Anda di halaman 1dari 4

3.3.

MELIBUR FIELD

3.3.1. Gambaran Umum Lapangan Melibur

Lapangan melibur terletak di daratan pulau padang timur. Lapangan ini mulai
berproduksi pada tahun 1986. Melibur plant merupakan lapangan yang menghasilkan
minyak terbanyak di EMP Malacca Strait SA. Melibur Plant terletak jauh dari Kurau
Camp, yaitu sekitar 21 km dari Kurau Camp. Melibur Plant ini sudah masuk kedalam
wilayah perkampungan teluk belitung kecamatan merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti,
Riau Indonesia.

3.3.2. Sumur Produksi Lapangan Melibur

Melibur plant memiliki jumlah sumur sebanyak 117 sumur, dan terdiri dari 30
sumur yang masih hidup, 22 sumur tidak mengalir (no flow), dan sisanya menunggu untuk
peroses well service. Dilapanagan ini terdapat 2 sumur gas, gas yang dihasilkan digunakan
sebagai pembangkit listrik di lapanagn EMP MSSA dan sebagai penerangan di
perkampungan sekitar melibur plant. Produksi minyak di melibur plant dikirim ke kurau
plant untuk diproses. 50 % produksi minyak di EMP MSSA ini berasal dari Melibur field.
Lapangan di melibur plant juga tidak terlalu dalam, kedalaman terdangkal di lapangan ini
sekitar 600 ft dimana kedalaman tersebut sudah bias ditemui minyak bumi. Sumur yang
berada di melibur merupakan sumur yang memproduksi dominan minyak, sedikit gas dan
sedikit air.

Di Melibur Field ada banyak sumur yang tidak berproduksi, ada yang mati/tidak
berjalan, penyebabnya adalah karena sumur itu kurang efisiensi, banyak air yang
terproduksi dari pada minyak yang melebihi target perusahaan, dan juga kurangnya minyak
di reservoir pada sumur tersebut. Selain itu, penyebab sumur tidak jalan ada di peralatan,
seperti pompa yang rusak/kurang, motor yang tidak bisa berfungsi, tidak ada aliran dari
sumur itu sendiri (no flow), aliran tidak cocok dengan performent pompa, sehingga tidak
bisa membawa minyak terproduksi ke permukaan.
3.3.3. Permasalahan

Masalah yang terjadi di Melibur Plant ini adalah pipa yang mengeropos atau korosi
karena jaraknya tidak jauh dari laut, dan bisa diatasi dengan cara dilem, dilas dan juga bisa
ganti pipa, lingkungan dengan masyarakat dekat yang mana ada timbul kesalah pahaman,
kemalingan, dan juga lingkung alam yang terjadi.

3.3.4. Sumber Energi

Untuk sumber energi yang ada di melibur plant ini powernya berasal dari kurau
plant, power yang ada di kurau plant akan dikirim ke melibur menggunakan kabel diatas
permukaan dan juga kabel bawah tanah. Di melibur plant hanya menerima power dari
kurau, itu sebabnya kenapa di Melibur Plant tidak terlalu ada kebisingan karena suara
turbin atau diesel. Untuk bahaya yang perlu diperhatikan saat berada dilapangan adalah
bahaya dari H2S yang berada di some tank. Dan apa bila terjadi seuatu yang tidak
diinginkan maka seluruh karyawan berkumpul di Muster Point.

Melibur plant memiliki monitor room, sama dengan seluruh lapangan yang ada di
EMP MSSA ini, di Melibur Plant prinsip kerja monitor room sama dengan prinsip kerja di
Kurau plant, Lalang Plant dan lainnya, monitor room ini untuk mengetahui tekanan up
normal yang ada diluar terutama di lapangan seperti dibagian alat pemisahan minyak, dan
juga disumur yang ada di melibur plant.

