Field
Muhammad Fadhil, Ardiansyah, Nurul Azizah dan Yulia Safitri
Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau
Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Pemberhentian Marpoyan, Pekanbaru, Riau, 28284
Fadhilfadil2@student.uir.ac.id, Ardiansyah6894@student.uir.ac.id, Nurulazizah@student.uir.ac.id &
Yuliasafitri@student.uir.ac.id
Abstrak
Down-hole Water Sink (DWS) merupakan suatu teknologi yang efektif untuk mengontrol water coning pada
suatu sumur minyak dengan tenaga pendorong air. Konsep utamanya adalah memberikan drawdown tandingan
pada zona air sehingga memperlambat terjadinya water coning. DWS diaplikasikan menggunakan sistem dual
completion dengan packer untuk memisahkan produksi minyak dan produksi air pada sebuah sumur vertikal.
Secara umum teknologi DWS dapat dibagi atas dua bagian, yakni : water drainage production (WDP) dan water
drainage injection (WDI).
Penelitian ini menggunakan metode pustaka. Karena penelitian ini hanya menggunakan sumber dari jurnal yang
telah dikumpulkan sebelumnya tanpa adanya data riset lapangan.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini yaitu berupa pengontrolan water coning menggunakan Downhole Water
Sink (DWS) berhasil dalam mengendalikan water coning, pengurangan produksi air dengan cara ini juga mampu
mengurangi produksi air sebesar 40 % atau lebih dan mampu meningkatkan perolehan minyak menjadi dua kali
sampai lima kali lipat dibandingkan dengan sebelumnya.
Kata kunci : Water Coning, Control Methods, Downhole Water Sink (DWS).
Abstrack
Down-hole Water Sink (DWS) is an effective technology for controlling water con- cing on an oil well with a
propulsion. The main concept is to provide a counter-drawdown on the water zone so as to slow the occurrence
of water coning. DWS is applied using a dual completion system with a packer to separate oil production and
water production on a vertical well. In general, DWS technology can be divided into two parts, namely: water
drainage production (WDP) and water drainage injection (WDI).
This research uses library method. Because this study only uses the sources from previously collected journals
without any field research data.
Based on the result of this research that is controlling water conching using Downhole Water Sink (DWS)
succeed in controlling water coning, reduction of water production in this way also able to reduce water
production by 40% or more and able to increase oil gain twice to five times fold compared with before.
PENDAHULUAN
Besar pasak daripada tiang, itulah kondisi yang tepat untuk menggambarkan kondisi
lapangan migas pada saat ini, jumlah air yang terproduksikan kepermukaan membuat biaya
produksi melambung tinggi, hal ini diakibatkan oleh adanya water coning. Water coning
adalah suatu keadaan dimana batas minyak dan air mengalami kenaikan berbentuk kerucut,
lidah maupun dalam bentuk lainnya tergantung tekanan kapiler, kekentalan fluida dan gaya
gravitasi kearah selang perforasi, hal ini menyebabkan waktu tembus air menjadi lebih awal
(premature breakthrough) dengan terjadinya peningkatan jumlah air terproduksi lebih cepat.
Peningkatan jumlah air yang terproduksi akan menyebabkan penurunan produktivitas sumur
dan penurunan perolehan minyak. Salah satu alternatif untuk mengontrol produksi air pada
suatu sumur minyak adalah dengan menggunakan teknologi Downhole Water Sink (DWS).
Pada dasarnya, teknologi ini ditandai dengan selesainya sumur di bor melalui zona
minyak akuifer yang mendasarinya. Kemudian, sebuah packer dipasang untuk memisahkan
perforasi minyak dan air. Selama produksi, Minyak mengalir ke atas permukaan yang dilalui
melalui anulus diantara tubing dan casing. Drainage water melalui annulus paling bawah
melalui perforasi di casing dan kemudian diangkat naik ke permukaan.
Tabung terbuka di bawah Oil Water Contact(OWC). Akibatnya, minyak yang
dihasilkan bebas air dan drainage water yang dihasilkan bebas dari minyak. Skema
penyelesaian DWS yang khas digambarkan pada Gambar 2b. Water drained dialirkan melalui
yang dinamakan sink yang dapat dipompa ke permukaan atau diinjeksikan kembali ke akuifer
yang sama atau sama ke zona yang berbeda.
Teknologi ini mampu memperlambat pembentukan coning bahkan mencegahnya
dengan terjadinya reverse coning sehingga akan meningkatkan perolehan minyak. Pada
prinsipnya DWS akan memproduksikan water-free oil dari reservoir bottom water drive yang
cenderung membentuk water coning dengan penambahan pressure sink dibawah OWC.
Secara umum teknologi DWS dapat dibagi atas dua bagian, yakni : Water Drainage
Production (WDP) dan water drainage injection (WDI) seperti pada Gambar-1.
DWS TECHNOLOGY
Perbedaannya terletak pada mekanisme air yang terproduksi, jika air yang diproduksi
dialirkan sampai ke permukaan maka mekanisme ini disebut water drainage production,
sedangkan mekanisme water drainage injection adalah air yang berasal dari Q bottom, tidak
diproduksikan melainkan diinjeksikan kembali ke interval perforasi injeksi pada zona air
tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar- 2.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan pada saat produksi
minyak dan gas bumi salah satu masalah yang timbul dan menjadi banyak perhatian adalah
water coning. Ada beberapa teknologi yang dapat meminimalisir masalah water coning
tesebut, yakni:
1. Downhole Water Sink (DWS) merupakan teknologi yang efektif pada bottom
water drive yang besar dan aktif, dan akan efektif apabila kondisi tersebut
dalam jumlah aquifer yang besar.
2. Teknologi Downhole Water Sink (DWS) ini berhasil mengendalikan masalah
water coning, laju produksi minyak dapat menjadi dua kali sampai lima kali
lipat.
DAFTAR PUSTAKA
Anietie N. Okon, Daniel T. Olagunju, Julius U. Akpabio., 2017, Water Coning Control : A
Comparison Of Downhole Water Sink and Downhole Water Loop Technologies, hal 137-
148
Anggara putra. Mario, 2008. Aplikasi Aater Drainage Injection pada teknologi down-hole
water sink (dws) untuk sumur vertical dengan tenaga pendorong air yang lemah