Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM TEGANGAN TINGGI

PEMETAAN MEDAN LISTRIK

KELOMPOK : KELOMPOK 3

NAMA PRAKTIKAN : FARAH ADIBAH RAMADHANTY (1217020044)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : BAIHAQI ARIA RANGGA P.T. (1217020012)

HARRID NAUFAL GIFARI (1217020045)

IRMAWATI IRAWAN (1217020006)

MUHAMAD FIKRI IRIANSYAH (1217020026)

MUHAMMAD AKBAR ASHIDIQ (1217020007)

KELAS : 4J

TANGGAL PRAKTIKUM : 14 MEI 2019

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 28 MEI 2019

PEMBIMBING : P.JANNUS, MT.

NILAI :

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

DEPOK

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan percobaan dengan judul “PEMETAAN MEDAN
LISTRIK”
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademis
guna mencapai kompetensi materi yang diujikan kepada mahasiswa.
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah praktikum tegangan tinggi yaitu Bapak Jannus, tak lupa
berterimakasih kepada tean –teman yang memberikan bantuan secara langsung ataupun
tidak langsung.
Saya menyadari bahwa laporan praktikum ini belum sempurna, sheingga segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca

Depok, 28 Mei 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Tujuan Praktikum 4
1.3. Dasar Teori 4
BAB II PELAKSANAAN
2.1. Lokasi dan Waktu Praktikum 9
2.2. Alat dan Bahan 9
2.3. Langkah Kerja 10
BAB III DATA HASIL PERCOBAAN
3.1. Data Pengukuran 15
3.2. Data Pemetaan Hasil Percobaan dengan Quickfield 6.3 15
3.3. Data Grafik Hasil Percobaan dengan Quick Field 6.3 16
3.4. Data Hasil Perbandingan dengan Kelompok Lain 17
BAB IV ANALISA DATA
4.1 Analisa Hasil Pemetaan dari Bentuk Segitiga (+) ke Lingkaran (-) 18
4.2 Analisa Grafik Hasil Pemetaan dari Bentuk Segitiga dan Setengah 18
4.3 Analisa Data Hasil Perbandingandengan Kelompok Lain 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 20
5.2. Saran 20
BAB VI DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang terjadinya praktikum ini adalah sebagai mahasiswa/i program studi
Teknik Konversi Energi kami mempelajari dua sub bab materi yaitu elektronika dan
mekanikal, pada elektronika salah satunya mempelajari teknik tegangan tinggi.
Materi tegangan tinggi nantinya akan digunakan pada instalasi listrik tegangan tinggi
misalnya pada suatu pembangkit listrik. Bagian dari materi tegangan tinggi salah satunya
ialah medan listrik, dimana pada praktikumnya akan menggabarkan pemetaan suatu medan
listrik dan pengaruh dari muatan listrik, arus, tegangan, dan jarak dengan menggunakan
kertas konduktif sebagai medianya.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini agar setelah selesai melakukan percobaan, diharapkan
praktikan dapat :
1. Mahasiswa/i menggambarkan pemetaan amodel medan listrik antara kedua
elektroda cairan logam
2. Mahasiswa/i membandingkan hasil pemetaan yang diperoleh dengan teori
3. Mahasiswa/i membuat kesimpulan dari hasil yang diperoleh
1.3 Dasar Teori
Dasar teori pemetaan medan listrik sebagai berikut :
Pengertian kekuatan listrik suatu bahan isolasi, ialah kuat medan listrik yangmasih
diperkenankan pada keadaan tertentu, keadaan yang dimaksud adalah jenis tegangan,
lamanya pembebanan, temperatur, dan bentuk elektroda. Batas- batas kekuatan litrik suatu
isolasi akan tercapai bila pada suatu tempat sembarang kuat medan tembusnya dilewati.

Kuat medan listrik memiliki arti tersendiri yaitu suatu pembebanan listrik pada suatu
bahan dielektrik. Oleh karena itu, penentuan kuat medan listrik merupakan suatu hal yang
penting didalam teknik tegangan tinggi. Persamaan medan listrik ialah :
𝑄
𝐸 = 𝑘 𝑟 2 𝑎𝑟 ……….. (1)
𝑉
𝐸 = 𝑟 ……………….. (2)

Dengan, E = kuat medan listrik (Volt/m)


