com
CARDIOVASKCULAR
STEP 1
1. Tromboemboli
Terdapat trombus di salah satu bagian
jantung Trombus: plak
Emboli: plak yang ruptur
2. Stratifikasi resiko stroke
Pengelompokan resiko stroke
Teknik yang digunakan untuk mengklasifikasikan resiko stroke
3. Iregularitas interval kompleks QRS
Interval dr komplek QRS jaraknya tdk sama, umumnya 3 kotak kecil
Antara komplek QRS vsatu dengan yng lainnya lebarnya beda
STEP 2
1. Mengapa pasien jantungnya berdebar debar saat olahraga atau aktivitas sedang?
2. Sistem konduktorium jantung?
3. Apa hubungannya riwayat hipertensi dengan kasus di skenario?
4. Jelaskan gejala klinis pada skenario?
5. Apa etiologi dari kasus tersebut?
6. Bagaimana patofisiologi dari penyakit diskenario?
7. Faktor resiko dari kasus tersebut?
8. Mengapa EKG irreguler dan gelombang p sulit diidentifikasi?
9. Apa DD dari penyakit diskenario?
10. Klasifikasi dari kasus tersebut?
11. Bagaimana pemeriksaan penunjang untuk skenario tersebut
12. Bagaimana penatalaksanaan dari kasus diskenario?
13. Interpretasi dan penyebab dari pemeriksaan fisik?
14. Bagaimana perhitungan stratifikasi stroke dan tromboemboli pada skenario
15. Apa hubungan tromboemboli dengan kasus diskenario?
16. Mengapa pada perabaan nadi didapatkan irregular, denyut jantung tidak beraturan?
17. Mengapa terjadi perbedaan antara frekuensi denyut jantung dan denyut nadi?
STEP 3
1. Mengapa pasien jantungnya berdebar debar saat olahraga atau aktivitas sedang?
Banyak aktivitas butuh ATP butuh O2 dan nutrisi diangkut oleh darah dr
jantung
Apabila kekurangan nutrisi maka jantung akan menyuplai oksigen dan
nutrisi secara cepat, curah jantung meningkat, proses kontraksi atrium dan
ventrikel cepat maka jantung berdebar-debar secara cepat.
Kondisi jantung abnormal
Disebabkan internal spt aktivitas,
hipertensi Eksternal: dari lingkungan
Tekanan darah tinggi mengaktifkan sistem RAAS dan mengatur irama
jantung dan berdebar-debar
- Palpitasi
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Cepat lelah
- Pingsan
Vena pulmonalis atrium kiri gelombang tidak teratur disertai karena kelainan
katup jantung atrium tidak bisa mengosongkan isisnya saat sistole
Tromboemboli (aterosklerosis)
Trombus trias virchow
Kerusakan endotel , statis darah, hiperkoabilitas (koagulan aktif, jantung
melemah penumpukan darah fibrinosis trombus)
Peluruhan ruptur menutupi jaringan
Penjalaran
Organisasi menginvasi disubendotel
Karena demam reumatik jantung streptococuus tipe A menyerang di jantung dan
mempengaruhi katup
penderita STEP 4
Disritmia Faktor
Sistem
cordis resiko
konduktorium
jantung
etiologi
Gejala
patofisiologi
klinis
STEP 7
kardiovaskular-jantung-fk-2.pdf
http://www.nature.com/jhh/journal/v22/n6/fig_tab/jhh200810f2.html
http://faculty.southwest.tn.edu/rburkett/heart_lab.htm
Jantung tidak bekerja dengan baik, dan kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak
hal, seperti:
- Penyalahgunaan narkoba
- Banyak mengkonsumsi alkohol atau kafein
- Obat-obatan
- Suplemen diet dan pengobatan herbal
- Stres
- Gangguan atau penyakit tertentu: jaringan parut pada jantung, kardiomiopati, arteri
koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, hipertiroid, obesitas
aritmia-jantung.pdf
3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia
lainnya
4. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)
5. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan
irama jantung
6. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
7. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
8. Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
9. Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
10. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi
jantung)
http://www.healthyenthusiast.com/aritmia.html
bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis,
berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.
b. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
c. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
d. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas
tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan
seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal;
hemoptisis.
e. Demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis
siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan
f. Palpitasi
g. Pingsan
h. Rasa tidak nyaman di dada
i. Lemah atau keletihan (perasaan
http://faculty.southwest.tn.edu/rburkett/A&P%20online.htm
Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan resiko terkena penyakit arteri koroner. Hal
ini juga menyebabkan dinding ventrikel kiri menjadi kaku dan tebal, yang dapat
mengubah jalur impuls elektrik di jantung.
3. Penyakit Jantung Bawaan
Terlahir dengan kelainan jantung dapat memengaruhi irama jantung.
4. Masalah pada Tiroid
Metabolisme tubuh dipercepat ketika kelenjar tiroid melepaskan hormon tiroid terlalu
banyak. Hal ini dapat menyebabkan denyut jantung menjadi cepat dan tidak teratur
sehingga menyebabkan fibrilasi atrium (atrial fibrillation).
Obat batuk dan flu serta obat lain yang mengandung pseudoephedrine dapat
berkontribusi pada terjadinya aritmia.
6. Obesitas
Selain menjadi faktor resiko untuk penyakit jantung koroner, obesitas dapat
meningkatkan resiko terkena aritmia jantung.
7. Diabetes
Resiko terkena penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi akan meningkat
akibat diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu, gula darah rendah (hypoglycemia)
juga dapat memicu terjadinya aritmia.
8. Obstructive Sleep Apnea
Obstructive sleep apnea disebut juga gangguan pernapasan saat tidur. Napas yang
terganggu, misalnya mengalami henti napas saat tidur dapat memicu aritmia jantung
dan fibrilasi atrium.
9. Ketidakseimbangan Elektrolit
Zat dalam darah seperti kalium, natrium, dan magnesium (disebut elektrolit),
membantu memicu dan mengatur impuls elektrik pada jantung.
Tingkat elektrolit yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memengaruhi impuls
elektrik pada jantung dan memberikan kontribusi terhadap terjadinya aritmia jantung.
10. Terlalu Banyak Minum Alkohol
Terlalu banyak minum alkohol dapat memengaruhi impuls elektrik di dalam jantung
serta dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya fibrilasi atrium (atrial fibrillation).
Penyalahgunaan alkohol kronis dapat menyebabkan jantung berdetak kurang efektif
dan dapat menyebabkan cardiomyopathy (kematian otot jantung).
11. Konsumsi Kafein atau Nikotin
Kafein, nikotin, dan stimulan lain dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat
dan dapat berkontribusi terhadap resiko aritmia jantung yang lebih serius.
Obat-obatan ilegal, seperti amfetamin dan kokain dapat memengaruhi jantung dan
mengakibatkan beberapa jenis aritmia atau kematian mendadak akibat fibrilasi
ventrikel (ventricular fibrillation).
http://www.healthyenthusiast.com/aritmia.html
Diagnosis aritmia
Gelombang P dan komplek QRS harus
dianalisis berdasarkan 5 parameter dasar :
1. Kecepatan gelombang P dan kecepatan QRS, keduanya
harus sesuai.
2. Keteraturan gelombang P dan komplek QRS
3. Interval : PR dan QRS
4. Hubungan antara gelombang P dan komplek QRS – setiap
P diikuti oleh QRS
5. Adanya aktifitas ektopik
2010.07.06.2.3.4.Medan.Malay.Hardiono.pdf
9. Klasifikasi dari kasus tersebut?
2. Gangguan irama fibrilasi (tidak kuncup) pada bilik jantung berakibat langsung
fatal.
o Premature venticular contractions (PVCs). Ini merupakan aritmia yang paling umum
dan terjadi pd orang dengan atau tanpa penyakit jantung. Ini merupakan denyut jantung
lompatan yang kita semua kadang2 mengalami. Pada beberapa orang, ini bisa
berkaitan dengan stres, terlalu banyak kafein atau nikotin, atau terlalu
banyak latihan. Tetapi kadang-kadang, PVCs dpt disebabkan oleh penyakit jantung
atau ketidakseimbangan elektrolit. Orang yang sering mengalami PVCs dan/atau
o Atrial fibrilasi (AF). Ini merupakan irama jantung tidak teratur yang sering
menyebabkan atrium, ruang atas jantung, berkontraksi secara abnormal.
o Atrial flutter. Ini merupakan aritmia yang disebabkan oleh satu atau lebih sirkuit yang
cepat di atrium. Atrial flutter biasanya lebih terorganisir dan teratur dibandingkan
dengan atrial fibrilasi. Aritmia ini terjadi paling sering pada orang dengan penyakit
jantung, dan selama minggu pertama setelah bedah jantung. Aritmia ini sering berubah
menjadi atrial fibrilasi.
o Accessory pathway tachicardia. HR yang cepat disebabkan oleh jalur atau hubungan
extra yang abnormal antara atrium dan ventrikel. Impuls berjalan melewati jalur ekstra
selain juga melewati rute biasa. Ini membuat impuls berjalan di jantung dg sangat cepat
menyebabkan jantung berdenyut dg cepat.
o AV nodal reentrant tachycardia. HR yang cepat disebabkan lebih dari satu jalur
melewati AV node. Ini dapat menyebabkan palpitasi (jantung berdebar), pingsan atau
gagal jantung. Pada banyak kasus, ini dapat disembuhkan dg menggunakan suatu
manuver sederhana yang dilakukan oleh seorang profesional medis yang terlatih, dg
obat2an atau dengan suatu pacemaker.
o Ventricular tachycardia (V-tach). HR yang cepat yang berasal dari ruang bawah
jantung (ventrikel). Denyut yang cepat mencegah jantung terisi cukup darah, oleh
karena itu, hanya sedikit darah yang terpompa ke seluruh tubuh. Ini dapat mrp aritmia
yang serius, khususnya pd orang dengan penyakit jantung dan mkn berhubungan dg
lebih banyak gejala. Seorang dokter jantung sebaiknya mengevaluasi aritmia ini.
