Anda di halaman 1dari 23

WIND DIESEL SYSTEM

Oleh
Kelompok 1
Abdul Aziz Mahmud NIM 181910201144
Enggar Amminuddin NIM 181910201145

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami juga berterima
kasih pada Bapak Dr. Triwahju Hardiyanto, S.T., M.T. selaku Dosen mata kuliah
Pembangkit Tenaga Listrik B yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan, baik kata-kata yang kurang berkenan maupun isi makalah yang tidak
sesuai dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.

Penyusun

Jember, 23 Mei 2019

DAFTAR ISI

ii
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................ 2
1.4 Manfaat.............................................................................. 2
1.4 Sistematika Laporan......................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 4
2.3 LED .................................................................................... 7
2.4 Microcontroller .................................................................. 8
2.5 Arduino IDE...................................................................... 12
2.6 Android ............................................................................ 13
2.7 TRIAC ............................................................................... 14
2.8 LDR ................................................................................... 15
2.9 Optocoupler ....................................................................... 17
2.9 Lampu Listrik .................................................................. 18

BAB 3. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ........................... 20


3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan .......................................... 20
3.2 Ruang Lingkup Kegiatan ................................................ 20
3.3 Alat dan Bahan ................................................................. 20
3.5 Flowchart............................................................................ 23
3.6 Perancangan Sistem.......................................................... 27
3.7 Perancangan Mekanik...................................................... 36
3.7 Perancangan Perangkat Lunak....................................... 37

BAB 4. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN.................................. 40


BAB 5. PENUTUP................................................................................. 55
5.1 Kesimpulan........................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 56
LAMPIRAN ......................................................................................... 57

iii
BAB 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada masa sekarang ini sumber daya manusia yang terus bertambah ini
menyebabkan adanya kebutuhan sumber daya alam yang semakin meningkat.
Salah satu dari kebutuhan yang sangat penting di dunia ini adalah sumber energi
listrik seiring berkembangnya teknologi, kebutuhan akan listrik sangat meningkat
pesat. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin sulitnya menyalurkan energi listrik
ini dalam jumlah banyak, terbukti adanya jadwal pemadaman listrik secara
bergilir untuk beberapa wilayah guna mengurangi pemakaian listrik.
Di negara Indonesia sedang dalam proses pemenuhan kebutuhan dari
pasokan listrik, sehingga para ilmuwan dan pihak pemerintah sedang menjalankan
suatu solusi dimana akan membangun Listrik diciptakan dari suatu pembangkit,
pembangkit itu banyak macamnya diantaranya : Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Pembangkit Listrik Tenaga
Gas (PLTG), dan masih banyak jenis Pembangkit Listrik yang lain. Oleh karena
itu, kami akan membahas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap beberapa kelebihan dan kekurangannya

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTG dan
PLTGU?
2. Bagaimana prinsip kerja dari PLTG?
3. Apa keuntungan dan kerugian dari PLTG dan PLTGU?

1.3 Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang PLTG dan PLTGU.
2. Mengetahui prinsip kerja PLTG dan PLTGU.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan PLTG dan PLTGU.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

1
2.1 Pengertian
2.1.1 PLTG
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit
energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak
generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang
sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi
listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang
digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada
temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif
(sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang
terus berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara
keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan
salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya
untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan
menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan
dapat juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara
pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut
dengan combined cycle.
2.1.2 PLTGU
PLTGU merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG
yang umumnya mempunyai suhu di atas 4000C, dimanfaatkan (dialirkan) ke
dalam ketel uap PLTU untuk menghasilkan uap penggerak turbin uap. Dengan
cara ini, umumnya didapat PLTU dengan daya sebesar 50% daya PLTG. Ketel uap
yang digunakan untuk memanfaatkan gas buang PLTG mempunyai desain khusus
untuk memanfaatkan gas buang di mana dalam bahasa Inggris disebut Heat
Recovery Steam Generator (HRSG). Dalam operasinya, unit turbin gas dapat
dioperasikan terlebih dahulu untuk menghasilkan daya listrik sementara gas
buangnya berproses untuk menghasilkan uap dalam ketel pemanfaat gas buang.
Kira-kira 6 (enam) jam kemudian, setelah uap dalam ketel uap cukup banyak, uap
dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik.

