BILGE SYSTEM
A. Pengertian
Sistem bilga memiliki fungsi utama yaitu sebagai penguras
(drainage) apabila tejadi kebocoran pada kapal yang disebabkan oleh
grounding (kandas) atau Collision, sistem harus mampu memindahkan air
dengan cepat dari bagian dalam keluar kapal. sedangkan fungsi
sampingnya yaitu sebagai penampungan air yang jumlahnya relative kecil
yang terkumpul pada sumur bilga (bilge well) sekaligus sebagai
pengurasannya.
C. Cara Kerja
Cara kerja dari sistem bilga ini adalah menampung berbagai zat
cair tersebut kedalam sebuah tempat yang dinamakan dengan bilge well,
kemudian zat cair tersebut dihisap dengan menggunakan pompa bilga
dengan ukuran tertentu untuk dikeluarkan dari kapal melalui Overboard
yang tingginya 0,76 meter diatas garis air. Sedangkan zat cair yang
mengandung minyak, yaitu yang tercecer didalam Engine room akan
ditampung didalam Bilge Well yang terletak dibawah Main Engine,
kemudian akan disalurkan menuju Incinerator dan Oily Water Separator
untuk dipisahkan antara air, kotoran dan minyaknya. Untuk minyaknya
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
BILGE SYSTEM
dapat digunakan lagi sedangkan untuk air dan kotoran yang tercampur
akan dikeluarkan melalui Overboard.
D. Bilge well
Bilge Well merupakan suatu tempat dengan ukuran tertentu yang
telah ditentukan untuk menampung berbagai kotoran atau dalam bentuk
zat cair yang ada di kapal. Jumlah dari bilge well minimum dua buah
untuk kiri dan kanan sepasang dan setimbang, tergantung pada jumlah
tangki ballast, ditambah dengan beberapa bilge well yang terletak dibawah
ruang mesin. Letak Bilge Well dalam tangki ballast diupayakan pada
paling pinggir dan paling belakang dalam tangki tersebut. Juga berdekatan
dengan Manhole (lobang jalan masuk manusia). Volume dari bilge well
tersebut maksimal 0,57 𝑚3 , sedangkan tinggi bilge well tersebut minimal
0,5 tinggi double bottom. Pada bagian atas bilge well harus ditutup dengan
strainer.
BILGE SYSTEM
ke pompa utama pendinginan air laut di mesin kapal. Diameter dalam pipa
bilga darurat biasanya sama dengan diameter hisap pompa.
G. Pompa
Pompa digunakan untuk menghisap fluida cair dari tiap compartment yang
kemudian akan di buan ke overboard. Khusus untuk fluida yang
dikamarmesin maka tidak langsung dibuang ke overboard melainkan di
simpan terlebih dahulu di sludge tank setelah itu di masukkan ke OWS
barulah boleh dikeluarkan ke overboard dalam keadaan maksimal 15PPM
H. Outboard
Air yang tidak terpakai akan dikeluarkan melalui Outboard.
Dimana peletakan Outboard ini haruslah 0,76 m diatas garis air atau WL,
pada satu outboard harus diberi satu katup jenis SDNRV.
I. Separator
Untuk Oily Bilge System, minyak yang tercecer yang tercampur
dengan air akan dipisahkan dengan menggunakan Oil Water Separator.
Pada kapal ini, Oil Water Separator yang dipakai adalah merek Alva Laval
type SA 821 dengan kapasitas 1400 lit/hr, tekanan minimum 2 bar dan
maksimum 6 bar, Head 30 m, Tegangan 220 Volt, dan frekuensi 50 Hz.
Separator ini terletak pada tanktop
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
BILGE SYSTEM
J. Sludge Tank
Untuk minyak yang telah dipisahkan dengan kotoran dan air, yang
bisa dipakai lagi setelah dipisahkan akan ditampung kedalam sludge tank
dengan kapasitas 3 𝑚3 , terletak pada tanktop. Dalam perencanaan system
bilga yang kelas yang digunakan adalah BKI 1996 Vol.III Section 11. N,
yaitu :
1) Jalur Bilga
Jalur bilga dan sisi hisap bilga harus diatur sehingga bilga dapat
dipompa dengan lengkap meskipun di bawah kondisi trim.
Sisi hisap bilga normalnya diletakkan pada kedua sisi kapal.
Untuk kompartemen yang letaknya di depan dan di belakang
kapal, satu hisap bilga sudah cukup dan dapat mengeringkan
secara lengkap kompartement yang relevan.
Ruang yang terletak di depan sekat tubrukan dan di belakang
sekat stern tube dan tidak dihubungkan ke system bilga umum
harus dikeringkan dengan peralatan lain yang sesuai dengan
kapasitas yang memadai.
3) Isapan bilga
Tempat isapan bilga diatur sehingga tidak mempengaruhi
pembersihan dari bilga dan harus dipasang dengan mudah untuk
mudah dilepas. Menggunakan saringan berbahan anti karat.
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
BILGE SYSTEM
4) Katup-katup bilga
Katup-katup pada hubungan pipa antara bilga dan air laut dan
system air ballast, seperti antara hubungan bilga pada
kompartemen yang berbeda, harus diatur sehingga meskipun
dalam kejadian kegagalan operasi atau posisi katup intermediet,
masuknya air laut melalui system bilga dapat dicegah.
Pipa discharge bilga harus dipasangi dengan katup shut off pada
sisi kapal.
Katup bilga harus diatur sehingga dapat selalu diakses baik itu
saat pembebanan (ballast) maupun kondisi pembebanan dari
mesin
6) Sambungan pipa
Untuk mencegah masuknya ballas dan air laut ke dalam kapal
melalui system bilga, dua peralatan perlindungan aliran balik
harus dipasang pada sambungan bilga, salah satunya harus
merupakan sebuah katup screw down non return.
Untuk sambungan bilga diluar ruang permesinan, sebuah
kombinasi dari katup non-return tanpa shut-off dan katup shut-
off yang diremote kontrol dapat digunakan.
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
BILGE SYSTEM
BILGE SYSTEM
Keterangan
𝑑𝐻 = Diameter dalam yang dihitung dari pipa bilga utama
𝐵 = Lebar kapal (16,2 m)
𝐻 = Tinggi kapal (8,1)
𝐿 = Panjang kapal ( Lpp) ( 95 m)
BILGE SYSTEM
Keterangan
𝑑𝐻 = Diameter dalam yang dihitung dari pipa bilga utama
𝐵 = Lebar kapal (10,50 m)
𝐻 = Tinggi kapal (5,55)
𝐿 = Panjang kapal ( Lpp) ( 68,60 m)
BILGE SYSTEM
BILGE SYSTEM
g : gaya gravitasi
Diketahui :
Nilai Hv adalah 0, hal ini disebabkan diameter antara suction dan
discharge adalah sama. sehingga memiliki luasan yang sama pada
kedua sisi tersebut.
(Ref. Mekanika Fluida)
Head Minor
Head minor adalah kerugian yang disebabkan adanya kelokan pipa
dan instalasi fitting
Viskositas kenematik( ν )
Untuk menentukan nilai viskositas dapat dilakukan dengan
pendekatan sebagaimana berikut ini
ν = 0.000001188 (Sv Aa Harvald hal 340)
Reynold Number ( Rn )
sebagaimana dengan literature pada mata kuliah mekanika fluida,
nilai Rn sangat menentutkan dari bentuk aliran fluida. Untuk nilai
Rn < 2300 maka, bentuk aliran fluida adalah laminer, sedang untuk
Rn > 2300 adalah turbulen. Nilai Rn dapat diperoleh dari
pendekatan formula sebagai berikut.