3.3.5. Sistem Pemisahan

Minyak dari well site di sekitar Melibur Field akan masuk melalui pipa in coming,
dan masuk kedalam separator melalui inlet diverter, dan akan mulai dipisahkan oleh
deflector plant, yang mana setelah melewati Deflector Plant gas akan menuju kebagian
atas separator, dan akan langsung terproses keluar melalui mist extractor, dan pada saat
melewati deflector plant minyak dan air akan dipecah, dan minyak akan mengalir dengan
sendirinya dibagian kanan separator yang merupakan bagian tempat berkumpulnya minyak
dan akan dibatasi oleh wirr, dan minyak akan keluar melalui LCV (level control valve)
apabila sudah sampai ke setting yang telah diatur, yang mana sistem kerja LCV ini
tergantung dari LIC (level indicator valve) dan juga LT (level transmitter), sistem kerjanya
yaitu apabila standar oil sudah mencapai standar yang telah ditentukan yang ada
diseparator, LCV akan terbuka dengan sendirinya dan akan mengalirkan oil, sitemnya
berdasarkan LT dan LIC. LT akan menunjukan ke LIC, dan LIC akan memerintah LCV.
LCV tidak hanya mengontror aliran pada oil, namun juga pada gas dan air. Untuk LCV
water warna hijau, LCV oil warna merah hati, dan pada gas warna oren. Apabila
diperbatasan antara minyak dan air terdapat emulsi, maka akan ada electric thriter, yang
mana fungsi nya adalah untuk memecahkan emulsi. Iintinya separator diatur oleh level LT,
LIC dan LCV.
Bagian diatas separator terdapat Realief Valve, yaitu jika pressure gas melebihi dari
pada setting yang telah ditentukan, maka realive valve akan terbuka dengan sendiri nya dan
akan membuang gas yang berlebih. Selain itu diatas separator juga memiliki alat PCV
(pressure control valve), sistemnya sama dengan LCV, namun hanya posisi letaknya yang
berbeda. Dan separator juga memiliki sample point, yaitu tempat pengambilan sampel,
namun sampel disini tidak sample murni oil, namun sudah tercampur bahan kimia lainnya.
Sistem di melibur plant sama dengan kurau plant, namun ada sedikit berbeda pada
penamaan alat antara melibur dan kurau plant. Air yang telah dipisahkan didalam separator
ataupun pairiter akan masuk kedalam DPP Separator, yang mana di DPP Separator ini
sama dengan colecser di kurau plant. Sistemnya juga sama, di dalamnya minyak yang ikut
masuk bersaman air akan masuk ke dalam DPP separator akan dipisahkan lagi agar air
yang akan dibuang kelaut tidak mengandung minyak atau BSW nya 0.1, yaitu hanya 10
ppm. Sebelum air dibuang kelaut, air akan dibuang terlebih dahulu kedalam water pond,
yang mana water pond merupakan tempat pembuangan air sisa, didalam water pond akan
ada sisa minyak yang akan dibersihkan sekitar 2/3 kali dalam satu minggu. Dan airnya
langsung dibuang ke laut, dan standar temperatur air yang bisa dibuang ke laut adalah
40℃.
Untuk gas yang telah keluar dari separator akan masuk kedalam KO DRUM,
kemudian setelah ada pemisahan gas akan masuk kedalam GFU (gas flotation unit), yang
mana didalam ini akan dilakukan lagi pemisahan dengan menginjeksikan gas kedalam
GFU sebanyak 5 psi, fungsinya untuk membentuk gelembung untuk memisahkan minyak
yang ikut terbawa. Dan akan diinjeksikan bahan kimia sebanyak 2 galon/hari, sistemnya
nanti agitator akan bekerja dengan cara mengaduk, supaya minyak akan bisa perpisahkan.
Kemudian ada Sump Tank yang merupakan tempat penampungan dari GFU, yang
mana sisa dari GFU akan masuk kedalam sump tank dan apabila ada sisa fluida yang
tersisa yang ada di sump tank akan diinjeksikan lagi ke separator.
Kemudian ada Sump Pump, yang mana pompa ini diatur oleh LT (level
transmitter).Kemudian ada Sand Trip, yang mana ini untuk membuang pasir, lumpur dan
partikel partikel kotor yang ikut terproduksi.
Pressure Gauge, yaitu alat untuk menginjeksikan chemical pada saat dibutuhkan,
seperti untuk pemisahan fluida baik itu diseparator maupun di GVU (gas floutation unit).
Kemudian ada yang namanya Mol Pump, yaitu pompa yang digunakan untuk
mengirimkan minyak yang telah dipisahkan ke Kurau Plant, untuk doproses kembali,
karena proses yang telah dilakukan di Melibur Plant belum dipastikan minyak murrni, pasti
masih ada air yang ikut terbawa oleh minyak.

Anda mungkin juga menyukai