PUSKESMAS DERMOLEMAHBANG
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa, rancangan pedoman
kegiatan perawat kesehatan masyarakat di puskesmas telah dapat deselesaikan. Pada awal tahun
2016, maka telah terjadi beberapa perubahan dalam kebijakan pembangunan kesehatan, antara lain
perubahan dalam sistem kesehatan nasional, kebijakan dasar puskesmas, ditetapkannya
kewenangan wajib standar pelayanan kesehatan di kabupaten / kota.
Pedoman ini merupakan acuan minimal bagi perawat serta pihak pihak terkait, sehingga
untuk penerapannya dapat dikembangkan sesuai kebutuhan daerah dan kemampuan daerah.saran
serta masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan, juga dukungan berbagai
pihak untuk dapat mewujudkan kinerja perawat puskesmas yang optimal sesuai peran dan
fungsinya sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan bermutu.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 SASARAN
Sasaran kegiatan perkesmas adalah :
a. Individu
Sasaran individu adalah individu dalam keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan
termasuk keluarga rawan.
b. Keluarga
Keluarga rawan adalah keluarga yang rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah
kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu bermasalah.
c. Kelompok
Kelompok rawan yang rentan masalah kesehatan antara lain : pondokpesantren, kelompok
lansia dan sebagainya.
PENGORGANISASIAN
3.1 Perencanaan
Perencanaan pelayanan UKM dibuat oleh penanggung jawab upaya pada awal tahun, melalui
tahapan :
3.1.1 Pengumpulan data dan identifikasi masalah
Penanggung jawab upaya pengumpulan data yang diperlukan untuk perencanaan
meliputi data – data capaian tahun sebelumnya, hasil umpan balik dari masyarakat
melalui survey, pertemuan, keluhan atau pengaduan.
3.1.2 Analisa masalah
Hasil identifikasi masalah yang ditemukan kemudian dilakukan analisa oleh
penanggung jawab upaya dan pelaksana kegiatan tentang penyebab dan pemecahan
masalah. Analisis masalah menggunakan diagram tulang ikan atau analisis akar
masalah (AMM). Pemilihan pemecahan masalah menggunakan metode USG,
NGT,MICUA.
3.1.3 Penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK)
Penanggung jawab upaya kemudian menyusun RUK berdasarkan pemecahan masalah
untuk tahun berikutnya (H+!).
3.1.4 Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
Penanggung jawab upaya menyusun RPK untuk tahun berjalan (H) berdasarkan alokasi
dana yang telah disetujui untuk puskesmas dengan memperhatikan RUK yang disusun
tahun sebelumnya. Penyusunan RPK dilaksanakan secara bersama – sama melalui
pertemuan koordinasi lintas program di peskesmas.
3.2 Pelaksanaan
3.2.1 Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
KAK dibuat untuk setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK.
3.2.2 Penyusunan jadwal kegiatan dan kesepakatan jadwal kegiatan
Penanggung jawab upaya kegiatan dan kesepakatan jadwal kegiatan berdasarkan KAK
yang telah dibuat. Kegiatan yang melibatkan sasaran program masyarakat seperti
kegiatan posyandu balita dan posyandu lansia dibuat dengan melibatkan sasaran
melalui kesepakatan jadwal dandiketahui oleh kelapa desa. Kegiatan yang melibatkan
lintas program disepakati melalui koordinasi lintas program.
3.2.3 Sosialisasi kadwal kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan
lokakarya mini puskesmas, lokakarya mini lintas sektor, media komunikasi dan
distribusi langsung sasaran program.
3.2.4 Pelaksanaan kegiatan
Penanggung jawab upaya melaksanakan kegiatan dengan cara :
1. Mengorganisasi tim pelaksana kegiatan.
2. Mempersiapkan kebutuhan logistik kegiatan seperti alat tulis, pengecekan alat
kesehatan yang digunakan, pengecekan bahan misalnya stok dan kondisi vaksin,
dan lain – lain.
3. Melaksanakan koordinasi dengan sasaran program dan lintas program jika ada
perubahan jadwal.
4. Selesai pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab upaya membuat laporan dan
mendokumentasikan seluruh hasil kegiatan.
3.3 Monitoring
Monitoring pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh tim Mutu UKM meli[uti :
3.1.1 Kesesuaian jadwal
3.2.1 Kesesuaiann proses pelaksanaan kegiatan
3.3.1 Capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan target
3.4.1 Monitoring dilaksanakan setiap bulan melalui kegiatan audit internal dan dibahas dalam
rapat tinjauan manajemen (RTM) dan lokakarya mini bulanan
3.4 Evaluasi
Setiap akhir kegiatan, penanggung jawab upaya membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan
meliputi :
1. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana.
2. Hambatan dan masalah selama pelaksanaan kegiatan.
3. Masukan atau umpan balik dari asaran program.
5.2 Risiko yang mungkin terjadi pada sasaran pelayanan program perkesmas adalah :
1. Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien.
2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana.
3. Risiko financial.
4. Risiko lain (misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan / alat transportasi).
Untuk mencegah kasus terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam melaksanan
pelayanannya harus senantiasa memperhatikan keselamatan pasien (patlent safety). Upaya
keselamatan pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem
pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis
yang optimum.
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan perkesmas dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan upaya perkesmas tergantung pada komitmen yang kuat dari semua
pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat
dalam kesehatan.
REFERENSI
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat