MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN.
- 3 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi Pemerintah.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
3. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
4. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan melaksanakan proses
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian PNS dan pembinaan
manajemen PNS di instansi pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Prediden
dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
- 4 -
BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN
KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan dan Tanggung Jawab
Pasal 2
(1) Analis Kebakaran berkedudukan sebagai pelaksana
teknis di bidang analisis pencegahan dan
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan pada
Instansi Daerah.
(2) Analis Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
secara langsung kepada Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama, Pejabat Administrator, atau Pejabat
Pengawas yang memiliki keterkaitan dengan
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran, ditetapkan dalam peta jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Analis Kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
merupakan jabatan karier PNS.
Bagian Kesatu
Klasifikasi/Rumpun Jabatan
Pasal 4
Jabatan Fungsional Analis Kebakaran termasuk dalam
klasifikasi/rumpun pengawas kualitas dan keamanan.
- 7 -
BAB III
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 5
(1) Jabatan Fungsional Analis Kebakaran merupakan
jabatan fungsional kategori keahlian.
(2) Jenjang Jabatan Fungsional Analis Kebakaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dari jenjang
terendah sampai jenjang tertinggi, terdiri atas:
a. Analis Kebakaran Ahli Pertama;
b. Analis Kebakaran Ahli Muda; dan
c. Analis Kebakaran Ahli Madya.
(3) Jenjang pangkat Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tercantum dalam Lampiran III
sampai dengan Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
BAB IV
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB-UNSUR KEGIATAN,
URAIAN KEGIATAN TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA
Bagian Kesatu
Tugas Jabatan
Pasal 6
Tugas Jabatan Fungsional Analis Kebakaran yaitu
melaksanakan kegiatan analisis pencegahan dan
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
- 8 -
Bagian Kedua
Unsur dan Sub-Unsur Kegiatan
Pasal 7
(1) Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran yang dapat dinilai Angka Kreditnya, terdiri
atas:
a. persiapan pemeriksaan bangunan gedung;
b. pelaksanaan pemeriksaan bangunan gedung;
c. penyusunan laporan hasil pemeriksaan bangunan
gedung;
d. pemberdayaan dan pembinaan masyarakat;
e. evaluasi pelaksanaan pemberdayaan dan
pembinaan masyarakat;
f. perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pendidikan dan pelatihan;
g. penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran (RISPK);
h. penanganan Resiko Kebakaran B3 (bahan
beracun dan berbahaya);
i. penindakan terhadap penyimpangan standar
keselamatan kebakaran; dan
j. pelaksanaan investigasi pasca kebakaran.
(2) Sub-unsur dari unsur kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
a. persiapan pemeriksaan bangunan gedung,
meliputi:
1. pengetahuan regulasi dalam bidang proteksi
kebakaran;
2. persiapan dan penyusunan kebutuhan
dokumen dan peralatan pemeriksaan
bangunan gedung; dan
3. pengetahuan teknis prosedur pemeriksaan
dan pengujian;
- 9 -
Bagian Ketiga
Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan
Pasal 8
(1) Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran sesuai dengan jenjang jabatannya, sebagai
berikut:
a. Analis Kebakaran Ahli Pertama, meliputi:
1. mengkaji Undang-Undang yang terkait
tentang kebakaran pada bangunan rendah
dan menengah, tidak termasuk bangunan
industri;
2. mengkaji Peraturan Pemerintah yang terkait
tentang kebakaran pada bangunan rendah
dan menengah, tidak termasuk bangunan
industri;
3. mengkaji Peraturan Menteri yang terkait
tentang kebakaran pada bangunan rendah
dan menengah, tidak termasuk bangunan
industri;
4. mengkaji Peraturan Daerah yang terkait
tentang kebakaran pada bangunan rendah
dan menengah, tidak termasuk bangunan
industri;
- 11 -
Bagian Keempat
Hasil Kerja
Pasal 9
- 23 -
Pasal 10
Dalam hal unit kerja tidak terdapat Analis Kebakaran yang
sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1),
Analis Kebakaran yang berada satu tingkat di atas atau
satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan
kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis
dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
Pasal 11
Penilaian Angka Kredit atas hasil penugasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ditetapkan sebagai berikut:
- 34 -
BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 12
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam
Jabatan Fungsional Analis Kebakaran yaitu pejabat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 13
Pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran dilakukan melalui pengangkatan:
a. pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain;
c. penyesuaian (inpassing); dan
d. promosi.
Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama
- 35 -
Pasal 14
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran melalui pengangkatan pertama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana/diploma empat
bidang Teknik/Rekayasa Keselamatan (Safety
Engineering), Teknologi Rekayasa Keselamatan
Kebakaran (Fire Safety Engineering Technology),
Planologi atau Geografi;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,
Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial
Kultural sesuai standar kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina; dan
f. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik
dalam1 (satu) tahun terakhir bagi PNS.
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan pengangkatan untuk mengisi
lowongan kebutuhan Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran dari Calon PNS.
(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
setelah diangkat sebagai PNS dan telah mengikuti dan
lulus uji kompetensi, paling lama 1 (satu) tahun
diangkat dalam Jabatan Fungsional Analis Kebakaran.
(4) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3), paling lama
3 (tiga) tahun setelah diangkat harus mengikuti dan
lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Analis
Kebakaran.
(5) Analis Kebakaran yang belum mengikuti dan/atau
tidak lulus pendidikan dan pelatihan fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak diberikan
kenaikan jenjang satu tingkat di atasnya.
(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam
Jabatan Fungsional Analis Kebakaran dinilai dan
- 36 -
Bagian Ketiga
Pengangkatan Melalui Perpindahan dari Jabatan Lain
Pasal 15
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran melalui perpindahan dari jabatan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana/diploma empat
bidang ilmu teknik/rekayasa keselamatan (Safety
Engineering), teknologi rekayasa keselamatan
kebakaran (Fire Safety Engineering Technology),
planologi, geografi atau atau bidang lain sesuai
dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh Instansi
Pembina;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,
Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial
Kultural sesuai standar kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina;
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang kebakaran dan penyelamatan paling
singkat 3 (tiga) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan
h. berusia paling tinggi:
1) 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan
menduduki Jabatan Fungsional Analis
- 37 -
Pasal 16
Pemadam Kebakaran yang memperoleh ijazah
sarjana/diploma empat dapat diangkat ke dalam Jabatan
Fungsional Analis Kebakaran, apabila memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. tersedia kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran;
b. ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan untuk Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran;
c. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural;
- 38 -
Bagian Keempat
Pengangkatan Melalui Penyesuaian
Pasal 17
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
kebakaran melalui penyesuaian (inpassing)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c, harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah sarjana/diploma empat;
e. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang analisis kebakaran dan penyelamatan
paling singkat 2 (dua) tahun; dan
f. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan apabila PNS yang pada saat Peraturan
Menteri ini berlaku, memiliki pengalaman dan masih
melaksanakan tugas di bidang analisis kebakaran dan
penyelamatan berdasarkan keputusan Pejabat yang
Berwenang.
(3) Pengangkatan Jabatan Fungsional Analis Kebakaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan mempertimbangkan kebutuhan untuk jenjang
jabatan yang akan diduduki.
- 39 -
Bagian Kelima
Pengangkatan Melalui Promosi
Pasal 18
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran melalui promosi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 huruf d, dilaksanakan dalam hal:
a. pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran; atau
b. kenaikan jenjang jabatan satu tingkat lebih tinggi.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran melalui promosi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a berlaku bagi PNS yang belum
menduduki Jabatan Fungsional Analis Kebakaran.
(3) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran melalui promosi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b berlaku bagi Pejabat Fungsional
dalam satu kategori Jabatan Fungsional.
(4) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran melalui promosi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3), harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus uji Kompetensi sesuai
standar kompetensi yang telah disusun oleh
instansi pembina;
- 40 -
BAB VI
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI
Pasal 19
(1) Setiap PNS yang akan diangkat menjadi pejabat
fungsional Analis Kebakaran wajib dilantik dan
diambil sumpah/janji menurut agama atau
kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB VII
PENILAIAN KINERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 20
- 41 -
Pasal 21
Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
meliputi:
a. SKP; dan
b. Perilaku Kerja.
Bagian Kedua
SKP
Paragraf Kesatu
Umum
Pasal 22
(1) Pada awal tahun, Analis Kebakaran wajib menyusun
SKP.
(2) SKP merupakan target kinerja Analis Kebakaran
berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang
bersangkutan.
(3) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil
dari uraian kegiatan tugas jabatan sebagai turunan
dari penetapan kinerja unit kerja.
Pasal 23
- 42 -
Pasal 24
(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) sebagai dasar untuk
penyusunan, penetapan, dan penilaian SKP.
(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan
langsung.
(3) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Hasil penilaian SKP Analis Kebakaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan sebagai capaian
SKP.
Paragraf Kedua
Target Angka Kredit
Pasal 25
(1) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 ayat (1) bagi Analis Kebakaran setiap tahun
ditetapkan paling sedikit:
a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Analis
Kebakaran Ahli Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) untuk Analis Kebakaran Ahli
Muda; dan
- 43 -
Paragraf Ketiga
Angka Kredit Pemeliharaan
Pasal 26
(1) Analis Kebakaran yang telah memenuhi syarat untuk
kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi
belum tersedia lowongan jabatan, setiap tahun wajib
memenuhi Angka Kredit paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Analis Kebakaran Ahli
Pertama; dan
b. 20 (dua puluh) untuk Analis Kebakaran Ahli
Muda.
(2) Analis Kebakaran Ahli Madya yang menduduki
pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak
menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling
sedikit 20 (dua puluh) Angka Kredit.
Bagian Ketiga
Perilaku Kerja
Pasal 27
(1) Perilaku kerja meliputi aspek:
a. orientasi pelayanan;
b. komitmen;
c. inisiatif kerja;
d. kerja sama; dan
e. kepemimpinan.
(2) Aspek kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e hanya diberlakukan bagi jabatan
- 44 -
BAB VIII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Bagian Kesatu
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Pasal 28
(1) Capaian SKP Analis Kebakaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 ayat (4) disampaikan kepada
Tim Penilai untuk dilakukan penilaian sebagai capaian
Angka Kredit.
(2) Capaian Angka Kredit Analis Kebakaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ditetapkan paling tinggi 150%
(seratus lima puluh persen) dari target Angka Kredit
minimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25.
(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan,
capaian Angka Kredit Analis Kebakaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diusulkan kepada pejabat
yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit
untuk ditetapkan dalam Penetepan Angka Kredit
(PAK).
(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan
sebagai dasar kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi tercantum dalam Lampiran III sampai
dengan Lampiran V yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 29
- 45 -
Bagian Kedua
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit
Pasal 30
Usul penetapan Angka Kredit Analis Kebakaran diajukan
oleh:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Pemerintah Provinsi
yang membidangi kesekretariatan kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Dalam Negeri
yang membidangi suburusan kebakaran atau Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi suburusan
kebakaran yang ditunjuk, berdasarkan atas usulan
kepala organisasi perangkat daerah yang membidangi
penanggulangan kebakaran atau kepala organisasi
perangkat daerah provinsi yang membidangi
suburusan kebakaran untuk Angka Kredit Analis
Kebakaran Ahli Madya di lingkungan pemerintah
daerah provinsi;
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang membidangi kesekretariatan
kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian
Dalam Negeri yang membidangi suburusan kebakaran
- 46 -
Bagian Ketiga
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit
Pasal 31
Pejabat yang Berwenang menetapkan Angka Kredit, yaitu:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Dalam
Negeri yang membidangi suburusan kebakaran atau
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Dalam
Negeri yang membidangi suburusan kebakaran yang
- 47 -
Bagian Keempat
Tim Penilai
Pasal 32
(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 dibantu oleh Tim Penilai.
(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memiliki tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang
dilakukan oleh pejabat penilai;
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan
nilai capaian tugas jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat
dan/atau jenjang jabatan;
d. memberikan rekomendasi mengikuti uji
kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian
capaian tugas jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP;
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat
yang Berwenang dalam pengembangan PNS,
- 48 -
Pasal 33
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknis
yang membidangi Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran, unsur kepegawaian, dan Analis
Kebakaran.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
- 49 -
Pasal 34
Tata kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian Angka Kredit
Jabatan Fungsional Analis Kebakaran diatur oleh instansi
pembina.
BAB IX
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN
Bagian Kesatu
Kenaikan Pangkat
Pasal 35
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila
capaian Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit
Kumulatif yang dipersyaratkan.
(2) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi
untuk kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan
Fungsional Analis Kebakaran, adalah sebagai berikut:
a. Analis Kebakaran dengan pendidikan
sarjana/diploma empat tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
b. Analis Kebakaran dengan pendidikan magister
tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini; dan
c. Analis Kebakaran dengan pendidikan doktor
tercantum dalam Lampiran V yang merupakan
- 51 -
Pasal 36
(1) Untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Analis
Kebakaran dapat melaksanakan kegiatan penunjang,
meliputi:
a. mengajar/melatih pada diklat fungsional/teknis
di bidang analisis pencegahan dan
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan;
b. menjadi anggota dalam tim penilai;
c. memperoleh penghargaan/tanda jasa;
d. melaksanakan tugas lain yang mendukung
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran; atau
e. memperoleh gelar/ijazah lain.
(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), diberikan kumulatif Angka Kredit paling tinggi 20%
dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk
kenaikan pangkat tercantum dalam Lampiran III
sampai dengan Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Angka Kredit sebagaimana dimanksud pada ayat (2)
diberikan untuk satu kali kenaikan pangkat.
Bagian Kedua
Kenaikan Jenjang Jabatan
Pasal 37
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran satu tingkat lebih tinggi wajib memenuhi
Angka Kredit yang ditetapkan tercantum dalam
Lampiran III sampai dengan Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
- 52 -
Pasal 38
(1) Analis Kebakaran Ahli Muda yang akan naik ke
jenjang Ahli Madya wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi.
(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. memperoleh ijazah/gelar pendidikan formal di
bidang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan;
b. menyusun Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan;
c. menerjemahkan/menyadur buku dan karya
ilmiah di bidang pencegahan dan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan;
d. menyusun pedoman/petunjuk teknis di bidang
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan; dan
e. melatih/mengembangkan kompetensi di bidang
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan.
(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan Angka Kredit
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
- 53 -
Pasal 39
(1) Analis Kebakaran yang secara bersama-sama
membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang
Kebakaran, diberikan Angka Kredit dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka
pembagian Angka Kredit yaitu 60% (enam puluh
persen) bagi penulis utama dan 40% (empat
puluh persen) bagi penulis pembantu;
Bagian Ketiga
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jenjang
Pasal 40
Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang
jabatan bagi Analis Kebakaran dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 41
Analis Kebakaran yang memiliki Angka Kredit melebihi
Angka Kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut
dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya
dalam satu jenjang Jabatan Fungsional Analis Kebakaran.
Pasal 42
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi tidak
tercapai, Analis Kebakaran tidak diberikan kenaikan
pangkat/jabatan.
BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
ANALIS KEBAKARAN
Pasal 43
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional
Analis Kebakaran dihitung berdasarkan beban kerja
yang ditentukan dari indikator:
a. intensitas pelayanan kebakaran;
b. luas wilayah; dan
c. jumlah penduduk.
(2) Pedoman perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional
Analis Kebakaran diatur oleh Kementerian Dalam
- 55 -
BAB XI
KOMPETENSI
Bagian Kesatu
Standar Kompetensi
Pasal 44
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran harus memenuhi standar kompetensi
sesuai dengan jenjang jabatan.
(2) Kompetensi Analis Kebakaran meliputi:
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
(3) Rincian standar kompetensi setiap jenjang jabatan dan
tata cara pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun oleh
instansi pembina.
Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
Pasal 45
(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
Analis Kebakaran diikutsertakan pada pelatihan.
(2) Pelatihan yang diberikan bagi Analis Kebakaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan
dengan hasil analisis kebutuhan pelatihan dan
penilaian kinerja.
(3) Pelatihan yang diberikan kepada Analis Kebakaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain
dalam bentuk:
a. pelatihan fungsional; dan
- 56 -
BAB XII
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pasal 46
(1) Analis Kebakaran diberhentikan dari jabatannya
apabila:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada Jabatan Pimpinan
Tinggi, Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas,
dan Jabatan Pelaksana; dan/atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki
alasan pribadi yang tidak mungkin untuk
- 57 -
Pasal 47
Analis Kebakaran yang diberhentikan karena ditugaskan
pada jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat
(1) huruf e, dapat disesuaikan pada jenjang sesuai dengan
pangkat terakhir pada jabatannya paling kurang 1 (satu)
tahun setelah diangkat kembali pada jenjang terakhir yang
- 58 -
Pasal 48
Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Analis Kebakaran
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB XIII
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
Pasal 49
Instansi Pembina Jabatan Fungsional Analis Kebakaran
yaitu Kementerian Dalam Negeri.
Pasal 50
(1) Instansi Pembina berperan sebagai pengelola Jabatan
Fungsional Analis Kebakaran yang bertanggung jawab
untuk menjamin terwujudnya standar kualitas dan
profesionalitas jabatan.
(2) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas antara lain:
a. menyusun pedoman formasi Jabatan Fungsional
Analis Kebakaran;
b. menyusun standar kompetensi Jabatan Fungsional
Analis Kebakaran;
c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis Jabatan Fungsional Analis Kebakaran;
d. menyusun standar kualitas hasil kerja dan
pedoman penilaian kualitas hasil kerja Analis
Kebakaran;
e. menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya
ilmiah yang bersifat inovatif di bidang tugas
Jabatan Fungsional Analis Kebakaran;
f. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Analis Kebakaran;
- 59 -
BAB XIV
ORGANISASI PROFESI
Pasal 51
(1) Jabatan Fungsional Analis Kebakaran wajib memiliki 1
(satu) organisasi profesi.
(2) Analis Kebakaran wajib menjadi anggota organisasi
profesi Jabatan Fungsional Analis Kebakaran.
(3) Pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional
Analis Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) difasilitasi oleh Instansi Pembina.
(4) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
menyusun kode etik dan kode perilaku profesi.
(5) Organisasi profesi Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran mempunyai tugas:
a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
- 61 -
Pasal 52
(1) Hubungan kerja antara Instansi Pembina dengan
organisasi profesi Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran bersifat koordinatif dan fasilitatif untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi pembinaan Jabatan
Fungsional Analis Kebakaran.
(2) Ketentuan mengenai syarat dan tata cara
pembentukan organisasi profesi Jabatan Fungsional
Analis Kebakaran dan hubungan kerja Instansi
Pembina dengan organisasi profesi Jabatan Fungsional
Analis Kebakaran diatur oleh Instansi Pembina sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 53
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier,
Analis Kebakaran dapat dipindahkan ke dalam jabatan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan persetujuan Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Pasal 54
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan
pencapaian kinerja organisasi, Analis Kebakaran dilarang
rangkap Jabatan dengan Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Administrator, Jabatan Pengawas, atau Jabatan Pelaksana.
- 62 -
Pasal 55
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Analis Kebakaran
berdasarkan Peraturan Menteri ini tidak dapat dilakukan
sebelum pedoman penghitungan kebutuhan Jabatan
Fungsional Analis Kebakaran ditetapkan.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
Pembentukan Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 ayat (3) paling lama 5 (lima) tahun sejak
Peraturan Menteri ini diundangkan.
Pasal 57
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Jabatan
Fungsional Analis Kebakaran diatur dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Badan Kepegawaian
Negara sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 58
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 63 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 September 2019
ttd
SYAFRUDDIN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 September 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
I. Persiapan A. Pengetahuan regulasi dalam bidang 1 Mengkaji UU yang terkait tentang kebakaran pada bangunan Dokumen UU terkait tentang 0,01 Ahli Pertama
pemeriksaan proteksi kebakaran rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri kebakaran
bangunan gedung
2 Mengkaji PP yang terkait tentang kebakaran pada bangunan Dokumen PP yang terkait tentang 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri kebakaran
3 Mengkaji PERMEN yang terkait tentang kebakaran pada Dokumen Permen yang terkait 0,01 Ahli Pertama
bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan tentang kebarakan
industri
4 Mengkaji PERDA yang terkait tentang kebakaran pada Dokumen Perda yang terkait tentang 0,01 Ahli Pertama
bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan kebarakan
industri
5 Mengkaji PERGUB/PERBUP/PERWAL yang terkait tentang Dokumen Pergub/Perbup/Perwali 0,01 Ahli Pertama
kebakaran pada bangunan rendah dan menengah, tidak yang terkait tentang kebarakan
termasuk bangunan industri
6 Mengkaji standar lainnya yang terkait tentang kebakaran Dokumen standar lainnya yang 0,01 Ahli Pertama
pada bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk terkait tentang kebarakan
bangunan industri
7 Menganalisis UU yang terkait tentang kebakaran pada Laporan analisis UU yang terkait 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital tentang kebakaran pada bangunan
tinggi, bangunan industri dan obyek
vital
8 Menganalisis PP yang terkait tentang kebakaran pada Laporan analisis PP yang terkait 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital tentang kebakaran pada bangunan
tinggi, bangunan industri dan obyek
vital
9 Menganalisis PERMEN yang terkait tentang kebakaran pada Laporan analisis PERMEN yang 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital terkait tentang kebakaran pada
bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
10 Menganalisis PERDA yang terkait tentang kebakaran pada Laporan analisis PERDA yang terkait 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital tentang kebakaran pada bangunan
tinggi, bangunan industri dan obyek
vital
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
12 Menganalisis standar lainnya yang terkait tentang kebakaran Laporan analisis standar lainnya 0,02 Ahli Muda
pada bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital yang terkait tentang kebakaran pada
bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
B. Persiapan dan pemyusunan 13 Menyusun surat pemberitahuan pemeriksaan pada bangunan Dokumen surat pemberitahuan 0,01 Ahli Pertama
kebutuhan dokumen dan peralatan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pemeriksaan pada bangunan rendah
pemeriksaan gedung dan menengah, tidak termasuk
bangunan industri
14 Menyusun surat tugas tim pemeriksa pada bangunan rendah Dokumen surat tugas tim pemeriksa 0,01 Ahli Pertama
dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
15 Menyusun form check list pemeriksaan pada bangunan Dokumen pemeriksaan pada 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
16 Menyusun dan memahami dokumen pendukung lainnya pada Dokumen pendukung lainnya pada 0,01 Ahli Pertama
bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan bangunan rendah dan menengah,
industri tidak termasuk bangunan industri
17 Menginventarisasi kendaraan, peralatan untuk pemeriksaan Dokumen kendaraan, peralatan 0,01 Ahli Pertama
dan pengujian pada bangunan rendah dan menengah, tidak untuk pemeriksaan dan pengujian
termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
18 Melakukan komunikasi dengan pihak pengelola bangunan Laporan hasil komunikasi dengan 0,01 Ahli Pertama
gedung pada bangunan rendah dan menengah, tidak pihak pengelola bangunan gedung
termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
19 Mengkaji surat pemberitahuan pemeriksaan pada bangunan Dokumen surat pemberitahuan 0,02 Ahli Muda
tinggi, bangunan industri dan obyek vital pemeriksaan pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
20 Mengkaji surat tugas tim pemeriksa pada bangunan tinggi, Dokumen surat tugas tim pemeriksa 0,02 Ahli Muda
bangunan industri dan obyek vital pada bangunan tinggi, bangunan
industri dan obyek vital
21 Mengkaji form check list pemeriksaan pada bangunan tinggi, Dokumen check list pemeriksaan 0,02 Ahli Muda
bangunan industri dan obyek vital pada bangunan tinggi, bangunan
industri dan obyek vital
22 Mengkaji dan memahami dokumen pendukung lainnya pada Laporan pendukung lainnya pada 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
23 Menginventarisasi kendaraan, peralatan untuk pemeriksaan Laporan kendaraan, peralatan untuk 0,02 Ahli Muda
dan pengujian pada bangunan tinggi, bangunan industri dan pemeriksaan dan pengujian pada
obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
- 66 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
24 Melakukan komunikasi dengan pihak pengelola bangunan Laporan komunikasi dengan pihak 0,02 Ahli Muda
gedung pada bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek pengelola bangunan gedung pada
vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
C. Pengetahuan teknis prosedur 25 Menyusun dokumen-dokumen perijinan pada bangunan Laporan perijinan pada bangunan 0,01 Ahli Pertama
pemeriksaan dan pengujian rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri rendah dan menengah, tidak
termasuk bangunan industri
26 Menyusun gambar bangunan pada bangunan rendah dan Laporan hasil gambar bangunan 0,01 Ahli Pertama
menengah, tidak termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
27 Menginventarisasi spesifikasi proteksi kebakaran pada Laporan spesifikasi proteksi 0,01 Ahli Pertama
bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan kebakaran pada bangunan rendah
industri dan menengah, tidak termasuk
bangunan industri
28 Mengindentifikasi sistem proteksi aktif pada bangunan Laporan sistem proteksi aktif pada 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
29 Mengidentifikasi sistem proteksi pasif pada bangunan rendah Kegiatan sistem proteksi pasif pada 0,01 Ahli Pertama
dan menengah, tidak termasuk bangunan industri bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
30 Mengevaluasi tentang manajemen keselamatan kebakaran Laporan manajemen keselamatan 0,01 Ahli Pertama
gedung (MKKG) pada bangunan rendah dan menengah, tidak kebakaran gedung (MKKG) pada
termasuk bangunan industri bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
31 Mengindentifikasi akses pemadam kebakaran pada bangunan Laporan akses pemadam kebakaran 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
32 Mengindetifikasi sarana penyelamatan jiwa pada bangunan Laporan indentifikasi sarana 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri penyelamatan jiwa pada bangunan
rendah dan menengah, tidak
termasuk bangunan industri
33 Melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen perijinan Laporan perijinan pada bangunan 0,02 Ahli Muda
pada bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital tinggi, bangunan industri dan obyek
vital
34 Melakukan kajian terhadap gambar bangunan pada Laporan gambar bangunan pada 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
35 Melakukan kajian spesifikasi proteksi kebakaran pada Laporan spesifikasi proteksi 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital kebakaran pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
- 67 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
36 Melakukan kajian sistem proteksi aktif pada bangunan tinggi, Laporan sistem proteksi aktif pada 0,02 Ahli Muda
bangunan industri dan obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
37 Melakukan kajian sistem proteksi pasif pada bangunan Laporan sistem proteksi pasif pada 0,02 Ahli Muda
tinggi, bangunan industri dan obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
38 Melakukan kajian tentang manajemen keselamatan Laporan kajian tentang manajemen 0,02 Ahli Muda
kebakaran gedung (MKKG) pada bangunan tinggi, bangunan keselamatan kebakaran gedung
industri dan obyek vital (MKKG) pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
39 Melakukan kajian akses pemadam kebakaran pada bangunan Laporan kajian akses pemadam 0,02 Ahli Muda
tinggi, bangunan industri dan obyek vital kebakaran pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
40 Melakukan kajian sarana penyelamatan jiwa pada bangunan Laporan kajian sarana penyelamatan 0,02 Ahli Muda
tinggi, bangunan industri dan obyek vital jiwa pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
II. Pelaksanaan A. Verifikasi dokumen pemeriksaan 41 Melaksanakan rapat koordinasi dengan pengelola gedung Laporan rapat koordinasi dengan 0,01 Ahli Pertama
pemeriksaan pada bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk pengelola gedung pada bangunan
bangunan gedung bangunan industri rendah dan menengah, tidak
termasuk bangunan industri
42 Mengkaji dokumen-dokumen perijinan pada bangunan Laporan dokumen-dokumen 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri perijinan pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
43 Mengkaji gambar bangunan pada bangunan rendah dan Laporan olahan gambar bangunan 0,01 Ahli Pertama
menengah, tidak termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
44 Mengevaluasi tentang manajemen keselamatan kebakaran Dokumen manajemen keselamatan 0,01 Ahli Pertama
gedung (MKKG) pada bangunan rendah dan menengah, tidak kebakaran gedung (MKKG) pada
termasuk bangunan industri bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
45 Mengkoordinir rapat koordinasi dengan pengelola gedung Laporan rapat koordinasi dengan 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital pengelola gedung bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
46 Memverifikasi dokumen-dokumen perijinan pada bangunan Laporan perijinan pada bangunan 0,02 Ahli Muda
tinggi, bangunan industri dan obyek vital proteksi kebakaran tinggi, bangunan industri dan obyek
pada bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital vitalproteksi kebakaran pada
bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
- 68 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
47 Memeriksa tentang manajemen keselamatan kebakaran Dokumen tentang manajemen 0,02 Ahli Muda
gedung (MKKG) pada bangunan tinggi, bangunan industri keselamatan kebakaran gedung
dan obyek vital (MKKG) pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
B. Pemeriksaan dan pengujian sistem 48 Memeriksa dan menguji spesifikasi proteksi kebakaran pada Laporan spesifikasi proteksi 0,01 Ahli Pertama
proteksi kebakaran, sarana bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan kebakaran pada bangunan rendah
penyelamatan jiwa dan akses industri dan menengah, tidak termasuk
pemadam kebakaran bangunan industri
49 Memeriksa akses pemadam kebakaran pada bangunan Kegiatan akses pemadam kebakaran 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
50 Memeriksa sarana penyelamatan jiwa (tangga kebakaran, Laporan sarana penyelamatan jiwa 0,01 Ahli Pertama
lampu darurat, penunjuk arah darurat ,kipas penekan asap, (tangga kebakaran, lampu darurat,
lift kebakaran) pada bangunan rendah dan menengah, tidak penunjuk arah darurat ,kipas
termasuk bangunan industri penekan asap, lift kebakaran) pada
bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
51 Memeriksa dan menguji sistem hidran kebakaran pada Laporan sistem hidran kebakaran 0,01 Ahli Pertama
bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan pada bangunan rendah dan
industri menengah, tidak termasuk bangunan
industri
52 Memeriksa dan menguji sistem springkler otomatis pada Laporan Memeriksa dan menguji 0,01 Ahli Pertama
bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan sistem springkler otomatis pada
industri bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
53 Memeriksa dan menguji sistem deteksi dan alarm kebakaran Kegiatan emeriksa dan menguji 0,01 Ahli Pertama
pada bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk sistem deteksi dan alarm kebakaran
bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
54 Memeriksa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada bangunan Laporan Memeriksa Alat Pemadam 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri Api Ringan (APAR) pada bangunan
rendah dan menengah, tidak
termasuk bangunan industri
55 Memeriksa sistem proteksi pasif (fire stopping , saf, bukaan, Laporan Memeriksa sistem proteksi 0,01 Ahli Pertama
kompartemenisasi dll ) pada bangunan rendah dan pasif (fire stopping, saf, bukaan,
menengah, tidak termasuk bangunan industri kompartemenisasi dll ) pada
bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
- 69 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
56 Memeriksa dan menguji spesifikasi proteksi kebakaran Laporan proteksi kebakaran proteksi 0,02 Ahli Muda
proteksi kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri kebakaran pada bangunan tinggi,
dan obyek vital bangunan industri dan obyek vital
57 Memeriksa akses pemadam kebakaran proteksi kebakaran Laporan proteksi kebakaran pada 0,02 Ahli Muda
pada bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
58 Memeriksa sarana penyelamatan jiwa (tangga kebakaran, Laporan sarana penyelamatan jiwa 0,02 Ahli Muda
lampu darurat, penunjuk arah darurat ,kipas penekan asap, (tangga kebakaran, lampu darurat,
lift kebakaran) proteksi kebakaran pada bangunan tinggi, penunjuk arah darurat ,kipas
bangunan industri dan obyek vital penekan asap, lift kebakaran)
proteksi kebakaran pada bangunan
tinggi, bangunan industri dan obyek
vital
59 Memeriksa dan menguji sistem hidran kebakaran proteksi Laporan pemeriksaan dan pengujian 0,02 Ahli Muda
kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri dan sistem hidran kebakaran proteksi
obyek vital kebakaran pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
