adalah dengan membuka valve cerat yang ada pada tanki oil water
separator yang jumlahnya 2 valve. Setelah tanki sudah penuh dengan air
laut siapkan valve dari hisapan bilge pump sampai oil water separator,
sebelum menghidupkan bilge pump cek terlebih dahulu pelumasan pada
bilge pump dengan cara melihat pada gelas duga yang ada pada sump tank
dari bilge pump karena apabila pelumasan kurang akan membuat pompa
cepat mengalami keausan dan kerusakan pada setiap komponen yang
berputar sedangkan apabila pelumasan terlalu banyak akan membuat kerja
dari pompa menjadi berat dan kurang maksimal. Jadi untuk pemberian
pelumasan pada bilge pump harus sesuai dengan instruction manual book.
3. Komponen oil water separator
a. Tanki oil water separator
Fungsi dari tanki oil water separator adalah sebagai alat
penampung antara minyak dan air yang nantinya akan dilakukan
penyaringan dengan filter yang ada didalamnya sebelum dibuang ke
laut oleh pompa got dengan metode filterisasi dan gravitasi.
b. Saringan ( filter coalesscer )
Fungsi dari saringan (filter coalesscar) adalah untuk menyaring
antara minyak dan air dengan metode filterisasi.
c. Oil discharge monitoring
Fungsi dari oil discharge monitoring adalah sebagai tolak ukur
dalam memonitor kandungan minyak dalam air got sebelum dibuang
kelaut.
d. Pompa got ( bilge pump )
Fungsi dari pompa got adalah suatu alat yang digunakan untuk
memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat yang lain secara terus
menerus ( continue ).
e. Pemanas minyak ( oil heating )
Fungsi dari pemanas minyak adalah suatu alat yang digunakan
untuk memanaskan minyak untuk mempermudah pemisahan antara
minyak dengan air.
f. Katub cerat
Fungsi dari katub cerat adalah untuk membuang kotoran yang lolos
dari filter agar tidak terjadi perbedaan tekanan yg berlebihan didalam
ruang oil water separator.
g. Safety valve
Fungsi dari safety valve adalah sebagai katub keselamatan apabila
terjadi tekanan berlebih atau over pressure.
h. Solenoid valve
Fungsi dari solenoid valve sebagai sistem pengontrol katup 3-way
valve.
i. 3-Way valve
3-Way valve adalah katub 3 arah yang mempunyai 2 outlet yang
digerakkan oleh solenoid valve
j. Bilge tank
Fungsi dari bilge tank adalah untuk menampung semua air got
yang ada di dalam kamar mesin.
B. Analisis hasil penelitian
1. Identifikasi model kegagalan
1. Awal dari melakukan analisis penelitian dimulai dengan mengidentifikasi
model kegagalan yang terjadi pada setiap komponen suatu sistem oil
water separator. Identifikasi dilakukan dengan melihat jumlah kegagalan
komponen setiap tahun untuk memudahkan peneliti dalam melakukan
identifikasi model kegagalan, peneliti membuat tabel jumlah kegagalan
pada komponen sistem oil water separator.Identifikasi dilakukan dengan
melihat jumlah kegalan komponen setiap tahun. Untuk memudahkan
peneliti dalam melakukan identifikasi model kegagalan, peneliti membuat
tabel jumlah kegagalan pada komponen sistem oil water separator. Resiko
yang ditimbulkan dari kurangnya perawatan oil water separator di MV.
Ostina.
Analisa merupakan langkah awal untuk mencari penyelesaian suatu
masalah. Di dalamnya berisikan penyebab timbulnya masalah sekaligus
mesin keluar ke laut dengan melalui pesawat oil water separator karena
apabila pompa bilge pump mengalami kerusakan akan mengakibatkan air
limbah got kamar mesin tidak bisa keluar ke laut dan akan semakin
bertambah dan dapat bertambah parah dengan ditambah dengan
banyaknya kebocoran dari permesinan lain dan kebocoran-kebocoran
minyak lainnya. Dengan mengetahui masalah ini perlu diadakan
pemeriksaan pada motor listrik dari pompa bilge pump tersebut.
Table 4.1 Jumlah kegagalan komponen
No
Komponen
Jumlah kegagalan
12
12
12
Katup cerat
Safety valve
Solenoid valve
3-Way valve
10
Bilge tank
11
Transfer pump
12
12
Sludge tank
Tabel diatas menjelaskan tentang kegagalan sistem dalam satu tahun yang
peneliti alami saat melaksanakan praktek. Jumlah kegagalan paling sering
gagal adalah filter coalesscer, bilge pump strainer, bilge pump, transfer
pump dan jumlah kegagalan yang jarang terjadi adalah tanki oil water
separator, oil heating, katup cerat, safety valve, solenoid valve, 3-way
valve, dan sludge tank.
penyebab
timbulnya
masalah
sekaligus
untuk
mencari
mengurangi air limbah got kamar mesin dengan dipompakan keluar atau
ke laut dengan memperhatikan area yang diperbolehkan untuk membuang
limbah air got kamar mesin yaitu lebih dari 50 mil laut dari daratan
melalui pesawat oil water separator dan hasil dari penyaringan di oil
water separator air buangan memiliki kandungan minyak tidak melebihi
15 ppm.
Pada kejadian ini penulis alami pada saat berlayar normal, pada saat
mengoperasikan bilge pump untuk menghisap air got menuju ke oil water
separator cadet menemui adanya masalah pada pompa bilge pump yaitu
pompa mati dengan sendirinya setelah pompa beroperasi selang beberapa
waktu. Mengetahui masalah ini cadet segera memberitahu masinis jaga
terlebih dahulu, setelah mendapat laporan dari cadet dan masinis jaga
yang saat itu adalah masinis 3 segera mengecek keadaan dari pompa bilge
pump tersebut. Dari analisa masalah ini bisa disimpulkan telah terjadi
kesalahan pada pompa bilge pump yaitu terjadi kerusakan pada bagian
bearing dari motor listrik pompa bilge pump. Pada dasarnya pompa adalah
suatu alat yang berfungsi sebagai pemindah suatu zat dari suatu tempat
ketempat lain dalam hal ini adalah air limbah dari got kamar mesin.
Langkah selanjutnya peneliti membuat tabel model kegagalan dari setiap
komponen. Tabel model kegagalan adalah tabel yang membahas suatu
jenis kegagalan komponen dalam sistem.
Tabel 4.2 Model kegagalan
No
Komponen
Model kegagalan
kapasitasnya
Tidak mampu memindahkan limbah air got
dari bilge tank ke oil water separator tank
Pemanas
minyak
heating)
Katup cerat
Safety valve
Solenoid valve
9
10
3-way valve
Bilge tank
valve
Tidak mampu menampung limbah air got
lebih dari 7,25 m3
11
Transfer pump
Gagal
memompa
air
got
yang
telah
Sludge tank
Dari data tabel model kegagalan akan diperoleh jenis kegagalan yang
serimg terjadi pada setiap komponen. Model kegagalan yang paling sering
10
kriteria
probability
of
failure
(likelihood)
dan
Komponen
11
Katup cerat
Safety valve
Solenoid valve
3-way valve
10
Bilge tank
11
Transfer pump
12
Sludge tank
LikelihoodOf Failury
Improbable
Remote
Occasional
Probable
Frequent
4
3
2
1
3,4,11
3,4,11
12
12
5,7
10
5,7
10
11
8,9
66
12
13
14
15
16
a.
Bilge tank
Jenis kegagalan yang terjadi pada bilge tank yaitu tidak mampu
menampung limbah air got kamar mesin sesuai dengan kapasitas
karena suction dari bilge tank tersumbat oleh banyaknya kotorankotoran yang menumpuk pada bilge tank. Hal ini sangat sering
terjadi (frequent) dua belas kali dalam satu tahun, sehingga
konsekuensi yang ditimbulkan kerusakan fungsi tidak
terpengaruh,fungsi berkurang yang mengakibatkan penundaan
operasional atau major. Fungsi dari bilge tank adalah untuk
menampung semua air got yang ada di dalam kamar mesin. Pada
kejadian ini peneliti menemukan kerusakan pada bilge tank yang
tidak dapat menampung lebih limbah air maka peneliti
membersihkan bilge tank dan membuang semua kotoran pada bilge
tank. Bilge tank yang mempunyai banyak kotoran menyebabkan
saluran tersumbat, setelah dilakukan pembersihan maka bilge tank
menjadi lancar dalam menampung limbah air got.
b. Bilge pump
Jenis kegagalan yang terjadi pada bilge pump yaitu pompa tidak
mampu memompakan limbah air got kamar mesin ke oil water
17
18
manual
book,
setelah
ditemukan
kami
segera
19
20
21
d.
terpengaruh,fungsi
berkurang
yang
mengakibatkan
Filter coalesscer
22
yaitu tidak