KELOMPOK I
PUTU YUMETA DEWI ANJALI (1807311003)
NI KADEK DWI AYU UTAMI (1807311019)
NI MADE MIA SARI DEWI (1807311020)
Om Swastiastu
Puji syukur saya haturkan kepada Ida Sang Hiang Widhi Wasa. karena atas rahmat dan
kehendaknhyalah sehingga saya dapat menyusun makalah ini sebagai syarat untuk
menyelesaikan studi pembelajaran mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan
salah satu program dari Universitas.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan
kepada saya sehingga dengan semangat dan berbagai usaha saya dapat menyusun makalah ini.
Meskipun ada beberapa rintangan dan masalah yang telah saya lewati. Namun,semua itu saya
jadikan sebagai acuan untuk lebih menyempurnakan makalah yang saya susun ini.
Meskipun dengan berbagai usaha kami menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa
perlunya kritikan dan sarannya agar makalah ini dapat lebih sempurna dari sebelumnya. Dengan
segala kerendahan hati saya memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak kata
-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca.
Om Santih, Santih, Santih Om
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari manusia yang satu dengan yang lainnya,
karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk
melakukan pekerjaannya dan mempunyai sifat yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga
merupakan makhluk politik yang memiliki naluri untuk berkuasa. Namun, terkadang
manusia juga memiliki sifat yang tidak mudah puas karena keinginan manusia tidak terbatas,
maka dari itu manusia membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
Berawal dari itulah kemudian timbuk suatu hubungan-hubungan kerjasama antarmanusia
yang dari hubungan tersebut membentuk sebuah masyarakat di dalam suatu negara dimana
dalam negara itulah masyarakat ada untuk mempertahankan eksistensinya untuk saling
bekerja sama. Di dalam hidup berbangsa dan bernegara terkadang masyarakat merasa
bingung dimana yang lebih penting antara bangsa dan negara dan terkadang malah
menyepelekan keduanya. Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup
manusia, sedangkan bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia.Suatu negara
pasti mempunyai identitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara negara yang satu
dengan negara yang lain karena identitas nasional suatu bangsa menunjukkan kepribadian
suatu bangsa tersebut. Identitas Nasional merupakan suatu cirri yang dimiliki oleh bangsa
kita untuk dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi untuk dapat mempertahankan
keunikan-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maki kita harus menanamkan cinta akan
tanah air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan
yang telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam
Pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan
keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa
lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggungjawab dan perjuangan dari warga
Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga nama baik bangsanya. Bangsa pada hakikatnya
adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan watak atau karakter yang
kuat untuk bersatu dan hidup bersama seta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu
kesatuan nasional. Dalam penulisan ini bertujuan untuk mengetahui perihal tentang identitas
nasional dan dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki
identitas nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh negara-bangsa lain, dan dapat
dibedakan dengan bangsa lain. Identitas Nasional mampu menjaga eksistensi dan
kelangsungan hidup negara-bangsa. Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan
sebagai bangsa yang sejajar dengan bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang
bersangkutan. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi ini mendapat tantangan yang
sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The
Capitalis Revolution, era globalisasi dewasa ini ideologi kapitalislah yang akan menguasai
dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu per satu dan menjadi sistem
internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan
secara tidak langsung juga nasib sosial, politik, dan kebudayaan (Berger, 1988).
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Manusia sebagai individu yang sulit diapahami manakala ia terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu
manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan,
tingkah laku serta karakter khas yang membedakan manusia tersbut dengan manusia lainnya. Berdasarkan
uraian di atas maka pengertian kepribadian sebagai identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan
atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh
karena itu pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan cdengan pengertian peoples
character, national character, atau natonal identity. Dalam hubungannya dengan identutas nasional
Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia sangat sulit jika hanya dideskripsikan berdasarkan ciri khas fisik.
Hal ini mengingat bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam etnis, ras, suku, kebudayaan, agama serta
karakter yang sejak asalnya memang memiliki suatu perbedaan. Oleh karena itu kepribadian bangsa
Indonesia sebagai suatu identtas nasional secara historis berkembang dan menemukan jati dirinya setelah
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Namun, identitas nasional suatu bangsa tidak cukup dipahami
secara statis oleh karena itu identitas suatu bangsa juga harus diapahami dalam konteks dinamis.
