Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM AUDIT ENERGI

AUDIT ENERGI PADA POMPA AIR


DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

Disusun Oleh :
Kelompok : J1.2
Nama Anggota : Een Ernawati 1216020039
Euis Istiqomah 1216020010
Fathah Cipta Adi P. 1216020016
Firanda P. Salsabiila 1216020020
Ghiffari Taqiyuddin M. 1216020021
Kelas : 6-J
Dosen : Drs. Jusafwar, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
I. Latar Belakang

Pompa air adalah peralatan yang menggunakan energi listrik diarea pembangkit dan pompa –
pompa Utama pembangkit terdiri dari :

 Condensate extraction pumps


 Boiler feed water pumps
 DM water pumps
 Makeup water pumps
 HP water pumps
 Ash slurry pumps
 Air conditioning pumps
 Cooling tower pumps
 Booster pumps
 Portable water pumps
 Raw water pumps
 Service water pumps
 Wash pump
 FO pumps
 Dan banyak lagi

Pompa merupakan peralatan penting dalam sebuat pembangkit, maka dari itu diperlukan audit
energi pada pompa agar pompa dapat bekerja dengan baik sehingga dapat menjaga kelangsungan
proses kerja dari suatu pembangkit itu sendiri.

II. Tujuan

Praktikum audit energi pada pompa bertujuan untuk :


1. Mengevaluasi Efisiensi dan Performance Pompa
2. Mengaudit distribusi flow pompa

III. Kegiatan Yang Dilakukan

1. Rincian system
2. Evaluasi efisiensi dan performance operasi pompa
3. Mencari kemungkinan konservasi energi
4. Pengukuran dan performance
IV. Peralatan Praktikum

Berikut ini beberapa peralatan instrument yang diperlukan untuk AUDIT pada pompa air :
 Manual book pompa
 Analisa daya
 Tang Ampre
 Temperature indicator
 Pressure gauge
 Stroboscope
 Ultrasonic flow meter
 Tachometer
 Alat untuk mengukur vibrasi pompa

V. Langkah Praktikum

1. Mengumpulkan data performa dan effisiensi pompa


2. Mengamati alat ukur
3. Kalibrasi alat ukur
4. Mengolah laporan

VI. Hasil Praktikum

4.1. Dasar Teori Pompa

Gambar 4.1. Pompa Sentrifugal

a. Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis pompa dinamis. Pompa ini mendorong fluida
dengan arah tegak lurus dari poros impeler pompa. Berbeda dengan pompa aksial dimana arah
aliran fluida sejajar dengan sumbu impeller. Prinsip kerja dari pompa sentrifugal yaitu dari energi
mekanik dari alat penggerak menjadi energi kinetis fluida. Kemudian fluida akan diarahkan ke
saluran buang dengan menggunakan tekanan (energi kinetik sebagian fluida diubah menjadi
energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di dalam casing. Casing tersebut
dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan saluran tekan (discharge), untuk menjaga agar di
dalam casing selalu terisi dengan cairan, maka saluran hisap harus dilengkapi dengan katup kaki
(foot valve).

b. Komponen Utama Pada Pompa Sentrifugal

Gambar 4.2. Komponen Utama Pompa Sentrifugal

Secara umum pompa sentrifugal tersusun atas beberapa bagian penting yaitu:
1. Casing, komponen utama pertama dari pompa sentrifugal adalah casing pompa. Casing
pompa sentrifugal didesain berbentuk sebuah diffuser yang mengelilingi impeller pompa.
Diffuser ini lebih sering dikenal sebagai volute casing. Sesuai dengan fungsi diffuser, volute
casing berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran (flow) fluida yang masuk ke dalam
pompa. Menuju sisi outlet pompa, volute casing didesain membentuk corong yang berfungsi
untuk mengkonversikan energi kinetik menjadi tekanan dengan jalan menurunkan kecepatan
dan menaikkan tekanan, hali ini juga membantu menyeimbangkan tekanan hidrolik pada shaft
pompa.

2. Impeller, bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang berfungsi untuk mentransfer
energi dari putaran motor menuju fluida yang dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari
tengah impeller ke luar sisi impeller.

