Anda di halaman 1dari 32

1.

Adili Suharto dan kroni-kroninya

Agenda reformasi yang pertama adalah rakyat meminta agar Suharto dan kroni-kroninya untuk
diadili. Hal ini karena rakyat menganggap bahwa selama 32 tahun asa pemerintahannya, Suharto
dan para kronnya itulah yang menyebabkan penyelewengan. Baik itu dalam bidang ekonomi, yang
berupa praktek kegiatan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), maupun dalam bidang keuangan negara
yang sudah menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar triliunan rupiah.

2. Amandemen UUD 1945

Rakyat meminta agarUUD1945 di amandemen agar mengubah keadaan NKRI. Suharto bisa berkuasa
selama 32 tahun, dan Sukarno bisa berkuasa selama seumur hidup. Hal tersebut disebabkan karena
tidak adanya peraturan hukum yang menegaskan tentang pembatasan kekuasaan, baik itu bagi
presiden maupun menteri-menterinya. Maka dari itu jika UUD tidak segera di amandemen, hal ini
akan menyebabkan penguasa selanjutnya menguatkan masa jabatannya.

3. Otonomi daerah seluas-luasnya

Kekuasaan yang hanya berpusat pada satu titik menyebabkan banyak terjadinya penyelewengan di
beberapa daerah, maka dari itu perluasan otonomi daerah menjadi salah satu agenda reformasi.
Otonomi daerah harus diberlakukan seluas-luasnya agar semua daerah diberi kewenangan untuk
mengatur pembangunan dan nantinya dapat meratakan kesejahteraan penduduk di seluruh daerah
di Indonesia.

4. Hapuskan Dwifungsi ABRI

ABRI atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada masa orde baru memiliki dwifungsi atau dua
fungsi, yaitu fungsi keamanan dan fungsi sosial politik, namun hal ini telah melenceng sangat jauh.
Bahkan tentara pada orde baru malah memiliki kekuatan yang besar dan malah bukan seperti di
bawah kendali sipil secara obyektif. Maka dari itu, hal ini merupakan salah satu agenda reformasi
agar nantinya segala sesuatu yang ada dalam negeri diatur oleh undang-undang, dan agar tidak
terjadi lagi penyelewengan fungsi lembaga.

5. Hapuskan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)

Munculnya orde baru dengan maksud yang menggantikan kekuasaan sebelumnya ini malahan
menyebabkan negara ini tidak berjalan sesuai tujuan awalnya. Justru malah banyak sekali keluarga
elite yang berusaha sekeras-kerasnya agar bisa mengeruk harta negara sebesar-besarnya. Untuk itu
rakyat memutuskan penghapusan KKN masuk ke dalam agenda reformasi.

6. Tegakkan supremasi hukum

Pada kekuasaan orde baru, hukum justru digunakan untuk menghukum rakyat,dan para penguasa
negaranya bertugas untuk mempertinggi kekuasaannya dan memperkaya dirinya sendiri-sendiri.
Untuk itu, pada era reformasi ini supremasi hukum akan selalu ditegakkan, agar hukum yang ada itu
menjadi landasan penyelenggaraan kekuasaan di negara ini, bukan hanya digunakan untuk
menghakimi rakyat saja.

2. Pelaksanaan demokrasi liberal sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat itu, yakni Undang
Undang Dasar Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah dirintis sejak dikeluarkannya maklumat
pemerintah tanggal 16 Oktober 1945 dan maklumat tanggal 3 November 1945, tetapi kemudian
terbukti bahwa demokrasi liberal atau parlementer yang meniru sistem Eropa Barat kurang sesuai
diterapkan di Indonesia. Tahun 1950 sampai 1959 merupakan masa berkiprahnya parta-partai
politik. Dua partai terkuat pada masa itu (PNI & Masyumi) silih berganti memimpin kabinet. Sering
bergantinya kabinet sering menimbulkan ketidakstabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan
keamanan. Ciri-ciri demokrasi liberal adalah sebagai berikut :

Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu guata

Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah

Presiden bisa dan berhak berhak membubarkan DPR

Perdana Menteri diangkat oleh Presiden

3. A. Kerajaan Kutai

Prasasti Yupa (Sumber:http:wikipwdia.org)


Kerajaan Kutai atau Kerajaan Kutai Martadipura (Martapura) merupakan kerajaan Hindu
yang berdiri sekitar abad ke-4 Masehi di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Diperkirakan
kerajaan kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini dibangun oleh
Kudungga. Diduga ia belum menganut agama Hindu.

Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa “Maharaja
Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan
Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra. yang paling
terkemuka adalah Mulawarman.” Salah satu prasastinya juga menyebut kata Waprakeswara
yaitu tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa.

B. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegera di Jawa Barat hampir bersamaan waktunya dengan Kerajaan Kutai.
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358,
yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 – 395). Maharaja
Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga (395 – 434 M). Menurut Prasasti Tugu
pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang
6112 tombak (sekitar 11 km).

Dari kerajaan Tarumanegara ditemukan sebanyak 7 buah prasasti. Lima diantaranya


ditemukan di daerah Bogor. Satu ditemukan di desa Tugu, Bekasi dan satu lagi ditemukan di
desa Lebak, Banten Selatan. Prasasti-prasasti yang merupakan sumber sejarah Kerajaan
Tarumanegara tersebut adalah sebagai berikut :

Prasasti Tugu
1. Prasasti Kebon Kopi,

2. Prasasti Tugu,

3. Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiang,


4. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor

5. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor

6. Prasasti Jambu, Bogor

7. Prasasti Pasir Awi, Bogor.

C. Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan yang bercorak agama Budha. Raja yang pertamanya bernama
Sri Jaya Naga, sedangkan raja yang paling terkenal adalah Raja Bala Putra Dewa.

Letaknya yang strategis di Selat Malaka (Palembang) yang merupakan jalur pelayaran dan
perdagangan internasional.Keadaan alam Pulau Sumatera dan sekitarnya pada abad ke-7
berbeda dengan keadaan sekarang. Sebagian besar pantai timur baru terbentuk kemudian.
Oleh karena itu Pulau Sumatera lebih sempit bila dibandingkan dengan sekarang, sebaliknya
Selat Malaka lebih lebar dan panjang. Beberapa faktor yang mendorong perkembangan
kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :

 Kemajuan kegiatan perdagangan antara India dan Cina melintasi selat Malaka,
sehingga membawa keuntungan yang besar bagi Sriwijaya.
 Keruntuhan Kerajaan Funan di Vietnam Selatan akibat serangan kerajaan Kamboja
memberikan kesempatan bagi perkembangan Sriwijaya sebagai negara maritim
(sarwajala) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan Funan.
Berdasarkan berita dari I Tsing ini dapat kita ketahui bahwa selama tahun 690 sampai 692,
Kerajaan Melayu sudah dikuasai oleh Sriwijaya. Sekitar tahun 690 Sriwijaya telah meluaskan
wilayahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Hal ini juga diperkuat oleh
5 buah prasasti dari Kerajaan Sriwijaya yang kesemuanya ditulis dalam huruf Pallawa dan
bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut adalah sebagai beikut :

1. Prasasti Kedukan Bukit

2. Prasasti Talang Tuwo

3. Prasasti Kota Kapur

4. Prasasti Telaga Batu

5. Prasasti Karang Birahi

6. Prasasti Ligor

Selain peninggalan berupa prasasti, terdapat peninggalan berupa candi. Candi-candi budha
yang berasal dari masa Sriwijaya di Sumatera antara lain Candi Muaro Jambi, Candi Muara
Takus, dan Biaro Bahal, akan tetapi tidak seperti candi periode Jawa Tengah yang terbuat
dari batu andesit, candi di Sumatera terbuat dari bata merah.
Beberapa arca-arca bersifat budhisme, seperti berbagai arca budha dan bodhisatwa
Awalokiteswara ditemukan di Bukit Seguntang, Palembang, Jambi, Bidor, Perak dan Chaiya.

Pada masa pemerintahan Bala Putra Dewa Sriwijaya menjadi pusat perdagangan sekaligus
pusat pengajaran agama Budha. Sebagai pusat pengajaran Buddha Vajrayana, Sriwijaya
menarik banyak peziarah dan sarjana dari negara-negara di Asia. Antara lain pendeta dari
Tiongkok I Tsing, yang melakukan kunjungan ke Sumatera dalam perjalanan studinya di
Universitas Nalanda, India, pada tahun 671 dan 695. I Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya
menjadi rumah bagi sarjana Buddha sehingga menjadi pusat pembelajaran agama Buddha.
Pengunjung yang datang ke pulau ini menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan di
pesisir kerajaan. Selain itu ajaran Buddha aliran Buddha Hinayana dan Buddha Mahayana
juga turut berkembang di Sriwijaya.

Letak Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun demikian,


letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang Sriwijaya. Beberapa
faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan :

 Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.


 Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja
Rajendracoladewa.
 Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 – 1292.
 Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai.
 Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah
Mahapatih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.
D. Kerajaan Mataram ( Hindu-Budha )
Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 Masehi yang
ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa
pada mulanya Jawa (Yawadwipa) diperintah oleh Raja Sanna. Setelah ia wafat Sanjaya naik
tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha (saudara perempuan Sanna).

Prasasti Mantyasih (Prasasti Kedu) yang di dikeluarkan oleh Raja Balitung pada tahun 907
memuat daftar raja-raja keturunan Sanjaya, sebagai berikut :

1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya

2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran

3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan

4. Sri Maharaja Rakai Warak

5. Sri Maharaja Rakai Garung

6. Sri Maharaja Rakai Pikatan

7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi


8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang

9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung

Prasasti Kelurak, 782 M di desa Kelurak disebutkan bahwa Raja Dharanindra membangun
arca Majusri ( candi sewu). Pengganti raja Dharanindra, adalah Samaratungga. Samaratungga
digantikan oleh putrinya bernama Pramodawardhani. Dalam Prasasti Sri Kahulunan ( gelar
Pramodawardhani) berangka tahun 842 M di daerah Kedu, dinyatakan bahwa Sri Kahulunan
meresmikan pemberian tanah untuk pemeliharaan candi Borobudur yang sudah dibangun
sejak masa pemerintahan Samaratungga.

Pramodhawardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Adik


Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu. Pada tahun 856
Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, namun usahanya itu gagal.
Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan kemunduran. Sejak
pemerintahan Raja Balitung banyak mengalihkan perhatian ke wilayah Jawa Timur. Raja-raja
setelah Balitung adalah :

1. Daksa (910 – 919). Ia telah menjadi rakryan mahamantri I hino (jabatan terttinggi
sesudah raja) pada masa pemerintahan Balitung.
2. Rakai Layang Dyah Tulodong (919 – 924)
3. Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga (924 – 929)
Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat kerajaan kemudian dipindahkan oleh
seorang mahapatihnya (Mahamantri I hino) bernama Pu Sindok ke Jawa Timur.

Kepindahan Kerajaan Mataram ke Jawa Timur


Pu Sindok yang menjabat sebagai mahamantri i hino pada masa pemerintahan Raja Wawa
memindahkan pusat pemerintahan ke Jawa Timur tersebut. Pada tahun 929 M, Pu Sindok
naik tahta dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmattunggadewa. la
mendirikan dinasti baru, yaitu Dinasti Isana. Pu Sindok memerintah sampai dengan tahun
947. Pengganti-penggantinya dapat diketahui dari prasasti yang dikeluarkan oleh Airlangga,
yaitu Prasasti Calcuta.

Berdasarkan berita Cina diperoleh keterangan bahwa Raja Dharmawangsa pada tahun 990 –
992 M melakukan serangan terhadap Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 1016, Airlangga datang
ke Pulau Jawa untuk meminang putri Dharmawangsa. Namun pada saat upacara pernikahan
berlangsung kerajaan mendapat serangan dari Wurawuri dari Lwaram yang bekerjasama
dengan Kerajaan Sriwijaya. Peristiwa ini disebut peristiwa Pralaya. Selama dalam
pengassingan ia menyusun kekuatan. Setelah berhasil menaklukkan raja Wurawari pada
tahun 1032 dan mengalahkan Raja Wijaya dari Wengker Pada tahun 1035 ia berhasil
mengembalikan kekuasaan. Airlangga wafat pada tahun 1049 dan disemayamkan di
Parthirtan Belahan, di lereng gunung Penanggungan.

E. Kerajaan Kediri/Kadiri
Pada akhir pemerintahannya Airlangga kesulitan dalam menunjuk penggantinya, sebab Putri
Mahkotanya bernama Sanggramawijaya menolak menggantikan menjadi raja. la memilih
menjadi seorang pertapa. Maka tahta diserahkan kepada kedua orang anak laki-lakinya, yaitu
Jayengrana dan Jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan di antara keduanya maka
kerajaan di bagi dua atas bantuan Pu Barada yaitu Jenggala dengan ibukotanya Kahuripan
dan Panjalu dengan ibukotanya Daha (Kadiri)

Sampai setengah abad lebih sejak Airlangga mengundurkan diri tidak ada yang dapat
diketahui dari kedua kerajaan itu. Kemudian hanya Kadiri yang menunjukkan aktifitas
politiknya. Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah adalah Sri Jayawarsa dengan
prasastinya yang berangka tahun 1104 M. Selanjutnya berturut-turut raja-raja yang berkuasa
di Kadiri adalah sebagai berikut : Kameswara (±1115 – 1130), Jayabaya (±1130 – 1160),
1135), Sarweswara (±1160 – 1170), Aryyeswara (±1170 – 1180), Gandra (1181), Srengga
(1190-1200) dan Kertajaya (1200 – 1222).

Pada tahun 1222 terjadilah Perang Ganter antara Ken arok dengan Kertajaya. Ken Arok
dengan bantuan para Brahmana (pendeta) berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter (Pujon,
Malang).

F. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Dalam kitab Pararaton Ken Arok digambarkan
sebagai seorang pencuri dan perampok yang sakti, sehingga menjadi buronan tentara
Tumapel. Setelah mendapatkan bantuan dari seorang Brahmana, Ken Arok dapat mengabdi
kepada Akuwu (bupati) di Tumapel bernama Tunggul Ametung. Setelah berhasil membunuh
Tunggul Ametung, Ken Arok menggantikannya sebagai penguasa Tumapel. Ia juga
menjadikan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, sebagai permaisurinya. Pada waktu itu
Tumapel masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kadiri.

Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, Ken Arok berusaha untuk melepaskan diri
dari Kadiri. Pada tahun 1222 Ken Arok berhasil membunuh Kertajaya, raja Kadiri terakhir. Ia
kemudian naik tahta sebagai raja Singasari dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti
Girinda.

Tidak lama kemudian, Ken Dedes melahirkan seorang putra bernama Anusapati hasil
pernikahannya dengan Tunggul Ametung. Sedangkan dari istri yang lain, yaitu Ken Umang,
Ken Arok mempunyai seorang putra bernama Tohjaya. Pada tahun 1227, Ken Arok dibunuh
oleh

Anusapati. Hal ini dilakukan sebagai balas dendam atas kematian ayahnya, Tunggul
Ametung. Anusapati mengantikan berkuasa di Singasari. Ia memerintah selama 21 tahun.
Sampai akhirnya ia dibunuh oleh Tohjaya, juga sebagai balas dendam atas kematian ayahnya.

Tohjaya naik tahta. Ia memerintah dalam waktu sangat singkat. Ia kemudian terbunuh oleh
Ranggawuni (putra Anusapati). Pada tahun 1248 Ranggawuni naik tahta dengan gelar Srijaya
Wisnuwardhana. Pada tahun 1254 Wisnuwardhana mengangkat putranya Kertanegara
sebagai Yuwaraja atau Raja Muda. Wisnuwardana wafat pada tahun 1268 di Mandragiri.

Pada tahun 1268 Kertanegara naik tahta. la merupakan raja terbesar kerajaan Singasari.
Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-cita menyatukan Nusantara. Pada tahun
1275, Kertanegara mengirimkan Ekspedisi Pamalayu ke Sumatera (Jambi) dipimpin oleh
Kebo Anabrang. Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan Sriwijaya dan Malayu atas
kekuasaan Singasari. Ekspedisi ini juga untuk mengurangi pengaruh Kubilai Khan dari Cina
di Nusantara.

Ekspedisi ini menimbulkan rasa khawatir raja Mongol tersebut. Oleh karena itu pada tahun
1289 Kubilai Khan mengirimkan utusan bernama Meng-chi menuntut Singasari mengakui
kekuasaan Kekaisaran Mongol atas Singasari. Kertanegara menolak tegas, bahkan utusan
Cina itu dilukai mukanya. Perlakukan tersebut dianggap sebagai penghinaan dan tantangan
perang.

Untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara Mongol pasukan Singasari disiagakan
dan dikirim ke berbagai daerah di Laut Jawa dan di Laut Cina Selatan. Sehingga pertahanan
di ibukota lemah. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap
Kertanegara, diantaranya Jayakatwang penguasa Kadiri dan Arya Wiraraja (bupati Madura).
Pasukan Kadiri berhasil menduduki istana dan membunuh Kertanegara.

G. Kerajaan Majapahit
Setelah Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, 1292. Raden Wijaya menantu Kertanegara
berhasil melarikan diri ke Madura untuk minta bantuan Arya Wiraraja, bupati Sumenep. Atas
nasihat Arya Wiraraja, Raden Wijaya menyerahkan diri kepada Jayakatwang. Atas jaminan
dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya diterima dan diperbolehkan membuka hutan Tarik yang
terletak di dekat Sungai Brantas. Dengan bantuan orang-orang Madura, pembukaan hutan
Tarik dibuka dan diberi nama Majapahit.

Kemudian datanglah pasukan Tartar yang dikirim Kaisar Kubilai Khan untuk menghukum
raja Jawa. Walaupun sudah mengetahui Kertanegara sudah meninggal, tentara Tartar
bersikeras mau menghukum raja Jawa. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk
membalas dendam kepada Jayakatwang. Jayakatwang berhasil dihancurkan. Pada waktu
tentara Tartar hendak kembali kepelabuhan, Raden Wijaya menghancurkan tentaraTartar,
Setelah berhasil mengusir tentara Tartar, Raden Wijaya dinobatkan sebagai Raja Majapahit
dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana pada tahun 1293.

Kertarajasa meninggal pada tahun 1309. Satu-satunya putra yang dapat menggantikannya
adalah Kalagamet. la dinobatkan sebagai raja Majapahit dengan gelar Sri Jayanagara. Ia
bukanlah raja yang cakap. Selain itu ia juga mendapatkan banyak pengaruh dari Mahapati.
Akibatnya masa pemerintahannya diwarnai dengan adanya beberapa kali pemberontakan.

Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti, pada tahun 1319. Kuti
berhasil menduduki ibukota Majapahit, sehingga Jayanagara harus melarikan diri ke desa
Bedander yang dikawal oleh pasukan Bhayangkari dipimpin oleh Gajah Mada.
Pemberontakan Kuti ini berhasil ditumpas oleh Gajah Mada. Karena jasanya Gajah Mada
diangkat sebagai Patih Kahuripan. Pada tahun 1328 Jayanagara mangkat dibunuh oleh tabib
istana, Tanca. Tanca kemudian dibunuh oleh Gajah Mada. Jayanagara tidak meninggalkan
keturunan.

Karena Jayanagara tidak mempunyai keturunan, maka yang berhak memerintah semestinya
adalah Gayatri atau Rajapatni. Akan tetapi Gayatri telah menjadi bhiksuni. Maka
pemerintahan Majapahit kemudian dipegang oleh putrinya Bhre Kahuripan dengan gelar
Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. la menikah dengan Kertawardhana. Dari
perkawinan ini lahirlah Hayam Wuruk. Pada tahun 1331 terjadi pemberontakan Sadeng dan
Keta. Pemberontakan yang berbahaya ini dapat ditumpas oleh Gajah Mada. Karena jasanya
Gajah Mada diangkat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit. Pada saat pelantikan, Gajah
Mada mengucapkan Sumpah Palapa.

Pada tahun 1350 M, lbu Tribhuwanatunggadewi, Gayatri meninggal. Sehingga Tribhuwana


turun tahta. Penggantinya adalah putranya yang bernama Hayam Wuruk yang bergelar
Rajasanagara. Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada sebagai
Mahapatihnya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Dengan Sumpah Palapa-nya Gajah
Mada berhasil menguasai seluruh kepulauan Nusantara ditambah dengan Siam, Martaban
(Birma), Ligor, Annom, Campa dan Kamboja.

