DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
halaman judul
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini
berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia (Lokakarya Keperawatan nasional, 1983).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.0.02.02/Menkes/148/I/2010 Tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawat, dijelaskan bahwa perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan perawat baik di dalam maupun diluar negeri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Fungsi utama perawat adalah membantu klien mencapai derajat kesehatan yang optimal
melalui layanan keperawatan. Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai wewenang, tanggung jawab, etika profesi keperawatan yang
memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Dari penjelasan
tersebut terlihat jelas bahwa peran perawat sangatlah penting dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Peran perawat yang utama meliputi pelaksanan layanan keperawatan (care provider),
pengelola (manager), pendidik (educator), dan peneliti (researcher). Terkait dengan peran perawat
sebagai pendidik, perawat dituntut mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan melalui kegiatan promosi kesehatan. Melalui promosi kesehatan perawat dapat
memberikan edukasi pada masyarakat secara luas terkait dengan masalah kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. apakah pengertian dari promosi kesehatan?
2. jelaskan teknik media dan alat peraga dalam promosi kesehatan?
3. jelaskan strategi promosi kesehatan?
4. jelaskan peran & fungsi perawat komunitas dalam promosi kesehatan?
C. Tujuan
1. memberikan penjelasan tentang promosi kesehatan
2. memberikan penjelasan tentang teknik media dan alat peraga dalam promosi kesehatan
3. memberikan penjelasan strategi promosi kesehatan
4. memberikan penjelasan tentang peran & fungsi perawat komunitas dalam promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
4. Sasaran
Sasaran promosi kesehatan diarahkan pada individu/ keluarga; tatanan kesehatan , institusi
pendidikan, tempat kerja, dan tempat umum; organisasi kemasyarakatan/ organisasi profesi/ LSM/
dan media massa; program/ petugas kesehatan; dan lembaga pemerintah/ politisi/ swasta.
Menurut Weiss (1991), program promosi dikembangkan pada tiga daerah utama yaitu
sekolah, tempat kerja dan kelompok/ masyarakat. Dalam pelaksanaan program promosi
kesehatan, telah terbukti bahwa promosi kesehatan di masyarakat, sekolah dan tempat kerja
cenderung paling efektif (Carleton, 1991). Kolbe (1988) menambahkan sasaran lain dalam promosi
kesehatan adalah pelayanan medis dan media.
Agar lebih spesifik sasaran promosi kesehatan dibagi menjadi sasaran primer, sekunder, dan
tersier. Sasaran primer adalah sasaran yang mempunyai masalah, yang diharapkan mau
berperilaku sesuai harapan dan memperoleh manfaat paling besar dari perubahan perilaku
tersebut. Sasaran sekunder adalah individu atau keompok yang memiliki pengaruh oleh sasaran
primer, dan diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yang disampaikan kepada sasaran
primer. Sasaran tersier adalah para pengambil kebijakan, penyandang dana, pihak-pihak yang
berpengaruh di berbagai tingkatan (pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan dan kelurahan ).
2. Peran perawat dalam tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat
umum
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan
masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim yang mendukung,
dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sesuai dengan factor budaya setempat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan lingkungan
sarana kesehatan semisal rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Di lingkungan rumah sakit
perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat juga berinteraksi dengan anggota
keluarga yang memerlukan informasi mendalam yang berkenaan dengan status kesehatan.
Upaya promosi kesehatan dalam hal ini pendidikan kesehatan sangat bermanfaat untuk
meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga. Hal yang dapat dilakukan pada lingkungan
rumah sakit adalah melakukan penyuluhan baik secara massal ataupun individu di rumah sakit.
Kegiatan pendidikan kesehatan maupun penyuluhan dilakukan di sisi pasien serta keluarga
secara khusus mengenai suatu penyakit dan upaya penyelesaian masalah kesehatan yang
dihadapi.
