PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang serba modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin maju dan mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu memahami, menguasai, serta mampu menggunakan alat-alat yang tersedia
dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
Media yang beraneka ragam dapat digunakan guru agar peserta didik tidak
bosan dalam proses pembelajaran, mampu mendorong dan memotivasi peserta
didik untuk lebih giat belajar, serta akan membantu memperjelas materi yang akan
disampaikan. Macam-macam media tersebut antara lain Media Visual, Media
Audio, Media Audiovisual dan Animasi, serta Media Komputer.
Para pendidik dan dan orang tua tidak dapat mengingkari betapa kuat
pengaruh media komunikasi khususnya media audiovisual dan animasi terhadap
anak didik. Daya tarik yang begitu kuat dari media audiovisual dan animasi bagi
anak-anak tidak lepas dari karakteristik media ini yang memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan media cetak maupun media dengar, sehingga
anak-anak sangat menyukainya. Saat ini semakin banyak pembuat program yang
sadar betul dengan daya pikat media audiovisual dan animasi bagi anak-anak.
Media juga salah satu diantaranya yang sangat penting bagi guru, karena
guru sebagai pengembang ilmu sangat penting sekali untuk memilih dan
melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik.
Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif
serta terjadinya interaktif antara guru dan siswa dengan baik. Pembelajaran akan
lebih bermakna manakala menarik minat siswa dan memberikan kemudahan
untuk memahami materi karena penyajiannya dengan dilengkapi berbagai media
sebagai sarana penunjang kegiatan pembelajaran. Maka dari itu pada makalah ini,
akan membahas atau menguraikan tentang salah satu macam media yaitu media
audio-visual dan animasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya yaitu:
1. Apakah pengertian media audio-visual itu ?
2. Apa saja prosedur produksi media audio visual ?
3. Mengapa pentingnya analisis kebutuhan dalam memproduksi media
pembelajaran ?
4. Apa jenis kegiatan yang dilakukan pengembang pada setiap tahapan
5. Apa pentingnya media jenis audio visual dalam proses pembelajaran
6. Apa saja contoh dari jenis media audio pembelajaran ?
7. Peran apa saja yang diperlukan dalam media jenis audio pembelajaran ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dia atas, maka tujuannya yaitu:
1. Menjelaskan 3 tahapan dalam proses produksi media pembelajaran audio
visual
2. Menjelaskan prosedur produksi media jenis audio visual
3. Menjelaskan pentingnya analisis kebutuhan dalam memproduksi media
pembelajaran
4. Menjelaskan jenis kegiatan yang dilakukan pengembang pada setiap tahapan
5. Menjelaskan pentingnya media jenis audio visual dalam pembelajaran
6. Menyusun sebuah contoh synopsis, treatment dan naskah media pembelajaran
7. Membedakan peran sutradara, pengambil gambar dan penulis naskah
BAB II
PEMBAHASAN
2. Produksi terdiri dari naskah, hunting, casting, budgeting, shotting dan recording
audio.
3. Pasca Produksi melakukan proses editing, validasi, uji coba dan produksi, beikut
ini adalah tahap-tahap proses produksi media Audio Visual
Tahap Pra Produksi adalah tahap perencanaan dan persiapan yang meliputi
beberapa kegiatan yaitu
Hasil akhir yang diharapkan dari tahap Pra Prdouksi ini adalah tesusunya
naskah media pembelajaran yang telah divalidasi dan disetujui oleh tim ahli,
sehingga naskah tersebut dianggap layak untuk diproduksi
Dari kurikulum akan dihasilkan apa yang disebut dengan Pola Dasar
Kegiatan Pembelajaran (PDKP), dalam penyusunan PDKP tersebut perlu dimasukan
semua kompetensi yang diharapkan oleh indicator keberhasilan pembelajaran untuk
topic yang akan dikembangkan medianya, dari kompetensi dan indicator itu
kemudian ditetapkan jenis atau bentuk media apa saja yang cocok digunakan dalam
media pembelajaran, biasa ada beberapa media alternative yang bisa dipilih misalnya
media cetak, audio, video prsentasi, multimedia, internet dan lain-lain
B. Penyusunan Garis Besar Isi Media Video (GBIMV)
Di dalam PDKP sudah terlihat kompetensi, indicator dan jenis media yang
akan dikembangakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, disamping itu juga, sudah
ditetapkan bentuk media sebagai prioritas yang akan dikembangkan dan selanjutnya
penyusunan GBIMV
1. Perisapan Naskah
- Tahapan Pertama
Dimulai dengan pencarian ide/gagasan mengenai format sajian
yang disesuaikan dengan topic pembelajaran. Seringkali,
banyak ide yang muncul untuk suatu topic pembelajaran
dalam format sajianya (Drama, Dokumenter, Feature,
Presneter, Naratif, dan sebagainya), sehingga kita perlu
memilih yang paling cocok untuk kita gunakan
- Tahapan Kedua
Pengumpulan data dan informasi untuk membuat dan
melengkapi serta memperkaya naskah media tersebut, dapat
dilakuakn dengan cara mengkaji literature, melakukan survey
sederhana atau juga melakukan penelitian secara mendalam.
