
C
C
C
O
O
O
C
O
2966
2966
2966
2967
2967
2938
2938
2939
2939
2939
2941
2941
2943
2943
2944
2946
2946
2946
2947
2969
2938
2938
2938
2938
2939
2939
2939
2939
2941
2941
2943
2948
2948
2948
2948
2949
2949
2949
2949
2950
2950
2950
2938
2948
2949
2968
3004
3004
3009
3014
3016
3016
3016
2998
2999
CZ
CD
CG
CZ
NE
CD
CD
CD
CD
CG
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CD
CG
CD
CD
CB
O
C
CA
CG
CB
CA
N
CD
CG
CG
CB
O
C
CA
CB
O
C
CA
CB
O
CA
OG
OG
CB
CE
NE
CD
NE
NE
CZ
CE
CD
CE
NE
1278
1273
1270
1278
1276
2400
2396
2400
2396
2394
2400
2396
2400
2396
2396
2400
2396
2394
2396
2396
2452
2451
2450
2448
2455
2452
2448
2447
2458
2455
2455
2452
2451
2450
2448
2452
2451
2450
2448
2452
2451
2448
2491
2491
2488
2852
1202
1199
1202
1202
1207
1204
1199
1227
1229
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
LEU
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
PRO
SER
SER
SER
TYR
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
HIS
HIS
54
54
54
54
54
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
135
135
135
161
50
50
50
50
50
50
50
51
51
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
3.38
3.44
4.26
3.40
3.41
3.62
4.44
3.41
4.14
4.41
3.98
4.32
4.16
3.89
4.35
3.80
3.70
4.40
3.85
3.68
4.03
4.34
4.49
3.70
3.74
3.60
3.58
4.20
4.49
3.81
4.48
3.81
3.68
4.15
3.71
4.50
3.38
4.14
4.14
3.68
4.16
4.09
3.78
3.58
3.46
3.79
3.92
3.99
4.27
3.96
3.53
3.49
3.98
3.92
3.44
Universitas Indonesia
87
Lampiran 7. (lanjutan)
O
C
C
C
C
O
O
O
O
C
C
C
C
O
O
O
N
O
O
O
O
N
N
N
N
C
C
C
C
C
C
C
C
O
O
O
O
O
O
O
O
O
N
2999
3004
3014
3014
3014
3016
3016
3017
3017
3003
3005
3009
3010
3011
3012
2999
2987
2988
2988
2988
2988
2989
2989
2989
2989
2993
2996
2996
2997
2998
2998
2998
2998
2999
2999
2999
2999
3000
3000
3000
3000
3019
2989
ND
NH
NH
NH
CZ
NH
CZ
NH
CZ
CG
CG
CG
CG
CG
CG
C
O
O
C
CA
N
O
C
CA
N
O
O
C
O
O
C
CA
N
O
C
CA
N
O
C
CA
N
O
N
1223
1282
1282
1279
1278
1282
1278
1279
1278
1560
1560
1560
1560
1560
1560
2735
2751
2751
2750
2747
2745
2751
2750
2747
2745
2751
2751
2750
2751
2751
2750
2747
2745
2751
2750
2747
2745
2751
2750
2747
2745
2751
2752
HIS
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
ASN
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
VAL
51
54
54
54
54
54
54
54
54
72
72
72
72
72
72
152
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
154
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
3.60
4.44
3.33
3.25
3.75
3.45
3.42
3.14
3.32
3.92
3.76
3.84
3.52
3.54
4.09
3.85
4.08
3.09
3.51
3.68
3.62
3.01
3.41
4.01
4.40
3.98
3.39
4.12
4.07
3.83
3.85
3.51
3.42
4.37
4.36
3.66
3.10
4.47
4.26
3.92
4.19
4.34
4.07
Universitas Indonesia
88
Lampiran 7. (lanjutan)
Ligan C385
Interaction Data
---------------Ligand:
:
Receptor: 2FOM: VIRAL PROTEIN/PROTEASE
Heavy atoms: ligand = 66, receptor = 1466
ligand
distance
---------H 2938
H 2940
O 2971
O 2971
O 3019
O 3018
O 3018
O 3001
N 2941
N 2941
N 2941
N 2941
O 2942
O 2942
O 2942
O 2942
O 2943
O 2943
O 2943
O 2943
O 2943
O 2943
C 2952
C 2952
C 2952
C 2952
C 2953
C 2953
C 2953
C 2953
C 2953
C 2953
O 2954
O 2954
O 2954