K = konstanta kesetaraan gaya listrik (8,99 x 109 Nm2/C2)
V = tegangan (Volt)
R = jarak (m)
Q = banyaknya muatan (Coulomb)
Penentuan kuat medan listrik dapat dilakukan dengan cara :
1. Penentuan medan secara grafis
2. Pengukuran pada suatu model dalam medan arus
3. Pengukuran pada tegangan tinggi
4. Perhitungan secara numeris dan analitis
1.3.1 Penentuan Medan Cara Grafis
Jalannya garis medan listrik ditentukan oleh arah kuat medan listrik. Pada setiap
tempat garis ini berjalan tegak lurus pada garis ekipotensial, sehingga tegak lurus pada
permukaan elektroda. Dengan asumsi tidak ada muatan permukaan pada bidang batas
dua dielektrik, maka komponen normal dari kuat medan listrik akan berbanding terbalik
dengan konstanta dielektik bahan isolasi. Sedangkan, komponen tangensial dari kuat
medan akan tetap pada bidang batas akan tetap.
Umumnya pada medan dua dimensi Pemetaan medan secara grafis mencapai
ketelitian yang cukup. Pada cara ini, mula-mula digambarkan garis batas-garis
ekipotensial dan garis-garis medan menurut penaksiran, kemudian gambar medan
dikoreksi selangkah demi selangkah dengan bantuan hukum-hukum medan
elektrostatis.
(Gombor 1.3.1.1 contoh garis-garls medan dan ekipotensial untuk medan dua
dimensi)
Daerah di sepanjang yang dibatasi oleh garis medan yang berdekatan (gambar
1.3.1.1) terdapat fluksi pergeseran yang besarnya sama sebagai,
∆𝑄 = 𝑏𝑖 𝑙 𝜀𝑖 𝜀𝑜 𝐸…………….. (3)
Dimana, l = lebar susunan yang tegak lurus pada bidang gambar
ex konstanta dielektrik
Bila 4 Q dianggap sebagai selisih potensial tetap antara dua garis ekipotensial
berdekatan, maka AE dan hubung berikut akan dipenuhi:
𝑏
𝜀𝑇 = 𝐾…………………………. (4)
𝑎

Konstanta K pilih sembarang. Dalam gb.1.3.11 diambil b / a = 1. Jika jarak dari dua
garis ekipotensial di tempat sembarang sama dengan ai, maka kuat medan dihitung dari
:
∆𝑄
Ei = …………………………….. (5)
𝑎𝑖

Bila jumlah garis ekipotensial yang digambarkan (tanpa bidang elektroda) = m, maka
tegangan terpasang total :
𝑚
𝑈 = ( 𝑙 )∆𝑄………………………. (6)

Bila jumlah garis medan yang digambar antara elektroda = n, maka pergeseran fluksi
total adalah :
𝑄 = 𝑛𝑏𝑖 𝑙 𝜀𝑖 𝜀𝑜 𝐸 …………….. (7)
Kapasitansi susunan :
𝑄 𝑛
𝐶= = 𝑘 𝑙 𝜀𝑜………….. (8)
𝑈 𝑚+𝑙

Cara ini dapat digunakan pada medan tiga dimensi yang memiliki simetris dengan
pengukuran yang analog, dengan penekanan medan yang didapat hubungan :
𝑏
𝜀𝑇 𝑎 𝑟 = 𝐾…………………………. (9)

Dimana r = jarak dari volume diukur dari sumbu rotasi. Penentuan mefdarn ecara
grafis pada pengaturan dapat dipermudah, kałau sudah diketahul beberapa harga.

1.3.2 Pemetaan Medan Listrik dengan Kertas Konduktif


Medan listrik dua dimensi dapat diukur dengan mudah dan cukup teliti dengan
menggunakan kertas konduktif, dimana konstanta dielektrik seanding dengan jumlah
lapisan kertas konduktif. Sebagai kertas konduktif dikenal kertas grafik dengan suatu
tahanan permukaan sebesar 10W, seperti kertas yang digunakan sebagai lapisan
konduktif dari kabel tegangan tinggi.
Permukaan elektroda disimulasi dengan lapisan cat perak konduktif, dengan
pengokoh full logam, dengan paku atau jarum yang dihubungkan satu sama lain yang
dipakukan pada selembar papan kayu atau bahan logam yang ditekan. Pada bidang
batas antara elektroda dan dielektrik, antara dua dielektrik yang berlainan kertas
konduktif harus sama konduktifnya satu sama lain dengan baik, untuk ini cocok
digunakan jarum yang dipakukan di papan dasar