Misalnya jika kita ingin membuat video tentang Suku Anak
Dalam Jambi, harus mengumpulkan referensi terkait dan
mungkin perlu melakukan pengamatan langsung ke lokasi
agar benar- benar sesuai fakta yang terjadi sebagai bahan
untuk membuat naskah
- Tahapan Ketiga
Menyusun sinopsis dan treatment secara singkat dapat
diartikan sebagai ringkasan pogram atau ringkasan cerita,
synopsis diperlukan untuk memberikan gambaran secara
singkat dan padat tentang tema atau pokok materi yang akan
digunakan dalam pembuatan media. Konsep synopsis juga
sering digunakan untuk kegiatan seni, misalnya dongeng,
cerita bersambung, komik, teater, novel dan proses pembuatan
film. Sedangkan treatment merupakan pengembangan dari
synopsis, synopsis dan treatment khususnya dibuat untuk
media sound slide, flim, video dan pogram audio. Dalam
pembuatan Storyboard atau yang biasa kita kenal flim pendek,
belum menggunakan istilah teknis yang dilakukan pembuatan
scenario
a) Skenario
Skenario merupakan petunjuk operasional dalam
pelaksanaan produksi atau dalam pembuatan
pogramnya, jadi scenario sangat bermanfaat bagi
teknisi dan kerabat produksi yang akan
melaksanakanya dengan tanggung jawab teknisi
operasional. Petugas yang dibutukan antara lain yaitu:
Editor, cameramen, pencatat adegan, soundman, dan
lain-lain.
b) Pengkajian/Naskah
Setiap naskah harus dikaji oleh ahli materi, ahli media
dan ahli bahasa, ahli materi mengkaji aspek sajian
materi dan pembelajaran, dari aspek materi mislanya,
keseuaian materi dengan kurikulum, kecukupan,
ketepatan pemilihan dalam aplikasi.
Ahli media mengkaji dari setiap penyajian media,
misalnya kemenarikan penyampaian materi tersebut
sesuai karakteristik, konflik, musik, sound effect dan
lain-lain
2. Tahap Produksi
1) Rembuk Naskah
Setelah sutradara menerima dan mempelajari naskah, maka sang sutrada
meminta kepada produser untuk dilakukan rembuk naskah dengan
penulis naskah. Rembuk naskah diperlkukan untuk menyamakan
- Video Editing
Editing adalah merangkai gambar dengan gambar, gambar dan
suara dengan gambar, suara dengan suara menjadi satu
rangkaian yang krognologis, sehingga mampu menyampaikan
pesan dengan sesuai naskah, enak ditonton dan menghibur.
Kegiatan ini adalah penggabungan anatara seni dan teknik dari
bahan dasar berupa potongan video, potongan gambar,
potongan lagu yang diolah menjadi satu
- Perangkat Lunak
Saat ini perangkat lunak (Software) editing sangat
beragam dari yang kelas high class – end class, semua
perangkat lunak ini mempunyai kelebihanya dan kekurangan.
Sebagai user atau pengguna kita harus pandai dan tahu apa
yang harus kita butuhkan, pengggunanya antara lain adalah
Movie Maker, Flimora, Adobe Primer pro CC dan After Effect
- Mixing
Mixing merupakan kegiatan memadukan gambar dan
suara agar menjadi satu kesatuan, suatu pogram yang
enak didengar dan dilihat, dalam gambar ataupun foto,
pada umumnya user atau pengguna biasanya
menggunakan Corel Draw, Paint, Gimp, Pixlr dan lain
sebagainaya
- Preview
Setelah editing dan mixing dilakukan, maka media
video siap dipreview atau di tinjau ulang, prieview
melibatkan Sutradara, ahli materi, ahli media. Kegiatan
priview atau istilahnya disebut Expret Judment untuk
melihat apakah media yang dibuat sesuai dengan
naskah atau perencanaan
- Uji Coba
Pogram yang sudah selesai diproduksi dan dipreview,
kemudian diujicobakan dalam sebuah pembelajaran,
uji coba ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian dan
efektivitas media dalam pembelajaran, hal ini
diperlukan karena, apa yang dikonsep oleh ahli media
dan ahli materi kadang tidak sesuai.
- Revisi
Setelah uji coba dilakukan, yang selanjutnya dilakukan
adalah menelaah dan refleksi terhadap catatan / data
hasil observasi teman sejawat dan angket siswa. Semua
kekurangan segera di perbaiki agar memperoleh hasil
yang lebih baik dan tidak memiliki kecacatan