Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS


PERILAKU PROENVIROMENTPADA MATERI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
KELAS VII SMP

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
OKTOBER, 2017

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1


PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS
PERILAKU PROENVIROMENTPADA MATERI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
KELAS VII SMP

Oleh:
Agnes Samantha Sinaga S , Evita Anggereini2), Upik Yelianti)
1)
1)
Mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi
2)
DosenPendidikanMatematikaJurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Dosen
Email: 1)Agnes.samanth@yahoo.com

Pembelajaran merupakan interaksi sistematis antara peserta didik dengan pendidik yang berkaitan
dengan materi pembelajaran pada suatu lingkungan belajar. LKS adalahSalah satu bahan ajar yang
dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.LKS yang dikembangkan adalah LKS cetak dan LKS
ini mengacu pada kurikulum KTSP. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu mengembangkan
produk LKS berbasis perilaku proenviroment pada materi pencemaran lingkungan, mengetahui
kelayakan LKS berbasis perilaku proenviroment pada materi pencemaran lingkungan, dan mengetahui
respon guru dan siswa pada pengembangan LKS berbasis perilaku proenviroment pada materi
pencemaran lingkungan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan
yang digunakan adalah model pengembangan 4D/4P, Define (Pendefinisian), Design (Perancangan),
Develop (Pengembangan), dan Dessiminate (Penyebaran). Data yangdiperoleh dalam penelitian ini
adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari validator materidan validator
media. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari respon guru dansiswa. Data tersebut kemudian
dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Kota Jambi. LKS divalidasi
oleh ahli materi dan ahli media. Validasi materi dan media dilakukan masing-masing sebanyak tiga
kali. Validasi akhir oleh validator materi memperoleh skor 71 dengan persentase 88,75%
termasukdalam kategori “Sangat Baik”. Validasi akhir oleh validator media mamperoleh skor 63
dengan persentase 75% termasuk dalam kategori “sangat baik”. Ujicoba tanggapan guru memperoleh
skor 129 dengan persentase 94,85% termasuk dalam kategori “sangat baik”. Selanjutnya ujicoba
kelompok kecil memperoleh skor 702 dengan persentase 86,2% termasuk kategori “sangat
baik”.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pengembangan lembar kerja siswa (LKS)
berbasis perilaku proenviroment pada materi pencemaran lingkungan kelas VII SMPlayak digunakan
sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran di sekolah maupun layak digunakan sebagai pedoman
belajar mandiri di rumah.

Kata Kunci: LKS, pencemaran lingkungan, perilaku Proenviroment.

Jambi, 2017
Mengetahui dan Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Evita Anggereini, M.Si Dr. Upik Yelianti, M.S


NIP. 19670307 199103 2002 NIP. 196005091986032002

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2


PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS
PERILAKU PROENVIROMENTPADA MATERI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
KELAS VII SMP

Oleh:
Agnes Samantha Sinaga S , Evita Anggereini2), Upik Yelianti)
1)
1)
Mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi
2)
DosenPendidikanMatematikaJurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi Dosen
Email: 1)Agnes.samanth@yahoo.com

Learning is a systematic interaction between learners with educators relating to learning


materials in a learning environment. LKS is one of the teaching materials that can be used in
learning activities. LKS developed is printed LKS and this LKS refers to curriculum KTSP.
The objective of this research is to develop LKS product based on proenviroment behavior on
environmental pollution material, to know the feasibility of LKS based on proenviroment
behavior on environmental pollution material, and to know teacher and student response on
LKS development based on proenviroment behavior on environmental pollution material.
This type of research is development research. The development model used is the 4D / 4P
development model, Define, Design, Develop, and Dessiminate. The data obtained in this
study are qualitative data and quantitative data. Qualitative data obtained from material
validators and media validators. While the quantitative data obtained from the response of
teachers and students. The data are then analyzed descriptively. This research was conducted
in SMP Negeri 22 Kota Jambi. LKS is validated by material experts and media experts.
Material and media validation is done three times each. The final validation by the material
validator obtained a score of 71 with the 88.75% percentage included in the "Excellent"
category. The final validation by the media validator can be 63 with 75% percent included in
the "very good" category. Trial of teacher response got score 129 with percentage 94,85%
included in category "very good". Subsequently small group trials obtained a score of 702
with a percentage of 86.2% including the "excellent" category. Based on the result of the
research, it can be concluded that the development of student worksheet (LKS) based on
proenviroment behavior on the class environmental contamination material VII SMP is
suitable to be used as instructional material in learning process in school and also suitable to
be used as independent study guide at home.

