NAMA PRAKTIKAN
KELAS : 4J
DOSEN PEMBIMBING : PAK JANNUS
TANGGAL DIKUMPULKAN : 18 JUNI 2019
A. TUJUAN
1. Mempelajari karakteristik tembus udara dari berbagai jenis elektroda
2. Membandingkan tegangan tembus dari suatu elektroda dengan elektroda lainnya
3. Mempelajari ketahanan isolasi udara-udara untuk konfigurasi elektroda tertentu
B. UMUM
Udara umumnnya digunakan untuk mengisolasi antara elektroda untuk pasangan
di atas tanah, seperti dalam panel, untuk mengisolasi antara rel satu dengan rel lain
digunakan udara. Agar dapat digunakan sebagai isolasi maka harus ada jarak antar
elektroda supaya tidak terjadi tembus. Jika terlalu dekat, maka udara akan mendapat
tekanan medan yang besar bahkan melampaui medan maksimum yang dapat ditahannya,
akibatnya terjadi lompatan busur, diantara elektroda tersebut. Sebaiknya jika terlalu besar
maka volume ruang yang diperlukan besar.
Di lapangan dalam kenyataannya konfigurasi elektroda ada bermacam-macam,
ada bentuk jarum-jarum (runcing), bola-bola, dll. Tegangan tembus udara dipengaruhi
oleh konfigurasi tersebut, jenis tegangan yang ditetapkan.
C. RANGKAIAN PENGUJIAN
R7 R6 220V
TO
F 110v
TH
F TSH
TH = Transformator Tegangan Tinggi RMS 100 kV
TSM = Arus AC Sekunder Transformator
TO = Objek yang diuji
R6 = Resisitor Peredam, Tegangan AC
R7 =Resistor Peredam Tegangan Surj
F = Areste
CST = Pembagi Tegangan RMS 100 kV, 500 pF
SB = Panel Kontrol Tipe 273 Mencakup Transformator Regulator
SWS = Bagian Sekunder, Tegangan AC
D. PENGUJIAN
1 6 6 6 6
2 10 10 10 10
Tipe
2 3 14 14 14 14
Jarum - Bola
4 18 18 18 18
5 19 19 19 19
1 4 5 5 4,6
2 9 9 9 9
Tipe
3 3 14 15 13 14
Jarum - Plat
4 22 20 21 21
5 24 24 23 23,6
2
Tipe
4 3
Bola - Jarum
4
5
F. GRAFIK
G. ANALISA DATA
Dari 3 percobaan semakin besar tegangan maka semakin besar (jauh) jaraknya
Dari grafik yang di dapat garis yang di hasilkan adalah ekopotensial.
H. KESIMPULAN