2
2.2 Komponen Utama PLTG
2.2.1 Turbin Gas
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin
yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang
menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).
Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :
kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sebuah turbin gas pada umumnya memiliki
suatu tingkat efisiensi yang rendah, pemakaian bahan bakarnya tinggi dan gas
buang yang meninggalkan turbin masih memiliki suhu yang tinggi sekali. Oleh
sebab itu pemakaian spesifik bahan baker turbin gas adalah tinggi, dan sebuah
PLTG karenanya sering dipakai khusus sebagai pembangkit tenaga listrik beban
puncak.
Adapun prinsip kerja turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida
kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Jadi berbeda yang terjadi
pada mesin torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi.
Bagian turbin yang berputar dinamai rotor atau roda turbin. Sedangkan bagian
yang tidak bergerak dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di
dalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau
memutar bebannya. Pada PLTG ini beban turbin berupa generator listrik. Pada
roda turbin terdapat sudu dan fluida kerja yang mengalir melalui ruang diantara
sudu tersebut. Apabila kemudian ternyata bahwa roda turbin dapat berputar, maka
tentu ada gaya yang bekerja pada sudu. Gaya tersebut timbul karena terjadinya
perubahan momentum dari fluida kerja yang mengalir diantara sudu. Jadi sudut
haruslah dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat terjadi perubahan momentum
pada fluida kerja tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar di
bawah ini

3
Gambar diagram sebuah turbin gas sederhana
(sumber :Turbin gas dan motor propulsi. Wiranto Arismunandar)

Turbin gas dibagi menjadi tiga siklus, yaitu siklus ericson, siklus stirling,
dan siklus brayton. Siklus ericson merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik
(reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible
isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses
perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus
internal (regenerator). Siklus stirling merupakan siklus mesin kalor dapat balik,
yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan
volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada
siklus Ericson. Siklus brayton merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk
turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh
pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk performance
upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri
dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan.

4
2.2.2 Kompresor Utama
Kompresor utama adalah kompesor aksial yang berguna untuk memasok udara
bertekanan ke dalam ruang bakar yang sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas
kompresor harus cukup besar karena pasokan udara lebih (excess air) untuk turbin
gas dapat mencapai 350 %. Disamping untuk mendapatkan pembakaran yang
sempurna, udara lebih ini digunakan untuk pendingin dan menurunkan suhu gas
hasil pembakaran.
2.2.3 Inlet Guide Vanes (IGV)
Pada kompresor berkapasitas besar, diisi udara masuk kompresor, yaitu pada inlet
guide vanes dipasang variabel IGV, sedangkan pada kompresor berukuran kecil
umumnya dipasang Fixed Guide Vanes. Variabel IGV berfungsi untuk mengatur
volume udara yang dikompresikan sesuai dengan kebutuhan atau beban turbin.
Pada saat Start Up, IGV juga berfungsi untuk mengurangi surge. Pada saat stop
dan selama start up, IGV tertutup ( pada unit tertentu, posisi IGV 34-48% ),
kemudian secara bertahap membuka seiring dengan meningkatnya beban turbin.
Pada beban turbin tertentu, IGV terbuka penuh (83-92%). Selama stop normal
IGV perlahan-lahan ditutup bersamaan dengan turunnya beban, sedangkan pada
stop emergency, IGV tertutup bersamaan dengan tertutupnya katup bahan bakar.
2.2.4 Combustion Chamber
Combustion Chamber adalah ruangan tempat proses terjadinya pembakaran. Ada
turbin gas yang mempunyai satu atau dua Combustion Chamber yang letaknya
terpisah dari casing turbin, akan tetapi yang lebih banyak dijumpai adalah
memiliki Combustion Chamber dengan beberapa buah Combustion basket,
mengelilingi sisi masuk (inlet) turbin. Di dalam Combustion Chamber dipasang
komponen-komponen untuk proses pembakaran beserta sarana penunjangnya,
diantaranya:
1. Fuel Nozzle
2. Combustion Liner
3. Transition Piece
4. Igniter