60 Memeriksa dan menguji sistem springkler otomatis proteksi Laporan sistem springkler otomatis 0,02 Ahli Muda
kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri dan proteksi kebakaran pada bangunan
obyek vital tinggi, bangunan industri dan obyek
vital
61 Memeriksa dan menguji sistem deteksi dan alarm kebakaran Laporan sistem deteksi dan alarm 0,02 Ahli Muda
proteksi kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri kebakaran proteksi kebakaran pada
dan obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
62 Memeriksa Alat Pemadam Api Ringan (APAR) proteksi Laporan Alat Pemadam Api Ringan 0,02 Ahli Muda
kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri dan (APAR) proteksi kebakaran pada
obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
63 Memeriksa sistem proteksi pasif (fire stopping , saf, bukaan, Laporan sistem proteksi pasif (fire 0,02 Ahli Muda
kompartemenisasi dll ) proteksi kebakaran pada bangunan stopping , saf, bukaan,
tinggi, bangunan industri dan obyek vital kompartemenisasi dll ) proteksi
kebakaran pada bangunan tinggi,
bangunan industri dan obyek vital
64 Memberikan rekomendasi tindak lanjut atas hasil Laporan rekomendasi tindak lanjut 0,02 Ahli Muda
pemeriksaan dan pengujian proteksi kebakaran pada atas hasil pemeriksaan dan
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital pengujian proteksi kebakaran pada
bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
III. Penyusunan laporan A. Pengetahuan teknik pelaporan hasil 65 Mengkaji hasil pemeriksaan dan pengujian pada bangunan Dokumen pemeriksaan dan 0,01 Ahli Pertama
hasil pemeriksaan pemeriksaan dan pengujian rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pengujian pada bangunan rendah
bangunan gedung dan menengah, tidak termasuk
bangunan industri
- 70 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
66 Mengkaji hasil pemeriksaan dan pengujian pada bangunan Laporan pemeriksaan dan pengujian 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
67 Mengkaji berita acara pemeriksaan pada bangunan rendah Dokumen berita acara pemeriksaan 0,01 Ahli Pertama
dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pada bangunan rendah dan
menengah, tidak termasuk bangunan
industri
68 Memberi masukan dan saran kepada pengelola gedung dari Dokumen masukan dan saran 0,01 Ahli Pertama
hasil pemeriksaan pada bangunan rendah dan menengah, kepada pengelola gedung dari hasil
tidak termasuk bangunan industri pemeriksaan pada bangunan rendah
dan menengah, tidak termasuk
bangunan industri
69 Mengkaji hasil pemeriksaan dan pengujian pada bangunan Dokumen hasil pemeriksaan dan 0,01 Ahli Pertama
rendah dan menengah, tidak termasuk bangunan industri pengujian pada bangunan rendah
dan menengah, tidak termasuk
bangunan industri
70 Mengkaji hasil pemeriksaan dan pengujian kepada atasan Laporan hasil pemeriksaan dan 0,01 Ahli Pertama
pada bangunan rendah dan menengah, tidak termasuk pengujian kepada atasan pada
bangunan industri bangunan rendah dan menengah,
tidak termasuk bangunan industri
71 Menginvetarisasi jumlah nilai retribusi hasil pemeriksaan dan Dokumen jumlah nilai retribusi hasil 0,01 Ahli Pertama
pengujian pemeriksaan dan pengujian
B. Penguasaan teknik pelaporan hasil 72 Menelaah hasil pemeriksaan dan pengujian proteksi Dokumen hasil pemeriksaan dan 0,02 Ahli Muda
pemeriksaan dan pengujian kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri dan pengujian proteksi kebakaran pada
obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
73 Menelaah hasil pemeriksaan dan pengujian proteksi Laporan hasil pemeriksaan dan 0,02 Ahli Muda
kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri dan pengujian proteksi kebakaran pada
obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
74 Menyusun berita acara pemeriksaan proteksi kebakaran pada Dokumen berita acara pemeriksaan 0,02 Ahli Muda
bangunan tinggi, bangunan industri dan obyek vital proteksi kebakaran pada bangunan
tinggi, bangunan industri dan obyek
vital
75 Memberikan masukan dan saran kepada pengelola gedung Dokumen masukan dan saran 0,02 Ahli Muda
dari hasil pemeriksaan proteksi kebakaran pada bangunan kepada pengelola gedung dari hasil
tinggi, bangunan industri dan obyek vital pemeriksaan proteksi kebakaran
pada bangunan tinggi, bangunan
industri dan obyek vital
76 Memvalidasi hasil pemeriksaan dan pengujian proteksi Dokumen hasil pemeriksaan dan 0,02 Ahli Muda
kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri dan pengujian proteksi kebakaran pada
obyek vital bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital
- 71 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
77 Memvalidasi hasil pemeriksaan dan pengujian proteksi Laporan hasil pemeriksaan dan 0,02 Ahli Muda
kebakaran pada bangunan tinggi, bangunan industri dan pengujian proteksi kebakaran pada
obyek vital kepada atasan bangunan tinggi, bangunan industri
dan obyek vital kepada atasan
78 Menginvetarisasi jumlah nilai retribusi hasil pemeriksaan dan Dokumen nilai retribusi hasil 0,02 Ahli Muda
pengujian pemeriksaan dan pengujian
IV. Pemberdayaan dan A. Pengetahuan materi tentang 79 Menyusun materi tentang peraturan dan perundangan Laporan penyusunan materi tentang 0,01 Ahli Pertama
pembinaan penyuluhan dan pemberdayaan pencegahan kebakaran peraturan dan perundangan
masyarakat masyarakat pencegahan kebakaran
80 Menyusun materi pencegahan kebakaran Laporan penyusunan materi 0,01 Ahli Pertama
pencegahan kebakaran
81 Menyusun materi penanggulangan kebakaran Laporan penyusunan materi 0,01 Ahli Pertama
penanggulangan kebakaran
82 Menyusun materi praktek pemadaman secara tradisional Laporan Penyusunan materi praktek 0,01 Ahli Pertama
pemadaman secara tradisional
83 Menyusun materi praktek penggunaan APAR Laporan Penyusunan materi praktek 0,01 Ahli Pertama
penggunaan APAR
84 Menyusun materi praktek pompa portable Laporan Penyusunan materi praktek 0,01 Ahli Pertama
pompa portable
B. Koordinasi pelaksanaan penyuluhan 85 Mengidentifikasi lokasi dan waktu penyuluhan Laporan lokasi dan waktu 0,01 Ahli Pertama
penyuluhan
90 Menyusun sasaran tujuan penyuluhan Laporan sasaran tujuan penyuluhan 0,01 Ahli Pertama
91 Menyusun dokumen administrasi surat pemberitahuan, surat Dokumen administrasi surat 0,01 Ahli Pertama
undangan, surat tugas pemberitahuan, surat undangan,
surat tugas
C. Pengetahuan teknik penyuluhan 92 Mengolah cara memberikan instruksi Laporan cara memberikan instruksi 0,01 Ahli Pertama
D. Pelaksanaan penyuluhan dan 96 Menginventarisasi sarana dan prasarana penunjang Laporan sarana dan prasarana 0,01 Ahli Pertama
sosialisasi penunjang
- 72 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
97 Melaksanakan registrasi peserta Dokumen registrasi peserta 0,01 Ahli Pertama
99 Mengarahkan maksud dan tujuan penyuluhan Laporan maksud dan tujuan 0,01 Ahli Pertama
penyuluhan
100 Mengarahkan pengarahan kepada Tim penyuluh Laporan pengarahan kepada Tim 0,01 Ahli Pertama
penyuluh
E. Penyusunan dan penyampaian materi 101 Memberi petunjuk tentang peraturan dan perundangan Laporan pemberian petunjuk 0,01 Ahli Pertama
penyuluhan dan sosialisasi pencegahan kebakaran peraturan dan perundangan
pencegahan kebakaran pencegahan kebakaran
102 Memberi petunjuk tentang upaya pencegahan kebakaran dan Laporan tentang upaya pencegahan 0,01 Ahli Pertama
teori api kebakaran dan teori api
103 Memberi petunjuk tentang alat pemadam api tradisional Laporan tentang alat pemadam api 0,01 Ahli Pertama
tradisional
104 Memberi petunjuk tentang alat pemadam api ringan (APAR) Laporan tentang alat pemadam api 0,01 Ahli Pertama
ringan (APAR)
105 Memberi petunjuk tentang pompa portable Laporan tentang pompa portable 0,01 Ahli Pertama
106 Memberi petunjuk tentang prosedur pelaporan kejadian Laporan tentang prosedur pelaporan 0,01 Ahli Pertama
kebakaran kejadian kebakaran
F. Penyusunan dan penyampaian materi 107 Memberi petunjuk tentang metoda pemadaman Laporan tentang metoda pemadaman 0,01 Ahli Pertama
penyuluhan dan sosialisasi
penanggulangan kebakaran
108 Memberi petunjuk tentang praktek penggunaan alat Laporan tentang praktek penggunaan 0,01 Ahli Pertama
pemadam api tradisional alat pemadam api tradisional
109 Memberi petunjuk tentang praktek alat pemadam api ringan Laporan tentang praktek alat 0,01 Ahli Pertama
(APAR) pemadam api ringan (APAR)
110 Memberi petunjuk tentang praktek penggunaan pompa Laporan tentang praktek penggunaan 0,01 Ahli Pertama
portable pompa portable
111 Mengevaluasi materi penyuluhan Laporan evaluasi materi penyuluhan 0,01 Ahli Pertama
V. Evaluasi A. Pelaksanaan evaluasi kegiatan 112 Mengevaluasi penyelenggaran penyuluhan Laporan evaluasi penyelenggaran 0,01 Ahli Pertama
pemberdayaan dan penyuluhan dan pemberdayaan penyuluhan
pembinaan masyarakat
masyarakat 113 Menghimpun hasil isian form evaluasi penyelenggaraan Laporan hasil isian form evaluasi 0,01 Ahli Pertama
penyuluhan penyelenggaraan penyuluhan
114 Melakukan rekapitulasi hasil isian formulir evaluasi Laporan rekapitulasi hasil isian form 0,01 Ahli Pertama
penyelenggaraan penyuluhan evaluasi penyelenggaraan
penyuluhan
115 Menyusun laporan evaluasi kegiatan penyuluhan Dokumen evaluasi kegiatan 0,01 Ahli Pertama
penyuluhan
116 Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada Dokumen hasil pelaksanaan kegiatan 0,01 Ahli Pertama
atasan penyuluhan kepada atasan
- 73 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
VI. Perencanaan, A. Persiapan kegiatan pendidikan dan 117 Mengevaluasi kerangka acuan kerja Laporan evaluasi kerangka acuan 0,02 Ahli Muda
pelaksanaan dan pelatihan kerja
evaluasi pendidikan
118 Mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan Laporan evaluasi program 0,02 Ahli Muda
dan pelatihan
pendidikan dan pelatihan
119 Mengidentifkasi calon peserta pendidikan dan pelatihan Laporan identifkasi calon peserta 0,02 Ahli Muda
pendidikan dan pelatihan
120 Mengevaluasi bahan ajar Laporan evaluasi bahan ajar 0,02 Ahli Muda
121 Mengevaluasi calon tenaga pengajar Laporan evaluasi calon tenaga 0,02 Ahli Muda
pengajar
122 Mengevaluasi waktu dan jadwal pembelajaran Laporan evaluasi waktu dan jadwal 0,02 Ahli Muda
pembelajaran
123 Mengidentifikasi sarana dan prasarana pendukung Laporan identifikasi sarana dan 0,02 Ahli Muda
prasarana pendukung
124 Mengevaluasi materi pencegahan kebakaran Laporan evaluasi materi pencegahan 0,02 Ahli Muda
kebakaran
125 Mengevaluasi materi penanggulangan kebakaran Laporan evaluasi materi 0,02 Ahli Muda
126 Mengevaluasi materi penyelamatan penanggulangan
Laporan evaluasi kebakaran
materi 0,02 Ahli Muda
127 Mengevaluasi materi tentang B3 (Bahan berbahaya dan penyelamatan
Laporan evaluasi materi tentang B3 0,02 Ahli Muda
beracun) (Bahan berbahaya dan beracun)
B. Pemahaman metode pembelajaran 128 Mengevaluasi cara memberikan instruksi Laporan evaluasi cara memberikan 0,02 Ahli Muda
instruksi
129 Mengkaji metode pembelajaran Laporan kajian metode pembelajaran 0,02 Ahli Muda
130 Mengidentifikasi cara menggunakan alat bantu latihan Laporan cara menggunakan alat 0,02 Ahli Muda
bantu latihan
131 Menganalisis cara menyampaikan materi Laporan cara menyampaikan materi 0,02 Ahli Muda
C. Pembuatan model bahan ajar sesuai 132 Menganalisis studi literatur Laporan studi literatur 0,02 Ahli Muda
dengan perkembangan IPTEK
133 Menganalisis literatur sebagai bahan ajar Laporan analisis literatur sebagai 0,02 Ahli Muda
bahan ajar
134 Menganalisis aplikasi software untuk bahan ajar Laporan analisis aplikasi software 0,02 Ahli Muda
untuk bahan ajar
135 Mengidentifikasi alat simulasi peraga pembelajaran Laporan identifikasi alat simulasi 0,02 Ahli Muda
peraga pembelajaran
D. Pelaksanaan pendidikan dan 136 Mengevaluasi pre test Laporan evaluasi pre test 0,10 Ahli Muda
pelatihan
137 Menginventrisasi literatur sebagai bahan ajar Laporan literatur sebagai bahan ajar 0,10 Ahli Muda
138 Mengolah bahan ajar dengan aplikasi perangkat lunak Laporan aplikasi software untuk 0,10 Ahli Muda
bahan ajar
139 Menginventrisasi alat simulasi peraga pembelajaran Laporan alat simulasi peraga 0,10 Ahli Muda
pembelajaran
140 Mengajar materi pencegahan kebakaran Laporan materi pencegahan 0,10 Ahli Muda
kebakaran
141 Mengajar materi penanggulangan kebakaran Laporan materi penanggulangan 0,10 Ahli Muda
kebakaran
142 Mengajar materi penyelamatan Laporan materi penyelamatan 0,10 Ahli Muda
143 Mengajar materi tentang B3 Laporan materi tentang B3 0,10 Ahli Muda
- 74 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
144 Mengajar materi penunjang lainnya Laporan materi penunjang lainnya 0,10 Ahli Muda
145 mengevaluasi post test Laporan post test 0,10 Ahli Muda
E. Melaksanakan evaluasi kegiatan 146 Mengevaluasi terhadap pengajar Dokumen evaluasi terhadap pengajar 0,02 Ahli Muda
pendidikan dan pelatihan 147 Mengevaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan dan Dokumen evaluasi terhadap 0,02 Ahli Muda
pelatihan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan
148 Mengkaji hasil isian form evaluasi pengajar dan Dokumen hasil isian form evaluasi 0,02 Ahli Muda
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pengajar dan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan
149 Memverifikasi rekapitulasi hasil isian form evaluasi pengajar Dokumen rekapitulasi hasil isian 0,02 Ahli Muda
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan form evaluasi pengajar
penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan
VII. Penyusunan A. Penyusunan RISPK 150 Menelaah Peraturan Perundang undangan tentang Laporan hasil telaahan Peraturan 1,98 Ahli Madya
Rencana Induk pencegahan kebakaran Perundang undangan tentang
Sistem Proteksi pencegahan kebakaran
Kebakaran (RISPK)
151 Mengindetifikasi data potensi ancaman kebakaran Dokumen indetifikasi data potensi 1,98 Ahli Madya
ancaman kebakaran
152 mengindefikasi data pemetaan wilayah rawan kebakaran Dokumen indefikasi data pemetaan 1,98 Ahli Madya
wilayah rawan kebakaran
153 Mengkaji kebutuhan data WMK (wilayah manajamen Laporan kebutuhan data WMK 1,98 Ahli Madya
kebakaran) (wilayah manajamen kebakaran)
154 Mengkaji data kebutuhan Pos Pemadam Kebakaran Laporan data kebutuhan Pos 1,98 Ahli Madya
Pemadam Kebakaran
155 Menganalisis data kebutuhan Sarana prasarana Unit Laporan analisis data kebutuhan 1,98 Ahli Madya
Pemadam Kebakaran Sarana prasarana Unit Pemadam
Kebakaran
156 Menganalisis kebutuhan data sumber daya manusia Laporan analisis kebutuhan data 1,98 Ahli Madya
pemadam kebakaran sumber daya manusia pemadam
kebakaran
157 Mengkaji data program dan kegiatan pencegahan dan Dokumen data program dan kegiatan 1,98 Ahli Madya
penanggulangan kebakaran pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
158 Mengkaji data produk hukum perundangan tentang Dokumen data produk hukum 1,98 Ahli Madya
pencegahan dan penanggulangan kebakaran perundangan tentang pencegahan
dan penanggulangan kebakaran
VIII. Penanganan Resiko A. Pengawasan pengelolaan B3 159 mengidentifikasi jumlah, jenis dan lokasi keberadaan B3 Laporan identifikasi jumlah, jenis 0,60 Ahli Madya
Kebakaran B3 dan lokasi keberadaan B3
(bahan beracun dan
berbahaya) 160 mengklasifikasi jenis B3 Dokumen jenis B3 0,60 Ahli Madya
161 mengkaji MSDS (material safety data sheet) jenis B3 Dokumen MSDS (material safety data 0,60 Ahli Madya
sheet) jenis B3
162 mengevaluasi SOP penanganan B3 Dokumen SOP penanganan B3 0,60 Ahli Madya
- 75 -
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
163 menganalisis kebutuhan APD dalam penanganan B3 Dokumen kebutuhan APD dalam 0,60 Ahli Madya
penanganan B3
164 mengkaji pengendalian B3 kepada masing-masing Laporan pengendalian B3 kepada 0,60 Ahli Madya
perusahaan masing-masing perusahaan
165 mengkaji pengawasan pola angkut dan penempatan B3 Laporan pengawasan pola angkut 0,60 Ahli Madya
dan penempatan B3
166 mengindetifikasi data sosialisasi bahaya B Laporan indetifikasi data sosialisasi 0,60 Ahli Madya
bahaya B
IX. Penindakan A. Tindak lanjut hasil pemeriksaan 167 memverifikasi data hasil pemeriksaan Laporan verifikasi data hasil 0,60 Ahli Madya
terhadap keselamatan kebakaran pemeriksaan
penyimpangan 168 memverifikasi data hasil pemeriksaan ke lapangan Laporan verifikasi data hasil 0,60 Ahli Madya
standar keselamatan pemeriksaan ke lapangan
kebakaran
169 mengevaluasi hasil pemeriksaan keselamatan kebakaran Laporan evaluasi dengan instansi 0,60 Ahli Madya
dengan instansi terkait terkait
170 melaksanakan rapat koordinasi tentang tindak lanjut hasil Laporan rapat koordinasi tentang 0,60 Ahli Madya
verifikasi tindak lanjut hasil verifikasi
171 memberikan tindakan sanksi terhadap pelanggaran Laporan tindakan sanksi terhadap 0,60 Ahli Madya
keselamatan gedung. pelanggaran keselamatan gedung.
X. Pelaksanaan A. Penerapan prosedur dan metode 172 mengkaji prosedur dan metode teknik investigasi Laporan prosedur dan metode teknik 2,25 Ahli Madya
investigasi pasca investigasi investigasi
kebakaran
173 Mengindentifikasi penggunaan alat bantu investigasi Laporan indetifikasi penggunaan alat 2,25 Ahli Madya
bantu investigasi
174 Mengkoordinasikan hasil investigasi dengan Laporan koordinasi hasil investigasi 2,25 Ahli Madya
Puslabforpolri/instansi terkait dengan Puslabforpolri/instansi
terkait
175 Menganalisis teori dasar penyelidikan kebakaran Laporan teori dasar penyelidikan 2,25 Ahli Madya
kebakaran
176 Mengkaji pengaturan standar teknis proteksi kebakaran Dokumen pengaturan standar teknis 2,25 Ahli Madya
proteksi kebakaran
177 Mengindetifikasi data laporan investigasi Dokumen indetifikasi data laporan 2,25 Ahli Madya
investigasi
SYAFRUDDIN
- 76 -
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
I. Pengembangan A. Perolehan ijazah/gelar pendidikan Memperoleh ijasah sesuai dengan bidang tugas Jabatan Fungsional Ijazah/Gelar 25% AK kenaikan Semua Jenjang
Profesi Analis formal sesuai dengan bidang tugas Analis Kebakaran pangkat
Kebakaran Jabatan Fungsional Analis
Kebakakaran
B. Pembuatan Karya Tulis / Karya 1 Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
Ilmiah di bidang Jabatan Fungsional penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi di bidang analisis
Analis Kebakaran pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan yang dipublikasikan:
c. dalam buku/majalah ilmiah yang diakui organisasi Jurnal/Buku/ Naskah 6 Semua Jenjang
profesi dan Instansi Pembina
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/ survei/evaluasi di bidang analisis
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan yang tidak dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku Buku 8 Semua Jenjang
b. dalam bentuk majalah ilmiah Naskah 4 Semua Jenjang
3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang analisis
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan yang dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan Buku 8 Semua Jenjang
secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi dan Naskah 4 Semua Jenjang
Instansi Pembina
4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang analisis
pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan yang tidak dipublikasikan:
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
6. Membuat artikel di bidang analisis pencegahan dan Artikel 2 Semua Jenjang
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan yang
dipublikasikan
C. Penerjemahan/ Penyaduran Buku 1. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah di bidang
dan Bahan-Bahan Lain di bidang analisis pencegahan dan penanggulangan kebakaran dan
Jabatan Fungsional Analis Kebakaran penyelamatan yang dipublikasikan:
a. dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan Buku 7 Semua Jenjang
secara nasional
b. dalam majalah ilmiah yang diakui organisasi profesi dan Naskah 3,5 Semua Jenjang
Instansi Pembina
2. Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di
bidang JF yang tidak dipublikasikan:
No. UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
g. lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/laporan 0,25 Semua Jenjang
F. Kegiatan lain yang mendukung Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi Laporan 0,5 Semua Jenjang
pengembangan profesi yang yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang Jabatan Fungsional
ditetapkan oleh Instansi Pembina di Analis Kebakaran
bidang Jabatan Fungsional Analis
Kebakaran
II. Penunjang Tugas A. Pengajar/Pelatih/Pembimbing di Mengajar/melatih/membimbing yang berkaitan dengan bidang Sertifikat/ Laporan 0,4 Semua Jenjang
Analis Kebakaran bidang Jabatan Fungsional Analis Jabatan Fungsional Analis Kebakaran
Kebakaran
B. Keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Menjadi anggota Tim Penilai/ Tim Uji Kompetensi Laporan 0,04 Semua Jenjang
Uji Kompetensi
C. Perolehan Penghargaan 1. Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Karya
Satya:
a. 30 (tiga puluh) tahun lebih Piagam 3 Semua Jenjang
b. 20 (dua puluh) tahun Piagam 2 Semua Jenjang
c. 10 (sepuluh) tahun Piagam 1 Semua Jenjang
2. Penghargaan atas prestasi kerjanya
a. Tingkat Internasional Sertifikat/Piagam 35% AK kenaikan Semua Jenjang
pangkat
b. Tingkat Nasional Sertifikat/Piagam 25% AK kenaikan Semua Jenjang
pangkat
SYAFRUDDIN
- 79 -
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN DENGAN PENDIDIKAN SARJANA/DIPLOMA EMPAT
SYAFRUDDIN
- 80 -
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER
SYAFRUDDIN
- 81 -
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR
SYAFRUDDIN
- 82 -
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBAKARAN
SYAFRUDDIN