Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI DI SD SWASTA BUDI MURNI 1

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan akhir program pengalaman


lapangan

Oleh Nama Kelompok :

1. Lusia Dorisma Sinaga ( 160910005 )


2. Tio Monika Ginting ( 160910040 )
3. Raka Hermawan Kaban (160910057 )
4. Linda Simanjuntak (160910059 )
5. Ardyansyah Simalango ( 160910075 )

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Losten Tamba ,S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS

MEDAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan


Sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan terpadu dari semua
satuan dan kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional itu sendiri merupakan pendidikan yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada pancasila dan UUD
1945 untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agar
dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya pada masa sekarang ataupun yang akan
datang.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.Pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sangat berperan dan peranannya
tersebut harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Guna meningkatkan tujuan
pendidikan nasional berbagai upaya pendidikan dalam pembelajaran terus diupayakan.
Pada kegiatan Program Pengalaman Lapangan, diketahui bahwa di SD Swasta
Katolik Budi Murni 1 Medan telah menerapkan kurikulum berkarakter yaitu kurikulum
2013 yang berkarakter. Tujuan disusun kurikulum berkarakter ini adalah untuk
memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan, potensi
dan karakter peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) merupakan salah satu fakultas
yang terdapat di Universitas Katolik Santo Thomas SU. Ini adalah suatu lembaga yang
bertujuan untuk menghasilkan lulusan-lulusan dan tenaga pendidik yang mampu
melaksanakan tugas-tugas kependidikan dan terampil menjadi guru yang profesional.
Oleh karena itu mahasiswa calon-calon guru dibekali dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan semasa duduk di bangku perkuliahan.
Hal itu belumlah cukup untuk menjadi seorang guru yang profesional dan
berkualitas, melainkan membekali mahasiswa untuk menerapkan keterampilannya
melalui praktek mengajar atau sering disebut dengan Program Pengalaman Lapangan.
Program Pengalaman Lapangan dapat diartikan sebagai suatu program yang
mempersyaratkan kemampuan aplikasi dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar
sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan
dengan keguruan baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Oleh karena pentingnya kegiatan itu, maka Program Pengalaman Lapangan wajib
diadakan bagi mahasiswa calon guru yaitu prodi PGSD agar memiliki bekal
pengalaman mengajar kelak menjadi seorang guru.

1.2 Tujuan PPL


Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ditunjukan untuk pembentukan
guru yang profesional melalui kegiatan pelatihan di sekolah mitra. Oleh karena itu
PPL bertujuan untuk mendidik, membimbing, dan melatih mahasiswa praktikan agar:
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial
psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung.
2. Menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran
3. Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu
dalam situasinya
4. Mampu mengembangkan aspek kepribadian dan sosial di lingkungan sekolah
5. Menarik kesimpulan nilai edukatif dan penghayatan dan pengalaman selama
pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk
laporan.

1.3 Manfaat PPL

Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui kegiatan Program Pengalaman


Lapangan adalah :

1. Bagi mahasiswa PPL ini dapat membantu meningkatkan keterampilan mengajar,


mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan serta dapat
mengetahui realita yang ada di sekolah
2. Bagi sekolah kegiatan PPL ini memberikan informasi-informasi baru yang dapat
dipadukan dengan kemampuan sekolah sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik
3. Bagi kampus kegiatan PPL ini dapat menciptakan mahasiswa calon guru yang
profesional dan berkompeten pada bidangnya
1.4 Sasaran Program Pengalaman Lapangan

Program Pengalaman Lapangan ditunjukkan kepada semua calon guru pada


FKIP Unika Santo Thomas Medan yang telah memenuhi persyaratan untuk
menempuh mata kuliah Program Pengalaman Lapangan dalam rangka
mengaplikasikan antara teori yang dipelajari di bangku kuliah kedalam situasi nyata,
sehingga nantinya dapat mempersiapkan lulusan yang mampu memangku profesi
keguruan secara utuh mengembangkan dan memadukan pengetahuan teori dengan
keadaan sebenarnya atau keadaan nyata.
BAB II
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

