H1A014032
Di Indonesia terdapat banyak kasus politik mulai dari yang baik dan
politik yang bersifat menguntungkan diri sendiri. Sangat disayangkan
penyalahgunaan wewenang politik berasal dari kaum pemimpin rakyat atau DPR
(Dewan Perwakilan Rakyat) walaupun tidak sedikit juga kaum DPR ada yang
melakukan politik yang bersifat baik.
Pada kasus yang terjadi belakangan ini adalah kasus korupsi E-KTP yang
dilakukan oleh beberapa kaum elit politik anggota DPR. Sudah seyogyinya DPR
mementingkan kepentingan rakyat dengan cara duduk bersama membahas atau
membuat UUD baru yang dapat mengatur atau membuat rakyat dan Bangsa
Indonesia lebih baik lagi. Namun sangat disayangkan beberapa anggota
menggunakan jabatannya untuk melakukan korupsi yang bersifat menguntungkan
diri sendiri.
Pada kasus E-KTP terjadi permainan politik uang atau yang disebut
sebagai korupsi. E-KTP seharusnya sudah bisa terealisasi di tahun 2014, namun
karena terdapat masalah dari pembuatan dan pengambilan tender maka
masyarakat Indonesia harus lebih bersabar lagi untuk dapat menggunakan E-KTP.
Namun hal itu tidak dapat terus dilakukan, maka dari itu badan pemerintahan yang
disebut sebagai KPK melakukan penyelidikan mengenai proyek E-KTP yang
sudah jatuh tempo tersebut.