Anda di halaman 1dari 6

Metode Fishbone dan Contoh Penerapannya

Pengantar

Pemahaman secara benar terkait suatu metode, pendekatan, ataupun model tentunya
memudahkan setiap pribadi dalam mengidentifikasi dan mengelola permasalahan yang terjadi.
Dalam bidang kesehatan, salah satu metode yang tidak asing, yaitu Fishbone (Tulang Ikan) yang
dipergunakanuntuk mengetahui berbagai masalah dalam perencanaan program.

Metode diagram Fishbone ditemukan oleh Ishikawa. Metode ini dipakai untuk membantu dan
memampukan setiap orang ataupun organisasi dalam mengidentifikasi faktor penyebab masalah
dan menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai ke akarnya demi perbaikan kinerja dan mutu.

Di dalam keseharian, salah satu permasalahan pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan
kesehatan gigi. Padahal, hasil studi menunjukkan bahwa dari sepuluh penyakit terbanyak,
penyakit gigi menempati urutan pertama, yaitu sebanyak 60% dari jumlah penduduk. Oleh
karena itu, sudah seharusnya penaggulangan penyakit gigi pada pelayanan kesehatan dijadikan
sebagai pelayanan kesehatan primer.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi,
pengobatan, serta pemulihan kesehatan gigi. Namun, ditemukan fakta bahwa masyarakat kurang
mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini disebabkan oleh motivasi masyarakat
berobat gigi masih rendah. Ini terlihat dari jumlah penduduk yang mengeluh sakit gigi, 87%
tidak berobat dan hanya 13% yang berobat jalan (DEPKES RI, 2007).

Untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan di atas dan melihat faktor-faktor yang


berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama pelayan kesehatan tersebut, maka
diusulkan penggunaan metode fishbone (Labola, 2017). Oleh karena itu, dalam artikel ini
disampaikan ulasan terkait konsep Fishbone, langkah-langkah membuat diagram Fishbone, dan
contoh studi kasus rendahnya pemanfaatan layanan kesehatan gigi orang dewasa pada layanan
pemeriksaan gigi.

Konsep Fishbone

Fishbone Diagrams adalah konsep analisis sebab akibat untuk mendeskripsikan suatu
permasalahan dan penyebabnya dalam sebuah kerangka tulang ikan. Watson
(2004) mendefinisikan diagram Fishbone sebagai alat yang menggambarkan sebuah cara yang
sistematis dalam memandang akibat dan penyebab yang berkontribusi dalam berbagai dampak
tersebut.

Beberapa keuntungan diagram Fishbone meliputi, (a) pengguna berpikir sistematis, (b)
membantu untuk mempertimbangkan akar berbagai penyebab dari permasalahan dengan
pendekatan struktur, (c) mendorong adanya partisipasi kelompok dan meningkatkan pengetahuan
anggota kelompok terhadap proses analisis penyebab masalah, serta (d) mengidentifikasi
wilayah dimana data seharusnya dikumpulkan untuk penelitian lebih lanjut (Illie Dan Ciocoiu,
2010).
Gambar 1. Konsep diagram Fishbone (Sumber: Penulis)

Tujuan Fishbone

Tujuan utama Fishbone diagram adalah untuk menggambar secara grafis hubungan antara
penyampaian akibat dan faktor berpengaruh akibat. Dengan kata lain, diagram ini merupakan
alat analisis secara sistematis untuk melihat efek dan penyebab (Watson, 2004) dengan dasar
untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu
efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.

Manfaat Fishbone

Dalam Labola (2017), dikatakan bahwa pada dasarnya diagram fishbone dipergunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan, seperti (a) membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah dari suatu
masalah, (b) membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah, (c) membantu dalam
penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut, (d) mengidentifikasi tindakan untuk menciptakan
hasil yang diinginkan, (e) membuat issue secara lengkap dan rapi, serta (f) menghasilkan
pemikiran baru.

Selain kebermanfaatan di atas, ada beberapa manfaat lainnya, seperti (a) membantu menentukan
akar penyebab masalah atau karakteristik kualitas menggunakan pendekatan terstruktur, (b)
mendorong partisipasi kelompok dan memanfaatkan pengetahuan kelompok proses, serta (c)
mengidentifikasi area dimana data harus dikumpulkan untuk studi lebih lanjut (BSI, 2009).
Tahapan Pembuatan Fishbone

Ada enam langkah dalam melakukan analisis, yaitu (a) menyepakati permasalahan utama yang
terjadi dan diungkapkan bahwa masalah tersebut merupakan suatu pernyataan masalah (problem
statement), (b) mengidentifikasi penyebab masalah yang mungkin, (c) identifikasi kategori
penyebab, (d) menemukan sebab potensial, (e) mengkaji kembali, dan (f) mencapai kesepakata

Contoh Studi Kasus dengan Fishbone

Contoh analisis studi kasus pada pemanfaatan layanan gigi oleh orang dewasa dan
diagram Fishbone.

Tabel 1. Studi Kasus: Rendahnya Pemanfaatan Layanan Gigi oleh Orang Dewasa
Sumber : Labola, 2017- phf.org
Gambar 3. Diagram fishbone ini menunjukan penyebab rendahnya pemamfaatan layanan
kesehatan gigi oleh orang dewasa (sumber : www.phf.org)

Kesimpulan

Diagram fishbone adalah diagram sebab akibat yang dimanfaatkan dalam mengidentifikasi
potensi masalah kinerja. Tujuan utama dari fishbone adalah untuk menggambarkan hubungan
antara penyampaian akibat dan semua faktor yang berpengaruh pada akibat ini. Dari studi kasus
pada pemanfaatan layanan kesehatan gigi, dapat diketahui efek dan penyebab rendahnya layanan
kesehatan gigi oleh orang dewasa (gambar 3). Kemudian, dapat dijabarkan setiap masalah yang
terjadi (table 1).

Anda mungkin juga menyukai