Pada tahun 1364, Patih Gajah Mada wafat ditempat peristirahatannya, Madakaripura, di
lereng Gunung Tengger. Setelah Gajah Mada meninggal, Hayam Wuruk menemui kesulitan
untuk menunjuk penggantinya. Akhirnya diputuskan bahwa pengganti Gajah Mada adalah
empat orang menteri.

Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Ia disemayamkan di Tayung daerah Berbek,
Kediri. Seharusnya yang menggantikan adalah puterinya yang bernama Kusumawardhani.
Namun ia menyerahkan kekuasaannya kepada suaminya, Wikramawardhana. Sementara itu
Hayam Wuruk juga mempunyai anak laki-laki dari selir yang bernama Bhre Wirabhumi
yang telah mendapatkan wilayah keuasaan di Kedaton Wetan (Ujung Jawa Timur). Pada
tahun 1401 hubungan Wikramawardhana dengan Wirabhumi berubah mejadi perang saudara
yang dikenal sebagai Perang Paregreg. Pada tahun 1406 Wirabhumi dapat dikalahkan di
dibunuh. Tentu saja perang saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit. Sehingga banyak
wilayah-wilayah kekuasaannya melepaskan diri.

4. tahapan penelitian sejarah :

1. HEURISTIK
Pengeritan heuristik adalah tahap mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang
relefan dengan topik atau judul penelitian.

2. VERIFIKASI
Verifikasi adalah penelitian terhadap sumber-sumber. penelitian meliputi dua aspek
(ekteren dan interen).

3. INTERPRETASI
Setelah kritik selesai, langkah berikutnya adalah melakukan interptetasi atau
penafsiran, baik analisis maupun sintesis, terhadap data yang di peroleh dari
berbagai sumber.

4. HISTOGRAFI
Histografi atau penulisan sejarah merupakan tahap tekhir dari kegiatan penelitian
sejarah. Sesudah menentukan judul, mengumpulkan bahan-bajan/sumber-sumber,
serta melakukan kritik dan seleksi, tibalah saatnya kita bekerja menuliskan kisah
sejarah.
5. penyimpangan demokrasi terpimpin:

1. Kekuasaan Presiden

Pada masa demokrasi terpimpin, Majelis Permusyaratan Rakyat Sementara (MPRS) mengangkat
Presiden Soekarno menjadi presiden seumur hidup. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945
Bab III Pasal 7.

2.Pembentukan MPRS

Ada yang janggal saat pembentukan MPRS. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang seharusnya dipilih
melalui Pemilu (Pemilihan Umum) malah dibentuk oleh presiden sendiri melalui Penetapan Presiden
No. 3 Tahun 1959. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945. Bukankah seharusnya dilakukan
pemilihan umum? tapi mengapa malah membentuknya sendiri?

3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR GR(Gotong Royong)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan karena DPR menolak RAPBN
tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan pembubaran DPR dan
sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR). Lagi-lagi
pembentukan parlemen dengan kehendak presiden sendiri.

4.Pembentukan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara)

Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.3
tahun 1959. Lembaga ini diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS terdiri atas satu orang
wakil ketua, 12 orang wakil partai politik, 8 orang utusan daerah, dan 24 orang wakil golongan. Tugas
DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah.
Padahal, pemerintah dipegang sepenuhnya oleh Presiden. Mungkinkah hanya untuk memperkuat
jabatan saja?!

5. Pembentukan Front Nasional

Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.13 Tahun 1959. Front Nasional
merupakan sebuah organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita yang
terkandung dalam UUD 1945.

6. Keterlibatan PKI dalam Nasakom (Nasio, Agama dan Komunis)

Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan bahwa PKI
merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM. Keterlibatan PKI tersebut menyebabkan ajaran
Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengeser kedudukan
Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Selain itu PKI mengambil alih kedudukan dan kekuasaan
pemerintahan yang sah. PKI berhasil meyakinkan presiden bahwa Presiden Sukarno tanpa PKI akan
menjadi lemah terhadap TNI.

7. Pembentukan Kabinet Kerja

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong Royong
diangkat sebagai menteri. Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab kedudukan DPR selaku
lembaga legislatif sejajar dengan kedudukan Presiden selaku eksekutif. Dengan diangkatnya Ketua
MPRS dan DPRGR sebagai menteri, di mana dalam UUD 45 dinyatakan bahwa kedudukan menteri
adalah sebagai pembantu Presiden, maka tindakan tersebut secara terang-terangan telah
merendahkan martabat lembaga legislatif.

8. Adanya ajaran Resopim

Adanya ajaran RESOPIM. Tujuan adanya ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan
Pimpinan Nasional) adalah untuk memperkuat kedudukan Presiden Sukarno. Ajaran Resopim
diumumkan pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-16.

9. Peran ABRI

ABRI yang harusnya menjaga keamanan dan pertahanan negara, malah menjadi kekuatan politik
yang sangat kuat. Apalagi saat 1/3 menteri di kabinet kerja diisi oleh anggota ABRI.

10. Kehidupan Partai Politik

Penyederhanaan yang dimaksud adalah pembubaran partai-partai politik yang tidak sesuai dengan
Penpres no.7 tahun 1959. Partai yang tidak memenuhi syarat, akan dibubarkan sehingga dari 28
partai yang ada hanya tinggal 11 partai. Kedudukan presiden yang kuat tersebut tampak dengan
tindakannya untuk membubarkan 2 partai politik yang pernah berjaya masa demokrasi Parlementer
yaitu Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Alasan karena kedua partai tersebut terlibat dlm
pemberontakan PRRI & Permesta. Kedua Partai tersebut resmi dibubarkan pada tanggal 17 Agustus
1960
 1. Muhammad Yamin: Pengertian sejarah menurut Muhammad Yamin adalah ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan
dengan bahan kenyataan
 Moh. Hatta: Menurut Moh. Hatta, sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang
masa lampau. Sejarah bukan sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu sebagai
masalah. Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau
yang didalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran
bagi manusia berikutnya.
 Nugroho Notosusanto: Pengertian sejarah menurut Nugroho Notosusanto bahwa sejarah
adalah peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia sebagai makhluk bermasyarakat yang
erjadi di masa lampau.
 Taufik Abdullah: Pengertian sejarah menurut Taufik Abdullah adalah tindakan manusia
dalam jangka waktu tertentu di masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.
 Drs. Sidi Gazalba: Arti sejarah menurut Drs. Sidi Gazalba adalah masa lalu manusia dan
seputarnya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang apa
yang berlaku.
 Moh. Ali: Pengertian sejarah menurut Moh. Ali bahwa sejarah merupakan keseluruhan
perubahan, dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang
menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.
 Rochmawati Wiriatmaja: Pengertian sejarah menurut Rochiati Wiriatmadja bahwa
sejarah adalah disiplin ilmu yang menjanjikan etika, moral, kebijaksanaan, nilai-ilai spritual,
dan kultural karena kajiannya yang bersifat memberikan pedoman kepada keseimbangan
hidup, harmoni dalam nilai-nilai, keteladanan dalam keberhasilan dan kegagalan, dan
cerminan pengalaman kolektif yang menjadi kompas untuk kehidupan masa depan.
 Ismaun: Pengertian sejarah menurut Ismaun adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kisah
mengenai peristiwa-peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung dalam segala
aspeknya di masa lampau. Sejarah merupakan catatan atau rekaman pilihan yang disusun
secara teliti tentang segala aspek kehidupan umat manusia di masa lampau.

Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli di Luar Negeri

 Aristoteles: Pengertian sejarah menurut Aristoteles merupakan satu sistem yang meneliti
suatu kejadian sejak awal tersusun dalam bentuk kronologi. serta menurut Aristoteles
bahwa sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod
atau bukti-bukti yang konkrit.
 J.V. Bryce: Menurut J.V. Bryce, bahwa pengertian sejarah adalah catatan dari apa yang
telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
 W.H. Walsh: Pengertian sejarah menurut W.H. Walsh yang mengartikan sejarah itu
menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu
meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-
hal yang penting sehingga meurpakan cerita yang berarti.
 Roeslan Abdulgani: Menurut Roeslan Abdulgani bahwa ilmu sejarah adalah salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan
perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian
dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut,
untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan
keadaan sekarang serta arah proses masa depan.
 Patrick Gardiner: Pengertian sejarah menurut Patrick Gardiner bahwa arti sejarah adalah
ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
 Herodotus: Pengertian sejarah menurut Herodotus adalah satu kajian untuk menceritakan
suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
 Robin Winks: Pengertian sejarah menurut Robin Winks adalah studi tentang manusia
dalam kehidupan masyarakat.
 Leopold Von Ranke: Menurut Leopald Von Ranke bahwa pengertian sejarah adalah apa
yang sungguh-sungguh terjadi.
 Sir Charles Firth: Pengertian sejarah menurut Sir Charles Firth bahwa sejarah merekam
kehidupan masyarakat manusia, perubahan masyarakat yang terus menerus, merekam ide-
ide yang membatasi aksi-aksi masyarakat, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah
membantu atau merintangi perkembangannya.
 Rober V. Daniels: Menurut Robert V. Daniels, pengertian sejarah adalah kenangan dari
tumpuan masa silam. Sejarah dimaksud dalam definisi sejarah manusia. Manusia
merupakan pelaku sejarah. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia adalah kemampuan
untuk menangkap kejadian-kejadian yang ada di sekelilingnya. Hasil tangkapan tersebut
menjadi ingatan atau memori dalam dirinya. Memori ini akan menjadi sumber sejarah.
 R. G. Collingwood: Pengertian sejarah menurut R. G. Collingwood adalah sebuah bentuk
penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.

2.ciri ciri sejarah sebagai ilmu :

1. Empiris

Ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa yang pertama adalah empiris. Artinya sejarah sangat bergantung
pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut direkam dalam dokumen dan peninggalan sejarah
lainnya, kemudian diteliti oleh sejarawah untuk menemukan fakta yang terjadi di masa lampau.

2. Memiliki objek

Sebagai ilmu, sejarah memiliki objek. Objek sejarah misalnya adalah waktu dalam kehidupan
manusia. Sudut pandang waktu dijadikan sebagai objek dalam proses pembelajaran sejarah.
Manusia dan masyarakat lah yang memegang peranan penting pada terjadinya sebuah peristiwa
atau sejarah.

3. Memiliki Teori

Ilmu sejarah juga memiliki teori. Layaknya cabang ilmu pengetahuan lainnya, teori juga digunakan
dalam pembelajaran sejarah. Kaidah-kaidah pokok dan teori sejarah digunakan untuk mendukung
suatu argumen atas terjadinya sejarah yang telah terjadi.

4. Memiliki metode

Ciri-ciri ilmu sejarah sebagai ilmu pengetahuan berikutnya adalah adanya metode pengamatan.
Metode pengamatan merupakan metodologi dan cara-cara yang digunakan untuk mengamati
sejarah. Dalam rangka penelitian, sejarah mempunyai metodologi penelitian sendiri yang menjadi
patokan-patokan tradisi ilmiah yang senantiasa dihayati.

5. Generalisasi

Sejarah juga dapat digeneralisasi. Artinya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan umum untuk menggambarkan kejadian sejarah yang telah terjadi. Tentunya kesimpulan
dan generalisasi ini ditentukan berdasakran teori, metode dan objek penelitian sejarah yang telah
dilakukan.

3. manfaat mempelajari sejarah :

1) Dengan mempelajari perilaku dan kejadian di masa lalu; kita dapat merencanakan masa kini dan
masa depan.

2) Sejarah sebagai bukti peristiwa peristiwa yang telah terjadi. misalnya pembuktian tentang
kejahatan perang dapat dilakukan melalui mempelajari tentang bagaimana awal mula kejadian
tersebut berlangsung, latar belakang, kronologis, dan dampak yang diakibatkan.

3) sejarah sebagai bahan rujukan untuk penelitian ilmu pengetahuan. ilmuan perlu merujuk sejarah
penelitian masa lampau untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut pada level yang lebih
tinggi. Baik dengan membenarkan, mengoreksi hasil penelitian masa lalu atau menggugurkan teori
tersebut dan memunculkan teori baru yang beguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
4) Sejarah dapat menginspirasi generasi generasi berikutnya dengan memberikan ide-ide dan ilham
ilham serta inovasi yang berguna pada masa sekarang atau masa depan.

4. karakteristik sumber sejarah :

Sumber sejarah berdasarkan sifat dibagi menjadi 3 bagian;

1). Sumber primer (sumber utama/asli). Contoh: prasasti, kronik, piagam, bangunan, nisan.

2). Sumber sekunder (sumber tiruan), yakni sumber sejarah yang berasal dari kepustakaan kuno
(naskah, karya sastra, babad). Contoh: laporan penelitian, prasasti tiruan, terjemahan kitab-kitab
kuno.

3). Sumber tersier, yakni sumber sejarah yang berupa buku-buku yang disusun berdasarkan hasil
penelitian sejarawan. Contoh: ensiklopedia, bibliografi.

5. Monumen

Monumen adalah segala sesuatu yang dibangun untuk memperingati suatu peristiwa bersejarah

Tujuan pembangunan Monumen adalah

a. sarana refleksi

b. penghormatan pahlawan

c. Media pembelajaran

d. Kepentingan Pariwisata

6. PERIODISASI adalah tingkat atau rentang waktu yang disusun


berdasarkan pembabakan antara tahun sekian hingga sekian, dan periodisasi ini
digunakan untuk membahas masalah penting atau masalah besar yang muncul dalam
kehidupan manusia. Tujuan dari periodisasi antara lain:

1. Memberikan minat pembaca untuk mengerti dan memperhatikan dengan baik.


2. Memenuhi sistematika ilmu pengetahuan, terutama sejarah.
3. Memudahkan klasifikasi dalam cabang ilmu sejarah.
4. Menyederhanakan peristiwa yang sangat banyak sehingga lebih runtut.
KRONOLOGI adalah scenario peristiwa sejarah yang dimasukkan dalam setting waktu
yang tepat pada tanggalnyasehingga pembaca dapat mengetahui dengan tepat dan pasti
kapan peristiwa sejarah itu terjadi.Pengurutan dilakukan secara urut dan sistematis.Tujuan
utama dari kronologi adalah untuk mengetahui tanggal tepatnya peristiwa terjadi.
7. Pengertian periodisasi diartikan sebagai pembabakan waktu yang dipergunakan untuk
berbagai peristiwa. Kompleksnya peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia pada
setiap masa memerlukan suatu pengklasifikasian berdasarkan bentuk serta jenis
peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang telah diklasifikasikan itu disusun secara
kronologis berdasarkan urutan waktu kejadiannya.

Pengertian Periodisasi
Periodisasi atau pembabakan waktu adalah salah satu proses strukturisasi waktu dalam sejarah
dengan pembagian atas beberapa babak, zaman atau periode. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang
begitu banyak dibagi-bagi dan dikelompokkan menurut sifat, unit, atau bentuk sehingga membentuk
satu kesatuan waktu tertentu. Periodisasi atau pembagian babakan waktu merupakan inti cerita
sejarah.
Tujuan Periodisasi
Mengetahui pembabakan waktu sejarah akan sangat bermanfaat bukan saja bagi penulis sejarah akan
tetapi juga bagi para pembaca/penggemar cerita sejarah apalagi bagi para siswa yang belajar ilmu
sejarah. Cerita sejarah yang ditulis para sejarawan dengan menempatkan skenario peristiwa sejarah
dalam setting babakan waktu, akan sangat memudahkan serta menarik para pembaca atau siswa untuk
mengetahui peristiwa sejarah secara kronologis.

8. 1. HEURISTIK
Pengeritan heuristik adalah tahap mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang
relefan dengan topik atau judul penelitian.

2. VERIFIKASI
Verifikasi adalah penelitian terhadap sumber-sumber. penelitian meliputi dua aspek
(ekteren dan interen).

3. INTERPRETASI
Setelah kritik selesai, langkah berikutnya adalah melakukan interptetasi atau
penafsiran, baik analisis maupun sintesis, terhadap data yang di peroleh dari
berbagai sumber.

4. HISTOGRAFI
Histografi atau penulisan sejarah merupakan tahap tekhir dari kegiatan penelitian
sejarah. Sesudah menentukan judul, mengumpulkan bahan-bajan/sumber-sumber,
serta melakukan kritik dan seleksi, tibalah saatnya kita bekerja menuliskan kisah
sejarah.
9. masa aksara :

. Tradisi Sejarah dalam Bentuk Rekaman Tertulis


Bentuk rekaman tertulis sering disebut dengan naskah. Naskah – naskah di Indonesia pada
umumnya menggunakan bahasa dearah asal naskah itu ditulis, seperti bahasa Sunda, Jawa,
Bugis, Melayu, Aceh, Minang dan sebagainya. Naskah kuno merupakan sumber informasi
kebudayaan daerah pada masa lampau. Di dalamnya mengandung ide – ide, gagasa, dan
berbagai macam pengetahuan tentang alam semesta menurut persepsi budaya masyarakat yang
bersangkutan. Naskah juga mengandung antara lain ajaran – ajaran moral, filsafat, dan
keagamaan. Bentuk lain rekaman tertulis yaitu prasasti, kitab, dokumen, dan lain sebgainya.
a. Prasasti adalah tulisan yang terdapat pada sebuah batu yang di buat atas perintah raja.
Tujuannya adalah mengabadikan sebuah peristiwa penting yang di alami oleh seorang raja atau
sebuah kerajaan. Prasasti tertua yang di temukan di Indonesia adalah Prasasti Yupa yang berisi
tentang upacara penghormatan terhadap para pendahulu dan pemberian hadiah kepada para
pendeta atau kaum brahmana yang memimpin upacara tersebut. Prasasti ini berisi tentang raja
– raja yang memerintah di kerajaan Kutai.
b. Kitab adalah tulisan para pujangga kerajaan yang dapat di jadikan petunjuk untuk
menyingkapkan suatu peristiwa sejarah. Namun, tulisan – tulisan para pujangga tersebut tidak
terlepas dari pengaruh kekuasaan sehingga sering kali tidak netral. Hal ini di karenakan isi
kitab tidak lebih dari sekedar mengagung – agungkan seorang raja yang sedang berkuasa.
c. Dokumen adalah surat berharga yang tertulis atau tercetak yang dapat di pakai sebagi bukti
atau keterangan .
Perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
a. Penulisan Sejarah - Hindu Budha dan Islam
Penulisan sejarah pada zaman ini berpusat pada masalah – masalah pemerintahan dari raja –
raja yang berkuasa. Penulisanyya bersifat istana sentris, yaitu berpusat pada keinginan dan
kepentingan raja. Penulisan yang penting pada masa Hindu – Budha lebih banyak pada batu –
batu besar yang di kenal dengan nama prasasti. Tujuannya adalah agar generasi penerus dapat
mengetahui bahwa adad suatu peristwa penting yang terjadi dalam suatu kerajaan pada saat
seorang raja memerintah.
Melacak Jejak Sejarah Indonesia Melalui Folklore
Berdasarkan asal katanya, folklore berasal dari kata yaitu, folk dan lore . kata folkdapat
diartikan sebagai kelompok orang yang memiliki ciri – ciri pengenalan fisik, sosial, dan
kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok – kelompok lainnya. Kata lorediartikan
sebagai tradisi dari folk, yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan secara turun – temurun,
baik secara lisan maupun melalui suatu contoh yang disertai dengan isyarat atau alat bantu
pengingat. Jadi dapat disimpulkan bahwa folklore adalah adat – istiadat tradisional dan cerita
rakyat yang diwariskan secara turun – temurun dan tidak di bukukan.
Masa pra aksara :

1. Berupa “petuah-petuah” yang sebenarnya merupakan rumusan kalimat yang


dianggap punya arti khusus bagi kelompok, yang biasanya dinyatakan berulang-ulang
untuk menegaskan satu pandangan kelompok yang diharapkan dapat menjadi
pegangan bagi generasi-generasi berikutnya.

Rumusan kalimat atau kata-kata itu biasanya diusahakan untuk tidak diubah-ubah,
meskipun dalam kenyataan perubahan itu biasa saja terjadi terutama sesudah
melewati beberapa generasi, apalagi penerusannya bersifat lisan, sehingga sukar dicek
dengan rumusan aslinya. Namun, karena kedudukannya yang sangat istimewa dalam
kehidupan kelompok, maka tetap diyakini bahwa rumusan itu tidak berubah.

2. Bentuk yang kedua dari tradisi lisan adalah “kisah” tentang kejadian-kejadian di
sekitar kehidupan kelompok, baik sebagai kisah perorangan (personal tradition) atau
sebagai kelompok (group account). Sesuai dengan alam pikiran masyarakat yang
magis religius, kisah-kisah ini yang sebenarnya berintikan suatu fakta tertentu,
biasanya diselimuti dengan unsur-unsur kepercayaan, atau terjadi pencampuradukan
antara fakta dengan kepercayaan itu.