Sebagaimana kita tahu bahwa bangsa besar telah mengembangkan identitasnya secara dinamis
4
3. Bahasa
Bahasa adalah identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu Negara .Bahasa
merupakan suatu keistimewaan manusia,khususnya dalam kaitan dengan hidup bersama dalam
masyarakat adalah adanya bahasa .Bahasa manusia memiliki symbol menjadikan suatu perkataan
mampu melambangkan arti apapun ,barang yang dilambangkan artinya oleh suatu kata tidak hadir
disitu.
4. Kondisi Geografis
Kondisi Geografis meruapakan identitas yang bersifat ilimiah .Kedudukan geografis wilayah
Negara menunjukkan tentang lokasi Negara dalam kerangka ruang,tempat dan waktu ,sehingga
untuk waktu tertentu menjadi jelas batas – batas wilayahnya diatas bumi.Letak geografis tersebut
menentukan corak dan tata susunan ke dalam dan akan dapat diketahui pula situasi dan kondisi
lingkungannya.
5
c. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan yang menjadi unsur pemebentuk identitas nasional meliputi :(1)
Prestasi anak bangsa dalam bidang olahraga bulutangkis dunia(2) Prestasi anak bangsa
dalam bidang bidang teknologi pesawat terbang,yaitu pembuatan pesawat terbamg.
3 Unsur Budaya Unggul
Budaya tunggal adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan
cara “kita harus bisa,kita harus berbuat terbaik,kalau orang lain bisa,mengapa kita tidak
bisa”. Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang dan
mengembangkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, maju, makmur,
serta adil atau bersejahtera.
5 Unsur Agama
Masyarakat agamis dan memiliki hubungan antar umat seagama dan antar umat
beragama yang rukun. Di samping itu, menurut UUD No 16/1969, Negara Indonesia
mengakui multi agam yang di anut oleh bangsanya yaitu Islam, Katholik, Kristen,
Hindu,Budha dan Kong Hu Cu. Pada era orde baru, agama kong hu cu tidak diakui
sebagai agama resmi Agama Indonesia, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman
Wahid. Istilah agama resmi Negara dihapuskan. Islam adalah agama mayoritas bangsa
Indonesia.Dalam islam dikenal juga istilah islam santri dan islam abangan .
6. Unsur Bahasa
Unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sebagai system
pemandangan yang secara atbiter dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan manusia dan
yang digunakan sebagai saran berinterksi antar manusia.
2.4 PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional merupakan manifiestasi nilai – nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku “dihimpun “dalam satu
kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan pancasila yang berjiwakan
“Bhineka tunggal ika“ sebagai dasar dan arah pengembangannnya. Dengan kata lain ,hakikat
identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti
luas. Misalnya dalam aturan perundangan – undangan atau hukum,system pemerintahan yang
diharapakan ,nilai – nilai budaya yang tercermin dalam identitas nasional tersebut bukanlah
barang jadi yang sudah selesai dalam pergaulan baik dalam kebekuan normatif dan dogmatif
melainkan sesuatu yang “ terbuka” yang cenderung terus menerus bersemi karena hastrat
menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat penduduknya .
Hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan dalam
berbagai kehidupan berbangsa. Aktualisasi ini untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945
sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 terutama alinea ke-4. Krisis
6
multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat menyadarkan bahwa pelestarian budaya
sebagai upaya untuk mengembangkan identitas Nasional, telah ditegaskan sebagai komitmen
konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri Negara Indonesia dalam
pembukaan UUD 1945, dan khususnya dalam pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya
yaitu: “Pemerintah memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia”. Kebudayaan bangsa ialah
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat Indonesia seluruhnya.
Kebudayaan lama dan asli terdapat bagi puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh
Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudyaan harus menuju kea rah
kemajuan adab, budaya dan persatuan denegan tidak menolak bahan-bahan baru dari
kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusian bangsa Indonesia. Kemudian dalam UUD
1945 yang diamademen dalam satu naskah disebutkan dalam pasal 32: 1) Negara memajukan
kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya. 2) Negara
menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Intinya,
hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti
yang luas, misalnya di dalam aturan perundang-undangan atau moral yang secara normative
diterapkan di dalam pergaulan, baik itu di dalam tataran nasional maupun internasional dan
sebagainya. Dengan demikian nilai-nilai budaya yang tercermin di dalam identitas nasional
tersebut bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis,
melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus-menerus bersemi karena adanya hasrat
menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat. Konsekuensi dan implikasinya adalah
identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru
agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi actual yang berkembang dalam masyarakat.
Pancasila sebagai permberdayaan identitas nasional ,pada gilirannya harus diarahkan juga
pada pembinaan dan pengembangan moral,sehingga moralitas pancasila dapat dijadikan dasar
dan arah upaya untuk mengatasi krisis dan desentralisasi yang cenderung sudah menyentuh ke
semua segi dan kehidupan.
Pemberdayaan identitas nasional perlu kita tempuh malalui revitalisasi
pancasila,revitalisasi sebagai manifestasi identitas nasional mengandung makna bahwa
pancasila harus diletakkan dalam keutuhannya dengan pembukaan dimensi- dimensi yang
melekat padanya yang meliputi:
1. realitas; dalam arti bahwa nilai – nilai yang terkandung didalamnya dikonsentrasikan
cerminan kondisiobjek yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kamus
utamanya, suatu rangkaian nilai-nilai yang bersifat sein im sollen dan sollen im sein.
2 Idealitas; dalam arti bahwa idealism yang terkandung di dalamnya bukanlah sekadar
opini tanpa makna melainkan di objektifasikan sebagai “kata kerja” untuk
membangkitkan gairah dan optisme para warga masyarakat guna melihat hari depan
secara prosfektif,menuju hri esok yang lebih baik.
3 Fleksibilitas;dalam arti bahwa pancasila bukanlah barang jadi yang sudah selesai
dan”tertutup” menjadi sesuatu yang yang sacral melainkan terbuka bagi tafsir-tafsir yang
baru untuk memenuhi kebutuhan zaman yang terus menerus berkembang.
7
2.5 PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS PEMBENTUK KARAKTER BANGSA
Karakter bersal dari bahasa latin “kharakter, kharassein, atau kharax” dalam arti luas
karakter berarti sifat kejiwaan,akhlak,budi pekerti,tabiat, watak, yang membedakan seseorang
dengan orang lain. Sehingga karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas bangsa
indonesai yang membedakan bangsa indonesai dengan bangsa lain.
Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suku bangsa yang berbeda di
indonesai. Nilai-nilai budaya yang tercermin dalam identitas nasional merupakan sesuatu
yang bersifat terbuka dan berkembang menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat
pendukungnya, nilai-nilai inilah yang kemudian mewujudkan karakter bangsa indonesai.
Adapun nilai-nilai pembentukan karakter bangsa dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Keimanan dan Ketaqwaan
b. Kejujuran
c. Keikhlasan
d. Tanggung Jawab
e. Persatuan
f. Kedisiplinan
g. Persatuan
h. Saling Menghormati
i. Toleransi
j. Gotong royong
k. Musyawara
l. Rama tamah
m. Kerja sama
n. Keserasian
o. Patriotism
p. Kesederhanaan
q. Kerja keras
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Identitas Nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan nasional. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau
jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan
yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi, identitas nasional adalah ciri,
tanda atau jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga membedakan dengan negara lain.
Dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan
kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam
berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan UUD 1945
beserta batang tubuh UUD 1945, system pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral,
tradisi, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan,
baik dalam tataran nasional maupun internasional. Faktor-faktor yang mendukung lahirnya
identitas nasional di Indonesia antara lain faktor objektif yang meliputi faktor geografis, ekologis
dan demografis. Kemudian faktor subjektif yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan
yang dimiliki bangsa Indonsia. Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat
membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan
disepakati oleh para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam
konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional
yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah bahasa nasional atau bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia, bendera negara yaitu Sang Merah Putih, lagu kebangsaan yaitu Indonesia
Raya, lambang negara yaitu Pancasila, semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, dasar
falsafah negara yaitu Pancasila, konstitusi (hukum dasar) negara yaitu UUD 1945, konsepsi
wawasan nusantara, kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional.
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional dan memiliki sejarah
serta prinsip yang berbeda dengan negara-negara lainnya.
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah seharusnyalah kita menjaga nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia sebagai identitas dari negara kita. Janganlah budaya kita di ambil oleh orang lain,
karena dari kita sering menyampingkan budaya negara kita sendiri.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/73897666bed07ff50b5b2bf1ed73e60a.pd
f
https://www.slideshare.net/fitriayuwijayanti/identitas-nasional-sebagai-salah-satu-determinan-
pembangun-bangsa-karakter
http://makalahinola.blogspot.com/2018/03/makalah-identitas-nasional-indonesia.html
10