5
5. Flame Detektor
2.2.5 Load Gear
Load Gear atau main Gear adalah roda gigi penurun kecepatan putaran yang
dipasang diantara poros Turbin Compressor dengan poros Generator. Jaringan
listrik di Indonesia. Memilii frekwensi 50 Hz, sehngga putaran tertinggi generator
adalah 3000 RPM, sedangkan putaran turbin ada yang 4800 RPM atau lebih.
2.2.6 Alat Bantu
Alat bantu digunakan agar PLTG dapat beoperasi secara maksmial. Alat
bantu yang digunakan antara lain :
a. Starting Equipment.
Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting
equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya antara lain
diesel engine, induction motor, dan gas expansion turbine.
b. Coupling dan Accessory Gear
Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke
poros yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, pertama
Jaw Cluth yang menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP
turbin rotor. Jenis coupling kedua ialah accessory gear coupling yang
menghubungkan accessory gear dengan HP turbin rotor. Jenis coupling ketiga
load coupling yang menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.
c. Fuel System.
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan
sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari
cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut
diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk
memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.

d. Lube Oil System

6
Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada
setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian
utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya.
lube oil system terdiri dari oil tank (lube oil reservoir), oil quantity, pompa, filter,
system valving, dan system piping. System Instrumen untuk oil Pada turbin gas
terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna
keperluan lubrikasi, yaitu:
1. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft
pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
2. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh
tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
3. Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua
pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
e. Cooling System.
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara
dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing.
Komponen-komponen utama dari cooling system antara lain off base water
cooling unit, lube oil cooler, main cooling water pump, temperatur regulation
valve, auxilary water pump, low cooling water pressure swich.

2.3 Komponen Utama PLTGU


2.3.1 Cranking Motor
Crangking Motor adalah motor yang digunakkan sebagai penggerak awal
saat turbin belum menghasilkan tenaga penggerak generator ataupun compressor.
Motor Crangking mendapatkan suplai listrik yang berasal dari jaringan tegangan
tinggi 150 KV / 500 KV
2.3.2 Air Filter
Air Filter merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas
agar udara yang mengalir menuju ke compressor merupakan udara yang bersih.

2.3.3 Compressor

7
Compressor sebagai penghisap udara luar, dengan terlebih dahulu melalui
air filter. Compressor menghisap udara atmosfer dan menaikkan tekanannya
menjadi beberapa kali lipat ( sampai 8 kali ) tekanan semula. Udara luar ini akan
diubah menjadi udara atomizing untuk sebagian kecil pembakaran dan sebagian
besar sebagai pendingin turbin
2.3.4 Combustion Chamber
Combustion chamber ( ruang bakar ) adalah ruang yang dipakai sebagai
tempat pembakaran bahan bakar ( solar ) dan udara atomizing. Gas panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran di combustion chamber digunakan sebagai
penggerak turbin gas
2.3.5 Gas Turbine
Gas Turbine adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi Gas
panas yang dihasilkan dari combustion chamber. Hasil putaran dari turbin inilah
yang akan diubah oleh generator untuk menghasilkan listrik.
2.3.6 Selector Valve
Selector Valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur gas
buangan dari turbin gas, apakah akan dibuang langsung ke udara ataukah akan
dialirkan menuju ke HRSG
2.3.7 GTG (Gas Turbine Generator)
GTG (Gas Turbine Generator) berfungsi sebagai alat pembangkit listrik
dengan menggunakan tenaga putaran yang dihasilkan dari turbin gas. Pada
PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya 100 MW. PT. Indonesia
Power Unit Bisnis pembangkitan Semarang memiliki 3 Gas Turbine generator
dengan kapasitas masing-masing adalah 100 MW.
2.3.8 Steam Turbine
Steam Turbine ( Turbin Uap ) adalah turbin yang berputar dengan
menggunakan energi uap. Uap ini diperoleh dari penguapan air yang berasal dari
HRSG ( Heat Recovery Steam Generator )

2.3.9 TG (Steam Turbine Generator)

8
STG (Steam Turbine Generator) merupakan generator berfungsi sebagai
alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang diperoleh dari
turbin uap. Tenaga penggeraknya berasal dari uap kering yang dihasilkan oleh
HRSG dengan putaran 3000 RPM, berpendingin hidrogen dan tegangan keluar
11,5 KV. Pada PLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya kurang
lebihnya sekitar 200 MW. PT. Indonesia Power Unit Bisnis pembangkitan
Semarang memiliki 1 buah steam turbine generator untuk bagian PLTGU-nya.
2.3.10 HRSG
HRSG bertujuan untuk memanfaatkan panas dari aliran gas panas. HRSG
memproduksi uap untuk menggerakkan steam turbin. Pada PLTGU Grati terdapat
dua blok, pada blok 1 terdapat tiga HRSG yang masing-masing dihubungkan
dengan sebuah gas turbin dan ketiga HRSG tersebut menggerakkan sebuah steam
turbin. Sedangkan pada blok 2 terdiri dari tiga gas turbin dengan pengoperasian
open cycle. HRSG memiliki satu struktur baja yang dihubungkan dengan metode
penyambungan (bracing). Untuk setiap HRSG, struktur baja utama dari HRSG
terdiri dari empat kolom vertikal yang dihubungkan bersama bracing horizontal
dan vertikal. Dua beam (yang disebut balok utama) terpasang di kolom bagian
atas yang terletak di sisi terpanjang HRSG, dan tujuh beam horizontal (yang
disebut box beams) disambung dengan dua balok utama. Box beams terletak tegak
lurus pada pipa dan saluran gas panas. Hal ini memungkinkan terjadinya ekspansi
thermal.
2.3.11 Alat bantu Boiler
Ada beberapa alat bantu yang digunakan untuk menunjang kinerja dari sebuah
pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Alat Bantu pada Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat yang digunakan untuk memproduksi uap
dengan tekanan dan temperature tertentu.Uap yang dihasilkan digunakan untuk
menggerakkan turbin uap sehingga dari turbin uap tersebut akan didapatkan
energi mekanis. Selanjutnya, energi mekanis ini akan diubah menjadi energi listrik
didalam generator .Adapun boiler sendiri mempunyai alat-alat bantu seperti
berikut :

9
1. Economizer
Economizer adalah alat yang digunakan untuk memanaskan air pengisi
ketel dengan media pemanas energi kalor yang terkandung didalam gas
bekas. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan air pengisi ketel yang
suhunya tidak jauh berbeda dengan air yang terdapat pada boiler drum,
serta untuk menaikkan efisiensi boiler.
2. Drum Uap / Steam Drum
Steam drum adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian air,
uap basah dan uap kering karena didalam boiler terjadi pemanasan bertingkat.
Setiap unit boiler dilengkapi oleh sebuah steam drum dan dipasang pada bagian
atas dari boiler.
3. Super Heater.
Uap yang dihasilkan boiler drum ada yang masih berupa uap basah , dan
untuk mendapatkan uap yang betul-betul kering. Uap basah yang berasal dari
boiler drum perlu dipanaskan lagi pada super heater sehingga uap kering yang
dihasilkkan naik ke steam drum dan memutar sudu – sudu turbin uap. Setiap
boiler biasanya dilengkapi dengan dua buah super heater yaitu primary dan
secondary super heater yang dipasang pada bagian atas dari ruang pembakarn
(furnace).
4. Desuper Heater
Desuper Heater merupakan spray water yang digunakan untuk mengatur
temperatur uap yang dialirkan ke turbin. Alat sudah dibuat sedemikian rupa
sehingga bila temperatur uap melebihi ketentuan, maka desuper heater ini akan
menyemprotkan air yang berasal dari discharge boiler feed pump sampai
temperaturnya normal kembali.
5. Soot Blower
Soot Blower merupakan alat pembersih pipa di dalam boiler yang
diakibatkan menempelnya sisa-sisa pembakaran, dengan media pembersih
auxiliary steam.
6. Boiler Feed Pump ( BFP )

10
Boiler Feed Pump merupakan pompa pengisi air boiler. Pompa tersebut
memompakan deaerator storage tank ke boiler.
b. Alat-alat bantu pada Turbin
1. Condensor
Condensor dibuat dari sejumlah pipa-pipa kecil yang mana air laut sebagai
media pendingin dapat mengalir melalui pipa-pipa tersebut. Sedangkan uap
bekas yang keluar dari turbin akan memasuki sela-sela pipa kondensor
sehingga terjadilah perpindahan panas dari uap ke air laut yang selanjutnya
akan terjadi pengembunan dan kondensasi uap. Uap yang sudah berubah
menjadi air didalam kondensor ditampung didalam hot well. Fungsi dari
condensor adalah sebagai berikut :
a) Menaikkan efisiensi turbin, karena dengan mengusahakan vacuum didalam
kondensor uap bekas dari turbin akan segera dapat keluar dan tidak
memberikan reaksi tekanan terhadap putaran turbin.
b) Untuk mengembunkan uap bekas dari turbin dengan media pendingin air
laut yang mengalir melalui pipa-pipa kecil didalam kondensor sehingga air
kondensasi tersebut dapat dijadikan sebagai air pengisi ketel.
2. Condensate Pump
Setelah air kondensasi terkumpul pada hot well, maka air tersebut
dipompakan oleh condensate pump ke daerator tank dengan melalui heater.
3. Low Pressure Heater
Alat ini berguna untuk memanaskan air condensate yang berasal dari hot
well, sebelum dimasukkan ke daerator tank. Konstruksi pemanasan ini terdiri
dari pipa-pipa air yang dilalui oleh air condensat dan pada bagian luarnya
dipanasi dengan uap yang diambilkan dari extraction steam dari turbin.
4. Auxiliary Cooling Water Pump
Pompa ini berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin yang dibutuhkan
untuk mendinginkan minyak pelumas dan gas hydrogen. Air pendingin yang
disirkulasikan pleh pompa ini didinginkan lagi oleh air laut didalam auxillary
cooling water heat exchanger.
5. High Pressure Heater

11
Alat ini berguna untuk memanaskan air pengisi ketel yang berasal dari
deaerator storage tank, yang selanjutnya akan dikirim ke ketel lewat
economizer. Konstruksi alat ini terdiri dari pipa-pipa air yang dilalui oleh air
boiler feed dan bagian luarnya dipanasi dengan uap.
6. Daerator
Daerator adalah alat yang berfungsi untuk membuang O2 dan gas-gas lain
yang terkandung dalam air kondensat, disamping itu juga berfungsi sebagai
pemanas air kondensat. Alat ini dikonstruksikan dari tray-tray yang berlapis-
lapis sehingga memungkinkan untuk membuat partikel-partikel air
condensateyang dimasukkannya. Dengan adanya air kondensat yang sudah
menjadi partikel-partikel tersebut serta adanya uap ekstraksi yang
disemprotkan, maka akan memungkinkan O2 dan gas-gas lainnya yang
terkandung didalamnya akan terlepas dan dibuang ke atmosfir.
7. Air Ejector
Air Ejector adalah suatu alat yang dikonstruksikan dari sebuah nozzle
sehingga bilamana dialiri uap akan dapat menarik udara dan gas-gas yang tidak
dapat mengembun didalam kondensor sehingga condensor akan menjadi
vacuum. Dengan adanya kevakuman pada kondensor maka akan dapat
menaikkan efisiensi dari turbin. Alat ini ada dua macam yaitu primming ejector
dan air ejector. Primming Ejector digunakan pada saat start up, kemudian bila
kemampuannya sudah mencapai batas maka penarikan vacuum dilakukan oleh
alat lain. Sedangkan Air Ejector digunakan untuk menarik kevakuman setelah
melalui alat primming ejector

12
BAB 3. Pembahasan

4.1 Prinsip Kerja PLTG


Mula-mula udara dari atmosfir ditekan didalam kompresor hingga
temperature dan tekanannya naik dan proses ini biasa disebut dengan proses
kompresi dimana sebagian udara yang dihasilkan ini digunakan sebagai udara
pembakaran dan sebagiannya digunakan untuk mendinginkan bagian-bagian
turbin gas. Didalam ruang bakar sebagian udara pembakaran tersebut akan
bercampur dengan bahan bakar yang diinjeksikan kedalamnya dan dipicu dengan
spark plugakan menghasilkan proses pembakaran hingga menghasilkan gas panas
(energi panas) dengan temperature dan tekanan yang tinggi, dari energi panas
yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana
didalam sudu-sudu gerak dan sudut-sudut diam turbin, gas panas tersebut
temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut
dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin
digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
Ada beberapa macam siklus kerja turbin gas sebagai berikut :
4.1.1 Turbin gas siklus terbuka (open cycle).
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang
diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan
temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan
atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dibuang atau dialirkan ke udara luar.

21
http://linasundaritermodinamika.blogspot.com/2015/04/turbin-gas-sistem-terbuka-
langsung-dan.html
Gambar

4.1.2 Turbin gas siklus tertutup (closed cycle).


Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang
diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan
temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan
atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dialirkan ke kedalam penukar panas (heat
rejected) untuk didinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau udara
hingga temperaturnya turundan dialirkan lagi kedalam sisi masuk (suction)
kompresor untuk dikompresi lagi.

http://linasundaritermodinamika.blogspot.com/2015/04/turbin-gas-sistem-
tertutup-langsung-dan.html
gambar

4.1.3 Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan regenerator.


Seperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang
diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan
temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan

22
atmosfir, selanjutnya gas bekas (flue gas) ini dialirkan kedalam heat exchanger
yang dikenal dengan istilah regenerator dimana didalamnya gas bekas ini
digunakan untuk memanaskan udara keluar kompresor sebelum digunakan
sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar (combustion chamber), seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah.

http://jendeladenngabei.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-gas-
pltg.html
Gambar

4.1.4 Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan intercooler, regenerator


dan reheater.
Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri
dari 2 (dua) bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan
rendah dan kompresor tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin
gas tekanan tinggi. Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan
sebagai berikut, mula-mula udara atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan
rendah untuk dikompresi, dari udara tekan yang dihasilkan dialirkan
kedalamintercooler untuk didinginkan hingga menghasilkan temperature dan
kelembaban serta tekanan yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin
air atau media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut dialirkan kedalam
kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan temperature
yang tinggi dan tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi.
Dari keluaran kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam
regenerator untuk mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan
untuk memudahkan terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas
gas bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan

23
rendah. Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang
bakar utama (primary combustion chamber) yang menghasilkan proses
pembakaran dan dari proses ini dihasilkan gas panas yang digunakan untuk
memutar turbin tekanan tinggi, hasil ekspansi gas panas dari turbin tekanan tinggi
ini berupa gas bekas (flue gas)dialirkan kedalam ruang bakar kedua (secondary
combustion chamber) dan biasa disebut juga dengan reheater chamberyang
selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara pembakaran didalamnya
yang mampu menghasilkan gas panas lagi dan digunakan untuk memutar turbin
tekanan rendah, siklus tersebut diatas seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.

http://jendeladenngabei.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-gas-
pltg.html
gambar

4.2 Prinsip Kerja PLTGU


Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk
menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan
uap dalam ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 (enam) jam kemudian, setelah
uap dalam ketel uap cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk
menghasilkan daya listrik.

24
Proses Pada PLTG
http://digdyo.blogspot.com/2013/05/pltg-pembangkit-listrik-tenaga-gas.html

Secara umum sistem produksi tenaga listrik pada PLTG/U dibagi menjadi dua
siklus, yaitu sebagai berikut :
4.2.1 Siklus Terbuka (Open Cycle)
Siklus Terbuka merupakan proses produksi listrik pada PLTGU dimana gas
buangan dari turbin gas langsung dibuang ke udara melalui cerobong saluran
keluaran. Suhu gas buangan di cerobong saluran keluaran ini mencapai 550°C.
Proses seperti ini pada PLTGU dapat disebut sebagai proses pembangkitan listrik
turbin gas yaitu suatu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran
turbin gas.
4.2.2 Siklus Tertutup (Closed Cycle)
Jika pada Siklus Terbuka gas buang dari turbin gas langsung dibuang
melalui cerobong saluran keluaran, maka pada proses Siklus Tertutup, gas buang
dari turbin gas akan dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memasak air yang berada
di HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Kemudian uap yang dihasilkan dari
HRSG tersebut akan digunakan untuk memutar turbin uap agar dapat
menghasilkan listrik setelah terlebih dahulu memutar generator. Jadi proses Siklus
Tertutupinilah yang disebut sebagai proses Pembangkitan Listrik Tenaga Gas Uap

25
yaitu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran turbin gas dan
turbin uap. Daya listrik yang dihasilkan pada proses Siklus Terbuka tentu lebih
kecil dibandingkan dengan daya listrik yang dihasilkan pada proses produksi
listrik Siklus Tertutup.
Pada prakteknya, kedua siklus diatas disesuaikan dengan kebutuhan listrik
masyarakat. Misalnya hanya diinginkan Siklus Terbuka karena
pasokan daya dari Siklus Terbuka sudah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Sehingga damper (stack holder) yang membatasi antara cerobong gas dan HRSG
dibuat close, dengan demikian gas buang dialirkan ke udara melalui cerobong
saluran keluaran. Dan apabila dengan Siklus Terbuka kebutuhan listrik masyarakat
belum tercukupi maka diambil langkah untuk menerapkan Siklus Tertutup.
Namun demikian dalam sistem mekanik elektrik, suatu mesin akan lebih baik
pada kondisi selalu beroperasi, karena apabila mesin berhenti akan banyak
mengakibatkan korosi, perubahan pengaturan (setting), mur atau baut yang mulai
kendur dan sebagainya. Selain itu dengan selalu beroperasi lebih mengefektifkan
daya, sehingga daya yang dihasilkan menjadi lebih besar. Jadi secara garis besar
untuk produksi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dibagi menjadi 2
proses yaitu proses pembangkitan listrik turbin gas.dan proses pembangkitan
listrik turbin uap.

26
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
Utama, Dimas Yudha Satria. 2013. Sistem Turbin Gas Pada Sistem Pltgu.
Makalah. Semarang : Universitas Diponegoro.

Bahari, Latief. 2005. Pembangkit Listrik Tenaga Gas. Makalah. Singaraja :


Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Negeri.

Santoso, Digyo Niti. 2013. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas).


http://digdyo.blogspot.com/2013/05/pltg-pembangkit-listrik-tenaga-
gas.html. [Diakses pada tanggal 22 Mei 2019].

Wikipedia. 2019. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan


Uaphttps://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Gas_dan_U
ap. [Diakses pada tanggal 22 Mei 2019].

Anda mungkin juga menyukai