29,58% eksklusi ditemukan dalam penelitian ini, yang serupa dengan hasil yang dilaporkan
oleh AABB pada 2013 (24,12%; rentang: 4,5-33), yang tetap relatif konstan pada laporan AABB tahun
2008 dan 2010 (25,9 dan 24,87%, masing-masing). Sebaliknya, penelitian dilakukan dari tahun 1950
hingga 2002 telah menunjukkan variasi dalam tingkat eksklusi dari < 1% hingga > 30% di berbagai
negara atau wilayah, yaitu United Kingdom, Amerika Serikat, Eropa, Rusia, Kanada, Afrika Selatan,
Amerika Selatan, Selandia Baru, dan Meksiko. Variasi ini dapat dijelaskan oleh beberapa faktor,
seperti jumlah kasus yang dianalisis (mis. ukuran sampel kecil), metodologi (kekuatan eksklusi
penanda genetik), tingkat sosial ekonomi, budaya, perilaku dan sosial, analisis populasi, dan konteks
hukum.
Di Meksiko, prevalensi non-paternitas hanya diperkirakan pada Mexico City (Pusat) dan
negara bagian Nuevo Leon (Tenggara) masing-masing 2.6 dan 11,8%, mungkin karena kekuatan
eksklusi yang lebih rendah dari penanda serologis yang sebelumnya digunakan. Selain itu,
persentase ini bisa lebih rendah karena prevalensi non-paternitas mewakili proporsi ayah legal
secara hukum yang bukan ayah biologis di populasi umum. Sebaliknya, hasil kami berasal dari kasus
yang muncul dari keraguan mengenai orangtua biologis, yang mungkin meningkatkan perkiraan
tingkat eksklusi. Oleh karena itu, hasil kami mewakili perkiraan pertama tingkat eksklusi di Meksiko
berdasarkan pada tes DNA dengan lokus STR autosom. Namun demikian, harus dipertimbangkan
estimasi yang meyakinkan dari tingkat eksklusi nasional akan perlu representasi lebih luas dari
laboratorium tes paternitas, seperti laporan AABB.
Ada studi berdasarkan perbandingan simulasi yang menggarisbawahi kesulitan dalam kasus
kasus paternitas yang tidak memiliki ibu diselesaikan dengan 13 dan 15 STRs.5 Namun, hasil kami
saling melengkapi karena menghitung masalah dalam kasus nyata diselesaikan dengan 15 STR,
seperti hasil yang tidak meyakinkan dengan jumlah eksklusi yang rendah (<3 lokus), dan nilai PI yang
rendah saat paternitas disimpulkan (Tabel 3, di bawah ini dibahas). Seperti yang ditunjukkan,
perbandingan parameter antara kit HID ini berdasarkan perbedaan jumlah STR memungkinkan
mendukung keputusan untuk menerapkan lebih banyak kit HID yang kuat di laboratorium genetika
forensik.