Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Statistik merupakan kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang
disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan (berkaitan)
dengan suatu masalah tertentu. Sedangkan statistika adalah ilmu yang mempelajari
statistik, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah
data, menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data dan
mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan. Statistika menurut fungsinya di bagi
menjadi dua yaitu statistika deskriptif dan juga statistika inferensia.
Statistika deskriptif (statistika deduktif) merupakan statistika yang menggambarkan
dan menganalisis kelompok data tanpa adanya penarikan kesimpulan mengenai kelompok
data yang lebih besar. Sedangkan Statistika Inferensia (statistika Induktif) adalah statistika
yang menyangkut teknik penggambaran dan analisis kelompok data dengan fungsi menarik
kesimpulan.
Banyak kasus-kasus ataupun hal-hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat
diolah menjadi sebuah informasi dengan menggunakan berbagai jenis bagian ilmu
statistika. Mulai dari analisis deskriptif, teori peluang, uji hipotesis, penarikan kesimpulan,
hingga mencari tahu adanya korelasi dari dua variabel melalui cabang ilmu regresi.
Pengaplikasian ilmu statistika ini sudah banyak sekali ditemukan diberbagai bidang
ilmu, seperti ilmu teknik, manajemen, industri, ekonomi, dan hampir di semua bidang yang
mencangkup pengetahuan manusia. Beberapa contoh dari ilmu statistika yang biasa
ditemui diantaranya adalah analisis deskriptif, teori peluang, uji hipotesis, penarikan
kesimpulan, dan menggunakan ilmu regresi dalam mencari tahu adanya korelasi dari dua
variabel yang berbeda.
Ilmu-ilmu statistika tersebut akan menjadi landasan dalam penyusunan laporan
final project mata kuliah Pengantar Metode Statistik. Hal ini dilakukan agar mahasiswa
tidak hanya mahir dalam menyelesaikan persoalan secara tertulis, namun bisa
mengaplikasikan ilmu-ilmu statistika tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum dilakukan penyusunan laporan, diperlukan adanya pengumpulan data
dengan metode survey. Survey akan dilakukan kepada mahasiswa Institut Teknologi
Kalimantan, atau yang selanjutnya disebut ITK. Kemudian data tersebut akan diolah dan
nantinya akan disusun kedalam bentuk laporan berjudul “Analisa Hubungan Frekuensi

1
ke ATM dengan Pengeluaran Mahasiswa ITK per Bulan”. Penyajian data dalam
laporan ini dapat mengukur kemampuan mahasiswa dalam memahami ilmu-ilmu yang
didapat dalam mata kuliah Pengantar Metode Statistika.

1.2. Rumusan Masalah


Permasalahan yang ada dalam penyelesaian laporan ini antara lain:
1. Bagaimana proses memilih responden dalam survey?
2. Bagaimana proses pembagian angket dalam penelitian dalam survey?
3. Bagaimana validitas data yang diperoleh dari hasil survey?
4. Bagaimana penyajian chart untuk analisis deskriptif?
5. Bagaimana bentuk distribusi data dari masing-masing variabel?
6. Bagaimana pengujian varians dari beberapa variabel?
7. Bagaimana hasil pengujian mean dari beberapa variabel?
8. Faktor apa yang mempengaruhi beberapa variabel yang dimodelkan dalam regresi linear?

1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari laporan ini antara lain:
1. Untuk mengetahui proses memilih responden dalam survey.
2. Untuk mengetahui proses pembagian angket dalam survey.
3. Untuk mengetahui tingkat validitas data yang diperoleh dari hasil survey.
4. Untuk menyajikan data dalam bentuk chart pada analisis deskriptif.
5. Untuk mengetahui bentuk distribusi data dari masing-masing variabel.
6. Untuk mengetahui hasil pengujian varians dari beberapa variabel.
7. Untuk mengetahui hasil pengujian mean dari beberapa variabel.
8. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi beberapa variabel yang dimodelkan dalam
regresi linear.

1.4. Manfaat

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa manfaat yang menjadi sasaran
penulis sebagai berikut:

1. Dapat menjadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa ITK, khususnya penulis dalam
mempelajari mata kuliah Pengantar Metode Statistik.

2
2. Dapat menjadi referensi dalam memahami mata kuliah Pengantar Metode Statistika bagi
pembaca.
3. Dapat dijadikan bahan informasi dalam analisa ekonomi, terutama untuk pihak-pihak yang
melakukan penelitian dengan topik yang sama.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Proses Survey

Dalam penyusunan laporan ini, pengumpulan data dilakukan melalui proses survey
dengan menggunakan metode angket, dimana digunakan kuisioner sebagai alat bantu
dalam pengumpulan data.

2.1.1. Proses Survey

Proses survey adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, baik dengan wawancara maupun dengan
menggunakan kertas kuisioner, dalam suatu populasi tertentu.

Tujuan dari dilakukan survey adalah untuk memaparkan suatu data dari obyek yang
diteliti, dan kemudian data tersebut akan dianalisis secara sistematis. Kebenaran dari
informasi yang didapatkan melalui proses survey tergantung dari metode yang digunakan
dalam survey.

2.1.2. Angket

Angket atau juga dikenal dengan sebutan kuisioner adalah suatu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis dan
dijawab secara tertulis pula oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan
tanggapan akan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

2.2. Analisis Deskriptif

Statistika deskriptif merupakan suatu proses pengumpulan data dan penyajian data
yang mempermudah pembaca memahami data dengan menguraikan informasi. Pada
statistika deskriptif, pengolahan dan penyajian data dilakukan tanpa adanya penarikan
kesimpulan yang luas dari data-data yang tersedia. Dari statistika deskriptif ini nendinya
akan ditarik kesimpulan yang menjelaskan rumusan masalah mengenai daya yang
disajikan. Proses pengambilan data dari statistika deskriptif diperoleh dari data-data
objektif, dan nantinya akan memberikan gambaran umum dari data-data yang didapatkan.

2.2.1 Diagram Lingkaran (Pie chart)

4
Diagram lingkaran atau pie chart adalah penyajian data statistik dalam bentuk
lingkaran yang dibagi menjadi beberapa bagian yang menunjukkan tiap karakteristik data.
Semua karakteristik data diubah dalam bentuk persentase.

2.3. Hipotesis

Secara bahasa, hipotesis berasal dari dua buah kata berbahasa Yunani yaitu hypo
yang artinya sebelum dan thesis yang artinya pernyataan atau pendapat. Dari dua
pengertian kata tersebut jika digabungkan maka arti hipotesis secara bahasa adalah suatu
pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi
memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Namun menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih
harus dibuktikan. Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah
kebenarannya. Atas dasar defenisi tersebut, maka dapat diartikan bahwa hipotesis adalah
jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.

Dalam bidang statistika, hipotesis dirtikan sebagai pernyataan atau dugaan


mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya.
Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal
atau nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan proporsi.
Hipotesis statistik harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas untuk dapat di terima
atau di tolak. Hipotesis statistik akan di terima jika hasil pengujian membenarkan
pernyataannya dan akan di tolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.

2.3.1. Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan


memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis,
keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau
salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk
probabilitas. Pengujian hipotesis merupakan bagian terpenting dari statistik inferensi
(statistik induktif), karena berdasarkan pengujian tersebut, pembuatan keputusan atau
pemecahan persoalan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dapat terselesaikan.

5
2.3.2. Prosedur Pengujian Hipotesis

Prosedur pengujian hipotesis statistik adalah langkah-langkah yang di pergunakan


dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut. Berikut ini langkah-langkah pengujian
hipotesis statistik adalah sebagai berikut.

a. Menentukan formulasi hipotesis

Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu
sebagai berikut:

1) Hipotesis nol / nihil (HO)

Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji.
Hipotesis nol tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis
sebenarnya.

2) Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha)

Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau tandingan dari
hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, timbul 3 keadaan berikut:

 H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih besar dari pada harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah
kanan.
 H1 menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil dari pada harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian satu sisi atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
 H1 menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga yang di hipotesiskan.
Pengujian itu disebut pengujian dua sisi atau dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan
dan kiri sekaligus.