Cara penyampaian fakta memang seperti menyampaikan gosip (penuh dengan


tambahan-tambahan menurut selera penuturnya), maka disebut pula dengan
istilah “historical gossip” (gosip yang bernilai sejarah). Untuk kisah-kisah
perseorangan atau keluarga ini diulang-ulang atau diingat-ingat dalam beberapa
generasi, sehingga riwayat keluarga ini kemudian biasa menjadi milik kelompok yang
sering dikeramatkan bagi generasi-generasi berikutnya, yang biasanya diperbaharui
(ditambahkan) secara berkesinambungan.

3. Bentuk ketiga dari tradisi lisan yaitu “cerita kepahlawanan”. Cerita ini berisi
bermacam-macam gambaran tentang tindakan-tindakan kepahlawanan yang
mengagumkan bagi kelompok pemiliknya yang biasanya berpusat pada tokoh-tokoh
tertentu (biasanya tokoh-tokoh pemimpin masyarakat).

Beberapa cerita kepahlawanan ini memang ada yang punya dimensi historis yang
patut diperhatikan karena unsur fakta sejarahnya yang masih bisa ditelusuri, tetapi
pada umumnya sudah terselimuti dengan unsur-unsur kepercayaan, sehingga
kadang-kadang dianggap lebih bersifat hasil sastra.
4. Bentuk keempat, yaitu bentuk cerita “dongeng” yang umumnya bersifat fiksi
belaka. Tentu saja unsur faktanya boleh dikatakan tidak ada, dan memang biasanya
terutama berfungsi untuk menyenangkan (menghibur) pendengarnya meskipun
sering di dalamnya terkandung unsur-unsur petuah.

10.
1. Meganthropus Palaeojavanicus ( Meganthropus Palaeojavanicus: manusia raksasa dari

Jawa kuno)

Fosil manusia purba ini adalah jenis paling tua yang pernah ditemukan di Indonesia. Penemunya

adalah Ralph von Koenzgswald di Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah dan atas gigi lepas.

Dengan cara stratigrafi diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Puçangan. Berdasarkan umur

lapisan tanah, diperkirakan fosil Megantropus Paleojavanicus berumur 1-2 juta tahun.

Ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus

 Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala.

 Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok.

 Tidak berdagu.

 Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat.

 Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan.

2. Pithecanthropus (Pithecanthropus: Manusia Kera)

Fosil manusia purba jenis Pithecantropus adalah jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan
di Indonesia. Dengan cara stratigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Pucangan dan
Kabuh. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Pithecanthropus amat bervariasi
umumya, antara 30.000-2 juta tahun.
Ciri-ciri Pithecantropus

 Tinggi tubuhnya kira-kira 165 - 180 cm.


 Badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus.
 Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis
 Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus.
 Hidung lebar dan tidak berdagu.
 Makanannya bervariasi tumbuhan dan daging hewan buruan.

3. Homo (Homo: manusia)

Fosil manusia purba jenis homo adalah paling muda dibandingkan fosil manusia purba jenis lainnya.
Disebut juga homo Erectus (manusia berjalan tegak) atau Homo Sapiens (manusia cerdas
/bijaksana). Dengan cara stratigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Notopurpo.
Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Homo amat bervariasi umurnya, antara 25.000-
40.000 tahun.

Ciri-ciri Homo

 Tinggi tubuh 130 - 210 cm.


 Otak lebih berkembang daripada Meganthropus dan Pithecanthropus.
 Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
 Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
 Mempunyaj ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid

Ciri homo sapiens :

1. Berdiri dan berjalan dengan tegak


2. Volume otak antara 1.000 sd 1.200 cc
3. Tinggi badan antara 130 sd 210 cm
4. Otot tengkuk mengalami penyusutan
5. Gigi dan alat kunyah mengalami penyusutan
6. Muka tidak menonjol ke depan
7. Memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat
12. Zaman Neolitikum dan Ciri-ciri serta Peninggalannya
Zaman Neolitikum artinya zaman batu muda. Di Indonesia, zaman Neolitikum dimulai sekitar
1.500 SM. Cara hidup untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami perubahan pesat, dari
cara food gathering menjadi food producting, yaitu dengan cara bercocok tanam dan
memelihara ternak.

Pada masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya
binatang buas. Manusia pada masa Neolitikum ini pun telah mulai membuat lumbung-lumbung
guna menyimpan persediaan padi dan gabah. Tradisi menyimpan padi di lumbung ini masih
bisa dilihat di Lebak, Banten.

Masyarakat Baduy di sana begitu menghargai padi yang dianggap pemberian Nyai Sri Pohaci.
Mereka tak perlu membeli beras dari pihak luar karena menjualbelikan padi dilarang secara
hukum adat. Mereka rupanya telah mempraktikkan swasembada pangan sejak zaman nenek
moyang.

Pada zaman ini, manusia purba Indonesia telah mengenal dua jenis peralatan, yakni beliung
persegi dan kapak lonjong. Beliung persegi menyebar di Indonesia bagian Barat, diperkirakan
budaya ini disebarkan dari Yunan di Cina Selatan yang berimigrasi ke Laos dan selanjutnya ke
Kepulauan Indonesia.

Kapak lonjong tersebar di Indonesia bagian timur yang didatangkan dari Jepang, kemudian
menyebar ke Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku, Irian dan kepulauan Melanesia.
Contoh dari kapak persegi adalah yang ditemukan di Bengkulu, terbuat dari batu kalsedon;
berukuran 11,7×3,9 cm, dan digunakan sebagai benda pelengkap upacara atau bekal kubur.

Sedangkan kapak lonjong yang ditemukan di Klungkung, Bali, terbuat dari batu agats;
berukuran 5,5×2,5 cm; dan digunakan dalam upacara-upacara terhadap roh leluhur.

Selain itu ditemukan pula sebuah kendi yang dibuat dari tanah liat; berukuran 29,5×19,5 cm;
berasal dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kendi ini digunakan sebagai bekal kubur. Anda
sekarang sudah mengetahui Zaman Neolitikum.
 Kapak Persegi
 Kapak Lonjong
 Mata Panah
 Gerabah

Perhiasan, alat pemukul kayu

13. Kebudayaan dongson berasal dari vietnam.masyarakat indonesia memperoleh kepandaian


mengolah logam dari kebudayaan dongson ini.. sehingga banyak ditemukan alat-alat dari logam
seperti nekara (moko), kapak corong, bejana perunggu, arca perunggu dan gerabah.

Perkembangan budaya logam di Indonesia dapat diketahui dengan jelas adanya


pengaruh budaya Dongson yang menyebar ke seluruh Nusantara. Ada beberapa daerah
penting dalam perkembangan logam di Nusantara.
a. Budaya logam awal di Jawa
Di Pulau Jawa terdapat peninggalan logam pada tahap awal, berada di dalam peti kubur
batu (sarkofagus) di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Diperkirakan sebagai bekal
kubur yang berupa peralatan dari besi.
b. Budaya logam awal di Sumatra
Di Pasemah, Sumatra Barat, terdapat kubur batu yang dibekali manik-manik kaca dan
sejumlah benda logam berupa tombak besi dan peniti emas.
14. Hasil Kebudayaan Paleolithikum
Kebudayan paleolithikum merupakan kebudayaan batu, dimana manusia masih
mempergunakan peralatan yang terbuat dari batu, serta teknik pembuatanya masih
kasar. Secara garis besar, kebudayaan paleolithikum dibedakan:
a. Kebudayaan Pacitan
, ditemukan oleh Von Koenigswald, alat yang ditemukan berupa kapak genggam, serta
alat serpih yang masih kasar, yang diperkirakan hasil kebudayaan manusia jenis
Meganthropus.
Alat serpih
b. Kebudayaan Ngandong
merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di daerah Ngandong, Ngawi, Jawa Timur,
alat yang ditemukan berupa peralatan yang terbuat dari tulang dan tanduk rusa,
yang diperkirakan sebagai alat penusuk, belati, atau mata tombak.
Alat dari tulang dan tanduk
Kebudayaan Mesolithikum,
atau kebudayaan jaman batu madya. Hasil peninggalan kebudayaan adalah
ditemukannya kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche.
Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur yang berupa tumpukan kulit kerang, yang
di dalamnya ditemukan kapak genggam/pebble dan kapak pendek. Abris sous roche,
merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, ditemukan peralatan dari batu
yang sudah diasah, serta peralatan dati tulang dan tanduk. Banyak ditemukan di daerah
Bojonegoro, Sulawesi Selatan, serta Besuki.
Kjokkenmoddinger
Gua tempat penemuan abris souce roche
Kebudayaan Neolithikum
, merupakan hasil kebudayaan jaman batu baru, dengan pembuatan yang lebih
sempurna, serta lebih halus dan disesuaian dengan fungsinya. Alat pada masa ini
digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Alat yang terkenal dari masa ini adalah
kapak persegi dan belinug persegi. Kapak persegi mirip dengan cangkul, digunakan
untuk kegiatan persawahan dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kapak lonjong
adalah alat dari batu yang diasah dan berbentuk lonjong seperti bulat telur. Daerah
penemuannya di Indonesia timur, seperti Minahasa dan Papua.
Kapak lonjong dan Kapak persegi
Kapak Lonjong
4. Kebudayaan Logam
peralatan dari besi,yang berupa beliung, cangkul, mata pisau, mata tombak dan sabit
Gerabah, yakni peralatan yang terbuat dari tanah liat,
Pakaian, merupakan pakaian yang terbuat dari kulit kayu,
Perhiasan, berupa gelang dan kalung, baik yang terbuat dari batu dan kerang, maupun
yang terbuat dari perunggu,
Nekara, merupakan tambur yang berbentuk seperti dandang terbalik, digunakan dalam
upacara pemujaan, sehingga alat ini di anggap suci. Banyak ditemukan di Sumatra,
Jawa, Bali, Sumbawa, Pulau Selayar, Pulau Roti.
Kapak perunggu atau juga disebut kapak corong atau kapak sepatu.
Kapak Perunggu
Nekara
Nekara dan Moko
5. Kebudayaan Megalithikum,
ditandai dengan munculnya bangunan-bangunan yang dianggap suci dengan
menggunakan batu-batu yang berukuran besar. Kebudayaan megalitik banyak
berhubungan dengan kegiatan keagamaan terutama dalam kegiatan pemujaan roh
nenek moyang. Hasil kebudayaan megalitikum antara lain:
a. Menhir, merupakan tiang atau tugu batu yang digunakan untuk pemujaan dan
peringatan akan roh nenek moyang.
b. Dolmen, merupakan bangunan seperti meja yang terbuat dari batu yang
digunakan untuk meletakan sesaji dan pemujaan arwah nenek moyang.

Sarkofagus dan Kubur batu


merupakan keranda yang terbuat dari batu, dan kubur batu yang terbuat dari lempengan
batu.
Sarkofagus
d. Punden berundak, merupakan bangunan untuk pemujaan dan tersusun secara
bertingkat.
15. 1. Teori Brahmana oleh Jc.Van Leur
Teori Brahmana adalah teori yang menyatakan bahwa masuknya Hindu Budha ke
Indonesia dibawa oleh para Brahmana atau golongan pemuka agama di India.
2. Teori Waisya oleh NJ. Krom
Teori Waisya menyatakan bahwa terjadinya penyebaran agama Hindu Budha di
Indonesia adalah berkat peran serta golongan Waisya (pedagang) yang merupakan
golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat nusantara.
3. Teori Ksatria oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens
Dalam teori Ksatria, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
pada masa lalu dilakukan oleh golongan ksatria.
4. Teori Arus Balik (Nasional) oleh F.D.K Bosch
Teori arus balik menjelaskan bahwa penyebaran Hindu Budha di Indonesia terjadi
karena peran aktif masyarakat Indonesia di masa silam.
5. Teori Sudra oleh van Faber
Teori Sudra menjelaskan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Budha di
Indonesia diawali oleh para kaum sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah
Nusantara.
16. –
17. –
18.
5 Teori Masuknya Islam di Indonesia
1. Teori Gujarat : ialah teori yang menyakini bahwa sebenarnya islam berasal dari
gujarat, India sejak 8 M melalui jalur perdagangan yang dibuktikan dengan adanya nisan
dari Sultan Samudra asai Malik As-Saleh bercorak gujarat yang berangka tahun 1297.
2. Teori Persia : ialah teori yang meyakini bahwa isalm itu di bawa oleh pedagang persia
(iran) pada abad ke-12 . teori ini berdasarkan pada bukti maraknya paham syiah pada
awal masuknya islam ke indonesia. serta adanya kesamaan budaya islam di persia dan
indonesia, seperti peringatan peringatan yang ada yaitu peringatan 10 muharam. serta
adanya desa leran mendukung teori ini.
3. Teori Arab / Mekkah : ialah teori yang meyakini bahwa islam di bawa oleh orang
mekkah dan madinah pada abad ke 7M. yang dibuktikan dengan adanya kampung
barus, sumatra selatan yang di kenal sebagai bandar khalifah.
19. bukti adanya proses akulturasi kebudayaan hindu / asli Indonesia dengan
kebudayaan islam seperti :Masjid Dilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di
Indonesia yang menampakan gaya arsitektur asli Indonesia, ciri-ciri sebagai berikut : •
Atapnya bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka). • Pondasinya kuat dan agak
tinggi. • Ada serambi di depan atau di samping. • Ada kolam/parit di bagian depan atau
samping. Contoh : Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung Demak, Masjid Baiturahman di
Aceh Seni Bangunan Seni Rupa Seni Sastra & Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem
Kalender Sistem Pemerintahan,
20. 1. Ingin mencari rempah2 di bumi indonesia , karena kekayaan rempah2 di
indonesia sangat banyak apalagi di daerah luar jawa
2. Melanjutkan perang salib
3. mewujudkan 3G , GOLD,GLORY, GOSPEL
4. Hasrat bangsa barat yang ingin menduduki atau mnjajah semua negara negara kecil

21. Bidang Birokrasi Pemerintahan


1. Pusat pemerintahan dipindahkan kepedalaman
2. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legeslatif diganti dengan Dewan Penasehat.
3. Membentuk sekretariat negara (AlgemeneSecretarie).
4. Pulau jawa dibagi pulau jawa di bagi menjadi 9 Prefektuur dan 31 kabupaten
5. Para bupati di jadikan pemerintah Belanda dan di beri pangakat sesuai dengan ketentuan kepegawaian
pemerintah Belanda.
6. Membatasi kekuasaan raja
7. Kerajaan Banten dan Cirebon menjadi wilayah kolonial Belanda
Bidang hukum dan peradilan.
1. Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3. jenis pengadilan yaitu sebagai berikut: (a).Pengadilan
utuk orang eropa (b).Pengadilan untuk orang pribumi. dan (c).Pengadilan untuk orang timur asing.
Pengadilan untuk orang pribumi ada di setiap prefectur dengan prefect sebagai ketua dan para bupati
sebagai anggota
2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk pada bangsa Eropa.Akan tetapi ia sendiri
melakukan korupsi besar-besaran dalamkasus penjualan tanah kepada fihak swasta.
Bidang Militer dan Pertahanan
1. Membangun jalan antara Anyer-Panarukan.
2. Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
3. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang
4. Membangun pangkalan angkatan laut di UjungPandang dan Surabaya.
5. Membangun benteng-benteng pertahanan.
6. Meningkatkan kesejahteraan prajurit.
Bidang Ekonomi dan Keuangan
1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan negara (Algemene Rekenkaer).
2. Mengeluarkan uang kertas
3. Memperbaiki gaji pegawai
4. Pajak in natura (contingenten) dan sistem pe-nyerahan wajib (verplichte laverantie) yang diterapkan
pada masa VOC tetap dilanjutkan.
5. Mengadakan monopoli perdagangan beras.
6. Mengadakan peminjaman paksa kepada orang orang yang dianggap mampu,bagi yg menolakakan
dikenakan hukuman.
7. Penjualan tanah kepada fihak swasta.
8. Mengadakan Preanger Stelseel ,yaitu kewajibanbagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam
tanaman eksport : Kopi
Bidang Sosial
1. Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja Rodi untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
2. Perbudakan dibiarkan berkembang
3. Menghapus upacara penghormatan kepada Resident, Sunan dan Sultan
4. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos
5. Melakukan penjualan tanah partekelir kepada pihak swasta
6. Mengadakan penyerahan wajib hasil pertanian
22. Sebelum abad 20:
- perlawanan bersifat kedaerahan
- umumnya dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik
- para pejuang mudah diadu domba sehingga sering terjadi perselisihan antar pemimpin
- tidak terorganisasi
- dilakukan dalam waktu yang tidak bersamaan di berbagai daerah