1.3.3 Hubungan Analogi Medan Elektrostatis dengan Medan Arus


Pengukuran medan pada model-model memanfaatkan analogi antara medan listrik
dengan medan arus listrik. Seperti :

a. Medan Elektrostatis b. Medan Arus Listrik

𝐷 = 𝜀𝐸……………………. (3) 𝑆 = 𝜎𝐸……………………. (5)

∬ 𝐷. 𝑑𝐴 = 𝑄………………. (4) ∬ 𝑆. 𝑑𝐴 = 𝐼……………….. (6)

𝐸 = −𝑔𝑟𝑎𝑑𝜑……….... (7)
𝑑𝑖𝑣. 𝑔𝑟𝑎𝑑𝜑 = 0….…… (8)
𝑄
𝐶= ………………..…….(9)
𝑈
1 1
= ……………………. (10)
𝑅 𝑈

Distribusi garis medan dan ekipotensial membentuk rumus matematik yang sama
dalam hal kedua dan hanya tergantung pada geometri dan material. Di dalam hal ini
pergeseran listrik D, analog dengan kerapatan arus S dan konstanta dielektrik dapat
disimulasi oleh konduktivitas jenis adari medan arus. Kapasitansi susunan dapat
diketahui dari tahanan Ohm R, sebagai:
1 𝜀
𝐶 = =
𝑅 𝜎
Hubung analogi ini menjadi dasar untuk simulasi medan listrik dengan kertas
konduktif

1.3.4 Meniru Medan Listrik dengan Kertas Konduktif


Medan dua dimensi dapat diukur dengan sederhana dan cukup teliti dengan
menggunakan kertas konduktif, dimana konstanta dieektrik sebanding dengan jumlah
lapisan kertas konduktif. Sebagal kertas konduktif dikenal kertas grafik dengan tahanan
permukaan (tahanan dari dua sisi yang berhadapan atau junction) berjumlah kira-kira
10 k Ohm, seperti kertas yang digunakan sebagai lapisan konduktif dari kabel tegangan
tinggi.
Permukaan elektroda disimulasi dengan lapisan cat perak konduktif, dengan
pengokoh foli logam, dengan paku atau jarum yang dihubungkan satu sama lain yang
dipakukan pada selembar papan kayu atau dengan bahan logam yang ditekan. Pada
batas antara elektroda dan dielektrik, antara dua dielektrik yang berlainan kertas
konduktif yang harus diperbaiki konduktif satu sama lain dengan baik. Untuk ini cocok
digunakan jarum yang dipakukan pada papan dasar.
Keuntungan dari cara ini adalah penggambaran medan dapat langsung ditunjukkan
pada kertas konduktif.
BAB II

PELAKSANAAN

Sebelum melaksanakan praktikum pemetaan medan listrik, praktikan harus


mempersiapkan :
2.1 Lokasi dan Waktu Praktikum
Lokasi dan waktu praktikum pemetaan medan listrik adalah
Tanggal : 14 Mei 2019
Lokasi : Laboraturium Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Jakarta
2.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum pemetaan medan listrik adalah:
Nama Alat dan
No. Gambar
Bahan

1 Gunting

2 Cairan Perak

3 Kertas Konduktif

4 Kuas

5 Penggaris

Kabel Positif dan


6
Negatif
7 Pin

8 Papan Kerja

9 Galvanometer

2.3 Langkah Kerja


2.3.1 Langkah Kerja Secara Manual

DC
G

Gambar 2.3.1 Rangkaian Percobaan Pemetaan Medan Listrik


Keterangan:
1.Simulasi elektroda
2.Kertas konduktif
3.Simulasi isolator / dielektrik
4.Jarum pelacak

Untuk melakukan prosedur percobaan pemetaan medan listrik adalah sebagai berikut :
1. Ukuran gambar kertas konduktif dengan membuat persegi berukuran 10 cm x 10 cm.
2. Gunting kertas konduktif sesuai ukuran yang telah ditentukan.
3. Buatlah gambar berupa persegi ataupun segitiga pada ujung kedua sisi kertas konduktif
tepat di garis tengah konduktif dengan ukuran:
 Persegi : 1 cm x 1 cm
 Segitiga : alas = 1 cm, tinggi = 1 cm
4. Catatlah permukaan yang telah di gambar bidang datar dengan menggunakan cat perak
konduktif secukupnya hingga permukaan bidang datar yang di gambar tertutup.
5. Pilihlah gambar yang akan diberi tanda (+) dan (-), lalu berilah tanda tersebut pada gambar.
6. Buatlah rangkaian seperti pada gambar (yang diambil gambar bidang datar segitiga dan
lingkaran sesuai dengan kelompok).
7. Pada sisi (+) cek dengan multimeter yang tersambungkan ke power supply, dan atur hingga
jarum pada power supply menunjukkan angka 100 µA.
8. Lalu gunakan jarum pelacak dimulai pada sisi (-) untuk mencari bidang manakah yang
terdapat arus 0 µA.
9. Tandai bidang yang terdapat arus 10 µA, hingga kira-kira membentuk setengah lingkaran.
10. Ulangi step 8 dan 9 dengan mencari bidang manakah yang terdapat arus 20 µA, 30 µA, 40
µA, 50 µA, 60 µA, 70 µA, dan 80 µA.
11. Analisa pemetaan yang terbentuk pada kertas konduktif dengan mengukur jarak antara
pemetaan tiap masing-masing arus terhadap sisi (+).

2.3.2 Langkah Kerja Menggunakan Quick Field


Langkah kerja membuat grafik melalui Quick Field adalah:
1. Buka aplikasi Quick Field
2. Klik ikon New Problem, lalu ketikan nama file yang akan dibuat, klik Next.

3. Pilih Problem Type “AC Conduction”.


4. Pilih Length Units dalam satuan centimeters, klik Finish.

5. Klik View, lalu pilih Grid Setting untuk menentukan ukran per bidang kotaknya.
6. Buat gambar seperti yang dibawah ini pada kertas konduktif

Alas = 1 cm

t = 1 cm

10 cm

10 cm
7. Tandai garis pada masing-masing bentuk (alas atau kertas, segitiga+, dan lingkaran-
). Klik kanan pada garis yang telah ditandai lalu pilih properties, namakan masing-
masing bentuk (Kertas, Segitiga+, dan lingkaran-).
8. Pada saat ditandai, disebelah kanan kertas bidang terdapat suatu bar dimana
terdapat tulisan “Block Labels” lalu klik nama bentuk, contoh adalah kertas yang
berada dibawah tulisan “Block Labels” tersebut dan masukan nilai konduktivitas
sebesar 9 S/m. Lakukan hal yang sama pada segitiga+ dan lingkaran-, masukan nilai
konduktivitasnya sebesar 1 S/m untuk keduanya.
9. Lalu klik pada masing-masing bidang kosong di setiap bentuknya, dan berikan nama
sesuai dengan bentuknya, yaitu alas atau kertas, segitiga+, dan lingakaran-. Di
sebelah kanan kertas bidang terdapat suatu bar dimana terdapat tulisan “Edge
Labels” lalu klik nama bentuk, contoh adalah kertas yang berada dibawah tulisan
“Edge Labels” dan masukan nilai tegangan sebesar 0 V. Lakukan hal yang sama
pada segitiga+ dan lingkaran-, masukan nilai tegangan sebesar 10V untuk segitiga+
dan sebesar 0V untuk lingkaran-.
10. Klik icon Build Mesh, pastikan semua bidang terMesh. Lalu klik icon Solve.

11. Muncul gambar pemetaan. Setelah itu klik icon Add Contour, lalu buatlah garis
dari positif ke negative, lalu klik Export Picture untuk menyimpan gambar
pemetaan yang terbentuk.

12. Lalu klik X-Y plot.

13. Pilih grafik Strenght, Potensial, Current Density, dan Resistivity. Lalu klik Export
Picture untuk menyimpan grafik (lakukan pergrafik).
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3.1 Data Pengukuran

Data dan gambar hasil percobaan yang didapat dari praktikum pemetaan medan listrik sebagai
berikut :

(Gambar 3.1.1 hasil dari praktikum pemetaan medan listrik pada kertas konduktif pada kondisi
Segitiga (+) dan Setengah Lingkaran (-))

3.2 Data Pemetaan Hasil Percobaan dengan Quickfield 6.3


3.2.1 Pemetaan Kerapatan Arus

(Gambar 3.2.1.1 hasil pemetaan (Gambar 3.2.1.2 hasil pemetaan (Gambar 3.2.1.3
untuk kerapatan arus sebelum untuk kerapatan arus sesudah parameter nilai
ditambahkan contour) ditambahkan contour) kerapatan arus)

3.2.2 Pemetaan Tegangan

(Gambar 3.2.2.1 hasil pemetaan (Gambar 3.2.2.2 hasil pemetaan (Gambar 3.2.2.3
untuk tegangan sebelum untuk tegangan sesudah parameter nilai
ditambahkan contour) ditambahkan contour) tegangan)
3.2.3 Pemetaan Medan Listrik

(Gambar 3.2.3.1 hasil pemetaan (Gambar 3.3.2 hasil pemetaan (Gambar 3.2.3.3
untuk medan listrik sebelum untuk medan listrik sesudah parameter nilai
ditambahkan contour) ditambahkan contour) medan listrik)

3.2.4 Pemetaan Hambatan

(Gambar 3.2.4.1 hasil (Gambar 3.2.4.2 hasil (Gambar 3.2.4.3


pemetaan untuk hambatan pemetaan untuk hambatan parameter nilai
sebelum ditambahkan contour) sesudah ditambahkan contour) hambatan)

3.3 Data Grafik Hasil Percobaan dengan Quick Field 6.3

3.3.1 Gambar Grafik Hubungan 3.3.3 Gambar Grafik Hubungan


Kerapatan Arus Terhadap Jarak Medan Listik Terhadap Jarak

3.3.2 Gambar Grafik Hubungan 3.3.4 Gambar Grafik Hubungan


Tegangan Terhadap Jarak Hambatan Terhadap Jarak
3.4 Data Hasil Perbandingan dengan Kelompok Lain

(Gambar 3.4.1 Kelompok (Gambar 3.4.2 Kelompok


3: Segitiga(+) dan Setengah 1: Segitiga(-) dan Setengah
Lingkaran(-)) Lingkaran(+))

(Gambar 3.4.3 Kelompok (Gambar 3.4.4 Kelompok


2: Segitiga(+) dan 4: Setengah Lingkaran(+)
Persegi(-)) dan Persegi (-))
BAB IV
ANALISA DATA

Berikut ini analisa data dari hasil praktikum pemetaan untuk kelompok 3 dengan bentuk
Segitiga (+) dan Lingkarang (-) sebagai berikut:

4.1 Analisa Hasil Pemetaan dari bentuk Segitiga (+) dan Lingkaran (-)
4.1.1 Pemetaan Kerapatan Arus
Gambar 3.2.1.1 terbentuk karena adanya perbedaan nilai kerapatan arus ditiap titik.
Ini terjadi karena adanya perbedaan nilai tegangan dan konduktivitas untuk ketiga
bentuk (kertas, segitiga +, dan setengah lingkaran -), sehingga warna pada tiap titik
berbeda. Jika semakin besar nilai kerapatan arusnya maka daerah tersebut akan
berwarna merah seperti yang terjadi pada sisi-sisi segitiga +, sedangkan semakin kecil
nilai kerapatan arusnya maka daerah tersebut akan berwarna biru atau ungu seperti
yang terjadi pada sisi-sisi dari setengah lingkaran(-) tersebut. Karena nilai tegangan
besar pada segitiga (+) bernilai 10 V maka kerapatan arusnya juga besar.
4.1.2 Pemetaan Tegangan
Gambar 3.2.2.1 terbentuk karena adanya perbedaan nilai tegangan ditiap titik. Jika
semakin besar nilai tegangannya maka daerah tersebut akan berwarna merah seperti
yang terjadi pada segitiga (+) karena nilai tegangan pada daerah segitiga(+) adalah 10
V. Sedangkan semakin kecil nilai tegangannya maka daerah tersebut akan berwarna
biru atau ungu seperti yang terjadi pada setengah lingkaran(-).
4.1.3 Pemetaan Medan Listrik
Gambar 3.2.3.1 terbentuk karena adanya perbedaan nilai medan listrik ditiap titiknya.
Hal ini dapat kita lihat dari gambar 3.2.3.1 diatas bahwa ditiap warnanya mempunyai
nilai medan listrik yang berbeda. Jika semakin besar nilai medan listriknya maka
daerah tersebut akan berwarna merah seperti yang terjadi pada segitiga (+),
sedangkan semakin kecil nilai medan listriknya maka daerah tersebut akan berwarna
ungu seperti yang terjadi pada setengah lingkaran (-).
4.1.4 Pemetaan Konduktivitas
Gambar pemetaan konduktivitas terbentuk karena adanya persamaan nilai
konduktivitas ditiap titiknya. Gambar 3.2.4.1 dan gambar 3.2.4.2 menggambarkan
bentuk yang tidak mempengaruhi dari pemetaan konduktivias, karena terlihat pada
gambar pemetaan yang berwarna orange atau mempunyai warna yang sama di tiap
titiknya, berarti nilai konduktivitasnya sama karena hambatan dipengaruhi oleh masa
jenis kertas, panjang kertas, dan luas kertas.