Secara umum, formulasi hipotesis dapat di tuliskan:

6
Apabila hipotesis nol (H0) diterima (benar) maka hipotesis alternatif (Ha) di tolak.
Demikian pula sebaliknya, jika hipotesis alternatif (Ha) di terima (benar) maka hipotesis
nol (H0) ditolak.

b. Menentukan taraf nyata (α)


Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin
tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %,
yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata di tuliskan
sebagai α0,01, α0,05, α0,1. Besarnya nilai α bergantung pada keberanian pembuat keputusan
yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan (yang menyebabkan resiko) yang akan di
tolerir. Besarnya kesalahan tersebut di sebut sebagai daerah kritis pengujian (critical
region of a test) atau daerah penolakan (region of rejection).
Nilai α yang dipakai sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan nilai distribusi
yang di gunakan pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi
X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel disebut nilai kritis.

c. Menentukan Kriteria Pengujian


Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak
hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis)
dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. Yang di maksud dengan
bentuk pengujian adalah sisi atau arah pengujian.
 Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai
positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
 Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai
positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.

Dalam bentuk gambar, kriteria pengujian seperti gambar di bawah ini

7
Gambar 2.3.1 Kriteria pengujian hipotesis

d. Menentukan Nilai Uji Statistik


Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu
dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter
data sampel yang di ambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji
parameter populasi (P), maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S).

e. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau
penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau
nilai kritis.
 Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
 Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.

2.3.3. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis


Didasarkan atas jenis parameter yang di gunakan, pengujian hipotesis dapat dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Pengujian hipotesis tentang varians

Dalam pengujian hipotesis tentang varians dengan dua populasi, 𝜎12 dan 𝜎22 , hipotesis yang
digunakan adalah sebagai berikut:

Ho: 𝜎12 = 𝜎22

H1: 𝜎12 ≠ 𝜎22

8
Hipotesis di atas lalu diuji dengan uji statistik:

𝑠2
𝐹 = 𝑠12 .................................................................................................................. (1)
2

Jika p-value diketahui, maka daerah kritisnya adalah jika p-value > 𝛼 maka gagal tolak H0
(kedua varians sama). Jika didapatkan hasil bahwa 𝜎12 = 𝜎22 , maka untuk uji hipotesis
tentang mean dapat dihitung dengan sp2 atau disebut juga s-pooled.

2) Pengujian hipotesis tentang mean

Uji mean dua populasi diperlukan untuk membandingkan mean dari dua populasi yang
berbeda. Jikas varians-nya sama, maka bisa menggunakan sp2 atau disebut juga s-pooled
dengan persamaan sebagai berikut:

(𝑛1 −1)𝑠12 +(𝑛2 −1)𝑠22


𝑠𝑝2 = ....................................................................................... (2)
𝑛1 +𝑛2 −2

Persamaan t-hitung:

(𝑥1 −𝑥2 )
𝑡= ....................................................................................................... (3)
𝑠2 𝑠2
𝑠𝑝2 √ 1 + 1
𝑛1 𝑛2

2.4. Regresi Linier

Regresi linier digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel
bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan
satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan dengan satu atau dua variabel
yang menerangkan. Variabel pertama disebut juga sebagai tergantung dan variabel kedua
disebut juga sebagai variabel bebas.

Bentuk umum persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

𝑦̂ = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋𝑖

dimana:

𝑋𝑖 : Predictor

𝑦̂ : Persamaan model

9
𝛽0 : Intercept

𝛽1 : Slope

Sebelum persamaan regresi didapatkan, perlu dicari nilai konstanta intercept 𝛽0 dan
konstanta slope 𝛽1 dengan persamaan berikut:

(∑𝑥)(∑𝑦)
∑ 𝑥𝑦 −
𝛽1 = 𝑛
(∑𝑥) 2
∑𝑥 2 − 𝑛

𝛽0 = 𝑦 − 𝛽1 𝑥

Berikut ini adalah Langkah-langkah dalam melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana:

 Tentukan Tujuan dari melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana


 Identifikasikan Variabel Faktor Penyebab (Predictor) dan Variabel Akibat (Response)
 Lakukan Pengumpulan Data
 Hitung X², Y², XY dan total dari masing-masingnya
 Hitung 𝛽0 dan 𝛽1 berdasarkan rumus diatas.
 Buatkan Model Persamaan Regresi Linear Sederhana.
 Lakukan Prediksi atau Peramalan terhadap Variabel Faktor Penyebab atau Variabel
Akibat.

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Sumber Data


Pada penyusunan laporan ini, data yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh dengan metode survei dan studi pustaka. Survey yang dilakukan yaitu
menggunakan media kuisioner kepada mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan yang
dipilih secara acak pada tanggal 13 Mei 2016. Sedangkan, studi pustaka digunakan dalam
penulisan landasan teori dalam penyusunan laporan.

3.2. Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam kuisioner survei penelitian ini terdiri dari variabel
kualitatif dan variabel kuantitatif. Variabel kualitatif yang digunakan antara lain berupa
nama, NIM, dan alamat sekarang. Sedangkan variabel kuantitatif yang digunakan antara
lain berapa kali melakukan penarikan uang di ATM dalam sebulan, berapa nilai uang yang
diambil dalam satu kali penarikan uang di ATM, dan persentase penggunaan uang yang
diambil dalam satu kali penarikan di ATM untuk keperluan konsumsi, transportasi, hobi,
dan lain-lain.

3.3. Alat Analisis


Dalam melakukan analisis data pada laporan, digunakan software sebagai alat
bantu analisis, yaitu Microsoft Office Excel 2016.

3.4. Langkah Analisis


Untuk menganalisi data dalam laporan ini maka digunakan langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Melakukan pengujian validitas terhadap data kuantitatif melalui diagram box plot.
b. Menganalisis data kuantitatif yang valid maupun tidak valid
c. Melakukan analisis deskriptif terhadap data kualitatif dan data kuantitatif yang diperoleh
dari hasil survei
d. Melakukan pegujian hipotesis tentang varians dari data kuantitatif yang telah diperoleh
e. Melakukan pegujian hipotesis tentang mean dari data kuantitatif yang telah diperoleh
f. Memodelkan hubungan antara beberapa variabel data keantitatif dengan mencari dan
mengujui variabel dalam regresi linier

11
g. Menarik kesimpulan dan saran dari hasil analisis

12
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Survey

4.1.1 Proses Memilih Responden

Pada proses survey, sasaran responden yang dituju adalah mahasiswa ITK Strata 1.
Proses pemilihan responden ini disebar di 10 program studi di ITK dan berasal dari
berbagai angkatan, yaitu 2012, 2013, 2014, dan 2015 dengan jumlah dan jenis kelamin
yang seimbang.

4.1.2 Proses Pembagian Angket

Proses pembagian angket dilakukan dengan membagikan lembar angket atau


kuisioner ke responden, lalu responden akan memberikan respon atas pertanyaan-
pertanyaan yang ada pada lembar kuisioner.

4.1.3 Validitas Data

Validitas data ini dapat dianalisa dengan diagram box plot dengan melihat apakah ada
data outlier atau tidak.

a. Data Frekuensi ke ATM per Bulan Mahasiswa ITK

Berikut ini adalah diagram box plot dari data frekuensi ke ATM per bulan mahasiswa
ITK yang menjadi responden berdasarkan hasil survey.

Gambar 4.1.1 Box plot dari data frekuensi ke ATM per bulan responden

13
Berdasarkan box plot dari data frekuensi ke ATM per bulan mahasiswa ITK yang
menjadi responden, terdapat satu datum yang outlier atau datum diluar sebaran rata-rata.
Maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak valid.

b. Data Nomimal Penarikan Uang dalam Sekali ke ATM Mahasiswa ITK

Berikut ini adalah diagram box plot dari data nominal penarikan uang dalam sekali ke
ATM mahasiswa ITK yang menjadi responden berdasarkan hasil survey.

Gambar 4.1.2 Box plot dari data nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM responden

Berdasarkan box plot dari data nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM
mahasiswa ITK yang menjadi responden, terdapat satu datum yang outlier atau datum
diluar sebaran rata-rata. Maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak valid.

c. Data Pengeluaran Konsumsi dalam Sekali ke ATM Mahasiswa ITK

Berikut ini adalah diagram box plot dari data pengeluaran konsumsi dalam sekali
penarikan ATM mahasiswa ITK yang menjadi responden berdasarkan hasil survey.

Gambar 4.1.3 Box plot dari data pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM
responden

14
Berdasarkan box plot dari data pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM
mahasiswa ITK yang menjadi responden, terdapat dua datum yang outlier atau datum
diluar sebaran rata-rata. Maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak valid.

d. Data Pengeluaran Transportasi dalam Sekali ke ATM Mahasiswa ITK

Berikut ini adalah diagram box plot dari data pengeluaran transportasi dalam sekali
penarikan ATM mahasiswa ITK yang menjadi responden berdasarkan hasil survey.

Gambar 4.1.4 Box plot dari data pengeluaran transportasi dalam sekali penarikan ATM
responden

Berdasarkan box plot dari data pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM
mahasiswa ITK yang menjadi responden, terdapat dua datum yang outlier atau datum
diluar sebaran rata-rata. Maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak valid.

e. Data Pengeluaran untuk Hobi dalam Sekali ke ATM Mahasiswa ITK

Berikut ini adalah diagram box plot dari data pengeluaran untuk hobi dalam sekali
penarikan ATM mahasiswa ITK yang menjadi responden berdasarkan hasil survey.

Gambar 4.1.5 Box plot dari data pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM
responden
15
Berdasarkan box plot dari data pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM
mahasiswa ITK yang menjadi responden, ternyata tidak terdapat data yang outlier. Maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut valid.

4.2 Analisis Deskriptif

Data hasil survey dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan chart seperti
berikut:

4.2.1 Bentuk Distribusi Data

Berikut merupakan bentuk distribusi dari data frekuensi ke ATM per bulan
mahasiswa ITK dan nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM mahasiswa ITK
berdasarkan proses survey dan diambil sampel sebanyak 30 mahasiswa dari 10 program
studi di ITK.

Gambar 4.2.1 Grafik Frekuensi ke ATM per Bulan Mahasiswa ITK

Gambar grafik di atas merupakan grafik dari data frekuensi ke ATM per bulan
mahasiswa ITK dengan bentuk distribusinya adalah distribusi X2 (chi kuadrat) karena
terlihat bahwa pada grafik nilainya yang awalnya tinggi terus menurun. Karena
berdistribusi X2 maka grafik ini mempunyai nilai estimasi varians 12.667 < 𝜎 2 < 89.247.

16
Gambar 4.2.2 Grafik Nominal Penarikan Uang dalam Sekali ke ATM Mahasiswa ITK

Gambar grafik di atas merupakan grafik dari data nominal penarikan uang dalam
sekali ke ATM mahasiswa ITK dengan bentuk distribusinya adalah distribusi X2 (chi
kuadrat) karena terlihat bahwa pada grafik nilainya yang awalnya tinggi terus menurun.
Karena berdistribusi X2 maka grafik ini mempunyai nilai estimasi varians 1.071 × 1011 <
𝜎 2 < 7.55 × 1011 .

4.2.2 Penyajian dengan Pie Chart

Berikut adalah penyajian gambar pie chart pengeluaran mahasiswa ITK untuk
konsumsi, transportasi, dan hobi berdasarkan survey yang diambil sampel sebanyak 30
mahasiswa dari 10 program studi di ITK.

Lain-lain
20%

Konsumsi
Hobi
50%
11%

Transport
asi
19%
Konsumsi Transportasi Hobi Lain-lain

17
Gambar 4.2.3 Pie Chart Pengeluaran dalam Sekali ke ATM Mahasiswa ITK

Berdasarkan Gambar 4.2.3, banyaknya pengeluaran mahasiswa ITK dalam sekali ke


ATM untuk konsumsi adalah sekitar 50%, untuk transportasi adalah sekitar 19%, untuk
hobi adalah sekitar 11%, dan untuk hal lain adalah sekitar 20%.

Dapat diambil kesimpulan bahwa dari 30 orang mahasiswa ITK banyak


menggunakan uang yang ditarik dari ATM untuk membeli konsumsi.

4.3 Pengujian Varians dan Mean

Berikut adalah hasil pengujian varians dan pengujian mean dari beberapa variabel
dalam survey.

4.3.1 Uji Varians

Pengujian varians pada suatu populasi dilakukan terhadap beberapa variabel


penelitian dari mahasiswa ITK. Adapaun variabel-variabel penelitian yang dimaksud
meliputi :

1. Frekuensi ke ATM per bulan


2. Nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM
3. Jumlah pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM
4. Jumlah pengeluaran transportasi dalam seklai penarikan ATM
5. Jumlah pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM

Hipotesis yang digunakan sebagai berikut.

Ho: 𝜎12 = 𝜎22 (varians variabel penelitian mahasiswa ITK sama dengan varians variabel penelitian
mahasiswi ITK)

H1: 𝜎12 ≠ 𝜎22 (varians variabel penelitian mahasiswa ITK tidak sama dengan varians variabel penelitian
mahasiswi ITK)

Sedangkan nilai 𝛼 yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

Output hasil analisis pengujian varians disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.3.1 Pengujian varians

18
Variabel F hitung p-value Varians
Penelitian

Frekuensi ke ATM
15.516 0.980 Sama
per bulan

Nominal penarikan
uang dalam sekali 30.859 0.376 Sama
ke ATM

Jumlah
pengeluaran
konsumsi dalam 11.027 0.998 Sama
sekali penarikan
ATM

Jumlah
pengeluaran
transportasi dalam 2.912 1 Sama
sekali penarikan
ATM

Jumlah
pengeluaran untuk
0.382 1 Sama
hobi dalam sekali
penarikan ATM

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa F
hitung adalah 15.516 sedangkan p-value > 𝛼 (0.980 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi
varians frekuensi ke ATM per bulan mahasiswa ITK sama dengan varians frekuensi ke
ATM per bulan mahasiswi ITK.

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa F
hitung adalah 30.859 sedangkan p-value > 𝛼 (0.376 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi
varians nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM mahasiswa ITK sama dengan
varians nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM mahasiswi ITK.

19
Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa F
hitung adalah 11.027 sedangkan p-value > 𝛼 (0.998 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi
varians pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM mahasiswa ITK sama dengan
varians pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM mahasiswi ITK.

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa F
hitung adalah 2.912 sedangkan p-value > 𝛼 (1 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi varians
pengeluaran transportasi dalam sekali penarikan ATM mahasiswa ITK sama dengan
varians pengeluaran transportasi dalam sekali penarikan ATM mahasiswi ITK.

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa F
hitung adalah 0.382 sedangkan p-value > 𝛼 (1 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi varians
pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM mahasiswa ITK sama dengan varians
pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM mahasiswi ITK.

4.3.2 Uji Mean

Pengujian mean pada suatu populasi dilakukan terhadap beberapa variabel penelitian
dari mahasiswa ITK. Adapaun variabel-variabel penelitian yang dimaksud meliputi :

1. Frekuensi ke ATM per bulan


2. Nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM
3. Jumlah pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM
4. Jumlah pengeluaran transportasi dalam seklai penarikan ATM
5. Jumlah pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM

Hipotesis yang digunakan sebagai berikut.

Ho: 𝜇 = 𝜇0 (mean variabel penelitian mahasiswa ITK sama dengan mean variabel penelitian
mahasiswi ITK)

H1: 𝜇 ≠ 𝜇0 (mean variabel penelitian mahasiswa ITK tidak sama dengan mean variabel penelitian
mahasiswi ITK)

Sedangkan nilai 𝛼 yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

Output hasil analisis pengujian mean dua arah disajikan sebagai berikut.

Tabel 4.3.2 Pengujian mean dua arah

20
Variabel t hitung p-value
Mean
Penelitian

Frekuensi ke ATM
0.632 0.733 Sama
per bulan

Nominal penarikan
uang dalam sekali 2.1 X 10-6 0.5 Sama
ke ATM

Jumlah
pengeluaran
konsumsi dalam 8 X 10-6 0.5 Sama
sekali penarikan
ATM

Jumlah
pengeluaran
transportasi dalam 2.4 X 10-6 0.5 Sama
sekali penarikan
ATM

Jumlah
pengeluaran untuk
-2.6 X 10-5 0.499 Sama
hobi dalam sekali
penarikan ATM

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa t
hitung adalah 0.632 sedangkan p-value > 𝛼 (0.733 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi mean
frekuensi ke ATM per bulan mahasiswa ITK sama dengan mean frekuensi ke ATM per
bulan mahasiswi ITK.

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa t
hitung adalah 2.1 X 10-6 sedangkan p-value > 𝛼 (0.5 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi
mean nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM mahasiswa ITK sama dengan mean
nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM mahasiswi ITK.

21
Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa t
hitung adalah 8.01 X 10-6 sedangkan p-value > 𝛼 (0.5 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi
mean pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM mahasiswa ITK sama dengan
mean pengeluaran konsumsi dalam sekali penarikan ATM mahasiswi ITK.