setelah abad ke 20
- bersifat nasional, dengan tujuan indonesia merdeka
- dipengaruhi & dipimpin kaum intelektual
- perlawanan non fisik berupa diplomasi dan organisasi
- perlawanan juga mencari dukungan politik dari luar negeri
23. Dampak di bidang Politik
Kuatnya pengaruh dibidang politik, Pemerintah Kolonial Belanda tidak sekedar
memengaruhi jalannya Pemerintahan Pribumi/Kekuasaan Kerajaan – Kerajaan yang
ada di Indonesia. akan tetapi, juga dapat mengambil wilayah kekuasaan Kerajaan, dan
tidak sedikit wilayah – wilayah kekuasaan Kerajaan yg ada di Indonesia diambil alih oleh
Pemerintah Kolonial Belanda. Wilayah kekuasaan yang diduduki oleh Kerajaan terus
dipersempit, bahkan ada kerajaan yg hancur lebur akibat ulah para Kolonial
Belanda.Berikut adalah pengaruh kolonialisme terhadap pemerintahan kerajaan
:- Pemerintah kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan
Kerajaan.- Kedudukan raja terikat oleh struktur pemerintahan kolonial.Selain
pemerintahan kerajaan, rakyat pribumi pun terkena dampak tersebut
Ø Dampak di bidang EkonomiKetika pemerintah kolonial Belanda berkuasa, para
pengusaha pribumi kedudukannya menjadi aparatur pemerintah kolonial, mereka tidak
lagi mendapatkan penghasilan dan upeti seperti sebelumnya. Pendapatan mereka
diganti dengan gaji menurut ketentuan pemerintah kolonial, akibatnya penghasilan
mereka menurun drastis dari sebelumnya.Nasib rakyat, terutama para petani
menanggung beban yg amat berat. Petani harus menanam tanaman yang diperintahkan
pemerintah kolonial. Banyak barang dagangan mereka yang dijadikan Monopoli
pemerintah kolonial Belanda, dan banyak pula rakyat yang bekerja sebagai kuli
perkebunan. Rakyat juga mengalami hambatan di bidang kerajinan tangan, karena
banyaknya barang – barang yang datang dari negeri Belanda.Mereka tidak bisa
bergerak bebas di bidang perekonomian, karena pekerjaan mereka di awasi dan di
batasi oleh pemerintah kolonial Belanda.
Ø Dampak di bidang SosialNasib rakyat Indonesia, khususnya para penguasa sangat
buruk. Kedudukan mereka yang sebelumnya menjadi penguasa, berubah menjadi
aparatur pemerintah kolonial Belanda. Derajat dan kehormatan mereka sebagai pemuka
masyarakat pribumi menurun, kedudukan mereka tidak diakui oleh pemerintah kolonial
Belanda. Mereka bukan lagi sebagai penguasa, melainkan pembantu dalam
menjalankan pemerintahan kolonial.Sedangkan derajat kehidupan rakyat biasa dinjak –
injak. Martabat dan hak mereka tidak mendapat pengakuan dan perlindungan.
Keseharian mereka diliputi rasa takut, cemas, tidak percaya diri, bodoh dan terhina.
Kedudukan sosial bangsa Indonesia dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : kelas ke - satu
diduduki oleh bangsa Barat, kelas ke - dua oleh Timur Asing, dan kelas ke – tiga
diduduki oleh masyarakat pribumi.
Ø Dampak di bidang BudayaDalam bidang ini, budaya Barat sangat berpengaruh dalam
kehidupan rakyat Indonesia. walaupun tidak serta merta, kehidupan Barat sedikit demi
sedikit berkembang menjadi tata kehidupan pribumi, mulai dari cara pergaulan, gaya
hidup, bahasa dan cara berpakaian Barat mulai dikenal oleh kalangan kraton maupun
masyarakat, dan terus berkembang mengikis tradisi – tradisi kraton maupun
masyarakat. Selain itu agama Kristen juga mulai berkembang di Indonesia. bangsa
Barat mulai memperkenalkan agama Kristen di Indonesia, mulai dari kerajaan –
kerajaan sampai masyarakat biasa.
Ø Dampak di bidang PendidikanUsaha – usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda
dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda,
yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yg murah, terampil, dan terdidik.
Selain itu Pemerintah Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya
perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai abad ke – 19
menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat
mendapatkan pendidikan, masyarakat yang mempunyai jabatan lah yang dapat
merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya,
dan yang lainnya.Para Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat -
rakyat jelata, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh – bodohi oleh
para kolonial Belanda.Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara
lain :- Munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia.
24. Faktor dalam :
1.sejarah masa lampau yang gemilang, yaitu masa kerajaan sriwijaya dan majapahit
2.penderitaan rakyat akibat penjajahan
3. reaksi terhadap semangat kedaerahan yang tidak menguntungkan karena membuat
bangsa Indonesia terpecah-pecah dan lemah
4.munculnya kaum terpelaja Indonesia yang mengikuti pendidikan
Faktor dari luar:
1. masuknya ide-ide barat seperti nasionalisme, liberialisme, dan sosialisme melalui
pendidikan Barat modern
2. kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
3. pergerakan dan perjuangan bangsa lain melawan penjajah
25. PERBEDAAN
-menggunakan organisasi sebagai alat perjuangannnya-perjuangannya sudah bersifat
nasional, bukan kedaerahan;-tidak menggunakan kekerasan senjata;-perjuangannya
dipimpin oleh tokoh-tokoh agama, kaum terpelajar, tokoh- tokoh pemuda, dan tokoh-
tokoh masyarakat;-asas perjuangannya ada yang bersifat kooperatif (tetapi bukan
prinsip) dan non-kooperatif.
PERSAMAAN
-Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi, bukan menggunakan
kekerasan.-Para pemimpin berasal dari kaum intelektual, bukan raja atau sultan.-Rasa
persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh. Perjuangan tidak bersifat kedaerahan
lagi.-Memiliki visi dan misi yang jelas , yaitu Indonesia yang merdeka
26. Pengerahan pemuda
Jepang menyadari perlunya bantuan penduduk setempat dalam rangka
mempertahankan kedudukannya di kawasan Asia. Pada bulan April 1943, pemerintah
militer Jepang secara intensif mulai mengorganisir barisan pemuda. Barisan pemuda ini
berciri semi militer maupun militer. Tujuan Jepang adalah untuk mendidik dan melatih
para pemuda agar mampu mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan pasukan
Sekutu.
Berbagai barisan pemuda yang berbentuk semi militer, antara lain Seinendan, Fujinkai,
dan Keibodan.
Berikut ini wajib militer yang dibentuk untuk membantu Jepang menghadapi Sekutu.
a) Seinendan (Barisan pemuda) sejarah mencatat pembentukannya ada yg bulan
maret dan ada juga yang mengatakan bulan April 1943,dengan anggota para pemuda
yang berusia 14-25 tahun.
b) Keibodan (Barisan pembantu polisi/ pejuang kewaspadaan),dibentuk pada 29 April
1943.Dengan anggotanya yang berumur 25-30 tahun.
c) Fujingkai (Barisan wanita) dibentuk pada bulan Agustus 1943.yang berusia 15
tahun keatas
d) Gakotai (barisan pelajar)
e) Heiho (Pasukan pembantu) sebagai bagian dari AD dan AL Jepang,dibentuk bulan
April 1943,yang berusia 18-25 tahun
f) Peta (Pembela tanah air)
g) Jawa Hokokai (Kebaktian rakyat Jawa).Harus berbakti kepada Jepang.Jepang
menancapkan kebijakannya dan bermaksud memanfaatkan rakyat Indonesia untuk
kepentingannya,
h) Barisan Pelopor
Pada tahun 1944,Jepang semakin terdesaknya dalam perang Pasifik.Satu demi satu
daerah pendudukannya jatuh ke tangan pihak sekutu.Untuk meningkatkan
kesiapsiagaan rakyat Indonesia, pada tanggal 14 September 1944 dibentuklah Barisan
Pelopor, sebagai bagian dari Jawa Hokokai.Barisan pelopor ini merupakan organisasi
pemuda pertama di masa penjajahan Jepang yang dibimbing langsung oleh kaum
nasionalis Indonesia. Pimpinan organisasi dipegang oleh Ir. Soekrno dibantu oleh R.P.
Suroso, Oto Iskandardinata dan Buntaran Martoatmojo.(6).

27. Dialah yang mengetik Teks Proklamasi untuk dibacakan Ir.Soekarno

Sayuti Melik adalah tokoh pemuda yang juga sangat berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Peran Sayuti Melik adalah sebagai berikut.
a. Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi setelah ia sempurnakan dari tulisan tangan Bung
Karno.
Selain tokoh – tokoh di atas, juga terdapat para tokoh-tokoh yang ikut berperan dalam
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Para tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai berikut.
1. B.M..Diah
Beliau merupakan tokoh yang berperan sebagai wartawan dalam menyiarkan kabar berita
Indonesia Merdeka ke seluruh penjuru tanah air.
2. Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Tri Murti
Mereka berperan penting dalam pengibaran bendera merah putih pada acara proklamasi 17-08-
1945. Tri Murti sebagai petugas pengibar pemegang baki bendera merah putih.
3. Frans S. Mendur
Beliau seorang wartawan yang menjadi perekam sejarah melalui gambar-gambar hasil
bidikannya pada peristiwa-peristiwa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia bersama
kawan-kawannya di Ipphos (Indonesia Press Photo Service).
4. Syahrudin
Adalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan berita proklamasi
kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi ketika personil
jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.
5. Soewirjo
Beliau adalah Gubernur Jakarta Raya yang mengusahakan kegiatan upacara proklamasi dan
pembacaan proklamasi berjalan aman dan lancar.
28. Hasil Sidang PPKI 18 Agustus 1945

. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945


. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
. Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara, sebelum dibentuknya
MPR dan DPR.
Sidang PPKI 19 Agustus 1945
. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.

. Membentuk Komite Nasional (Daerah).


. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4
menteri negara.
Sidang PPKI ke-3 22 Agustus 1945

. Pembentukan Komite Nasional.


. Membentuk Partai Nasional Indonesia.
. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.
BPUPKI bersidang 2 kali:

1>Pada sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945

hasilnya: Dasar Negara ---> Pancasila

Oleh karena itu setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila

2>Pada sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10 – 16 Juli 1945

Berikut ini hasil kerja panitia kecil yang dilaporkan tanggal 14 Juli 1945.

a. Pernyataan Indonesia Merdeka.

b. Pembukaan Undang-Undang Dasar (Preambul).

c. Undang-Undang Dasar (Batang Tubuh).

Setelah tugas BPUPKI dipandang selesai, BPUPKI dibubarkan.

Sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk Dokuritsu

Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

29. peristiwa penting :

1. Jepang menyerah kepada Sekutu

2. Peristiwa Rengasdengklok

Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak
muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok. Para pemuda pejuang,
termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan
pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur
yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian
terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.

3. Perumusan Teks Proklamasi


4. Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
30. PERJANJIAN LINGGARJATI (15 November 1946 - 25 Maret 1947) :
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera
dan Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.
4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth
/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala
uni.
Pro dan Kontra di kalangan masyarakat Indonesia
Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia,
contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan
Partai Rakyat Jelata.

Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya


pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk
menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No.
6/1946, dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar
pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjati.

PERJANJIAN RENVILLE (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948) :