3. Poros pompa, bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber gerak, seperti motor listrik,
ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah, pada sebuah pompa sentrifugal yang bekerja di
titik efisiensi terbaiknya, maka gaya bending porosnya akan secara sempurna terdistribusikan
ke seluruh bagian impeller pompa.

4. Bearing, pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor relatif terhadap stator
sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing yang digunakan pada pompa yaitu
berupa journal bearing yang berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah
dengan gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial
yang timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa.

5. Kopling, pada dasarnya kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft, dimana yang satu
adalah poros penggerak dan yang lainnya adalah poros yang digerakkan. Kopling yang
digunakan pada pompa, bergantung dari desain sistem dan pompa itu sendiri. Macam-macam
kopling yang digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigid, kopling fleksibel, grid
coupling, gear coupling, elastrometic coupling, dan disc coupling.

6. Sistem packing, pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida yang mungkin terjadi
pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros) dengan stator. Sistem
sealing yang banyak digunakan pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland
packing.

7. Sistem lubrikasi, pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien gesek antara dua
permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko keausan. Lubrikasi pada pompa
terutama digunakan pada bearing. Sistemnya dapat berupa lub oil atau juga tipe greas
tergantung dari desain pompa itu sendiri.

4.2. Spesifikasi Pompa dan Motor

Tabel 4.1. Spesifikasi Pompa dan Motor


Code ID 0006
Penempatan Pompa Vertikal
Tipe Pompa CR10-06 A-A-A-E-HQQE
Model A96500984P11130
Fluida yang dipompakan Air
Viskositas Fluida 1x 10-3 kg/m.s
Tingkat atau Stage 6
2
Tekanan Inlet, kg/cm 8 bar
2
Tekanan Outlet, kg/cm 16 bar
Flow, m3/h (debit) 2,78 l/s
Daya Pompa, kW 2,20 kW
Kecepatan Pompa, RPM 2099 RPM
Daya Motor, kW 2,20 kW
Tegangan Motor, V 220-240/380-415 V
Arus Motor, A 7,70/4,45 A
Kecepatan Motor, RPM 2890-2910 RPM
Efisiensi Motor, % 83,2%
Temperatur Motor Pompa, °C -40 – 120 °C
Getaran Pompa 4 mm/s
4.3. Alat ukur yang digunakan

a. Analisa daya : digunakan untuk pengukuran parameter listrik seperti; analyzer, kW,
kVA, pf, A, V, dan Hz.
b. Tang ampere
c. Temperature indicator
d. Pressure gauge : untuk mengukur tekanan operasi dan tekanan drop didalam sistem
e. Stroboscope : untuk mengukur kecepatan motor
f. Ultrasonic flow meter
g. Tachometer untuk mengukur putaran
h. Alat untuk mengukur vibrasi pompa

4.4. Hasil Pengukuran Kinerja Pompa

Table 4.2. Performance parameter pompa


Uraian Nilai berdasarkan manual Nilai aktual
ID Code pompa 0006 0006
Aplikasi pompa Vertical Vertical
Fluida yang dipompakan air Air
Tingkat 6 6
Suction Head 0,6 kg/cm2 0,6 kg/cm2
Discharge Head 0,8 kg/cm2 0,8 kg/cm2
Total Head pompa 60,9 m 60,9 m
Debit 10 m3/h 9,8 m3/h
Putaran 2899 RPM 2897 RPM
Daya input motor 0,5 kW 0,45 kW
Daya input pompa 1,5 kW 0,145 kW
Temperature motor 40 °C 46°C
Efisiensi pompa 70 % 58,72%
Vibrasi motor 4 mm/s 5,3 mm/s
Getaran pompa 4 mm/s 4,99 mm/s

4.5. Perhitungan Efisiensi dan Performance Pompa


Daya hydraulic dapat dihitung dengan pemakaian rumus sebagai berikut :
Q x total head x p x g
Hydraulic kW =
1000

Dimana :
Q = Water flow rate (m3/s)
Total head = Perbedaan antara sisi discharge head dan suction head (m)
P = Viskositas fluida yang dipompakan (kg/m 3)
G = Gravitasi (m/s2)

1. Perhitungan hasil pengamatan


Diketahui (data hasil pengamatan) :
Q = 2,72 x 10^-3 m3/s
Total head = (0,7 m – 0,58 m) = 0,12 m
P = 1 x 103 kg/m3
G = 9,81 m/s2
m3 kg
2,72 x 10−3 x 1,2 m x 1000 x 9,81 m/s 2
s ms = 0,032 kW
Hydraulic kW =
1000

2. Perhitungan manual book


Diketahui (data manual book) :
Q = 2,78 x 10^-3 m3/s
Total head = (0,8 m – 0,6 m) = 0,2 m
P = 1 x 103 kg/m3
G = 9,81 m/s2
m3 kg
2,78 x 10−3 x 2m x 1000 x 9,81 m/s 2
s ms
Hydraulic kW =
1000
Hydraulic kW =¿ 0,055 kW

3. Perhitungan Efisieinsi Pompa


Hydraulic perhitungan kW
Effisiensi= x 100%
Hydraulic manual book kW
0,032 kW
Effisiensi= x 100%
0,55 kW
Effisiensi=¿ 58,72 %
4.6. Hasil Perbandingan Data Operasi dan Data Manual

Tabel 4.3. Perbandingan data operasi dan data manual


Uraian Nilai Berdasarkan Manual Nilai Aktual Keterangan
Beban unit 1,5 kW 1,128 kW Belum Sesuai
ID Code pompa 0006 0006 Sesuai
Aplikasi pompa Vertical Vertical Sesuai
Fluida yang dipompakan Air Air Sesuai
Kecepatan fluida 2,2 m/s 0,89 m/s Belum Sesuai
Suction Head 0,6 kg/cm2 0,58 kg/cm2 Belum Sesuai
2 2
Discharge Head 0,8 kg/cm 0,7 kg/cm Belum Sesuai
Total Head pompa 60,9 m 48 m Belum Sesuai
3 3
Debit 2,78 m /h 2,72 m /h Belum Sesuai
Putaran 2899 RPM 2780 RPM Belum Sesuai
Daya input motor 0,5 kW 0,145 kW Belum Sesuai
Daya input pompa 1,5 kW 1,128 kW Belum Sesuai
Temperature motor 40 °C 62°C Belum Sesuai
Efisiensi pompa 70 % 58,72% Belum Sesuai
Vibrasi motor 4 mm/s 5,3 mm/s Belum Sesuai
Getaran pompa 4 mm/s 4,99 mm/s Belum Sesuai

Berdasarkan data yang didapatkan pada tabel 4.3. terlihat perbedaan segnifikan pada parameter –
parameter pompa pada manual book dengan data operasi actual, effisiensi pompa juga berkurang
sebesar 11,28 % yang diakibatkan oleh lama pemakaian, beban yang diberikan, dan perawatan yang
kurang. Pada pengukuran vibrasi juga didapatkan perbedaan vibrasi yang dianjurkan dengan hasil
pengukuran yang diakibatkan oleh adanya kerusakan pada bearing dan juga shaft yang tidak
alignment.
VII. Kesimpulan

Dalam praktikum ini dapat disimpulkan:


1. Pompa pada Laboratorium Energi Politeknik Negeri Jakarta masih dalam kondisi optimal dengan
effisiensi 58,72%, berkurang dari data pada manual book yaitu 70%.
2. Aliran pada pompa sebesar 9,8 m 3/s berkurang sebesar 0,2 m 3/s dari manual book yaitu 10 m 3/s.
hal tersebut menunjukan bahwa performa dari pompa masih sangat amat baik.

VIII. Saran

Berikut adalah saran dan rekomendasi dari tim auditor :


1. Perawatan pada pompa harus lebih sering lagi dilakukan secara terjadwal dan berkala yang
bertujuan untuk memperpanjang umur dari komponen – komponen pompa.
2. Penggantian bearing dan alignment pada shaft.

IX. Lampiran

Lampiran 1: Dokumentasi Praktikum

Gbr. Pengukuran suhu motor Gbr. Pemasangan Alat ukur Vibrasimeter

Anda mungkin juga menyukai