4.2 Analisa Grafik Hasil Pemetaan dari Bentuk Segitiga dan Setengah Lingkaran
4.2.1 Grafik Hubungan Kerapatan Arus terhadap Jarak
Berdasarkan gambar grafik 3.3.1 yang kita dapatkan, maka kita dapat menyimpulkan
bahwa besarnya nilai kerapatan arus bergantung pada jarak. Diketahui bahwa pada
tegangan yang besar berada pada daerah (+) sedangkan ketika nilai tegangan yang
kecil maka ditunjukkan pada daerah (-). Lalu dapat dilihat pada gambar 3.3.1 bahwa
nilai kerapatan arusnya menurun seiring dengan bertambahnya jarak.
4.2.2 Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Jarak
Berdasarkan gambar grafik 3.3.2 yang kita dapatkan dari praktikum kemarin, maka
kita dapat menyimpulkan bahwa besarnya nilai tegangan bergantung pada jarak. Hal
ini sesuai dengan rumus V = I.R, karena nilai tegangannya menurun seiring dengan
bertambahnya jarak.
4.2.3 Grafik Hubungan Medan Listik Terhadap Jarak
Berdasarkan gambar grafik 3.3.3 dapat diketahui bahwa semakin besar nilai
potensial pada suatu titik tertentu semakin besar pula medan listriknya. Hal ini
sesuai dengan persamaan 𝐸 = V/r, dimana potensial di titik tertentu berbanding
lurus dengan kuat medan listriknya, demikian juga semakin dekat jarak titik tersebut
dengan potensial yang tinggi semakin tinggi pula medan listriknya dan sebaliknya.
Hal ini mengakibatkan bahwa semakin besar medan listrik, maka jaraknya akan
semakin kecil. Kesimpulannya adalah medan listrik dan jarak berbanding terbalik.
4.2.4 Grafik Hubungan Konduktivitas Terhadap Jarak
Berdasarkan gambar grafik 3.3.4, dapat diketahui bahwa hambatan disetiap titik
kertas konduktor itu memiliki nilai yang sama. Kita dapat menghitung nilai hambatan
dengan persamaan V = I.R, karena dalam hal ini kita sudah mengetahui arus dan
tegangan. Grafik hambatan / konduktivitas terhadap jarak mempunyai bentuk yang
sama.

4.3 Analisa Data Hasil Perbandingan dengan Kelompok Lain


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang dilakukan, dapat kami simpulkan bahwa

1. Suatu medan listrik akan besar nilainya jika jarak antar muatan semakin kecil.
2. Suatu medan listrik akan besar nilainya, jika tegangan yang dimasukkan semakin besar juga.
3. Suatu medan listrik akan besar nilainya jika rapat arus (current density) yang diberikan
semakin kecil.
4. Bentuk mempengaruhi besaran nilai dari medan listrik.
5. Rapat Arus (Current Density) terbesar didapatkan pada kondisi bidang positif.
6. Nilai Konduktivitas dan nilai temperatur pada setiaap percobaan sama.
7. Percobaan yang menggunakan Quick Field itu mudah dan presisi, namun harus dimengerti
terlebih dahulu.
8. Bagian berwarna merah dari hasil pemetaan quickfield, yaitu bagian yang memiliki nilai
potensial lebih besar.
9. Bagian berwarna ungu atau biru dari hasil pemetaan quickfield, yaitu bagian yang memiliki
potensial kecil.
10. Medan listrik tebesar terletak pada kondisi positif dimana tegangan terbesar terletak pada
kondisi positif pula dan memiliki jarak yang dekat.

4.2 Saran

Beberapa saran dalam melakukan praktikum pemetaan medan listrik untuk hasil yang lebih baik
hendaknya memperhatikan beberapa hal seperti berikut :

1. Pada saat mencari arus, alat yang digunakan harus tegak lurus terhadap kertas bidang.
2. Tekana dari eksternal ( tangan ) pada saat memegang alat pencari arus sangat
mempengaruhi arus yang dicari.
3. Kerj tim yang baik sangat diperlukan dalam membuat rangkaian dan Analisa pada praktikum
pemetaan medan listrik.
4. Dalam langkah demi langkah maka harus hati – hati dalam praktek, melakukan prosedur
pekerjaan dengan benar, teliti dalam melakukan sesuatu.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

id.m.wikipedia.org/wiki/medan-listrik

www.alatuji.com/article/detail/45/medan-listrik

jonialfian.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-fungsi-medan-listrik-atau.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai