Anda di halaman 1dari 4

Dhandi Ramadhani

40040422650068
Sistem Perpipaan Kapal / B

Jawaban :

1. Komponen Utama Sistem Bilga :


• Jalur Bilga
• Isapan Bilga
• Katup Bilga
• Sambungan Pipa
• Pelindung Aliran Balik
• Pompa Bilga
• Pipa yang melewati tangki
• Penggunaan pompa lain untuk pompa Bilga

Komponen Utama Sistem Ballast :


• Seachest
• Saluran Ballast
• Outboard
• Pompa Ballast
• Jalur Pipa Ballast
• Tangki Ballast

2. Penjelasan Masing Masing Komponen

• Sistem Bilga :
- Jalur Bilga: Ini adalah jalur perpipaan yang menghubungkan berbagai bagian kapal dengan
sistem bilga. Jalur ini memungkinkan pemindahan fluida dari tempat-tempat bilga di atas
kapal ke bilge pump di ruang mesin.
- Pipa yang Melewati Tangki: Pipa ini menghubungkan tangki-tangki bilga di kapal. Fungsinya
adalah memindahkan cairan dari satu tangki ke tangki lainnya.
- Isapan Bilga: Ini adalah bagian di dalam tangki penampungan atau bilge well yang berfungsi
menghisap cairan atau fluida yang terdapat di atas kapal.
- Katup-katup Bilga: Katup-katup ini mengatur aliran cairan dalam sistem bilga. Mereka
membuka dan menutup sesuai kebutuhan.
- Pelindung Aliran Balik: Komponen ini mencegah aliran balik cairan dari pipa bilga ke tangki
penampungan.
- Sambungan Pipa: Sambungan antara pipa-pipa bilga yang memastikan aliran cairan berjalan
lancar.
- Pompa Bilga: Pompa ini digunakan untuk memindahkan cairan dari tangki penampungan ke
sistem pemisahan minyak dan air (Oil Water Separator) di kapal.
- Penggunaan Pompa Lain untuk Pompa Bilga: Terkadang pompa lain juga dapat digunakan
untuk memompa cairan bilga di kapal.
Semua komponen ini bekerja bersama untuk menjaga kebersihan kapal dan memastikan
bahwa cairan yang mungkin tercampur dengan minyak dapat diproses dengan baik.

• Sistem Ballast :
- Ballast kapal memiliki beberapa komponen utama yang berperan penting dalam menjaga
keseimbangan kapal saat berlayar. Berikut adalah komponen-komponen tersebut:
- Seachest: Perangkat yang terletak di bawah garis air pada sisi kapal. Fungsinya adalah
sebagai penampung dan pengalir air laut ke sistem kapal menggunakan pompa.
- Jalur pipa ballast: Batang silinder berongga yang berfungsi mengalirkan zat cair (air ballast)
ke seluruh sistem kapal.
- Pompa ballast: Mesin yang menyedot dan mengalirkan air ballast ke seluruh sistem kapal.
- Tangki ballast: Tangki dengan dua lapisan (tangki alas ganda dan tangki ceruk/tangki tinggi)
yang berfungsi menampung air ballast.
- Outboard: Berfungsi untuk mengeluarkan air laut yang tidak terpakai melalui outboard.
- Saluran ballast: Mendistribusikan ballast agar tidak tercampur dengan air lainnya dalam
sistem kapal.

3. Proses Kerja

• Sistem Bilga

Cara kerja sistem bilga atau bilge system adalah penampungan berbagai macam fluida
atau zat cair tersebut ke dalam sebuah wadah atau tempat yang disebut dengan tangki
penampungan bilga well, kemudian cairan atau fluida tersebut akan dihisap dengan memakai
bilge pump atau pompa bilge dengan ukuran tertentu untuk kemudian dikeluarkan atau
dibuang dari kapal melalui Overboard kapal yang tingginya mencapai 0,76 meter diatas garis
air. Sedang fluida yang mengandung minyak yang terdapat dalam engine room akan
ditampung di dalam Bilge Well atau penampungan yang terdapat di bawah Main Engine atau
mesin utama, kemudian secara otomatis disalurkan menuju ke Incinerator dan OWS (Oil
Water Separator) untuk dipisahkan antara kotoran, air dan minyak. Untuk minyaknya bisa
dipergunakan lagi sedangkan untuk kotoran dan air yang tercampur akan dibuang melalui
Overboard kapal. Dengan demikian hal ini akan menyebabkan kapasitas pompa menjadi
semakin besar seiring dengan bertambah besarnya ruangan, sedangkan fungsi sampingnya
yaitu sebagai penampungan air yang jumlahnya relative kecil yang terkumpul pada sumur
bilga (bilge well) sekaligus sebagai pengurasannya.

Pada kapal air tersebut dapat berasal dari :

1. Pengembunan air laut pada pelat


2. Perembesan pada sambungan pelat sebagai akibat kurang baiknya sambungan tersebut
3. kebocoran pada shaft tunnel

Sistem bilga dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Clean Bilge System, merupakan sistem yang digunakan untuk mengatasi terjadinya
kebocoran kapal khusus pada ruang muat untuk kapal cargo, sedangkan pada kapal tanker
pada wing tank
2. Oily water Bilge System, merupakan sistem yang digunakan untuk mengatasi kebocoran
dan drainage air pendingin di kamar mesin, mengatasi pengembunan pada kamar pompa
beserta kebocoran muatan minyak yang timbul saat unloading. Sistem ini terpisah dari
sistem yang digunakan pada ruang muat karena jenis fluida yang ditangani berbeda, yaitu air
yang bercampur minyak.

Komponen-komponen sistem bilga terdiri dari :


1. Well (sumur/penampungan) yang terletak pada plate bilge dibagian pinggir dan belakang
kompartment dan jumlahnya minimal 2, masing-masing pada port side dan starboard side.
Volume well maximum 0,5 m3 dengan kedalaman < 0,5 tinggi double bottom (Hd/b)
2. Pipa utama yang digunakan untuk melayani dan mengatasi kebocoran pada kamar mesin
dan ruang pompa, sehingga menurut klasifikasi diameter minimum (Dmin) yang diijinkan
merupakan fungsi dari ukuran kapal.
3. Pipa cabang yang digunakan untuk melayani dan mengatasi khusus pada compartment
saja, sehingga menurut klasifikasi diameter minimum yang diijinkan merupakan fungsi
ukuran compartment.

• FUNGSI SISTEM BILGE KAPAL

Bilges system adalah suatu system yang bisa melakukan proses pemompaan terhadap fluida
atau cairan yang terdapat pada double bottom sehingga fluida yang kemungkinan tercampur
dengan

minyak bisa diproses didalam Oil Water Separator (alat pemisah minyak dan air di kapal) dan
kemudian air tersebut yang terdapat dapat dikeluarkan melalui overboard kapal.
Sistem Ballast

1. Cara Kerja Ballast.


Cara kerja sistem ballast, secara umum adalah untuk mengisi tangki ballast yang berada di
double bottom, dengan air laut, yang diambil dari seachest. Melalui pompa ballast, dan
saluran pipa utama dan pipa cabang.

2. Fungsi Sistem Ballast.


Sistem ballast merupakan sistem untuk dapat memposisikan kapal dalam keadaan seimbang
baik dalam keadaan trim depan maupun belakang, maupun keadaan oleng. Dalam
perencanaannya adalah dengan memasukkan air sebagai bahan ballast agar posisi kapal
dapat kembali pada posisi yang sempurna.
4. Diagram Sistem

a. Sistem Bilga

b. Sistem Ballast

Anda mungkin juga menyukai