2.1 Masa Observasi / Orientasi


Kegiatan Program Pengalaman Lapangan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus
sampai dengan 31 Agustus 2019. Guna menunjang kelancaran dan kesuksesan
pelaksanaan kegiatan tersebut, maka salah satu tahapan yang dilakukan oleh
mahasiswa praktikan sebagai kegiatan awal adalah melaksanakan kegiatan observasi.
Observasi yang dimaksud di sini adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara
pengamatan terhadap berbagai sumber situasi dan aspek yang berkaitan dengan
sekolah tempat mahasiswa melaksanakan praktikan. Observasi terdiri atas 2 bagian
yaitu observasi pengenalan lapangan dan observasi belajar mengajar. Sehingga
dengan melaksanakan program observasi lapangan dan belajar mengajar sangat
bermanfaat bagi pengembangan mahasiswa sebagai calon guru yang profesional.
Melalui program observasi tersebut mahasiswa praktikan dapat memperoleh bekal
pengalaman langsung di lapangan tentang berbagai aspek yang terkait dengan
pengembangan diri sebagai calon guru yang profesional.
Kegiatan observasi dilakukan oleh mahasiswa praktikan pada minggu pertama
berada di sekolah selama satu minggu. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan
tujuan agar mahasiswa calon guru dapat berbaur dengan lingkungan sekolah tempat
pelaksanaan PPL. Dengan demikian, mahasiswa calon guru diharapkan dapat
melaksanakan kegiatan observasi ini dengan baik.
Materi observasi lapangan meliputi :
A. Observasi Keadaan Fisik Lapangan
Keadaan fisik merupakan keadaan nyata yang dimiliki oleh SD Swasta Katolik
Budi Murni 1 Medan. Keadaan ini secara umum menyangkut identitas sekolah yaitu:
 Keadaan Fisik Sekolah
1. Luas Tanah : 60 x 30 = 180 m2
2. Jumlah Ruang Kelas : 9 ruangan
3. Ukuran Ruang Kelas : 6m x 7m = 42m2
4. Bangunan Lain Yang Ada
a. Perpustakaan : 6m x 14m = 84 m2
b. Laboratorium Komputer : 6m x 7m = 42 m2
c. Laboratorium Inggris : 6m x 7m = 42 m2
d. Multimedia : 6m x 7m = 42 m2
e. Ruang guru : 10m x 7m =70 m2
f. Ruang kepala sekolah : 7m x 8m = 56 m2
g. Ruang tata usaha : 7m x 8m = 56 m2
h. Ruang koperasi : 7m x 6m = 42 m2
i. Kamar mandi guru : 2m x 1m = 2 m2
j. Kamar mandi siswa : 2m x 2m = 4 m2
k. Ruang uks : 7m x 8m = 56 m2
l. Ruang dapur sekolah : 2m x 3m = 6 m2
m. Ruang alat olahraga : 7m x 8m = 56 m2
5. Lapangan Olahraga :
a. lapangan bola voly (6 x 6 m2)
b. lapangan bola kaki berumput (100 x 60 m2)
c. lapangan bola basket (10 x 20 m2)
d. lapangan bola futsal (8 x 30 m2)

1) Keadaan Lingkungan Sekolah


 Jenis Bangunan yang Mengelilingi Sekolah

Adapun bangunan yang mengelilingi sekolah adalah bangunan Sekolah SMP


dan SMA Budi Murni 2 dan dikelilingi seperti Perumahan Masyarakat, dan jalan
raya. Berdasarkan hasil observasi kami dapat disimpulkan bahwa bangunan yang
terdapat di sekitar sekolah Budi Murni 2 yang terdiri dari Sebelah barat SD Budi
Murni 1 perbatasan antara sekolah dan beberapa Perumahan warga.

