Anda di halaman 1dari 34

ASKEP ANAK DENGAN

RETINOBLASTOMA

Ns. Anita Syarifah, M.Kep


RETINOBLASTOMA

Pertengahan abad ke-18: Laporan klinis pertama


kali diakui
1920 "Vernoff" menciptakan istilah
“Retinoblastoma”
2,5-4% dari keganasan pada anak.
Kebanyakan keganasan intraokular umum masa
kanak-kanak.
Dengan prevalensi 1: 17,000-34,000 kelahiran hidup
di seluruh dunia
DEFINISI

Retinoblastoma adalah tumor endo okular pada


anak yang mengenai saraf embrionik retina atau
Retinoblastoma adalah kanker pada retina (daerah
di belakang mata yang peka terhadap cahaya.
Retinoblastoma biasanya terjadi pada anak sewaktu
masih berada dalam kandungan sampai berusia 5
tahun.
ETIOLOGI

 Kelainan Kromosom
Terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu pasang
alel dominant protektif yang berada dalam pita kromosom
13q14. Bisa karena mutasi atau diturunkan. Penyebabnya
adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor, yang sifatnya
cenderung diturunkan

 Faktor Genetik
Gen cacat RB1 dapat diwariskan dari orang tua pada beberapa
anak, mutasi terjadi pada tahap awal perkembangan janin.
MANIFESTASI KLINIS

 Leukokoria merupakan keluhan dan gejala yang paling sering


ditemukan.
 Tanda dini : mata juling, mata merah atau terdapatnya warna iris yang
tidak normal.
 Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di
dalam bilik mata depan, uveitis, endoftalmitis, atau panoftalmitis.
 Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam
bola mata.
 Gejala pandangan berat- nekrosis tumor
 Tajam penglihatan sangat menurun.
 Nyeri
 Tumor yang besar, mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan
kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan
pembuluh darah di atasnya.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Diagnosis retinoblastoma dibuat tanpa konfirmasi patologis


dan didasarkan pada pemeriksaan klinis.
Riwayat klinis
Pemeriksaan fisik
Oftalmoskopi langsung : refleks putih (leukokoria)
Oftalmoskopi tidak langsung :
RB dilihat sebagai proyeksi ke vitreous, putih krem
berwarna, neovascularisation terlihat di permukaan, kalsifikasi
memberikan penampilan cheese appreance (berkilau putih)
RB didiagnosa karena perdarahan vitreous, RD, reaksi
inflamasi yang parah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG
 Bersifat non-invasif, aman, berulang, dan dapat segera
diinterpretasikan.
 USG mengungkapkan pandangan penampang 2D, menegaskan
kehadiran dan hubungan, ukuran dan bentuk tumor.
 Keterlibatan orbital, invasi saraf optik dapat dilihat, ekstensi
extra sklera
CT Scan
 Melihat lesi heterogen padat dengan hiper fokus sesuai
dengan klasifikasi.
 Untuk menilai ekstensi luar mata dan invasi saraf optik.
 Tidak lebih sensitif dari USG, justru dikhawatirkan dapat
memperburuk mutasi gen pada penderita retinoblastoma
dengan usia di bawah 1 tahun karena adanya radiasi dari alat
tersebut.
MRI
 merupakan alat yang paling sensitif untuk mengevaluasi
retinoblastoma karena memberikan gambaran yang paling
baik yang dapat memantau ada tidaknya metastase pada
nervus optikus.

Pemeriksaan foto polos diindikasikan bila pada gambaran


klinis didapatkan kecurigaan adanya metastase ke orbita, otak
dan tulang.
PENATALAKSANAAN

Terapi Pembedahan

Enukleasi Enukleasi
Penyinaran bola Eksentrasi Orbita
mata Sesudah operasi
Photocoagulatio diberikan therapi
Cryotherapy radiasi untuk
Chemotherapy membunuh sisa–
sisa sel tumor
Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN

 Identitas Klien
 Identitas penanggung jawab
 Riwayat kesehatan: -Keluhan Utama
-Riwayat kesehatan sekarang
-Riwayat kesehatan dahulu
-Riwayat kesehatan keluarga
pemeriksaan fisik:
-pemeriksaan fisik umum
-pemeriksaan khusus mata: - Pemeriksaan tajam penglihatan 
-Pemeriksaan gerakan bola mata
-Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal
-Pemeriksaan Pupil
-Pemeriksaan funduskopi
-Pemeriksaan tekanan bola mata
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan


proses penyakit.

2. Gangguan presepsi sensori penglihatan berhubungan dengan


gangguan penerimaan sensori dari organ penerima.

3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan,


adanya nyeri, dan kemungkinan/kenyataan kehilangan
penglihatan.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan


proses penyakit.

 Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi nyeri, frekuensi,


durasi, dan intensitas (skala 0-10 )
 Berikan tindakan kenyamanan dasar misal, reposisi aktivitas
hiburan.
 Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misalnya
teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imaginasi, tertawa,
music dan sentuhan terapeutik).
 Kolaborasi dengan dokter untuk pemeberian analgesic
Gangguan presepsi sensori penglihatan berhubungan
dengan gangguan penerimaan sensori dari organ penerima.

 Tentukan ketajaman penglihatan catat apakah 1 atau ke2 mata


terlibat.
 Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staff, orang lain
dilingkungannya.
 Letakkan barang yang dibutuhkan atau posisi bel pemanggil dalam
jangkauan.
 Dorong klien dalam mengekspresikan perasaan tentang kehilangan/
kemungkinan kehilangan penglihatan.
 Lakukan tindakan untuk membantu pasien untuk menangani
keterbatasan penglihatan
 Kolaborasi siapkan intervensi bedah sesuai indikasi.
Ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan, adanya nyeri, dan
kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan.

 Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri/timbulnya


gejala tiba-tiba dan kondisi pengetahuan saat itu.
 Berikan informas akurat dan jujur, diskusikan dengan
keluarga bahwa pengawasan dan pengobatan dapat
mencegah kehilangan penglihatan tambahan.
KESIMPULAN

Retinoblastoma adalah kanker pada retina (daerah di


belakang mata yang peka terhadap cahaya). Retinoblastoma
terjadi karena adanya mutasi pada gen RB1 yang terletak pada
kromosom 13q14 (kromosom nomor 13 sequence ke 14) baik
terjadi karena faktor hereditas maupun karena faktor
lingkungan seperti virus, zat kimia, dan radiasi. Retinoblastoma
biasanya terjadi pada anak sewaktu masih berada dalam
kandungan sampai berusia 5 tahun, tapi paling sering
menyerang anak berusia dibawah 2 tahun
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai