Anda di halaman 1dari 2

Agama dan moralitas merupakan dua kata yang tidak asing di telinga kita.

Dalam pemikiran
populer agama dan moralitas tidak terpisahkan, namun apa korelasi dari kedua hal tersebut?
Bagaimana kedua hal tersebut berpengaruh dalam kehidupan kita? Mari kita coba membahas
kedua hal tersebut secara lebih mendalam.

Dalam agama terdapat aturan-aturan tentang bagaimana menjalani hidup di dunia ini baik
hubungannya dengan sesama manusia, manusia dan lingkungannya dan manusia dengan
Tuhannya. Namun, pada era sekarang ini banyak orang yang belum mengetahui bagaimana
pengertian agama yang sebenarnya.

Secara etimologis, dalam bahasa sansekerta, kata agama berasal dari kata gam yang
berarti pergi. Kemudian, dalam bahasa Indonesia diberi awalan dan akhiran “a” sehingga
menjadi kata agama yang berarti jalan. Denman demikian, kata agama berarti sebuah jalan
untuk mencapai kebahagiaan.
Istilah lain tentang agama adalah religi atau religion atau religio. Kata religi berasal
dari bahasa latinya itu religare atau religere yang mempunyai arti terikat dan hati-hati.
Terikat disini maksudnya bahwa orang yang ber-religi atau ber-religare adalah orang yang
selalu merasa dirinya terikat dengan sesuatu yang dianggap suci. Sedangkan hati-hati
mempunyai maksud bahwa orang yang ber-religere adalah orang yang selalu berhati-hati
terhadap sesuatu hal yang dianggap suci, contoh : masjid adalah tempat suci umat Islam.
Sementara itu moral merujuk kepada nilai-nilai kemanusiaan. Moral berasal dari kata
Mores yang artinya adat atau cara hidup. Secara umum, moralitas merupakan sifat moral dari
suatu perbuatan, atau pandangan baik buruk nya kita tentang suatu perbuatan.

Menurut Sonny Keraf, moral menjadi tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk menentukan
baik buruknya tindakan manusia sebagai orang dengan jabatan tertentu atau profesi tertentu.
Sehingga seseorang dapat memiliki moral bersifat baik, ataupun moral yang bersifat buruk.

Ketika berbicara tentang moral maka tidak akan bisa lepas dari agama, karena di dalam
agama terkandung nilai-nilai moral. Keith A. Robert mengatakan bahwa pada umumnya
individu penganut agama memandang agama sangat erat hubungannya dengan ajaran
moralitas sehari-hari. Moralitas dalam agama juga dipandang sebagai sesuatu yang luhur,
tatanan dalam kehidupan sosial yang dijadikan pedoman. Bisa dibilang, agama melahirkan
moral. Sehingga seseorang yang beragama dan menjalankan ajaran agamanya dengan baik
semestinya juga memiliki moral yang baik. Berikut ini adalah salah satu contoh kasus agama
dan moralitas yang ada di masyasarakat.

“ Baru-baru ini dunia berita nasional dihebohkan dengan kasus pembunuhan yang tak biasa,
karena kasus ini dilakukan oleh warga kepada salah seorang tukang servis alat-alat
elektronik yang dituduh mencuri sebuah amplifier yang ada di dalam masjid di daerah bekasi
dengan cara dianiaya kemudian di bakar hidup — hidup.”

Kasus ini mengajarkan pada kita bahwa moral masyarakat di sekitar kita yang masih
tergolong buruk, karena bukannya menyerahkan kepada pihak yang berwajib justru
menghakimi korban yang notabenenya belum pasti mencuri secara sepihak dan dengan
tindakan yang brutal.

Lantas apakah yang mendasari masyarakat tersebut tega membakar hidup-hidup korban yang
sama sama manusia dan belum tentu bersalah? Ya , kembali ke permasalahan yang mendasar
yakni keyakinan dalam beragama pada masing-masing pelaku penyiksaan tersebut, dari
tindakan yang dilakukan oleh mereka dapat diketahui bahwa tidak adanya keimanan di dalam
hati mereka sehingga mereka (pelaku) merasa paling benar dan seolah menjadi pahlawan
kesiangan yang menghakimi secara semena- mena padahal Tuhan mengajarkan setiap
manusia supaya berlaku baik antar sesama manusia, tidak menuduh satu sama lain, dan tidak
menyiksa sesama manusia hingga menghilangkan nyawa.

Salah satu fungsi dari agama adalah penanaman nilai moral dan memperkuat ketaatan
terhadap nilai moral yang ada. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba dalam
meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan yang Maha Esa karena hal itu adalah dasar dari
segala tindakan dan hanya dengan keimananlah seseorang bisa memiliki moral dan perilaku
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai