PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan menahun dan bias berakibat
fatal, yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, mycobacterium bovis atau
mycobacterium africanum. tuberkulosis paru kini bukan penyakit yang menakutkan
sampai penderita harus dikucilkan, tetapi penyakit kronik ini dapat menyebabkan
cacat fisik atau kematian, penularan TB paru hanya terjadi dari penderita
tuberkulosis terbuka (Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, 2007)
1
kuman TB menyerang paru tetapi bisa juga organ tubuh lainnya (Depkes
Tuberkulosis TB Paru, 2017).
Status Gizi keadaan malnutrisi atau kekuranga kalori, protein, vitamin, zat
besi, dan lain-lain. akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang sehingga rentan
terhadap penyakit termasuk TB paru. keadaan ini merupakan faktor penting yang
mempengaruhi di Negara miskin, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Commented [WU1]: Tambahkan dan biat sumbernya
Umur penyakit TB paru paling sering ditemukan pada usia muda atau
produktif 15-50 tahun. dengan terjadinya transisi demografi saat ini menyebabkan
usia haraplan hidup lansia menjadi lebih tinggi. pada usia lanjut lebih dari 55 tahun
sistem imunolosis seseorang menurun, sehingga sangat rentan terhadap penyakit,
termasuk penyakit TB paru. Commented [WU2]: Tambahkan dan biat sumbernya
2
pada Janis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi karena merokok tembakau dan
minum alkohol sehingga dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh, sehingga lebih
mudah terpapar dengan agen penyakit TB paru. (hiswani, 2009).
dedikasi petugas kesehatan yang baik, pemberian regiment OAT yang adekuat,
faktor penderita pengetahuan penderita yang cukup mengenai penyakit TB paru, cara
berobat dan bahaya akibat berobat yang tidak adekuat, cara menjaga kondisi tubuh
yang baik dengan makanan bergizi, cukup istirahat, hidup teratur dan tidak minum
alkohol atau merokok, cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan tidak
membuang dahak sembarangan, bila batuk menutup mulut dengan sapu tangan,
jendela rumah cukup besar untuk mendapat lebih banyak sinar matahari, sikap tidak
perlu merasa rendah diri atau hina karena TB paru adalah penyakit infeksi biasa dan
dapat disembuhkan bila berobat dengan benar, kesadaran dan tekat penderita untuk
sembuh, faktor keluarga dan masyarakat lingkungan dukungan keluarga sangat
menunjang keberhasilan seseorang dengan cara mengingatkan penderita agar makan
obat, pengertian yang dalam terhadap penderita yang sedang sakit dan memberi
semangat agar tetap rajin berobat.
3
Penemuan TB BTA positif diantara suspek keseluruhan di provinsi riau dari
tahun 2012–2016 masih berkisar diantara 5-15%.maka, dapat disimpulkan bahwa
penemuan kasus TB BTA positif tidak longgar dantidak ketat di penjaringan suspek.
akan tetapi, pada tahun 2016 penemuan tb bta positif diantara suspek di provinsi riau
mencapai 13,06% yang berarti penjaringan suspek di provinsi riau sudah sesuai.
namun bila dilihat dari proporsi pasien TB BTA positif diantara suspek
perkabupaten/kota provinsi riau tahun 2016, ada beberapa kabupaten yang terlalu
longgar dalam penemuan kasus TB diantara suspek seperti kabupaten Indragiri Hulu
(19,71%), kabupaten Rokan Hilir (19,43%), kota Pekanbaru (18,37%) dan Kota
Dumai (15,82%). hal ini kemungkinan disebabkan penjaringan yang terlalu ketat
atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (Positif Palsu). (Profil Kesehatan
Provinsi Riau, 2016)
Jumlah kasus BTA Positif pada Tahun 2014 diKabupaten Kampar berjumlah
352 kasus, kasus tertinggi terjadi di Puskesmas Tapung sebanyak 28 kasus.
Penemuan kasus TB MDR sebanyak 7 orang, dengan rincian pengobatan 4 orang,
meninggal 2 orang (pada masa pengobatan 1 orang dan sebelum pengobatan 1 orang)
dan putus berobat 1 orang. jumlah kasus BTA Positif pada Tahun 2015 di Kabupaten
Kampar berjumlah 413 kasus, kasus tertinggi terjadi di Puskesmas Tambang
sebanyak 41 kasus, Puskesmas tapung sebanyak 33 kasus. angka kesembuhan TB
selama Tahun 2015 adalah 277 orang, angka pengobatan 48 orang, angka
keberhasilan 85 orang dan angka kematian 8 orang.
Jumlah kasus BTA Positif pada Tahun 2016 di Kabupaten Kampar berjumlah
582 kasus, kasus tertinggi terjadi di Puskesmas Tapung Hulu I sebanyak 58 kasus,
Puskesmas Tambang sebanyak 41 kasus. Angka kesembuhan TB selama Tahun 2016
4
adalah 229 orang, angka pengobatan 83 orang, angka keberhasilan 86 orang dan
angka kematian 7 orang. Jumlah kasus BTA Positif pada Tahun 2017 di Kabupaten
Kampar berjumlah 541 kasus, kasus tertinggi terjadi di Puskesmas Tambang
sebanyak 59 kasus. Angka kesembuhan TB selama Tahun 2017 adalah 153 orang,
angka pengobatan lengkap 575 orang, angka keberhasilan pengobatan 134 orang dan
angka kematian selama pengobatan sebanyak 16 orang. (Profil_Kesehatan
Kabupaten_Kampar, 2017).
Berdasarkan hasil dari laporan puskesmas tapung hulu pada tahun 2018
penemuan kasus TB paru sebanyak 56 kasus. angka kesembuhan TB selama tahun
2018 adalah 21 orang, angka pengobatan 56 orang, angka keberhasilan 54 orang dan
angka kematian 2 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa karakteristik pekerjaan Commented [WU4]: Penelitian siapa?
pasien TB paru terbanyak adalah pedagang dan petani yaitu sebanyak 26 orang
(66,7%). Hal ini dikarenakan aktifitas pedagang dan petani yang banyak dilakukan
diluar rumah dan kontak langsung dengan masyarakat menyebabkan mudahnya
terkena ataupun tertular penyakit seperti penyakit TB paru.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Gusti yang menyatakan Commented [WU5]: Tahun berapa?
bahwa pekerjaan yang banyak pada orang-orang adalah tidak bekerja atau sebagai
ibu rumah tangga sebanyak 43 penderita (50%). 36 Keadaan ini diduga ada
hubungannya dengan tingkat aktivitas yang memungkinkan penularan yang lebih
mudah dengan kuman TB dari penderita TB paru. Responden yang tidak bekerja
lebih mudah untuk memperoleh informasi tentang upaya pencegahan penularan
penyakit TB paru dari pada responden yang bekerjan (Gusti A, 2003) Commented [WU6]: Penelitian terkaitnya harus sama dengan
judul penelitian ibu
5
Berdasarkan uraian
diatas...................................................................................................... Commented [WU7]: Buat kesimpulannya
A. Tujuan Umum :
B. Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui umur, jenis kelamin, status gizi,sosial ekonomi dan
kejadian TB paru di wilayah kerja puskesmas tapung hulu,
2. Untuk mengetahui pengaruh umur terhadap kejadian TB paru di
wilayah kerja puskesmas tapung hulu,
3. Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian TB paru
di wilayah kerja puskesmas tapung hulu,
4. Untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kejadian TB paru di
wilayah kerja puskesmas tapung hulu,
5. Untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi terhadap kejadian TB
paru di wilayah kerja puskesmas tapung hulu.
6
A. Bagi Pelayanan Keperawatan
Sebagai bahan informasi dan masukan dalam meningkatkan
terutama dalam menangani masalah tuberkulosis paru.
B. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam
melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terjadinya tuberkulosis serta dipublikasikan dalam
bentuk jurnal sebagai sumber referansi untuk menambah wawasan
bagi mahasiswa/i khususnya karakteristik yang terkena penyakit
tuberkulosis paru.