NIM : 16010157
KELAS : 2016D
KASUS
Ners sony bekerja di sebuah rumah sakit dan tinggal di daerh pedesaan. Saat di rumah dia
melakukan praktik dengan menerima pasien dari masyarakat sekitarnya. Semakin lama
pasiennya bertambah banyak. Saat praktik dia memberikan pengobatan sesuai dengan
pengalamannya saat bekerja di rumah sakit. Pada suatu hari datang Tn. Ahmad dengan
keluhan mual, muntah, pusing, dan hipertermi. Ners sony kemudian memberikan injeksi dan
obat kepada pasien. Setelah 2 jam dirumah, Tn. Ahmad mengalami kejang dan tidak
sadarkan diri. Keluarga panik dan akan melaporkan ners sony ke polisi. Diketahui ners sony
belum memiliki SIPP (Surat Ijin Praktek Perawat) dan ternyata STR Ners sony telah mati.
1. Menurut saudara, apa masalah/pelanggaran legal dan etik yang dilakukan ners sony
Jawab :
1. Ners sony telah melanggar UU Kep No.38/2014 BAB IV REGISTRASI
Bagian kedua (Pasal 18) tentang perawat yang menjalankan praktik
keperawatan wajib memiliki STR dan STR berlaku selama 5 tahun dan
dapat di registrasi ulang setiap 5 tahun. Pada kasus di atas bahwa STR
Ners Sony mati dan tidak meregristrasi ulang STRnya.
2. Melanggar UU Kep No.38/2014 BAB IV IZIN PRAKTIK Bagian ketiga
(Pasal 19 ) yang menjelaskan tentang perawat yang menjalankan praktik
mandiri keperawatan wajib memiliki izin dalam bentuk SIPP (Surat Ijin
Praktek Perawat). Sedangkan untuk mendapatkan SIPP syarat yang
pertama yaitu STR masih berlaku. Pada kasus di atas bahwa STR Ners
Sony telah mati dan ners sony melakukan praktik keperawatan tanpa
mempunyai SIPP (Surat Ijin Praktek Perawat).
3. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah memiliki Sertifikat
Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya
serta telah diakui secara hukum untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
4. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Keperawatan kepada Perawat yang telah diregistrasi.
5. Surat Izin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota kepada Perawat sebagai
pemberian kewenangan untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
BAB IV REGISTRASI
Pasal 21
Pasal 28