 Sebelah barat daya SMP Budi Murni 1 berbatasan dengan bangunan


SMA dan SMP Budi Murni 1dan perumahan warga.
 Sebelah barat ada kantin yang berbatasan dengan SMA Budi Murni 1
 Sebelah Utara SMA Budi Murni 1 berbatasan dengan Yayasan
Perguruan Katolik Don Bosco
 Kondisi Lingkungan Sekolah
Kondisi lingkungan sekolah SD Budi Murni 1 Medan Timor yaitu jika kita
melihat dari luar gerbang sekolah maka akan tampak tatanan pepohonan yang rapi
dan tampak kendaraan para guru yang terpakir di bagian parkir sekolah dan
sebagian parkir di bawah pohon – pohon yang rindang. Saat kita masuk ke dalam
lingkungan sekolah pertama sekali kita akan menemukan pos satpam, setelah itu
kita akan menemukan parkiran untuk para pegawai dan guru–guru yang bekerja di
sekolah tersebut.
Tak jauh dari parkiran sekolah kita akan menemukan meja piket yang dijaga
oleh salah seorang staf yang bertugas untuk melihat siapa saja tamu yang datang ke
lingkungan sekolah. Setelah melalui meja piket maka kita akan berhdapan dengan
gerbang dan tangga untuk menuju lantai 2 karena sekolah ini terdiri dari 2 lantai.
Setelah kita melewati gerbang kita akan menemukan koperasi sekolah dan gedung-
gedung kelas.
Di depan setiap ruangan kelas terdapat taman yang tertata dengan rapi dan
terdapat juga pohon–pohon hijau yang menambah suasana lingkungan sekolah
menjadi indah, asri dan nyaman. Di depan taman juga terdapat lapangan yang
merupakan tempat bagi siswa untuk berbaris, bermain dan berolahraga.
Di bagian sudut gedung juga terdapat sebuah tangga untuk menuju lantai 2,
Keadaan dan situasi lantai 1 dan lantai 2 tidak ada perbedaan satu sama lain sama-
sama memiliki terdapat bunga di setiap kelas agar suasana kelas menjadi sejuk dan
indah.
Selain di lingkungan sekolah di dalam kelas juga tertata rapi, meja dan kursi
disusun dengan rapi, lantai juga selalu disapu sehingga terlihat bersih. Di dalam
kelas juga dilengkapi keranjang sampah dan juga ember sehingga jika ada sampah
langsung di buang ke dalam keranjang sampah.
Dinding-dinding kelas juga dihiasi dengan media – media yang berhubungan
dengan materi–materi yang dipelajari.
2) Fasilitas Sekolah
 Perpustakaan
Fasilitas – fasilitas yang ada di perpustakaan yaitu :
-Meja pegawai - Kursi pegawai
- Komputer -Kursi untuk siswa
- Meja untuk siswa - Rak buku
-Lampu - Jam
- Poster – poster tentang pendidikan - Kipas angin
Perpustakaan digabung dengan perpustakaan SMA, SMP, dan SD
Sehingga perpustakaan tersebut digunakan oleh 3 sekolah.
 Kantin
Kantin juga disediakan oleh pihak sekolah, jadi anak – anak juga dapat
membeli makanan di sekolah. Adapun jenis jualan yang di jual dikantin
yaitu:
 Gorengan
 Minuman
 Nasi goreng
 Mie goreng
 Coklat
 Makanan ringan
 Aneka jenis permen
Ada pun jenis – jenis makanan dan minuman yang di jual di kantin dapat di
konsumsi oleh peserta didik sehingga peserta didik tidak merasa lapar, bukan
hanya peserta didik tetapi juga bagi orang – orang yang ada di lingkungan
sekolah baik guru maupun pegawai saat merasa lapar di sekolah.
Adapun fasilitas – fasilitas yang ada di kantin yaitu :

