MILAN KUNDANG
Diadaptasi dari cerita dan legenda rakyat Timun Mas & Malin Kundang
Tokoh :
Sound arranger :
Disebuah desa yang tidak dapat ditelusuri oleh google maps, hiduplah sepasang suami
istri miskin yang tidak kunjung memiliki anak. Mereka sangat amat putus asa. Sudah segala hal
dilakukan tetapi tidak kunjung juga mendapat anak. Tetapi ada satu cara yang belum pernah
dicoba oleh sepasang suami istri tersebut, yaitu dengan cara pergi ke cenayang terkenal didesa
itu.
Ayah : dinda, kita sudah semakin tua dan kita belum dikaruniai seorang anakpun. Lalu siapa
yang akan mengurus kita disaat kita sudah tidak berdaya?
Ibu : sudah 1001 cara kita coba, yam au gimana lagi ?! lagiankan ada panti jompo !
Ayah : tidak bias begitu, dinda. Baru juga 1001 cara, siapa tau di cara yang ke 1002 berhasil.
Teman lela 1 : (berbisik ke lela) ih kenapa sih kamu ngundang kita ke arisan kita
Lela : sudah sudah jangan gitu dong kasian tau munaroh. (menyambut munaroh) eh
munaroh, ada apa ? ayo duduk
Lela : oh ya, untung kamu ingatin aku. Kemarin sodaraku di endorse sama cenayang
terbagus di desa ini. Dia bilang cenayangnya mantul ! sekarang dia udah punya
anak
Munaroh : ha ?! emang benar mantul ? serius mantul ? yaudah aku cabut dulu ! mau ngajak
suamiku kesana
Sesampainya dirumah …
Munaroh : ayo sekarang kita pergi ke cenayang ! (sambal menarik – narik tangan ayah)
Pelayan : selamat datang di cenayang shyantik dan manjahh uuu laa laaa
Cenayang : selamat datang di cenayang shantik dan manjah yang tiadaaa tandingnyah. Ada
yang bisa saya bantu ?
Munaroh : saya sudah menikah selama 15 tahun tetapi belum memiliki anak.
munaroh : (memotong pembicaraan cenayang) pokoknya kami mau yang paling murah !
kalau bisa sih gratisan
Cenayang : baiklah, untung kami lagi promo. Ini dia, sudah ada petunjuknya didalam
Seiring berjalannya waktu, timun yang sudah ditanam sesuai petunjuk berhasil
memberikan anak. Anak itu perempuan dan diberi nama Milan. Milan mulai
beranjak dewasa dan menjadi bunga desa. Sayangnya, saat umur milan 5 tahun
ibunya tidak tahan hidup miskin dan memilih kabur. Tinggalah milan dengan
ayahnya. Suatu saat, milan pulang dari sekolah
Jessica : datang kok, dia juga udah tau kalau aku ajak kamu
Sesampainya di acara Jessica, hal yang tidak disangka – sangka pun terjadi
Teman Jessica 1 : eh kamu milan kan ? aku pacarnya Jessica, ini ada minuman special buat
kamu
Teman Jessica 1 : udah, biasa itu. Kamu kucel banget sih ayo aku make over
Milan : seriusan ? aku pengen banget dari dulu, tapi aku gapunya uang buat beli
make ups.
Teman Jessica 2 : tenang aja ! Jessica juga punya banyak baju dan ukurannya sama nih
kaya kamu, ayo kita coba !
Pembantu : astaghfirullah …
Satu malam merubah segalanya. Ternyata milan sangat menikmati kehidupan dunia yang
gemerlap. Perkuliahannya kacau tak karuan, ia sekarang sudah tidak dekat lagi dengan dolan
bahkan milan sudah memiliki pacar sekarang. Bukan hanya itu saja, ayahnya pun tidak pernah
lagi dihubunginya padahal ayahnya sedang sakit – sakitan.
Dolan : milan !
Milan : oh
Dosen : milan, saya kecewa sama kamu, kenapa nilai kamu jadi kacau seperti ini. Saya tidak
peduli apapun alasannya tetapi saya beri kamu kesempatan untuk merubah semua ini karena
kamu adalah salah satu mahasiswa terbaik di kampus ini.
Milan : yadeh pak makasih
Pak kades : hm bagaimana ya pak. Begini, keponakan saya baru saja pulang dari kota, dia
ingin menyampaikan sesuatu kepada bapak
Keponakan : iya benar pak, sebelumnya saya minta maaf. Jadi, kemarin di kota saya tidak
sengaja melihat milan pak, berpakaian tidak sopan dan mukanya udah kayak
biduan dangdut lah pak dan bahkan bersama seorang pria !
Pak kades : mohon maaf ya pak, kami tidak bisa menemankan karena ada urusan pak.
Lalu esoknya pak tarjo sudah sampai di kota, tidak lama kemudian beliau melihat
milan dan hal yang mengejutkan, ternyata apa yang disampaikan pak kepala desa
beserta keponakannya benar.
Tarjo : ini ayah kamu nak, yang sudah jual ginjal untuk kehidupan kamu sekarang
Milan : aku gak mungkin punya ayah kayak dia. Hus hus sana !
Tarjo : astaghfirullah, nak ini ayahmu ! jangan durhaka nak nanti kualat
milan : sekali lagi aku gak kenal sama bapak. Sana pergi
selangkah demi selangkah ayahnya pergi dengan hati yang sangat sedih.
Sementara itu milan dan pacarnya masih saja berdebat karena sang pacar tidak
percaya bahwa itu bukan ayah milan. (adegan tetap berjalan tanpa dialog) tidak
lama pacar milan juga pergi meninggalkan milan dan setelah itu tas milan ditarik
paksa dan satu lelaki lainnya melukai milan hingga terluka parah. Untunglah ada
yang melihat dan menolong.
Penolong 1 : panggil ambulan dan polisi !! ada copet !! (sambil menuju milan)
Penolong 2 : oke oke aku telfon sambal kejar pencopet nya !
Penolong 3 : kamu tolong aja mbak nya, aku kejar si tukang copet !
Singkat cerita, milan sedang dalam masa pemulihan. Tidak lama setelah dia sembuh, ia
mendapat kabar bahwa ayahnya telah meninggal dunia. Ia sangat menyesal dan sedih karena
tidak sempat memohon maaf. Dia juga di drop out dari kuliah dan teman - temannya sudah
sukses diluar negeri jadi tidak ada yang bisa menolong. Sekarang dia hidup serba susah dan
mulai bertaubat
Pesan moral dari cerita ini adalah, jangan tergiur oleh kenikmatan dunia yang sementara.
Karena kehidupan yang sebenarnya ya akhirat oh ya dan jangan lupa, jangan pernah sekalipun
durhaka kepada orangtua.