O 2954
O 2954
O 2954
O 2955
O 2955
receptor
residue
chain
type
score
1611
2751
1282
1276
1202
1282
1279
2768
1227
1223
1222
1219
1229
1227
1223
1222
1229
1227
1225
1223
1222
1219
1229
1227
1223
1222
1229
1227
1225
1223
1222
1219
1229
1225
1223
1222
1219
1218
1225
1223
ASP
GLY
ARG
ARG
TRP
ARG
ARG
VAL
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
75
153
54
54
50
54
54
155
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
H-don
H-don
H-acc
H-acc
H-acc
H-acc
H-acc
H-acc
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
61.3%
35.1%
30.4%
21.2%
26.3%
22.7%
21.5%
25.1%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
1.48
2.03
2.50
2.57
2.70
2.46
2.83
2.66
4.20
3.78
4.02
4.12
4.16
3.41
3.70
4.45
3.47
3.90
3.32
4.11
3.71
4.29
4.30
3.79
3.84
4.23
3.89
4.32
3.24
4.14
3.38
3.50
3.96
3.03
4.50
3.43
3.48
4.15
3.86
4.17
Universitas Indonesia
89
Lampiran 7. (lanjutan)
S
S
C
C
C
C
S
S
C
C
C
C
O
O
O
N
N
N
N
O
O
C
C
C
S
S
C
C
N
O
O
N
N
N
N
O
O
O
O
C
C
C
N
N
N
N
C
C
C
N
N
C
C
C
C
2962
2962
2960
2960
2960
2960
2962
2962
2969
2970
2970
2970
2971
2971
2971
2937
2937
2941
2941
2942
2942
2956
2956
2956
2962
2962
2964
2964
2937
2942
2942
2937
2937
2937
2941
2942
2942
2942
2942
2945
2945
2945
2946
2946
2946
2946
2948
2948
2948
2950
2950
2952
2952
2952
2952
CA
N
NH
NH
CZ
NE
NH
CZ
NH
NH
CZ
NE
NH
CZ
CD
OD
CG
OD
OD
OD
OD
OD
OD
CG
OD
CG
OD
CG
OD
OD
C
C
CA
N
O
O
C
CA
N
O
C
CA
O
C
CA
N
O
C
CA
C
CA
O
C
CA
N
1215
1213
1282
1279
1278
1276
1279
1278
1282
1282
1278
1276
1279
1278
1273
1610
1609
1611
1610
1611
1610
1611
1610
1609
1611
1609
1611
1609
2741
2741
2735
2750
2747
2745
2751
2751
2750
2747
2745
2751
2750
2747
2751
2750
2747
2745
2751
2750
2747
2750
2747
2751
2750
2747
2745
HIS
HIS
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASN
ASN
ASN
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
51
51
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
152
152
152
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
4.19
4.36
3.91
4.33
3.81
3.81
3.99
4.21
3.98
3.60
4.14
3.77
4.21
2.92
3.69
3.94
3.55
3.97
4.34
4.24
4.43
3.11
4.23
3.98
4.47
4.49
3.30
3.99
3.74
3.92
3.84
3.93
4.47
4.28
4.38
3.11
3.48
3.10
3.03
4.31
3.67
3.66
3.91
3.48
3.18
4.32
4.27
4.34
4.30
3.72
3.61
3.84
4.32
4.12
4.23
Universitas Indonesia
90
Lampiran 7. (lanjutan)
C
C
C
C
N
S
S
N
N
N
N
S
N
N
N
N
N
C
C
C
C
C
C
C
O
O
O
O
O
O
O
C
C
C
C
O
O
C
C
O
O
O
O
O
C
C
C
O
O
O
O
C
C
C
2945
2945
2945
2945
2946
2947
2947
2950
2950
2950
2950
2947
2950
2950
2950
2950
2950
3012
3012
3016
3017
3017
3017
3017
3018
3018
3018
3018
3019
3019
3019
3016
3017
3017
3017
3018
3018
3013
3013
3014
3014
3015
2989
2989
2996
2996
2999
2989
2989
2989
2989
2996
2996
2996
O
C
CA
N
N
O
C
O
C
CA
N
CD
CB
C
CA
O
N
NE
CD
NE
CZ
CE
NE
CD
CZ
CE
NE
CD
CZ
CE
CD
NH
NH
NH
CZ
CZ
NE
CG
O
CG
O
O
O
C
O
C
O
CG
CB
CA
N
C
CA
N
2757
2756
2754
2752
2752
2757
2756
2757
2756
2754
2752
2848
2842
2840
2838
2862
2857
1202
1199
1202
1207
1204
1202
1199
1207
1204
1202
1199
1207
1204
1199
1282
1282
1279
1278
1278
1276
1560
1557
1560
1557
1557
2751
2750
2751
2750