 Kursi
Kursi yang di sediakan kantin untuk tempat siswa duduk saat berada di
kantin.
 Lampu
Lampu yang digunakan untuk menerangi kantin saat di perlukan misalnya:
pada malam hari.
 Meja tempat memasak makanan yang di jual.
 Kompor Gas yang digunakan untuk memasak makanan yang akan di jual
oleh pemilik kantin.
 Meja tempat berjualan makanan, dan meja tempat siswa makan.
 UKS
Adapun fasilitas – fasilitas yang terdapat di UKS yaitu :

 Tempat tidur pasien


Tempat tidur pasien adalah tempat tidur yang digunakan untuk peserta
didik atau orang-orang yang sedang lagi sakit selama dalam proses
pembelajaran
 Kursi panjang
Kursi panjang digunakan tamu atau bisa juga di gunakan tempat
duduk.
 Lemari
Lemari yang dgunakan untuk tempat penyimpanan obat- obatan.
 Meja
Meja yang digunakan tempat menulis, dan buku nama-nama yang
datang ke UKS
 Kursi
Kursi yang tersedia di UKS ada 8 kursi, kursi tersebut di pakai setiap
orang yang datang ke UKS
 Kipas
Kipas yang tersedia di UKS berfungsi untuk membuat ruangan
menjadi sejuk
 Lampu
Lampu yang digunakan berfungsi sebagai penerangan cahaya diwaktu
cuaca mendung dan dimalam hari
 Steteskop
Steteskop berfungsi untuk memeriksa keadaan siswa yang sakit
 Obat – obatan
Obat-obatan yang tersedia di UKS adalah obat demam, flu, P3K dan
lain-lain
3) Penggunaan Sekolah
a. Jumlah Sekolah Yang Menggunakan Bangunan ini adalah SD Budi
Murni 2 Medan
b. Jumlah “ Shift “ tiap hari yaitu 1 shift ( Pukul 07.00 – 12.40 )
c.
4) Guru dan siswa
a) Jumlah Guru dan Pegawai : 48 Orang
b) Jumlah Kelas : 9 Kelas
c) Jumlah Siswa Perkelas

No Kelas Jumlah Siswa


1 Kelas 1
1 20 Siswa
2 Kelas 2
2 19 Siswa
3 Kelas 3
3 38 Siswa
4 Kelas 4
4A 24 Siswa
4B 23 Siswa
5 Kelas 5
5A 20 Siswa
5B 21 Siswa
6 Kelas 6
6A 32 Siswa
6B 31 Siswa
Jumlah Siswa Kelas 1A -6D = 228 Siswa

6. Interaksi Sosial
a) Hubungan guru dengan guru

Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan hubungan para guru – guru baik,
saling menghargai satu sama lain, saling membantu dan saling bekerjasama, baik
melalui cerita bersama ataupun dengan memberikan senyuman dan jika satu guru
bertemu dengan guru yang lainnya maka guru dengan guru saling bertegur sapa

b) Hubungan guru dengan siswa


Dari pengamatan yang Pratikan lihat saat ini guru tidak ada yang mengasingkan
siswa yang satu dengan yang lainnya, semua sama dihadapan guru. Guru di SD
Budi Murni 1 juga sangat ramah kepada siswanya sehingga siswa tidak takut untuk
menyalam guru yang ada disekolah. Siswa juga menganggap guru sebagai
orangtua, sehingga siswa bebas menyampaikan tanggapan ataupun keluhannya
kepada guru-guru yang ada di SD Budi Murni 1 Medan
c) Hubungan siswa dengan siswa

Hubungan antar siswa sudah terjalin dengan baik dan kompak, hal ini terbukti dari
pergaulan para siswa, dimana para siswa tidak hanya teman satu kelas yang
ditemani tetapi saling berinteraksi dengan kelas yang lain baik antar satu kelasnya
maupun kelas-kelas lainnya, sehingga tidak ada perkelahian antar kelas tetapi yang
ada ialah persahabatan.

d) Hubungan guru dengan pegawai tata usaha

Guru dan para pengawai juga sudah sangat kompak, dalam menjalin interaksi yang
baik.