Perawat di puskesmas sebagai tenaga kesehatan, minimal dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan,
penemu kasus, penghubung dan coordinator, pelaksana konseling keperawatan dan model
peran. Dua peran perawat kesehatan komunitas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan
serta pelaksana konseling keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
merupakan bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan. (Efendi,Makhfudi, 2009)
Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih ditekankan daripada di rumah
sakit. Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan menindaklanjuti perilaku masayarakat
bantaran sungai yang selalu melakukan BAB di sungai sehingga mengotori dan mencemari
sungai yang menjadi sumber air bersih keperluan masyarakat setempat. Perawat beranggapan
bahwa suatu masalah kesehatan sebagai contoh diare. Diare yang terjadi akibat tercemarnya
sumber air bersih tidak akan tuntas apabila hanya mengobati pasien di rumah sakit tanpa
memotong atau menyingkirkan penyebab utamanya. Penyebab utamanya yaitu pencemaran
serta pengkontaminasian sumber air sungai yang menyebabkan keadaan diare pada
masayarakat setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya dengan
program yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan dan upaya
preventif seperti pemberian imunisasi pada balita serta pemeriksaan kesehatan secara berkala
pada lansia yang berada di wilayah lingkungan posyandu.
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi kesehatan
tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu ada dimasukkan
pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting individu, kelompok bahkan komunitas pada
tahap pendidikan akademik. Di keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan sering kali
melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang umumnya juga menggambarkan upaya
promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada kelompok tertentu dan penyuluhan pada
masayarakat umum.
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai paparan terhadap debu,
polusi serta risiko adanya cidera sangat penting bagi perawat dalam memberikan pemahaman
baik dengan cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan mengenai pemakaian Alat
Pelindung Diri (APD). APD yang mereka pakai diharapkan dapat melingdungi dari segala risiko
yang mungkin terjadi pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi kesehatan
karena disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan melakukan aktivitas.
Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus, Terminal, Stasiun, Pelabuhan
bahkan Bandara yang semuanya sangat diharapkan tidak terdapat kegiatan ataupun perilaku
yang merugikan bahkan membahayakan orang lain. Merokok di tempat umum sebagai contoh
sangat dilarang karena dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat untuk
mensosialisasikan peraturan tentang pelarangan kegiatan merokok di tempat umum merupakan
salah satu upaya dalam promosi kesehatan.
3. Peran perawat dalam tatanan Organisasi kemasyarakatan/organisasi profesi/LSM/Media massa
Upaya promosi kesehatan dilakukan agar tercapai masyarakat yang sehat dan mandiri,
hal ini tidak hanya dilakukan oleh perawat maupun tenaga kesehatan namun harus bekerja sama
dengan organisasi kemasyarakatan/LSM/organisasi profesi dan media massa yang peduli
dengan kesehatan. Kerja sama tersebut dapat berupa pemberian informasi yang terus-menerus
agar klien dapat berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge) dari tahu
menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melakukan perlaku yang
diperkenalkan (aspek practise).
Agar terjalin kerja sama yang baik maka peran perawat pada tatanan ini adalah
memberikan advokasi, hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari sasaran
advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi dapat beberapa tahap antara lain : Menyadari
adanya suatu masalah, Tertarik untuk ikut mengatasi masalah, Pedulu terhadap pemecahan
masalah dengan mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah, Sepakat untuk
memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif dan memutuskan tindak kanjut
kesepakatan. Dengan demikian advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat dan tepat.
A. Kesimpulan
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigma kesehatan masyarakat (public
health). Menurut Lawrence Green (1984) definisi promosi kesehatan adalah segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi , politik, dan
organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif
bagi kesehatan.
Jenis / Macam Media Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar : Benda
asli, Benda tiruan, Gambar/Media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal,
yaitu : Advokasi (Advocacy) Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
Tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang di inginkan, Dukungan Sosial (Social
support)Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui
tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal.Pemberdayaan
Masyarakat (Empowerment) Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan
pada Masyarakat langsung.
Peran perawat dalam promosi kesehatan ada di beberapa lingkup antara lain; individu
atau keluarga, tempat kerja, institusi pendidikan,pemerintah. Dalam pelaksanaan promosi
kesehatan peran perawat antara lain sebagai educator, role model, fasilitatormaupun educator.
B. Saran
Peran perawat dalam promosi kesehatan masih belum optimal. Salah satu diantaranya
adalah kurang adanya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya mengenal nilai-nilai
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah dapat dilakukan oleh perawat antara
lain dengan memahami pentingnya promosi kesehatan dan melakukan program pemberdayaan
masyarakat agar dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menerima berbagai program
kesehatan.
Daftar Kepustakaan
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan, Dalam
Pencapaian PHBS, Jakarta 2008
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi Perubahan
Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta 2008
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi Kesehatan, Jakarta
2004