Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEWARGANEGARAAN

I Made WIkrama Resindra

H1A014032

Pentingnya Wawasan Nusantara bagu Bangsa Indonesia

Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia


mengenai diri dan tanah airnya dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Pada
dasarnya wawasan nusantara memiliki ciri khas di masing-masing negara, di
Negara Indonesia dalam pradigma nasional wawasan nusantara dapat dilihat dari
hirariki sebagai berikut: Pancasila (dasar negara), UUD 1945 (konstitusi negara),
Wasantara (visi bangsa), ketahanan nasional (konsep bangsa) dan GBHN
(kebijakan dasar bansa), yang tentunya hirarki ini tidak terdapat di negara lain.

Pada proses penerapannya, wawasan nusantara dapat di implementasikan


pada kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Pada hakekatnya wawasan nusantara pada bidang politik merupakan suatu usaha
untuk memajukan suatu negara dengan mengamalkan nilai-nilai kejujuran dan
keadilan. Penggunaan wawasan nusantara pada bidang politik dapat dilihat pada
proses pemilihan kepala negara atau aparatur negara yang tepat agar dapat
memimpin Bangsa Indonesia kearah yang lebih baik lagi.

Kedudukan politik di mata dunia sangat tinggi dan bermartabat oleh


karena fungsinya yang amat mulia, namun jika politik disalahgunakan maka akan
menyebabkan negara mengalami ketidakstabilan dan cenderung terancam oleh
gangguan dan hambatan yang dapat timbul dari negara itu sendiri dan negara
lainnya. Oleh karenanya politik sangan penting dalam wawasan nusantara agar
tidak tergesernya nilai luhur politik itu sendiri.

Di Indonesia terdapat banyak kasus politik mulai dari yang baik dan
politik yang bersifat menguntungkan diri sendiri. Sangat disayangkan
penyalahgunaan wewenang politik berasal dari kaum pemimpin rakyat atau DPR
(Dewan Perwakilan Rakyat) walaupun tidak sedikit juga kaum DPR ada yang
melakukan politik yang bersifat baik.

Pada kasus yang terjadi belakangan ini adalah kasus korupsi E-KTP yang
dilakukan oleh beberapa kaum elit politik anggota DPR. Sudah seyogyinya DPR
mementingkan kepentingan rakyat dengan cara duduk bersama membahas atau
membuat UUD baru yang dapat mengatur atau membuat rakyat dan Bangsa
Indonesia lebih baik lagi. Namun sangat disayangkan beberapa anggota
menggunakan jabatannya untuk melakukan korupsi yang bersifat menguntungkan
diri sendiri.

Pada kasus E-KTP terjadi permainan politik uang atau yang disebut
sebagai korupsi. E-KTP seharusnya sudah bisa terealisasi di tahun 2014, namun
karena terdapat masalah dari pembuatan dan pengambilan tender maka
masyarakat Indonesia harus lebih bersabar lagi untuk dapat menggunakan E-KTP.
Namun hal itu tidak dapat terus dilakukan, maka dari itu badan pemerintahan yang
disebut sebagai KPK melakukan penyelidikan mengenai proyek E-KTP yang
sudah jatuh tempo tersebut.

Pada proses penyelidikan didapatkan beberapa nama anggota elit politik


yang tersangkut kasus tersebut. Hal ini sangat disayangkan karena kemampuan
politik justru dipergunakan untuk melakukan tindakan korupsi dan tindakan yang
merugikan keuangan Bangsa Indonesia. Hasil dari penyelidikan menunjukkan
bahwa pada awal tender pengambilan E-KTP sudah diatur pihak tender yang akan
memenagkan proyek tersebut dan sudah diatur juga berapa fee atau biaya yang
didapatkan oleh masing-masing anggota DPR yang berpartisipasi untuk
kemenangan tender dan kasus korupsi tersebut.

Tentunya tindakan tersebut sudah menyalahgunakan wewenang politik,


hal ini menyebabkan nilai luhur politik yang berfungsi untuk membangun Bangsa
Indonesia tidak dapat terealisasikan. Oleh karena itu perlunya kesadaran dari
anggota DPR tersebut bahwa terpilihnya mereka sebagai anggota DPR untuk
menyalurkan aspirasi rakyat dan membangun bangsa. Sangat penting bagi kaum
elit politik tersebut untuk memiliki sikap jujur dalam menjalankan amanah dan
tugasnya, maka dari pada itu untuk kedepannya sangat penting dan perlu
dikembangkan wawasan nusantara berupa cinta tanah air dan politik bagi kaum
elit tersebut agar mereka tidak menyalahgunakan kekuatan politik kembali.

Anda mungkin juga menyukai