Rn : ( Vs x D ) / u (Ref. Mekanika Fluida)
Keterangan
ν: viskositas kenematik
Vs : Kecepatan aliran fluida ( 2 m/s )
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
BILGE SYSTEM
Friction ( λ )
untuk menentukan nilai gesekan fluida sangat bergantung sekali
pada nilai Rn, untuk Rn < 2300 .pendekatan losses akibat gesekan
adalah dengan Rn / 64, sedangkan untuk Rn > 2300 pendekatan
yang dapat dilakukan untuk memperoleh koefisien gesekan adalah
dengan pendekatan sebagai berikut :
λ = 0.02 + 0.0005 / D
= 0.026416245
(Ref. Sularso dan Haruo Tahara dlm Pompa dan kompresor )
BILGE SYSTEM
Hf = λxLsxv/Dx2g
Keterangan
Ls : Panjang pipa suction
V : Kecepatan aliran fluida
D : Diameter dalam pipa
(Ref. Mekanika Fluida)
Diketahui :
Ls = 56 m
V =2 m/s
D = 0.0779272 m
λ = 0.026416245
g = 9.8 m/s
Perhitungan :
Hf = λ x Ls x v2 / D x 2g
= 0.02 x 56 x 22 / 0.0779x 2 x 9.8
= 3,874 m
Minor Losses ( Hm )
Head minor adalah kerugian yang disebabkan adanya kelokan pipa
dan pemasangan fiting dari instalasi pipa, oleh karenanya untuk
mendapatkan nilai Hm dilakukan pendekatan sebagai berikut :
(Ref. Mekanika Fluida)
No Accessories n k nxk
1. Elbow 90o 15 0,9 13,5
2. Butterfly Valve 2 0,9 1,2
3. SDNRV remotely 2 1,35 2,7
4. T joint 4 1,8 7,2
5. Strainer 6 2,5 15
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
BILGE SYSTEM
𝚺𝒏𝒙𝒌 39,6
Maka,
Minor Losses (hm) = Ʃ nk x v² / 2g
= (39,6 x 2²) / (2 x 9.8)
= 8,081633 m
Total Head Suction
Total Head Suction = Hf + Hm
= 3,8741 + 8,081633
= 11,95576 m
Diketahui :
Ls : 9,6 m
V :2 m/s
D : 0.0779272 m
λ : 0.026416245
g : 9.8 m/s
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
BILGE SYSTEM
Perhitungan :
Hf = λ x Ls x v2 / D x 2g
= 0.02 x 9,6 x 22 / 0.0779272 x 2 x 9.8
= 0,664136216 m
Minor Losses ( Hm )
Head minor adalah kerugian yang disebabkan adanya kelokan pipa
dan pemasangan fiting dari instalasi pipa, oleh karenanya untuk
mendapatkan nilai Hm dilakukan pendekatan sebagai berikut :
(Ref. Mekanika Fluida)
No Accessories n k nxk
1. Elbow 90o 2 0,9 1,8
2. Butterfly Valve 2 0,3 0,6
3. T joint 4 1,8 7,6
4. Gate valve 2 0,6 1,2
𝚺𝒏𝒙𝒌 10,8
Maka,
Minor Losses (hm) = Ʃ nk x v² / 2g
= (10,8 x 2²) / (2 x 9.8)
= 2.204081633 m
(Ref. Mekanika Fluida)
Total Head Suction
Total Head Suction = Hm
= 2.204081633
BILGE SYSTEM
Merk EVERGUSH
Type XA6532-418
Capacity 67 𝑚3 /h
Head 24 m
Rotation 1450 rpm
Merk EVERGUSH
Type XA6532-418
Capacity 67 𝑚3 /h
Head 24 m
Rotation 1450 rpm
BILGE SYSTEM
BILGE SYSTEM
=LxBxDxf
= 98 x 16,2x8,1x0,7
= 9001,692 m³
GT = 0.25 x 9001,692
= 2250,423
f :faktor untuk kapal motor 0.7 Nilai 0,25 adalah nilai
konversi dari satuan meter kubik ke ton register
Dipilih OWS dengan kriteria sebagai berikut