 Hubungan sosial secara keseluruhan


Secara keseluruhan hubungan social yang terlaksana sudah terjalin baik,
ramah, sopan, saling menghormati, saling berbagi, dan kerjasama yang baik.
7. Tata Tertib
a) Untuk siswa :
 Siswa harus sudah hadir di sekolah 15 menit paling lambat sebelum lonceng
masuk.
 Siswa yang berpakaian seragam, baju kemejanya harus masuk kedalam
seragam.
 Siswa harus memakai seragam yang lengkap, rapi dan bersih.
 Berbaris dengan tertib yang diatur oleh ketua kelas.
 Siswa harus selalu mengikuti upacara bendera di sekolah dengan tertib dan
berpakaian rapi dan lengkap sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 Selalu hormat pada tamu yang hadir di sekolah
 Mengucapkan salam antar sesama teman, kepala sekolah, guru dan pegawai,
dan lain-lain.
 Peliharalah buku pelajaran dan alat perlengkapan sekolah lainnya secara rapi
dan bersih.
 Pada waktu istirahat tidak dibenarkan jajan diluar halaman sekolah
 Harus membantu menjaga kebersihan sekolah, membuang sampah pada
tempatnya.
 Toilet wajib disiram setelah dipergunakan.
 Dilarang mencoreti bangku, meja, pintu, baju seragam sekolah dan tembok
sekolah.
 Berbicara sopan tidak menyebut nama orangtua teman dan tidak boleh bicara
kotor kepada sesama teman.
 Jaga dan pelihara tanaman – tanaman yang ada di halaman sekolah.
 Bertanggung jawab untuk memelihara sifat kekeluargaan di sekolah.
 Harus menjaga nama baik sekolah dimanapun berada
b) Untuk Guru dan Pegawai :
 Bagi semua guru-guru dan pegawai lainnya diharapkan hadir tepat waktu.
 Apabila ada guru yang berhalangan/ tidak bisa hadir maka guru harus mencari
guru pengganti untuk menggantikannya dalam kelas. pada jadwal yang sudah
ditentukan, maka Pembina upacara wajiib mencari penggantinya.
 Guru dan perserta didik saling menyapa, mengucapkan salam, sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas belajar mengajar.
 Mengikuti peraturan yang dibuat oleh sekolah contohnya piket.

8. Kesan Para Praktikan

Kesan para praktikan yaitu, pertama kali ketika menjumpai guru dan siswa SD
Budi Murni 1 untuk melaksanakan praktek mengajar, sangat disambut baik oleh pihak
sekolah. Terutama bapak Pengganti Kepala Sekolah yang memberikan nasihat atau
berupa bekal untuk persiapan kami mengajar di sekolah tersebut, dan juga guru- guru
yang lain. Dalam melakukan Praktikan juga mendapatkan banyak pengalaman dari
bapak Pengganti Kepala Sekolah yaitu bapak Mangihut Simarmata S.Ag yang mana
bapak tersebut banyak memberikan motivasi–motivasi dan pengarahan untuk para
Praktikan. Satu hal yang selalu kami ingat jika ingin menjadi guru dasarnya yaitu
Displin, baik displin waktu dan displin diri sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kesan yang para praktikan peroleh dari sekolah SD Budi Murni 1 adalah menjadi guru
yang professional yaitu Displin.
2.1.2 Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

Para Praktikan melakukan observasi kegiatan belajar mengajar yang sedang


berlangsung di kelas III, IVA, IVB, VA dan VB. Guru yang kami observasi itu
melaksankan tugas sebagai guru sudah baik karena guru tersebut menyusun RPP
sebelum mengajar di kelas lalu diserahkan kepada wali kelas masing-masing. Setelah
RPP disetujui maka guru tersebut mengajar di kelas dan melaksanakan prosedur
pengajarannya berdasarkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sudah tersusun di
RPP.

Medan, Oktober 2018

Diketahui, Disetujui
an.Ka.SD Budi Murni 1 Dosen Pembimbing Lapangan

Mangihut Simarmata S.Ag Drs. Losten Tamba M.Pd

Anda mungkin juga menyukai