Keywords: LKS, environmental pollution, Proenviroment behavior.

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3


PENDAHULUAN itu, pada saat pembelajaran guru hanya
Latar Belakang Masalah menggunakan metode ceramah, Tanya
jawab dan diskusi dalam kelas sehingga
Pembelajaran merupakan interaksi hasil belajarnya kurang maksimal.
sistematis antara peserta didik dengan Menurut Paidi (2012:9) menambahkan
pendidik berkaitan dengan materi objek belajar atau lingkungan dapat
pembelajaran pada suatu lingkungan digunakan untuk memunculkan fakta yang
belajar. Proses pembelajaran mencakup di memungkinkan siswa untuk bertanya
dalamnya proses pemilihan, penataan, dan sampai pada upaya pemecahannya.Adanya
penyampaian informasi dalam lingkungan materi lingkungan dengan cara mengatasi
yang sesuai serta cara peserta didik dampak pencemaran lingkungan yang bias
berinteraksi dengan sumber informasi. dilakukan disekitar area sekolah seperti
Menurut Sagala (2012:61) proses dengan menjaga kebersihan dan yang
pembelajaran merupakan kegiatan yang mengandung zat aditif. Perilaku
dirancang untuk membantu seseorang proenviroment adalah perilaku atau
mempelajari suatu kemampuan atau nilai perbuatan manusia yang secara sadar
yang baru. Berdasarkan hal ini maka terhadap lingkungan dengan dilandasi
peranan bahan ajar sangat dibutuhkan sikap tanggung jawab. Namun masih ada
dalam proses pembelajaran. Menurut peserta didik yang kurang peduli terhadap
Sagala (2012:62) menambahkan bahan lingkungan. Terbukti dengan masih
pelajaran dalam proses pembelajaran ditemukan sampah sisa jajan yang dibuang
merupakan tindakan pendidik atau guru, didalam laci meja belajar mereka serta
juga merupakan tindakan memberikan sampah kertas yang dibuang sembarangan.
dorongan dalam belajar yang tertuju pada Kurang kepedulian peserta didik
pencapaian tujuan belajar. terhadap lingkungan dikarenakan tidak ada
Bahan ajar adalah segala bentuk peraktek secara langsung pada saat
bahan yang digunakan untuk membantu pembelajaran dan belum adanya kesadaran
guru atau instruktur dalam melaksanakan peserta didik untuk peduli terhadap
proses pembelajaran di kelas. Bahan yang lingkungan.Untuk itu peneliti tertarik
dimaksud bisa berupa bahan tertulis untuk mengembangkan LKS yang dapat
maupun bahan tidak tertulis.Salah satu dijadikan bahan ajar oleh guru dalam
bahan ajar yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.LKS yang
kegiatan pembelajaran adalah Lembar dikembangkan peneliti yaitu LKS yang
Kegiatan Siswa (LKS). Menurut Prastowo berisi materi pencemaran lingkungan
(2012:203) LKS merupakan lembaran- berbasis perilaku proenviroment.
lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran Menurut Inur Tivani dan Vaidi
kegiatan tersebut biasanya berupa petunjuk (2016) dalam penelitiannya berjudul
atau langkah-langkah untuk menyelesaikan “Pengembangan LKS Biologi Berbasis
suatu tugas berdasarkan kompetensi dasar Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan
yang akan dicapai. Berdasarkan hasil Pemecahan Masalah dan Karakter Peduli
observasi yang telah dilakukan di Lingkungan’’ ini menunjukan bahwa LKS
tigasekolahyaitu SMP Negeri 16 Kota biologi berbasis masalah layak untuk topik
Jambi, SMP Negeri 21 Kota Jambi dan perubahan lingkungan/iklim dan daur
SMP Negeri 22 Kota Jambi. Didapatkan ulang limbah dilihat dari hasil penilaian
informasi, dari ketiga sekolah bahwa pada aspek kelayakan isi, kebahasaan,
belum ada sekolah yang menggunakan penyajian dan kegrafikan termasuk dalam
LKS pada pembelajaran materi kategori sangat baik. LKS biologi berbasis
pencemaran lingkungan di sekolah. Selain masalah efektif digunakan untuk