o Ventricular fibrilasi. Letupan impuls yang tidak teratur dan tidak terorganisir yang
berasal dari ventrikel. Ventrikel gemetar dan tidak mampu berkontraksi atau memompa
darah ke tubuh. Ini merupakan kondisi emergensi yang harus diterapi dg CPR dan
defibrilasi sesegera mungkin.
o Bradiaritmia. Ini merupakan irama jantung yang pelan yang dapat muncul dari kelainan
pada sistem konduksi listrik jantung. Contohnya adalah sinus node dysfunction dan blok
jantung.
o Sinus node dysfunction. HR yang lambat yang disebabkan oleh SA node yang
abnormal. Diterapi dengan pacemaker.
o Blok jantung. Suatu penundaan (delay) atau blok total impuls listrik ketika berjalan dari
sinus node ke ventrikel. Blok atau delay dapat terjadi pada AV node atau sistem HIS
purkinje. Jantung berdenyut ireguler dan sering lebih lambat. Jika serius blok jantung
perlu diterapi dengan pacemaker.
Macam-Macam Aritmia
a. Sinus Takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ECG adalah : laju
gelombang lebih dari 100 X per menit, irama teratur dan ada gelombang P tegak
disandapan I,II dan aVF.
b. Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ECG adalah laju
kurang dari 60 permenit, irama teratur, gelombang p tgak disandapan I,II dan aVF.
Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar nodus sinus menyebabkan kompleks
atrium prematur, timbulnya sebelu denyut sinus berikutnya. Gambaran ECG
menunjukan irama tidak teratur, terlihat gelombang P yang berbeda bentuknya
dengan gelombang P berikutnya.
d. Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks atrium prematur
sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
e. Fluter atrium.
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium cept dan teratur,
dan gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau aVF seperti gambaran
gigi gergaji
f. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri multipel.
Aktifitas atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit
Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja).
Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat
antidisritmia.
Lidokain (lignokain) ralatif aman bila diberikan sebagai injeksi intravena lambat
dan harus menjadi pilihan utama dalam keadaan darurat.
Meksiletin diberikan sebagai injeksi intravena lambat bila lidokain tidak efektif,
obat ini memiliki kerja yang serupa.
Morasilin adalah obat untuk profilaksis dan pengobatan aritmia ventrikel yang
serius dan mengancam jiwa.
Fenitoin dulu dipakai untuk aritmia ventrikel, dengan injeksi intravena lambat
terutama yang disebabkan oleh glikosida jantung, tapi penggunaan ini sekarang
sudah ditinggalkan.
Tokainid dulu digunakan untuk takiaritmia ventrikel yang mengancam jiwa dan
disertai dengan gangguan berat fungsi ventrikel kiri pada pasien yang tidak responsif
dengan terapi lain atau yang terapi lain merupakan kontraindikasi, sekarang obat ini
tidak lagi tersedia.
• Bretilium, kodenya 7-250
• Lidokain, kodenya 6-851
• Meksiletin, kodenya 7-208
• Morasilin
• Fenitoin, kodenya 6-610
• Tokainid
farmakologi.pdf
Risiko terjadinya aritmia jantung dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat:
- Pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat untuk jantung
- Berhenti merokok
- Olah raga
- Mengurangi kafein dan alkohol
- Kurangi stres
- Hindari obat stimulan yang dapat memicu detak jantung
aritmia-jantung.pdf
Tromboemboli (Thromboemboli)
http://seputarjantung.com/tromboemboli/
16. Mengapa pada perabaan nadi didapatkan irregular, denyut jantung tidak
beraturan?
17. Mengapa terjadi perbedaan antara frekuensi denyut jantung dan denyut nadi?
18. Bagaimana impuls listrik jantung terbentuk
19. Bagaimana perjalanan impuls listrik jantung normal
http://faculty.southwest.tn.edu/rburkett/heart_lab.htm 20.
mulai tiba-tiba dan kemudian berhenti pada mereka sendiri. Gejala dapat ringan atau
berat dan terakhir untuk detik, menit, jam atau hari.
http://www.news-medical.net/health/Atrial-Fibrillation-%28AF%29
%28Indonesian%29.aspx
Fibrilasi atrium (AF) terjadi ketika sinyal-sinyal listrik yang bepergian melalui hati dilakukan
normal dan menjadi tidak terorganisir dan sangat cepat.
Ini adalah hasil dari kerusakan sistem listrik jantung. Kerusakan ini paling sering adalah
hasil dari kondisi lainnya, seperti penyakit arteri koroner atau tekanan darah tinggi, yang
mempengaruhi kesehatan jantung. Kadang-kadang, penyebab AF tidak diketahui.
http://www.news-medical.net/health/Atrial-Fibrillation-%28AF%29-
%28Indonesian%29.aspx
22. Terapi atrial fibrilasi
23. Tujuan menghitun resiko pendarahan untuk penatalaksanaan penderita