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa t
hitung adalah 2.4 X 10-6 sedangkan p-value > 𝛼 (0.5 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi
mean pengeluaran transportasi dalam sekali penarikan ATM mahasiswa ITK sama dengan
mean pengeluaran transportasi dalam sekali penarikan ATM mahasiswi ITK.

Untuk variabel penelitian frekuensi ke ATM per bulan dapat diketahui bahwa t
hitung adalah -2.6 X 10-5 sedangkan p-value > 𝛼 (0.499 > 0.05) maka gagal tolak H0. Jadi
mean pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM mahasiswa ITK sama dengan
mean pengeluaran untuk hobi dalam sekali penarikan ATM mahasiswi ITK.

4.4 Regresi Linear

Dalam model regresi linear menganalisa tentang regresi antara frekuensi ke ATM per
bulan dan nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM mahasiswa ITK. Didapatkan
persamaan model regresi sebagai berikut.

Frekuensi ke ATM = 5.638 - 2.24 X 10-6 X Nominal penarikan

Dimana setiap penambahan nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM (x


satuan), maka frekuensi ke ATM per bulan (y satuan) berkurang 2.24 X 10-6 satuan.

Berdasarkan hasil persamaan model regresi, didapatkan nilai R2 sebesar 18.26%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebanyak 18.26% variabilitas y (frekuensi ke ATM per bulan)
dipengaruhi oleh variabilitas x (nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM), dan
sisanya adalah 100% - 18.26% = 81.74% dipengaruhi oleh variabel lain ataupun terdapat
error yang tidak dijelaskan dalam model regresi.

Sesuai dengan ketentuan yang ada bahwa suatu hubungan korelasi akan dikatakan
saling mempengaruhi antara satu parameter dengan parameter yang lain (antar variabel
saling mempengaruhi) apabila didapatkan nilai minimal R2 adalah 75%. Tetapi dalam
regresi ini, R2 hanya bernilai 18.26%, sehingga antara parameter frekuensi ke ATM per
bulan dengan parameter nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM mahasiswa ITK
tidak saling mempengaruhi.

22
16

14

Frekuensi ke ATM per Bulan


12

10

0
0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000
Nominal Penarikan Uang dalam Sekali ke ATM

Gambar 4.4.1 Scatter diagram antara nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM
dengan frekuensi ke ATM per bulan

Pada Gambar 4.4.1 terlihat bahwa korelasi titik-titik residual tampak berkorelasi
negatif. Namun juga terlihat bahwa beberapa titik residual memiliki korelasi nol. Maka
dapat dikatakan bahwa korelasi antar parameter tidak begitu kuat.

23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Dari data yang diperoleh melalui metode survey, didapatkan bahwa data
pengeluaran untuk Hobi dalam Sekali ke ATM responden bersifat valid
berdasarkan diagram Box Plot. Sedangkan sisanya, data frekuensi ke ATM
perbulan, Nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM dan Pengeluaran
Konsumsi dan Transportasi bersifat tidak valid.
2. Frekuensi ke ATM per bulan, Nominal Penarikan uang dalam sekali ke ATM dan
pengeluaran untuk konsumsi, transportasi, hobi mahasiswa ITK dan frekuensi ke
ATM per bulan, Nominal Penarikan uang dalam sekali ke ATM dan pengeluaran
untuk konsumsi, transportasi mahasiswi ITK mempunyai varians dan mean yang
sama.
3. Dalam permodelan regresi linier, didapatkan bahwa frekuensi ke ATM per bulan
dipengaruhi oleh nominal penarikan uang dalam sekali ke ATM dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain ataupun terdapat error yang tidak dijelaskan dalam
model regresi.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil survey, alangkah baiknya bagi responden jika nominal


penarikan uang dalam sekali ke ATM lebih dikelola dengan baik dengan cara
merencanakan hal – hal yang dibutuhkan dan diprioritaskan dalam per bulan-nya
sehingga dapat mengurangi frekuensi ke ATM.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://aniskurlyso7.blogspot.co.id/2013/11/perbedaan-statistika-dan-statistik_5960.html

http://kbbi.web.id/hipotesis

https://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/03/17/hipotesis/

http://agungsadar.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-kegunaan-ciri-ciri-macam.html

http://teknikelektronika.com/analisis-regresi-linear-sederhana-simple-linear-regression/

https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_regresi

25

Anda mungkin juga menyukai