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4


meningkatkan kemampuan pemecahan lingkungan mengabaikan atau
masalah dan karakter peduli lingkungan meminimalkan peran karakteristik
siswa. kepribadian individu. penulis sampaikan
Menurut Linda Steg dan Charles gambaran tentang penelitian terkini
Vlek (2009) dalam penelitiannya berjudul mengenai bagaimana karakteristik
“Mendorong prilaku pro-lingkungan: personal mempengaruhi adopsi dari Best
sebuah kajian integrasi dan agenda” Management Practices (BMPs) dan
dengan Kualitas lingkungan sangat mengusulkan perluasan karakteristik
bergantung pada pola perilaku manusia terukur untuk disertakan motivasi kerja
yang kami tinjau berkontribusi terhadap petani, sikap lingkungan, dan penalaran
potensi psikologi lingkungan untuk moral terhadap lingkungan tujuannya
memahami dan mempromosikan perilaku adalah memacu minat untuk memahami
pro-lingkungan. Kerangka umum pendahulunya terhadap perilaku pro-
diusulkan terdiri dari: (1) identifikasi lingkungan petani itu manfaat kualitas air
perubahan perilaku, pemeriksaan faktor permukaan. Kami memasukkan beberapa
utama yang mendasari perilaku ini, (3) proposisi mengenai arah korelasi antara
merancang dan menerapkan intervensi karakteristik dan perilaku pro-lingkungan.
untuk mengubah perilaku untuk Penulis mengusulkan korelasi positif
mengurangi dampak lingkungan, dan (4) perilaku pro-lingkungan dengan sikap pro-
evaluasi terhadap efek intervensi. lingkungan, penalaran ekosentris tentang
Menurut Jan Krajhanzl (2010) isu lingkungan, proses intrinsik motivasi,
dalam penelitiannya berjudul “Perilaku motivasi internalisasi tujuan, dan konsep
Environmental dan Pro-lingkungan” diri internal petani. Kami mengusulkan
mendapatkan hasil salah satu bidang minat korelasi negatif antara perilaku pro-
yang penting dalam psikologi adalah apa lingkungan dan sikap lingkungan yang
yang disebut lingkungan atau perilaku pro- rendah, penalaran antroposentristentang
lingkungan. Penulis menyajikan sebuah masalah lingkungan, motivasi
prosedur metodologis yang mendukung instrumental, dan konsep diri petani
perilaku ramah lingkungan di Indonesia eksternal.
praktek. Penulis mencantumkan lima Menurut Purwani (2014:13) pada
karakteristik hubungan pribadi dengan penelitiannya menjelaskan bahwa pedulil
alam dan menjelaskan Betapa pentingnya ingkungan adalah sikap dan tindakan yang
membedakan antara keduanya dalam teori selalu berupaya mencegah kerusakan pada
profesional dan praktek. Penulis juga lingkungan dan alam sekitarnya, dan
menekankan pentingnya orang membentuk mengembangkan upaya-upaya untuk
hubungan pribadi Dengan alam. Dalam hal memperbaiki kerusakanalam yang sudah
ini, pelajari pemahaman pribadi individu terjadi. Purwani (2014:17) juga
tentang Persyaratan umum pendidikan menyatakan bahwa kesadaran dan
lingkungan dan pembangunan pemahaman kepedulian manusia terhadap lingkungan
bersama tampaknya sangat penting. tidak dapat tumbuh begitu saja secara
Menurut Courtney E. Quinn dan alamiah, namun harus diupayakan
Mark E. Burbach (2008) dalam pembentukannya secara terus menerus
penelitiannya berjudul “Karakteristik sejak usia dini melalui kegiatan-kegiatan
Pribadi Perilaku Pro-Lingkungan yang yang nyata didekat dengan lingkungan
meningkatkan kualitas air kehidupan sehari-hari.
permukaan”keputusan yang dibuat oleh LKS yang dikembangkanini
masing-masing petani untuk menerapkan memiliki spesifikasi seperti: LKS berbasis
praktik konservasi yang semakin baik. perilaku proenviroment, terdapat kegiatan
Kualitas air permukaan akan semakin praktek secara langsung kelingkungan dan
penting di abad ke-21. perilaku pro-

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5


dapat membua tsikap peserta didik untuk Tabel 3.1 Kategori nilai validasi materi LKS
peduli terhadap lingkungan. No Skala Skor Tingkat
Nilai Kategori
Berdasarkan uraian di atas, maka 1 4 65-80 Sangat baik
2 3 50-64,99 Baik
dirasa perlu untuk melakukan penelitian
3 2 35,00-49,99 Tidak baik
dengan berjudul “Pengembangan 4 1 20-34,99 Sangat tidak
Lembar KerjaSiswa (LKS) Berbasis baik
Perilaku Proenviroment Pada Materi Sumber: Widoyoko (2014 : 111).
Pencemaran Lingkungan Kelas VII
SMP” Instrumen kevalidan media LKS
memiliki jawaban berupa data kuantitatif
METODE PENELITIAN yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai
Penelitian ini tergolong penelitian berikut:
pengembangan (Reseach and Tabel 3.2 kategori nilai validasi media LKS
Development) karena penelitian ini No Skala Skor Tingkat
menghasilkan produk berupa lembar kerja Nilai Kategori
siswa berbasis perilaku proenviroment 1 4 68,26-84 Sangat baik
untuk kelas VII SMP. Penelitian 2 3 52,50-68,25 Baik
3 2 36,75-52,49 Tidak baik
pengembangan LKS ini menggunakan 4 1 21-36,74 Sangat tidak
model pengembangan 4-D (four D model). baik
Peneliti memilih model 4-D karena setiap Sumber: Widoyoko (2014 : 111).
tahapannya lebih sistematis, selain itu
model ini juga mudah dipahami dan Kategori interpretasi skor
mudah diterapkan dalam proses kevalidan dan ujicoba LKS memiliki
pengembangan. Menurut Mulyatiningsih jawaban berupa data kuantitatif yang dapat
(2014:195-199) langkah-langkah dalam dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut.
Tabel 3.3 kategori respon Guru
membuat LKS dengan mengikuti model
pengembangan perangkat pembelajaran No Skala Skor Tingkat
Nilai Kategori
yang dikembangkan oleh Thiagarajan 1 4 110,50- Sangat baik
(1974) terdiri dari 4 tahap pengembangan 136,00
yaitu tahap pendefinisian (Define), tahap 2 3 85,00-110,49 Baik
perancangan (Design), tahap 3 2 59,50-84,99 Tidak baik
pengembangan (Develop), dan tahap 4 1 34,00-59,49 Sangat tidak
penyebaran (Desseminate). baik
Sumber: Widoyoko (2014 : 111).

Teknik Analisis Data Kategori interpretasi skor kevalidan dan


Data yang akan diperoleh dari ujicoba LKS memiliki jawaban berupa
penelitian ini adalah data yang diambil dari data kuantitatif yang dapat dilihat pada
kuantitatif didapatkan dari hasil validasi Tabel 3.4 sebagai berikut
produk dari para ahli kemudian dianalisis
dengan menggunakan uji rating scale Tabel 3.4 kategori siswa pada ujicoba kelompok
kecil
untuk mengetahui persentase tanggapan
sehingga didapatkan ukuran kesesuaian
No Skala Skor Tingkat
dari desain LKS. Menurut Riduwan Nilai Kategori
(2010:46) dalam rating scale responden 1 4 664-816 Sangat baik
akan memilih salah satu dari jawaban 2 3 511-663 Baik
kuantitatif yang telah disediakan. 3 2 358-510 Tidak baik
4 1 204-357 Sangat tidak
baik
Sumber: Widoyoko (2014 : 111).

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6


HASIL PENGEMBANGAN DAN
PEMBAHASAN Berikut grafik respon guru dan
siswa terhadap produk LKS berbasis
Bahan ajar berupa Lembar Kerja prilaku proenviroment.
Siswa (LKS) Berbasis perilaku
proenviromental yang telah dirancang
selanjutnya divalidasi oleh validator 100 94,85
86,02
materi. Pada proses ini, yang bertindak
80
sebagai validator materi adalah ibuDesfaur

Skor (%)
Hasil
Natalia, M.Pd proses validasi ini dilakukan 60 Respon
sebanyak tiga kali. Dari hasil validasi Guru dan
40
tersebut diperoleh saran dan perbaikan siswa
terhadap isi materi LKS berbasis perilaku 20
proenviromental.
0