2751
2760
2758
2754
2752
2756
2754
2752
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
TYR
TYR
TYR
TYR
VAL
VAL
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
TRP
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
161
161
161
161
162
162
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
54
54
54
54
54
54
72
72
72
72
72
153
153
153
153
153
154
154
154
154
154
154
154
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
3.81
4.08
4.24
3.65
3.97
4.36
4.31
2.96
3.59
3.99
3.32
3.82
3.70
3.84
3.95
3.79
3.53
3.97
3.98
4.24
4.35
4.05
3.16
3.97
4.06
3.90
3.34
4.18
3.88
3.62
3.69
4.33
3.69
3.87
4.28
3.07
4.37
4.19
4.03
3.04
3.74
4.18
2.73
3.62
3.75
3.76
3.93
4.24
4.43
3.67
4.05
4.30
4.10
3.99
Universitas Indonesia
91
Lampiran 7. (lanjutan)
C
O
O
O
O
O
N
N
N
C
C
C
O
O
O
O
O
3000
3001
3001
3001
3001
2990
2991
2991
2991
2998
3000
3000
3001
3001
3001
3001
3001
CA
CG
CB
C
CA
CG
CG
CB
N
N
CG
N
CG
CB
O
C
CA
2754
2760
2758
2756
2754
2776
2776
2774
2768
2768
2776
2768
2776
2774
2773
2772
2770
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
154
154
154
154
154
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
4.25
4.08
3.44
3.41
3.22
4.29
4.41
4.33
4.22
4.46
4.13
3.90
3.48
3.72
4.28
4.47
3.69
Ligan C386
Interaction Data
---------------Ligand:
:
Receptor: 2FOM: VIRAL PROTEIN/PROTEASE
Heavy atoms: ligand = 66, receptor = 1466
===== Ligand 1:
ligand
distance
---------O 3018
O 3019
H 2939
H 2983
O 2958
N 2941
O 2942
O 2942
O 2942
O 2942
O 2943
O 2943
O 2943
N 2944
N 2944
N 2944
N 2944
N 2944
receptor
residue
chain
type
score
1282
1279
1611
2736
2745
1223
1229
1227
1223
1222
1223
1222
1219
1227
1225
1223
1222
1219
ARG
ARG
ASP
ASN
GLY
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
54
54
75
152
153
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
H-acc
H-acc
H-don
H-don
H-acc
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
79.6%
83.1%
60.8%
30.8%
16.5%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
2.56
2.49
1.50
1.88
3.04
4.49
4.03
2.96
2.87
3.94
4.06
4.00
3.56
4.38
4.15
3.74
3.54
3.45
Universitas Indonesia
92
Lampiran 7. (lanjutan)
N
N
N
N
S
S
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
N
N
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
C
O
O
O
C
O
O
O
O
C
C
C
O
C
O
O
O
O
O
O
O
N
N
N
O
O
2946
2946
2946
2946
2947
2947
2948
2948
2948
2948
2948
2948
2949
2949
2949
2949
2949
2950
2950
2951
2951
2951
2951
2951
2951
2952
2952
2952
2952
2953
2955
2955
2955
2966
2967
2967
2968
2968
2969
2969
2970
2971
2966
2967
2967
2967
2967
2967
2968
2968
2937
2937
2941
2942
2942
CE
CD
ND
CG
NE
CD
NE
CE
CD
ND
CG
CB
NE
CE
CD
ND
CG
NE
CE
NE
CE
CD
ND
CG
CB
NE
CE
ND
CG
CB
CG
CB
CA
O
O
C
O
C
CG
O
CG
CG
C
O
C
CA
N
N
C
N
CG
CB
OD
OD
CG
1227
1225
1223
1222
1229
1225
1229
1227
1225
1223
1222
1219
1229
1227
1225
1223
1222
1229
1227
1229
1227
1225
1223
1222
1219
1229
1227
1223
1222
1219
1222
1219
1215
1557
1557
1556
1557
1556
1560
1557
1560
1560
1572
1573
1572
1570
1568
1578
1582
1578
1609
1606
1611
1611
1609
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
HIS
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
LYS
LYS
LYS
LYS
LYS
LYS
LYS
LYS
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
72
72
72
72
72
72
72
72
72
73
73
73
73
73
74
74
74
75
75
75
75
75
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
3.22
4.05
3.83
4.31
3.92
4.20
3.48
3.44
3.64
3.60
3.73
4.49
3.76
4.18
3.67
4.37
4.09
4.12
4.31
4.02
3.62
3.96
3.29
3.51
3.92
4.50
3.66
3.33
4.06
3.73
4.27
3.17
4.06
4.16
3.91
4.29
4.14
4.33
4.38
3.85
4.43
3.93
4.21
3.49
3.34
3.55
4.28
3.83
4.20
4.19
3.41
3.67
3.57
2.89
3.91
Universitas Indonesia
93
Lampiran 7. (lanjutan)
O
N
C
C
C
C
C
C
O
O
C
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
C
C
N
N
N
C
O
O
O
O
N
O
O
N
N
C
C
C
C
C
C
C
O
O
O
C
C
C
O
O
O
C
S
S
2943
2944
2951
2952
2952
2956
2956
2957
2958
2958
2966
2968
2968
2968
2968
2968
2942
2942
2942
2942
2942
2945
2945
2946
2946
2950
2957
2958
2958
2958
2958
2941
2942
2942
2946
2946
2952
2952
2956
2957
2957
2957
2957
2958
2958
2958
2957
2957
2957
2958
2958
2958
2961
2962
2962
OD
OD
OD
OD
CG
OD
CG
OD
OD
CB
N
OD
CG
CB
CA
N
OD
CG
O
C
CA
O
C
O
C
C
OD
ND
OD
CG
C
CA
CA
N
CA
N
CA
N
CA
O
C
CA
N
O
C
CA
CG
CA
N
CG
CA
N
CG
CA
N
1611
1611
1611
1611
1609
1611
1609
1611
1611
1606
1600
1611
1609
1606
1602
1600
2741
2740
2736
2735
2733
2736
2735
2736
2735
2735
2741
2742
2741
2740
2735
2747
2747
2745
2747
2745
2747
2745
2747
2751
2750
2747
2745
2751
2750
2747
2760
2754
2752
2760
2754
2752
2760
2754
2752
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASP
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
ASN
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
GLY
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
VAL
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
154
154
154
154
154
154
154
154
154
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
3.69
4.32
4.06
3.21
4.42
3.42
4.45
4.06
4.31
4.37
4.46
4.25
4.37
3.59
3.98
3.55
3.42
4.46
4.13
3.59
4.14
3.61
4.33
3.49
3.88
3.88
3.95
4.07
3.09
3.63
4.30
4.32
3.55
3.08
4.06
4.03
4.03
3.95
4.50
4.50
3.82
3.83
3.87
3.61
3.16
3.24
3.95
4.49
3.68
3.55
4.32
3.41
3.96
3.89
3.74
Universitas Indonesia
94
Lampiran 7. (lanjutan)
N
C
C
C
C
O
O
O
O
N
C
N
S
S
S
C
C
C
C
N
N
2963
2964
3017
3017
3017
3018
3018
3019
3019
2991
2992
2993
2994
2994
2994
2995
2996
2996
2996
2997
2997
N
N
NH
NH
CZ
NH
CZ
NH
CZ
OH
CE
CE
OH
CZ
CE
OH
OH
CZ
CE
CE
CD
2752
2752
1282
1279
1278
1279
1278
1282
1278
2855
2852
2852
2855
2854
2852
2855
2855
2854
2852
2852
2848
VAL
VAL
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
ARG
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
TYR
154
154
54
54
54
54
54
54
54
161
161
161
161
161
161
161
161
161
161
161
161
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2FOM
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
weak
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
4.19
4.47
3.26
3.39
3.78
3.55
3.47
3.22
3.27
3.91
3.85
4.32
4.04
4.11
3.89
4.13
3.68
4.30
4.36
4.04
4.35
Universitas Indonesia
95
Ligan C261
Ligan 385
Ligan 386
Keterangan
Universitas Indonesia