1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian
wilayah Republik Indonesia.
2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan
daerah pendudukan Belanda.
3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di
Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
PERJANJIAN ROEM-ROIJEN (14 April 1949 - 7 Mei 1949) :
1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya.
2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar.
3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan
membebaskan semua tawanan perang.
KONFERENSI MEJA BUNDAR (23 Agustus 1949 - 2 November 1949) :
1. Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia
Serikat, kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia
Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian
barat negara terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan
mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan
bagian dari serah terima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan dalam waktu satu
tahun.
2. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarch Belanda
sebagai kepala negara.
3. Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.
31. Penyebab pemberontakan APRA adalah keinginan Raymond Westerling dan Sultan
Hamid II untuk merebut kekuasaan dan mempertahankan negara federal Republik
Indonesia Serikat, seiring dengan dibubarkannya negara-negara bagian bentukan
Belanda di RIS yang bergabung kembali ke Republik Indonesia.
Selain itu penyebab lainya adalah kekecawaan mantan anggota tentara KNIL yang
khawatir pengaruh dan kekuasaanya berkurang setelah bergabung TNI.
32. RMS :
Awalnya dilakukan dengan cara perundingan, pada saat itu RIS mengirimkan
dr.Leimena. Namun, upaya ini ditolak oleh Dr.Soumokil, lebih parahnya mereka (RMS)
meminta dunia luar untuk mengakui mereka, akhirnya RIS menggukan "jalan pedang"
operasi ini disebut GOM III (Gerakan Operasi militer) operasi ini dipimpin oleh Kol.Alex
Kawilarang yg saat itu menjabat sebagai panglima teritorium indonesia timur (Saat ini
mungkin setingkat pangdam) Pada Tanggal 14 Juli 1950 APRIS mendarat di pulau Buru
dan Laha.
singkat cerita akhirnya Dr. Soumokil ditangkap dan dihukum mati. Tahun 1963 RMS
dapat dipadamkan tapi aslinya sih RMS baru padam pada awal 2000-an dan setiap
tanggal 25 April di Maluku, tepatnya di Ambon TNI selalu siaga 1 mengantisipasi
terjadinya hal hal separatis karena tanggal 25 April adalah ulang tahun RMS
33. Pelaksanaan demokrasi liberal sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat itu, yakni
Undang Undang Dasar Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah dirintis sejak
dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 16 Oktober 1945 dan maklumat tanggal 3
November 1945, tetapi kemudian terbukti bahwa demokrasi liberal atau parlementer
yang meniru sistem Eropa Barat kurang sesuai diterapkan di Indonesia. Tahun 1950
sampai 1959 merupakan masa berkiprahnya parta-partai politik. Dua partai terkuat pada
masa itu (PNI & Masyumi) silih berganti memimpin kabinet. Sering bergantinya kabinet
sering menimbulkan ketidakstabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan
keamanan.
34. c. kabinet wilopo (3 April 1952 – 3 Juni 1953) Akibat peristiwa Tanjung Morawa
muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo.
Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni
1953. D.KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) NU
menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya
inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.
35. 1. Kabinet Natsir
Program kerja dari Kabinet Natsir antara lain sebagai berikut.
1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketenteraman.
2. Konsolidasi dan menyempurnakan pemerintahan.
3. Menyempurnakan organisasi angkatan perang.
4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
2. Kabinet Sukiman
Berikut Program Kerja Kabinet Sukiman antara lain sebagai berikut.
1. Menjalankan berbagai tindakan tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan dan
ketenteraman serta menyempurnakan organisai alat-alat kekuasaan negara.
2. Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangkapendek untuk
mempertinggi kehidupan sosial ekonomi rakyat dan mempercepat usaha penempatan bekas pejuang
dalam pembangunan.
3. Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk Dewan Konstituante dan menyelenggarakan
pemilu dalam waktu singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah.
4. Meyiapkan undang-undang (UU) pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama, penetapan upah
minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh.
5. Menjalankan politik luar negeri bebas aktif.
6. Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia secepatnya.
3. Kabinet Wilopo
Program kerja Kabinet Wilopo antara lain sebagai berikut.
1. Mempersiapkan pemilihan umum.
2. Berusaha mengembalikan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia.
3. Menigkatkan keamanan dan kesejahteraan.
4. Memperbarui bidang pendidikan dan pengajaran.
5. Melaksanakan politik luar negeri bebas dan aktif.
4. Kabinet Ali Sastoamijoyo I
Kabinet Ali mempunyai program empat pasal sebagai berikut.
1. Program dalam negeri, anatara lain meningkatkan kemanan dan kemakmuran, serta segera
diselenggarakan pemilihan umum.
2. Pembebasan Irian Barat secepatnya.
3. Program luar negeri, antara lain pelaksanaan politik bebas aktif dan peninjauan kembali ke
persetujuan KMB.
4. Penyelesaian pertikaian politik.
5. Kabinet Burhanuddin Harahap
Berikut program kerja Kabinet Burhanddin Harahap.
1. Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan Angkatan Darat dan
Masyumi.
2. Akan dilaksanakan pemilihan umum, desentralisasi, memecahkan masalah inflasi, dan
pemberantasan korupsi.
3. Perjuangan mengembalikan Irian Barat ke Republik Indonesia.
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II
Program pokok Kabinet Ali Sastroamijoyo II antara lain sebagai berikut.
1. Pembatalan KMB.
2. Perjuangan mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Reupblik Indonesia.
3. Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan ekonomi, keuangan, industri, perhubunan,
pendidikan, serta pertanian.
4. Melaksanakan keputusan Konferensi Asia Afrika.
7. Kabinet Djuanda
Program-program Kabinet Karya (Kabinet Djuanda) sebagai berikut.
1. Membentuk Dewan Nasional.
2. Normalisasi keadaan Republik Indonesia.
3. Melanjutkan pembatalan KMB.
4. Memperjuangkan Irian Barat kembali ke Republik Indonesia.
36. KESIMPULAN
1. Dinamika politik yang terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin antara lain diwarnai dengan
tampilnya dua kekuatan politik di Indonesia yang saling bersaing, yaitu PKI dengan Angkatan
Darat.
2. Pada masa Demokrasi Terpimpin pula, Indonesia melakukan operasi militer untuk
membebaskan Papua dari penjajahan Belanda (Trikora). Selain itu, konfrontasi dengan Malaysia
juga terjadi (Dwikora).
3. Kebijakan ekonomi yang dilakukan pada masa ini antara lain berupa pembentukan Dewan
Perancang Nasional dan Deklarasi Ekonomi, serta dilakukan Devaluasi Mata Uang. Proyek
Mercusuar berupa pembangunan Monas, kompleks olahraga Senayan, Pemukiman Kebayoran juga
berlangsung.
37. 1. Adanya menteri Penerangan yang melakukan kontrol terhadap hal hal yang
berbau publikasi dalam segala aspek
2. Pembubaran organisasi berbau komunis dan sejenisnya
3. Penangkapan para tokoh komunis dan sejenisnya
4. Dwifungsi ABRI
5. Pengurangan jumlah partai politik
6. Presiden ditetapkan dan dipilih oleh MPR

Kebijakan Bidang Politik Luar Negeri

1. Secara resmi Indonesia kembali menjadi Anggota PBB pada tanggal 28 Desember
1966.
2. Pemerintah Indonesia menyampaikan nota pengakuan terhadap Republik Singapura
pada tanggal 2 Juni 1966 kepada Perdana Menteri Lee Kuan Yew.
3. Persemian persetujuan pemulihan hubungan Indonesia-Malaysia oleh Adam Malik
dan Tun Abdul Razak di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 1966.
4. Indonesia menjadi pemprakarsa organisasi ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
5. Sejak Oktober 1966 pemerintah Orde Baru melakukan penataan kembali
kehidupan bangsa di segala bidang, meletakkan dasar-dasar untuk kehidupan
nasional yang konstitusional, demokratis dan berdasarkan hukum. Di bidang
ekonomi, upaya perbaikan dimulai dengan program stabilisasi dan rehabilitasi
ekonomi. Program ini dilaksanakan dengan skala prio ritas:
6. (1) pengendalian inflasi,
7. (2) pencukupan kebutuhan pangan,
8. (3) rehabilitasi prasarana ekonomi,
9. (4) peningkatan ekspor, dan
10. (5) pencukupan kebutuhan sandang
11. Pada permulaan orde baru, program pemerintah berorientasi pada usaha
penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi,
penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok
rakyat.Pembangunan dilaksanakan dalam 2 tahap. Yakni :
12. • jangka panjang : jangka panjang mebcakup periode 25 sampai 30 tahun
13. • jangka pendek. : jangka pendek mancakup periode 5 tahun yang terkenal
dengan sebutan “pelita” ( Pembangunan Lima Tahun )
14. Pelita yang dimaksud adalah :
15. • Pelita I (1 April 69 – 31 Maret 74) : Menekankan pada pembangunan bidang
pertanian.
16. • Pelita II (1 April 74– 31 Maret 79) : Tersedianya pangan, sandang,
perumahan, sarana dan prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas
kesempatan kerja.
17. • Pelita III (1 April 79 – 31 Maret 84) : Menekankan pada Trilogi
Pembangunan.
18. • Pelita IV (1 April 84 – 31 Maret 89) : Menitik beratkan sektor
pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin industri sendiri.
19. • Pelita V ( 1 April 89 – 31 Maret 94) : Menitikberatkan pada sektor
pertanian dan industri.
20. • Pelita VI (1 April 94 31 Maret 1999) : Masih menitikberatkan
pembangunan pada sektor bidang ekonomi yang berkaitan dengan industri dan
pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
sebagai pendukungnya.3. HASIL PEMBANGUNAN NASIONAL
21. persen pada tahun 1994 dan 64,4 persen pada tahun 1995.
22. Dengan meningkatnya investasi dan pengeluaran konsumsi secara tajam dalam dua
tahun
23. terakhir, defisit transaksi berjalan meningkat. Defisit transaksi berjalan tercatat
sebesar US$ 3,5
24. miliar pada tahun 1994/95 atau 2,0 persen dari PDB dan US$ 6,9 miliar pada tahun
1995/96 atau 3,4
25. persen dari PDB terutama didorong oleh penanaman modal (asing) langsung. Upaya
untuk mengendalikan
26. terus dilakukan, agar defisit tersebut tetap dalam batas-batas yang aman.
27. Laju inflasi meskipun dapat dipertahankan “single digit”, selama dua tahun Repelita
VI masih
28. di atas rata-rata target Repelita VI (5 persen) yaitu sebesar 9,2 persen dan 8,4
persen dalam tahun
29. 1994 dan 1995. Dalam tahun 1996 ini diharapkan laju inflasi dapat ditekan lagi
sehingga tidak lebih
30. dari 7 persen.
31. B. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pendidikan
32. Pembangunan nasional tidak saja menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat,
tetapi
33. juga menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin meningkat dan makin merata.
Kebutuhan pokok
34. rakyat telah tersedia secara meluas dengan harga yang mantap dan dalam
jangkauan rakyat banyak.
35. Dalam PJP I kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia mengalami
peningkatan
36. yang sangat berarti. Pada awal PJP I, angka harapan hidup baru mencapai rata-rata
45,7 tahun dan
37. telah meningkat menjadi 63,5 tahun pada tahun 1995/96. Dalam periode yang
sama, angka kematian
38. bayi telah menurun dari 145 menjadi 55 per seribu kelahiran hidup.
39. Peningkatan kesejahteraan rakyat ditunjukkan pula oleh meningkatnya
ketersediaan jumlah
40. kalori makanan yang tersedia bagi penduduk Indonesia dari 2.035 kilokalori dalam
tahun 1968
41. menjadi 3.055 kilokalori per kapita per hari pada tahun 1995. Penyediaan protein
juga mengalami
42. peningkatan yaitu dari 43,0 gram per kapita per hari pada tahun 1968 menjadi 69,2
gram per kapita
43. per hari pada tahun 1995. Kedua indikator tersebut telah melampaui sasaran
Repelita VI yang sebesar
44. 2.150 kilokalori dan 46,2 gram per kapita per hari. Peningkatan rata-rata kalori
dan protein ini juga
45. mencerminkan peningkatan pendapatan rakyat banyak serta pemerataan
pembangunan.
46. Keberhasilan di bidang pangan yang antara lain tercermin dari tercapainya
swasembada
47. beras pada tahun 1984 dan diakui oleh FAO pada tahun 1985, telah meningkatkan
kemampuan dalam
48. penyediaan pangan bagi penduduk Indonesia dan memperkuat ketahanan pangan
nasional.
49. Swasembada pangan ini akan terus dipertahankan secara dinamis didukung oleh
upaya diversifikasi
50. pangan.
51. Pada awal PJP I sampai dengan tahun kedua Repelita VI, ketersediaan beras per
kapita per
52. tahun meningkat dari 96,5 kg menjadi 150,9 kg; daging dari 2,7 kg menjadi 8,1 kg;
telur dari 0,2 kg
53. menjadi 3,3 kg; ikan dari 8,9 kg menjadi 19,4 kg.

38.
39.

Anda mungkin juga menyukai