Abstrak
Metoda: sebanyak 4489 pasien dibagi dalam kelompok pengguna statin (62%) dan
kelompok bukan pengguna statin (38%) sesuai dengan status medik mereka. Deteksi
enzim ALT dilakukan dalam 24 jam setelah pendaftaran. Ternyata didapatkan adanya
hubungan antara statin dan peningkatan AST.
Hasil: persentase pasien dengan ALT>1 x ULN(upper limit of normal), lebih tinggi
pada kelompok pengguna statin daripada kelompok bukan pengguna statin
(OddRatio=1,27, 95%CI 1,08=1.493), tapi setelah memasukan faktor resiko, nilai
OddRatio menjadi 1.043(95%CI 0,851=1.278) tanpa ada perbedaan statistik. Sama
halnya, tidak terdapat perbedaan terkait pada persentase pasien dengan ALT>3 X ULN.
Terdapat banyak jenis statin di praktik klinik dan dosis statin yang digunakan dalam
jumlah sedang yaitu pada >90% pasien. Kami gagal menemukan perbedaan terhadap
tipe dan dosis statin kecuali lovastatin. Maka dari itu, hubungan lama penggunaan statin
terhadap peningkatan ALT telah didapatkan. Proporsi peningkatan ALT yang leebih
tinggi didapatkan pada pasien yang menggunakan statin <1bulan dibandingkan pasien
yang menggunakan statin selama >3bulan. (OddRatio=1.408, 95%ci 1.111-1.783).
Kesimpulan: pertama, data memberikan dua informasi utama terkait status sebenarnya
dari disfungsi hati pada pasien Cina yang menggunakan statin dosis sedang: 1) tidak ada
hubungan antara jenis statin yang digunakan dan peningkatan ALT; 2) disfungsi hati
yang disebabkan statin lebih banyak ditemukan pada pasien pengguna statin <1 bulan.
Penelitian lebih dalam mungkin dibutuhkan untuk mengkonfirmasi penemuan kami ini.
© 2017 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Irlandia. Ini merupakan artikel akses terbuka
dibawah izin CC BY-NC-ND.
1. PENDAHULUAN
2. METODA
2.1. Populasi penelitian
Dari bulan maret tahun 2011 hingga Februari 2016, kami secara terus menerus
telah mengumpulkan 8243 pasien yang melakukan coronary angiography baik untuk
diagnostik atau tindakan intervensi, yang disebabkan adanya nyeri dada khas angina
dan/atau test treadmill positif atau memiliki indikasi klinis untuk melakukan Computed
Tomography (CT) angiograph. Pasien pasien dengan disfungsi ginjal yang berat
(clearence kreatinin <30 ml/min), virus hepatitis aktif, infark miokard terkait
peningkatan aminotransferase, gagal jantung (ejeksi fraksi ventrikel kiri <45%), ketidak
stabilan hemodinamik yang signifikan, infeksi atau inflamasi sistemik, riwayat atau
terbukti penyakit katup jantung, gagal jantung kongestif, penyakit tiroid yang tidak
diobati, disfungsi node sinus atau gangguan konduksi, terapi penggantian estrogen dan
karsinoma/keganasan, tidak dimasukan dalam penelitian ini. Terdapat 4489 pasien yang
terdaftar pada kriteria eksklusi. Pasien dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok 1: pasien
pasien yang telah menggunakan statin sebelumnya. Kelompok 2: pasien pasien yang
belum menggunakan statin sebelumnya. Jenis jenis statin yang dimaksud adalah
Simvastatin, Atorvastatin, Pravastatin, Lovastatin, Rosuvastatin, Fluvastatin, dan
Pitavastatin. Pasien yang tidak menggunakan statin dikategorikan sebagai mereka yang
tidak menggunakan obat obatan penurun lipid jenis apapun yaitu statin, fibrat, asam
nikotinik, ezetimibe, probokol dan omega-3 asam lemak, selama 3 bulan sebelum
mengikuti penelitian (Gambar 1). Protokol telah disetujui oleh komite etik rumah sakit
Fu Wai. Penelitian ini telah dirancang dan dilakukan sesuai dengan Deklarasi Helsinki.
Semua pasien yang mengikuti penelitian telah menanda tangani persetujuan tertulis
sebelumnya. Persetujuan tertulis telah didapatkan dari semua pasien yang mengikuti
penelitian ini. Untuk jenis penelitian ini persetujuan etik formal tidak dibutuhkan.
Sampel darah seluruh pasien telah diambil pada vena cubital selama 12 jam
semalaman dalam 24 jam setelahj pendaftaran. Semua sampel diuji di labor klinis
rumah sakit FuWai. Penunjuk utama fungsi hati ialah alanine aminotransferase (ALT).
CAD diartikan sebagai 1) semua arteri koroner yang terkena seperti left main coronary
artery (LM), left anterior descending artery (LAD), left circumflex coronary artery
(LCX), right coronary artery (RCA) atau cabang utama diameter vaskular menyempit
mencapai 50% atau lebih; 2) pasien yang sebelumnya telah menjalani terapi
revaskularisasi; 3) semua arteri koroner yang menyempit dalam derajat sedang hingga
berat yang terlihat pada computerized tomographic angiography (CTA). Dikatakan
hipertensi jika tekanan darah >140/90 mmHg (sekurangnya 2 kali pengukuran dengan
kondisi berbeda) atau pasien pasien yang menggunakan obat obat antihipertensi.
Dikatakan diabetes jika glukosa darah puasa >7.0 mmol/l atau pasien pasien yang
menggunakan insulin maupun obat antidiabetik oral.
Data telah di analisa menggunakan perangkat lunak SPSS Statistik, versi 19,0
(SPSS Inc., Chicago, IL, USA). Variabel berkelanjutan disebutkan sebagai mean ± SD
or median (Q1–Q3 quartile), dan variabel kategorik disebutkan sebagai persentase.
Perbandingan dari variabel variabel kategorik antar kelompok dilakukan dengan
menggunakan uji Chi-Square. Perbandingan dari variabel variabel berkelanjutan antar
kelompok dilakukan dengan uji sampel t-test dan test Mann-Whitney U. Regressi
logistik digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat ALT pada kelompok
statin dan kelompok non-statin. Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik.
3. HASIL
3.1. Dasar Karakteristik Klinis
Terdapat sebanyak 4489 pasien pada penelitian kami ini, yaitu sebanyak 2783
pasien pengguna statin (62%) dan 1706 pasien bukan pengguna statin (38%). Usia rata
rata per pasien adalah sekitar 58.83 ± 10.24 tahun. 3862 pasien dengan CAD yang
menggunakan statin ialah 90,9% dan CAD bukan pengguna statin ialah sebanyak
78,1%. Dasar karakteristik subyek disimpulkan dalam tabel 1 dan 2. Setelah
membandingkan usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh (IMT), komorbid, merokok,
alkohol, obat obatan antiplatelet, trigliserida dan HDL-C yang telah diatur pada analisis
regresi logistik selanjutnya.
3.3. Hubungan Antara Tipe, Dosis, dan Lama Penggunaan Statin Terhadap Peningkatan
ALT
Terdapat 7 tipe obat mengandung statin yang berbeda yang terdaftar di Cina,
yaitu simvastatin, atorvastatin, pravastatin, lovastatin, rosuvastatin,
fluvastatin dan pitavastatin. Lebih dari setengah jumlah pasien menggunakan
atorvastatin. Pada subkelompok lovastatin, kami menemukan lovastatin dapat
meningkatkan serum ALT baik dalam derajat ringan atau sedang hingga berat
(OddRatio 4.269 95%CI 1.253–14.545 p = 0.02 and OR 7.845 95%CI 1.442–42.672 p =
0.017). Khusus jumlah kasus lovastatin cukup jarang. Tidak terdapat hubungan
peningkatan ALT dengan statin jenis lain.
Menurut guideline ACC/AHA tahun 2013 dalam terpai kolesterol pada pasien
usia dewasa, statins dibagi dalam dosis intensitas ringan, intensitas sedang, sertas
intensitas tinggi [7]. Pada penelitian kami 90,4% pasien menggunakan dosis terapi statin
dalam intensitas medium. Hanya sebanyak 2,7% pasien yang menggunakan dosis
intensitas tinggi. tidak ada perbedaan yang signifikan antara dosis stain yang digunakan
dan peningkatan ALT
4. DISKUSI
Statin merupakan salah satu obat obatan yang penting dalam mencegah ancaman
kardiovaskular. Dikarenakan statin menghambat sejumlah besar enzim hati yang
mensintesa kolesterol, keselamatan organ hati telah menjadi hal yang sangat
diperhatikan sekarang ini dan potensi toksisitas statin terhadap hati masih menjadi
perdebatan. Hanya sedikit jumlah pasien yang mengikuti percobaan klinis penggunaan
statin terhadap peningkatan transaminase. Penelitian menunjukan bahwa hanya 0,1-
2,7% pasien yang mengalami peningkatan aminotransferase sebanyak 3 x ULN [8].
Tidak ada resiko perubahan profil hati terkait statin yang terlihat pada percobaan klinis
pada kelompok placebo ketika menggunakan statin dosis rendah atau sedang, yaitu
<1%, dan angka ini meningkat sebanyak 3% pada penggunaan statin dosis tinggi [9].
Kebanyakan data tentang kerusakan hati yang disebabkan statin adalah dari percobaan
klinis yang dirancang rapi yang mana memiliki kriteria inklusi dan biasanya
memasukan pasien pasien yang lebih muda dan lebih sehat daripada yang biasa ditemui
di praktik klinis rutin. Jadi kami membutuhkan data pada praktik klinik ini untuk
melengkapi konsep kami.
5. PENGETAHUAN
Penelitian ini didukung oleh Capital Special Foundation dari Clinical Application
Research (Z121107001012015), Capital Health Development Fund (2011400302,
201614035), dan CAMS Major Collaborative Innovation Project (2016-I2M-1-011)
diberikan pada Dr. Jian-Jun Li, MD, PhD.