Berdasarkan hasil validasi materi Guru Siswa


yang dilakukan tiga kali dapat dilihat pada
grafik berikut ini. Gambar 4.3 Grafik Hasil Respon Guru dan
Siswa
100 Berikut inimerupakan grafik secara
90 80,25 88,75
80 umum hasil keseluruhan dari produk LKS
70 berbasis prilaku Proenviroment.
Skor (%)

60 51,25
50
40
30
20
10
0
Validasi validasi Validasi
1 2 3
Tahap Validasi

Gambar 4.1 Grafik Hasil Validasi Materi

Berdasarkan hasil validasi media


yang dilakukan sebanyak tiga kali dapat Gambar 4.4 Grafik Hasil Pengembangan
dilihat pada grafik berikut ini. Produk.
PENUTUP
80 75
71,42 Berdasarkan hasil penelitian
60 58,33 pengembangan dan pembahasan tentang
Skor (%)

Hasil bahan ajar LKS materi pencemaran


40
Validasi lingkungan berbasis perilaku
Media proenviroment yang telah dikembanagkan,
20
ada beberapa hal yang dapat dikaji :
0
Validasi 1Validasi 2Validasi 3 1. LKS materi pencemaran lingkungan
berbasis perilaku proenviroment
dikembangkan melalui beberapa
Gambar 4.2 Hasil Validasi Media tahapan sesuai dengan model

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7


pengembangan 4D/4P (Define, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Design, Develop, Desseminate). Bandung : Alfabeta.
2. Validasi materi dilakukan sebanyak
3 kali. Validasi pertama memperoleh . 2013. Metode Penelitian Pendidikan
skor 41 dengan persentase 51,25% Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
dan termasuk dalam kategori “Baik”. Bandung: Alfabeta.
3. Hasil ujicoba tanggapan siswa Mulyatiningsih,E. 2014. Metode
dilakukan pada kelompok kecil Penelitian Terapan Bidang
dengan jumlah siswa 12 orang. Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
5.2 Saran Pemanfaatan
Paidi. 2012. Peningkatan Scientific Skill
1. Penelitian pengembangan ini dapat Siswa Melalui Implementasi Metode
dijadikan acuan dalam guided inquiry Pada Pembelajaran
mengembangkan perangkat Biologi di SMA 1 Sleman. Skripsi:
pembelajaran lainnya terutama Universitas Negeri Yogyakarta.
pengembangan bahan ajar LKS
berbasis perilaku proenviroment. Purwani, Linda, T. 2014. Implikasi Nilai
2. LKS berbasis perilaku Karakter Peduli Lingkungan di
proenviroment dapat dikembangkan Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kebon
dengan menggunakan materi biologi Agung Imogiri Bantul. UIN Sunan
(IPA) lainnya. Kalijaga Skripsi.
3. Ujicoba yang dilakukanpada LKS ini
hanya sebatas ujicoba di satu Quinn, Courtney E dan Mark E. Burbach.
sekolah, penulismenyarankan agar 2008. Karakteristik Pribadi
ujicoba dapat dilakukan lebih dari Perilaku Pro-Lingkungan yang
satu sekolah. Meningkatkan Kualitas Air
Permukaan. Sebuah Jurnal Ilmu
DAFTAR RUJUKAN Alam dan Sosial. Universitas
Nebraska, Lincoln.
Krajhandzl, Jan. 2010. Enviromental and
Proenviromental Bahavior. Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika.
Scool and Health. Bandung: Alfabeta.
Sagala, S. 2012. Konsep dan Makna .2013. Skala Pengukuran
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Variabel-Variabel Penelitian.
Bandung:Alfabeta.
Setiyosari, P.2013. Metode Penelitian
Pendidikan dan Pengembangan. Widoyoko,E.P.2014. Teknik Penyusunan
Jakarta: Kencana. Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Steg, Linda dan Charles Vlek. 2009.
Mendorong prilaku pro-
lingkungan: sebuah kajian
integrasi dan agenda penelitian:
Sebuah Kajian Integrasi dan
Agenda Penelitian. Jurnal dari
Psikologi Lingkungan.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan

Agnes Samantha Sinaga.(RRA1C411013) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8

Anda mungkin juga menyukai